Blog

Kabar UMBandung

Menuju Pendidikan Berkualitas: Merdeka Belajar Sebagai Paradigma Baru

Oleh: Ace Somantri, dosen UM Bandung

UMBANDUNG.AC.ID -- Manusia pada awalnya tidak memiliki pengetahuan apa pun, tetapi dalam jiwa dan tubuhnya terdapat berbagai potensi yang tersimpan.

Tidak ada yang terjadi pada manusia "simsalabim abrakadabra" di dunia ini. Namun, ada sebab-akibat dan proses yang harus dilewati.

Begitu juga dalam dinamika kehidupan dalam sebuah komunitas bangsa dan negara. Mereka berjuang melawan penindasan dan penjajahan hingga meraih kemenangan dan kemerdekaan hakiki.

Ini berarti bahwa setiap tujuan yang dicapai melalui proses yang dijalani dan strategi yang digunakan. Hal yang sama juga berlaku dalam membangun sumber daya manusia melalui pendidikan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.

Ini merupakan kata kunci mutlak bahwa kemajuan sebuah bangsa dan negara, salah satunya, bergantung pada indeks pendidikan warganya.

Sebagai konsekuensinya, diperlukan sistem pendidikan yang baik dan benar sesuai dengan falsafah negara. Dibutuhkan juga strategi dan mekanisme pendidikan yang dinamis dan adaptif.

Dinamika pendidikan di Indonesia, secara kasatmata selama ini terindikasi mengalami keterlambatan dalam pencapaian, meskipun ada peningkatan anggaran pendidikan.

Pada Maret 2022, menurut data dari Pusat Statistik Pendidikan, sebanyak 59,88 persen penduduk Indonesia menamatkan sekolah dasar dan 29,97 persen memiliki pendidikan menengah.

Data ini dengan jelas menunjukkan bahwa negara kita jauh tertinggal dibandingkan dengan negara lain, di mana rata-rata pendidikan menengah dari penduduknya. Bahkan, ada yang mencapai rata-rata strata pendidikan diploma.

Data ini seharusnya menjadi catatan penting bagi pemerintah dan pihak-pihak terkait yang memiliki tanggung jawab moral akan pentingnya pendidikan.

Keterlibatan organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah dalam membangun bangsa melalui pendidikan sangat penting. Namun, kita juga harus mengapresiasi langkah-langkah pemerintah Indonesia melalui kementerian terkait.

Proporsi penduduk yang menamatkan pendidikan tertinggi pada usia 15 tahun ke atas pada Maret 2023 menunjukkan bahwa hanya 30,22 persen yang menamatkan SMA/sederajat dan hanya 10,15 persen yang melanjutkan ke perguruan tinggi (databoks [27/11/2023]).

Upaya keras pemerintah dengan meningkatkan anggaran adalah bukti nyata dari komitmen ini. Namun, hal itu tentu harus perlu diperkuat dengan kebijakan yang agresif dan masif di tingkat pelaksanaan.

Selain penggunaan anggaran yang baik dan benar, penting untuk diketahui bahwa beberapa indikator kemajuan bukan hanya sebatas tamatan pendidikan formal, melainkan kualitas tamatan pendidikan.

Kualitas lulusan adalah kunci dari sistem pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum harus terus ditingkatkan pada berbagai tingkat pendidikan.

Merdeka belajar, yang telah digulirkan selama beberapa tahun terakhir, merupakan upaya pemerintah untuk membangun tradisi baru dalam pembelajaran.

Pergeseran dari pola pikir dalam ruangan ke pola pikir di luar ruangan telah memberikan warna baru dalam paradigma pendidikan Indonesia.

Pro dan kontra terhadap konsep merdeka belajar dan kampus merdeka (MBKM) sejatinya telah diterapkan sejak lama. Apa pasal? konsep tersebut dapat merangsang para pembelajar untuk memiliki cara berpikir kreatif dan terbuka.

Merdeka belajar adalah hak asasi setiap pembelajar untuk menentukan dan mengembangkan minatnya. Setiap pembelajar berhak mengembangkan minat dan bakatnya tanpa terkungkung kurikulum yang seakan-akan membatasi.

