Berita

Puasa dan Salat, Latihan Self-Regulation dalam Perspektif Psikologi Islam

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Dosen Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Tasya Augustiya menyoroti pentingnya manajemen stres dalam kehidupan akademik. Ia menyebut bahwa mahasiswa dan dosen kerap menghadapi tekanan dari tugas, penelitian, hingga tanggung jawab pribadi, yang dapat memicu kecemasan, stres, hingga burnout.

Dalam menghadapi tekanan tersebut, Tasya menjelaskan bahwa Islam telah menawarkan pedoman praktis dan relevan untuk mengelola stres. Salah satunya melalui nilai tawakal serta memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT. Ia mengutip Al-Quran surah At-Talaq ayat 2–3, yang menjanjikan jalan keluar dan kecukupan bagi mereka yang bertakwa dan bertawakal kepada-Nya.

“Ketika seseorang menghadapi kesulitan hidup, kunci utamanya adalah berusaha maksimal lalu menyerahkan hasilnya kepada Allah. Dalam psikologi, ini dikenal sebagai coping mechanism,” ujar Tasya melalui Channel YouTube UM Bandung pada Selasa (22/04/2025). Ia menambahkan, Islam memiliki mekanisme coping terbaik, seperti salat dan zikir yang menjadi sarana menenangkan jiwa.

Lebih jauh, Tasya mengaitkan praktik salat dengan konsep mindfulness dalam psikologi. Menurutnya, mindfulness adalah kesadaran penuh terhadap kondisi saat ini, yang efektif untuk menurunkan kecemasan karena membantu seseorang fokus dan menerima keadaan dengan tenang. Salat pun disebut sebagai salah satu bentuk mindfulness dalam ajaran Islam.

Tak hanya salat, Tasya juga menyoroti puasa sebagai latihan pengendalian diri. Dalam konteks psikologi, puasa mencerminkan konsep self-regulation atau kemampuan mengelola emosi dan perilaku agar tetap seimbang dan produktif. “Puasa melatih kita untuk sabar, disiplin, dan mengendalikan emosi secara konsisten,” katanya.

Menutup penjelasannya, Tasya mengajak masyarakat untuk menjadikan momen puasa yang telah dilalui sebagai latihan kesabaran dan manajemen stres berbasis spiritual. Ia berharap seluruh civitas akademika dapat menghadapi tantangan hidup dengan ketenangan, keteguhan, serta keberkahan yang datang dari kedekatan kepada Allah SWT.***(FA)

Administrator

Dosen UM Bandung Perkenalkan Budaya Indonesia dan Kehidupan Kampus di Taiwan

UMBANDUNG.AC.ID, Taiwan -- Dosen Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung memperkenalkan keragaman budaya serta kehidupan mahasiswa Indonesia, khususnya di lingkungan UM Bandung, kepada para pelajar di Taiwan.

Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (11/04/2025) dalam rangkaian program bertajuk Mahasiswa Asing Bergandengan untuk Pertukaran Pelajar yang diselenggarakan oleh The Affiliated Taichung Senior Agricultural Vocational High School of National Chung Hsing University.

Pengenalan budaya dilakukan oleh Reza Fikri Alfatah (dosen program studi Agribisnis) dan Ratna Sari Listyaningrum (dosen program studi Teknologi Pangan). Keduanya berkolaborasi dengan Gilang Putra Bahari dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di NCHU.

Kolaborasi ini menjadi bukti aktifnya diaspora Indonesia dalam memperkenalkan budaya dan kehidupan akademik mahasiswa Indonesia di kancah internasional. “Tentunya ini menjadi kiprah UM Bandung sebagai kampus berwawasan global dalam menjalin hubungan budaya di Taiwan,” ujar Reza.

Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi ruang bagi siswa dan guru di Taiwan untuk mengenal lebih dekat berbagai aspek kehidupan mahasiswa Indonesia, seperti sistem pendidikan, transisi kehidupan kampus, hingga aktivitas ekstrakurikuler yang mencerminkan semangat kebersamaan.

Reza juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata diplomasi budaya sekaligus upaya membangun citra UM Bandung sebagai institusi pendidikan yang progresif dan inovatif. “Hal ini tentu menjadikan UM Bandung memperluas jejaring internasionalnya sekaligus mempromosikan potensi akademik dan budaya Indonesia ke dunia,” katanya.

Menariknya, para peserta juga diperkenalkan dengan kuliner khas Indonesia seperti dawet dan klepon. “Kedua makanan tradisional ini menjadi simbol kehangatan budaya Nusantara yang berhasil memikat hati para peserta,” ungkap Reza. Selain mengenal sejarahnya, para pelajar Taiwan juga diajak mempraktikkan langsung pembuatan kedua makanan tersebut.

