
Ketua BPH UM Bandung: Respons Perubahan Zaman dengan Ilmu dan Keimanan
UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad, menyatakan bahwa Muhammadiyah yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912 mampu bertahan dan terus berkembang karena warganya memiliki semangat keimanan yang aktif dan memadukannya dengan amal saleh.
"KH Ahmad Dahlan adalah contoh figur dengan iman yang aktif, yaitu iman kepada Allah SWT, hari akhir, dan lainnya, yang kemudian direfleksikan melalui berbagai bentuk amal saleh," ujar Dadang dalam Gerakan Subuh Mengaji (GSM) Aisyiyah Jawa Barat yang disiarkan secara daring di kanal TVMU Channel pada Kamis (04/07/2024).
Semangat keimanan yang memadukan amal saleh ini, lanjut Dadang, merupakan warisan berharga yang ditinggalkan oleh KH Ahmad Dahlan kepada warga Muhammadiyah. "Warisan tersebut dapat digunakan untuk merespons perubahan zaman," ujar Dadang.
Tantangan yang dihadapi Muhammadiyah seabad yang lalu, seperti kebodohan, keterbelakangan, keterbelengguan, dan kelaparan, kata Dadang, sangat berbeda dengan masalah umat dan bangsa hari ini. Saat ini, hampir semua aspek kehidupan bersifat digital dan online, yang kenyataannya sangat rumit dan kompleks, sehingga harus dihadapi dengan pendekatan dari berbagai dimensi.
Dua bekal penting
Secara lebih spesifik, Ketua Badan Pembina Harian UM Bandung ini menyebutkan bahwa merespons masa depan sebagaimana yang disampaikan oleh KH Ahmad Dahlan adalah dengan ilmu. "Perubahan tidak boleh disikapi oleh warga Muhammadiyah dengan sikap serba boleh atau serba menolak. Persoalan dunia ini harus dihadapi dengan pendekatan keilmuan, itulah Muhammadiyah," kata Dadang.
Menurut Dadang, bekal Muhammadiyah dalam merespons masa depan maupun perubahan terdiri dari dua hal utama. Pertama, pengetahuan agama. Kedua, ilmu pengetahuan. Kedua hal ini, kata Dadang, saling terintegrasi.
"Kesadaran inilah yang kemudian diaktualisasikan oleh Muhammadiyah dalam berbagai bentuk Amal Usaha (AUM), seperti rumah sakit, sekolah, panti sosial, dan lain sebagainya untuk merespons tantangan yang dihadapi oleh Muhammadiyah," tandas Dadang.***