Sebaliknya, pembelajaran yang membatasi atau memaksa tanpa memperhatikan minat, bakat, dan potensi individu dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak asasi pendidikan.

Sebelum kebijakan merdeka belajar diimplementasikan, banyak penyelenggara pendidikan yang secara substansial telah menerapkan nilai-nilai merdeka belajar yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan potensi pembelajar.

Namun, karena kurangnya familiaritas dengan konsep ini di masyarakat umum secara luas, minatnya pun masih terbatas.

Sebelum adanya kebijakan merdeka belajar, kebanyakan sekolah nonformal yang tidak terlalu kaku telah mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel dan menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi siswa.

Merdeka belajar tidak hanya memfasilitasi kreativitas, tetapi memberikan dorongan bagi kemandirian berpikir khususnya si pembelajar. Tentu konsep ini akan membantu mengembangkan sikap kritis dalam berpikir dan berkarya.

Melalui pendekatan ini, pemahaman antara pelajar dan para pemangku kepentingan akan lebih baik. Dengan demikian, akan lebih mudah untuk menyesuaikan pendekatan pembelajaran dengan kemampuan dan keterampilan individu.

Selain itu, merdeka belajar juga akan memuaskan bagi orang tua yang melihat anak-anak mereka tumbuh dengan sikap mandiri dengan keterampilan yang mumpuni.

Regulasi yang kuat diperlukan untuk memastikan pelaksanaan program ini dapat dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel. Ini akan membantu mempercepat peningkatan kualitas pendidikan bangsa Indonesia pada semua tingkatan. Wallahu'alam.***

Selengkapnya

Menjadi Kartini Untuk Bumi

Oleh: Luthfia Hastiani Muharram*

UMBANDUNG.AC.ID -- Tanggal 21 April bertepatan dengan Hari Kartini, hari lahirnya salah seorang sosok perempuan perubahan Indonesia, yaitu Raden Ajeng Kartini. Berturut-turut, tanggal 22 April bertepatan dengan Hari Bumi. Kita dapat mengambil refleksi dari kedua momentum ini.

Hari Bumi (Earth Day) ditetapkan secara internasional tanggal 22 April, dimulai pada 1970. Peringatan ini ditujukan untuk menunjukkan kepedulian dan dukungan terhadap Bumi tempat kita tinggal dan hidup bersama-sama.

Udara yang kita hirup, air yang kita minum, tanah tempat tumbuh sumber pangan yang kita makan, semua berasal dari bumi yang kita pijak bersama.

Tahun-tahun ini kita tengah menghadapi pesatnya jumlah penduduk bumi. Seiring meningkatnya populasi manusia, semakin banyak sumber daya bumi yang dihabiskan.

Begitu juga dengan residu aktivitas yang kita hasilkan. Setidaknya karbondioksida hasil pernapasan, polusi udara dari kendaraan, juga pabrik dan industri-industri untuk memenuhi kebutuhan manusia masa kini.

Belum lagi sampah yang sehari-hari dihasilkan. Saking melimpahnya volume sampah, Bumi kita semakin terbebani. Gunungan sampah meninggi tidak tertampung lagi.

Sampah mengalir ke sungai dan bermuara menghiasi lautan. Sudah penuh di daratan, sampah pun dibakar, menambah warna polusi di angkasa.

Tiga unsur utama kehidupan kita di bumi, yakni tanah, air, dan udara semakin terdampak. Lantas bagaimana nasib bumi dan penghuninya kelak?

Kondisi sekarang, berbagai tanda tidak seimbangnya alam sudah semakin terasa. Perubahan cuaca yang tidak menentu, berdampak pada hasil bumi dan munculnya berbagai penyakit. Banjir sudah jelas lagi.

Jika Bumi diciptakan seperti manusia, dia pasti sangat marah dan payah. Ia sudah protes tidak ingin melayani lagi penghuni Bumi.

Allah SWT sebagai pencipta dan pemelihara Bumi sangat pemurah, Bumi tetap tangguh dan bersahaja. Bumi memberikan teguran halus melalui tanda-tanda untuk kita berpikir.