“Antusiasme mereka sangat tinggi ketika mencoba makanannya yang memang menambah kesan mendalam terhadap budaya Indonesia,” tambah Reza yang juga merupakan perwakilan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Istimewa (PCIM) Taiwan. Ia berharap kegiatan ini mampu membangun semangat kebersamaan dan kebanggaan sebagai bagian dari keluarga besar UM Bandung.

Kiprah Reza, Ratna, dan Gilang dalam kegiatan ini menunjukkan kontribusi penting mahasiswa dan dosen Indonesia sebagai duta budaya. “Semoga ini menjadi semangat untuk selalu berkomitmen dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas akademik, tetapi juga berdaya saing internasional dan berkepribadian Islami,” tandas Reza.***

Administrator

UM Bandung Dorong Mahasiswa Jadi Produsen Teknologi

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UM Bandung menggelar acara Kuliah Umum Internasional yang mengangkat dua tema sentral dalam perkembangan teknologi dan pemikiran kontemporer.

Acara bertajuk ”Digital Transformation in International Organizations” dan ”Simulation Theory: Decoding the Author’s Algorithmic Garden” ini berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan, yang terletak di lantai tiga kampus UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, pada Senin (21/04/2025).

Dekan FST UM Bandung Arief Yunan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kuliah umum dengan tema yang sangat relevan ini. Arief menekankan bahwa kegiatan ini merupakan yang pertama kali diadakan oleh fakultas dan memiliki nilai yang sangat baik bagi seluruh sivitas akademika FST UM Bandung.

Arief juga menyoroti betapa pesat dan dinamisnya perubahan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia perusahaan, organisasi, dan institusi pendidikan. Pemahaman yang mendalam mengenai transformasi digital menjadi krusial untuk dapat mengimbangi dinamika yang terus bergerak maju ini.

Lebih lanjut, Arief berharap bahwa kuliah umum ini dapat memberikan wawasan yang luas kepada para mahasiswa UM Bandung, khususnya dalam konteks transformasi digital. Pengetahuan ini diharapkan dapat membekali mereka dengan pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana teknologi mengubah lanskap organisasi dan kehidupan secara umum.

Sementara itu, Wakil Rektor I UM Bandung Hendar Riyadi dalam sambutan pembukaannya menegaskan visi bahwa sivitas akademika kampus, termasuk di UM Bandung, seharusnya tidak hanya menjadi konsumen teknologi. Namun, bagaimana berperan menjadi produsen yang aktif dalam menghasilkan inovasi teknologi yang memberikan manfaat besar.

Hendar menekankan bahwa tradisi keilmuan yang mendorong penciptaan teknologi harus terus dipelihara dan dikembangkan di lingkungan kampus. Hal ini akan menjadi indikator penting kemajuan sebuah universitas.

Hendar mengajak seluruh sivitas akademika untuk aktif membaca dan mempelajari buku-buku bertema Artificial Intelligence dan teknologi. Pemahaman mendalam tentang teknologi menjadi semakin penting di era digital ini.

Hendar bahkan menggunakan istilah khalifah digital untuk menggambarkan peran aktif yang harus diemban oleh sivitas akademika dalam era transformasi digital ini. Dia menekankan bahwa transformasi digital tidak bisa lagi dianggap remeh karena telah menjadi fondasi utama bagi dinamika organisasi internasional dan mempermudah dalam pendidikan.

Narasumber utama dalam kuliah umum ini adalah Former Chief United Nations Environment Programme (UNEP) Paris-Perancis Saiful Ridwan. Dia memaparkan materi yang kaya mengenai transformasi bisnis dan proses yang menurutnya lebih akurat dalam menggambarkan situasi saat ini dibandingkan dengan sekadar istilah transformasi digital.

Ridwan menjelaskan bahwa transformasi bisnis atau digital yang sedang marak saat ini mampu memberikan berbagai kemudahan dalam berbagai hal, terutama dalam urusan birokrasi bisnis.

Dia memberikan contoh bagaimana proses bisnis yang sebelumnya memerlukan sepuluh langkah, kini dapat diselesaikan hanya dalam lima langkah berkat masifnya digitalisasi.  

”Oleh karena itu, di sini sangat penting untuk mengidentifikasi masalah terlebih dahulu sebelum melakukan transformasi digital,” ucap Ridwan. Dalam konteks UNEP, Ridwan menjelaskan bahwa mandat organisasi tersebut adalah isu lingkungan sehingga fokus teknis pekerjaan dan alokasi anggarannya cenderung besar.