Mengambil inspirasi dan semangat sosok Kartini, Kartini menjadi pelaku perubahan terhadap permasalahan pada masa itu, yakni akses dan kesempatan pendidikan bagi kaum perempuan.

Dari kegelapan (kebodohan) menjadi cahaya (pendidikan). Kini kita berada pada era yang sangat benderang, khususnya perempuan mendapatkan akses yang luas pada pendidikan, karier, politik, bahkan kepemimpinan.

Mengambil semangat itu, bagaimana kita dapat meneruskan perjuangan Kartini dengan memanfaatkan mudahnya akses pengetahuan dan pendidikan untuk bisa menyelesaikan persoalan kita saat ini, salah satunya bagaimana melestarikan bumi.

Jika Kartini menjadi sosok perubahan permasalahan pada masanya, bagaimana kita juga bisa menjadi agen perubahan berbagai permasalahan pada masa kini.

Perempuan menjadi lakon utama pelaku perubahan. Bagaimana tidak, di tangan seorang perempuan berbagai urusan dan keputusan dilimpahkan.

Urusan rumah, makanan, pakaian, dan pendidikan. Kepedulian dan perubahan yang dimulai oleh perempuan, berdampak besar bagi Bumi. Setiap dari kita adalah Kartini. Menjadilah Kartini, sosok-sosok perubahan untuk Bumi.***

*Dosen Bioteknologi dan Ketua Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Muhammadiyah Bandung

Selengkapnya

Top! 5 Tim Mahasiswa UM Bandung Lolos Seleksi Pendanaan PKM Tahun 2024

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung — Pada tahun ini, sebanyak 5 tim mahasiswa UM Bandung berhasil lolos seleksi pendanaan PKM 8 bidang 2024 yang diumumkan pada Jumat (19/04/2024).

Bidang PKM yang berhasil diraih oleh tim dari UM Bandung adalah PKM Riset Eksakta (PKM-RE) sebanyak empat tim dan PKM Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) sebanyak satu tim.

Pada tahun ini pula UM Bandung berhasil meraih peringkat ke-8 dalam peraihan lolos pendanaan PKM 8 Bidang 2024 dari 35 perguruan tinggi pada lingkup LLDIKTI Wilayah IV.

Perlu diketahui, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan kegiatan untuk meningkatkan mutu mahasiswa di perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia.

PKM berguna untuk menjadikan mahasiswa sebagai masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan dapat menerapkan hingga menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan memperkaya budaya nasional.

PKM 8 bidang tersebut meliputi PKM-RE (Riset Eksakta), PKM-RSH (Riset Sosial Humaniora), PKM-K (Kewirausahaan), PKM-PM (Pengabdian Kepada Masyarakat), PKM-PI (Penerapan Iptek), PKM Karsa Cipta (PKM-KC), PKM-KI (karya Inovatif), dan PKM-VGK (Video Gagasan Konstruktif).

Ketua Bidang Divisi PKM Tim PKM Center UM Bandung Fauzia Ningrum Syaputri memberikan apresiasi dan bersyukur atas capaian yang membanggakan ini.

Fauzia menyampaikan bahwa pencapaian Divisi PKM ini sangat signifikan setelah melalui berbagai proses dan kerja sama semua pihak.

”Semoga tahun depan kita dari Divisi PKM bisa lebih banyak lagi proposal yang lolos seleksi,” ucap Fauzia di UM Bandung pada Senin (22/04/2024).

Nantinya, lanjut Fauzia, pencapaian itu juga menjadi penunjang bagi kampus dalam mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) tahun ini.

”Kita secepatnya akan mempersiapkan dan menyelesaikan capaian atau luaran dari proposal yang sudah diajukan sebagai syarat untuk lolos PIMNAS tahun ini,” tegasnya.

Berikut tim mahasiswa UM Bandung yang berhasil lolos seleksi pendanaan PKM 8 Bidang 2024:

Ketua Pengusul: Mahirah Mardiyah, Jenis PKM: PKM-RE, Judul: "Formulasi dan Uji Aktivitas Nano Spray Gel Ekstrak Daun Singkong (Manihot esculenta) sebagai Antioksidan pada Wajah".

Ketua Pengusul: Aflah Afina Nurdin, Jenis PKM: PKM-RE, Judul: "Analisis Kemampuan Bakteri Asam Laktat Weissella paramesenteroides yang diisolasi dari Makanan Fermentasi Kimchi sebagai Kandidat Probiotik."

Ketua Pengusul: Muhammad Farid Maksum, Jenis PKM: PKM-RE, Judul: "Pemanfaatan Limbah Ikan sebagai Sumber Pepton untuk Media Pertumbuhan Bakteri Asam Laktat."

Ketua Pengusul: Ridwan Mu'zizat, Jenis PKM: PKM-RE, Judul: "Uji Aktivitas Ekstrak Buah Pepaya dan Temu Mangga sebagai Anoreksansia Model Uji Anoreksia pada Inovasi Sediaan Marshmallow."

Ketua Pengusul: Putri Wulandari, Jenis PKM: PKM-RSH, Judul: "Aktualisasi Pendidikan Agama Islam Hubungannya Dengan Emotional Spiritual Quotient Pada Remaja Muslim Di Kota Bandung."***(FK)

Selengkapnya

UMBandung

Islamic Technopreneurial University

Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) berdasarkan Surat Izin Kemenristek Dikti No. 205/KPT/I/2016 yang diterbitkan pada tanggal 14 Juni 2016 menyelenggarakan 18 Program Studi unggulan. Cita-cita besar UMBandung adalah melahirkan para Teknopreneur Muda Islami, yang selain memiliki kemampuan akademis, tapi juga memiliki sikap mental dan enterpreneur skill/ kewirausahaan, serta memiliki kemampuan dalam memanfaatkan kemajuan teknologi. Dengan demikian, lulusan UMBandung Insya Allah akan memiliki peluang yang besar untuk membangun kehidupan yang lebih baik untuk dirinya maupun lingkungan sekitarnya.

UMBandung

Sambutan Rektor

Dengan bangga saya memperkenalkan Universitas Muhammadiyah Bandung, dikenal dengan singkatan UMBANDUNG kepada masyarakat Indonesia. Didirikan pada tahun 2016 di kota kembang Bandung, Jawa Barat, UMBANDUNG merupakan perguruan tinggi Muhammadiyah pertama yang mempelopori semangat “Islamic Technopreneurial University”. Sejak berdiri, UMBANDUNG menjadi tempat Pendidikan generasi muda dari berbagai daerah di Indonesia dengan karakter budaya yang berbeda-beda sehingga atmosfer pembelajaran di kampus ini berwarna-warni. Sejalan dengan visinya, UMBANDUNG akan menjadi kampus yang mencetak lahirnya generasi yang memiliki karakter Islamic dan Technopreneurial secara konsisten sehingga dapat berkontribusi dan mengabdi pada umat, bangsa, dan negara Indonesia.

Prof. Dr. Herry Suhardiyanto, M.Sc., IPU.

Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung

UMBandung

Keunggulan UM Bandung

Terakreditasi Baik Sekali

Berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Nomor 323/SK/BAN-PT/Ak/PT/III/2024

Islamic Integrated Curriculum

Kurikulum yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam yang memiliki karakter "Islamic Technopreneur"

Aplikasi Kurikulum

Aplikasi kurikulum diarahkan pada inovasi penemuan produk baru yang berbasis teknopreneurship dengan pendekatan hardskill dan softskill agar mahasiswa memeiliki karakter kreatif, mandiri, dan produktif.

Dosen Profesional

Dosen UMBandung merupakan lulusan S2,S3, dan profesor dari perguruan tinggi ternama.

Sarana & Prasarana Lengkap

Laboratorium, perpustakaan digital, ruang belajar variatif, digital class, dan ballroom.

Kampus di Lokasi Strategis

Gedung baru yang siap menunjang seluruh kebutuhan dan aktivitas perkuliahan serta riset dan pengembangan ilmu pengetahuan

Terdapat Banyak Beasiswa

UMBandung menyediakan banyak beasiswa bagi calon mahasiswa UMBandung.

Mahasiswa

Lulusan

Dosen Tetap