Dia mendorong mahasiswa UM Bandung yang tertarik untuk berkarier di lembaga-lembaga yang berada di bawah naungan PBB. Ridwan juga menyoroti perbedaan dinamika birokrasi di Indonesia yang cenderung lebih panjang dibandingkan dengan di korporasi yang lebih cepat dan kompleksitas pengambilan keputusan di PBB yang melibatkan banyak negara anggota.***(FA)

Administrator

Dari Kaltim ke Riau, UM Bandung Konsisten Perluas Jangkauan Promosi Kampus

UMBANDUNG.AC.ID, Pekanbaru -- Tim Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dan Promosi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung kembali melanjutkan safari pendidikan mereka ke Provinsi Riau setelah sukses melaksanakan promosi di Kalimantan Timur.

Kegiatan yang berlangsung selama sepekan, Senin hingga Sabtu (14–19/09/2025), ini berfokus memperkenalkan UM Bandung kepada para siswa SMA, SMK, dan MA di Kota Pekanbaru.

Kunjungan tersebut mendapat sambutan hangat dari kepala sekolah, guru bimbingan konseling (BK), hingga sivitas sekolah yang dikunjungi. Tim PMB UM Bandung menggelar sesi tanya jawab, presentasi profil kampus, serta menyampaikan informasi tentang berbagai beasiswa unggulan yang dapat diakses oleh calon mahasiswa dari wilayah Riau.

“Alhamdulillah, upaya gencar promosi Universitas Muhammadiyah Bandung disambut sangat baik di Pekanbaru. Dalam promosi perdana ini, kami memperkenalkan kampus UM Bandung ke berbagai sekolah,” ujar Cecep Hasannudin, Staf PMB dan Promosi UM Bandung, pada Sabtu (19/04/2025).

Ia juga memaparkan bahwa UM Bandung menawarkan sejumlah beasiswa menarik, mulai dari beasiswa akademik, minat dan bakat, kader Muhammadiyah, hingga beasiswa bagi hafiz Al-Quran dan prestasi olahraga maupun seni.

UM Bandung sendiri merupakan kampus modern yang berdiri pada tahun 2016 dan berlokasi strategis di Jalan Soekarno-Hatta No. 752, Kota Bandung. Kampus ini memiliki gedung megah 14 lantai dengan fasilitas perkuliahan yang nyaman dan dilengkapi teknologi mutakhir. UM Bandung menaungi empat fakultas dengan total 18 program studi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.

Selain berkunjung ke sekolah-sekolah, tim PMB dan Promosi UM Bandung juga bersilaturahmi dengan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMK dan SMA se-Pekanbaru.

Pertemuan tersebut menjadi wadah diskusi produktif seputar pemilihan program studi, dunia perkuliahan, dan strategi promosi pendidikan tinggi yang efektif. Mereka juga menyempatkan diri bertukar pengalaman dengan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) terkait strategi promosi berbasis digital dan media sosial.

Cecep menyampaikan optimisme bahwa jumlah mahasiswa baru dari Riau yang memilih UM Bandung akan meningkat secara signifikan. Menurutnya, kesadaran masyarakat Riau terhadap pentingnya pendidikan tinggi sangat tinggi, dan hal itu menjadi peluang besar bagi UM Bandung untuk memperluas jangkauan dan menanamkan citra kampus unggul di hati calon mahasiswa.***

Administrator

UM Bandung dan PWM Jabar Gelar Pengajian Bakda Idul Fitri 1446 Hijriah

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Ketua MUI Kota Bandung KH Miftah Faridl menguraikan tolok ukur keberhasilan ibadah puasa Ramadan dalam Pengajian Syawal dan Silaturahmi Bakda Idul Fitri 1446 Hijriah di Auditorium KH Ahmad Dahlan pada Rabu (16/04/2025). 

Kiai Miftah mengutip Surah Al-Baqarah ayat 183 yang menyatakan tujuan akhir ibadah puasa adalah untuk mendidik setiap muslim menjadi insan bertakwa. Beberapa ciri keberhasilan puasa menurutnya antara lain kebiasaan bangun malam, memperbanyak istigfar, melaksanakan salat malam, dan gemar membaca Al-Quran dengan tartil dan penuh penghayatan.

Indikator lain terletak pada tingkat ketakwaan yang tercermin dalam akhlak dan perilaku sehari-hari seperti kemampuan mengendalikan emosi, pemaaf, menepati janji, jujur, sabar, serta tidak mudah putus asa.

Sementara itu, Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto mengajak seluruh hadirin, khususnya warga Muhammadiyah, untuk memanfaatkan momen silaturahmi ini sebagai wadah mempererat tali ukhuwah islamiah. Rektor juga menyampaikan kabar gembira bahwa izin pembukaan Prodi Magister Manajemen telah resmi dikeluarkan oleh Kemendiktisaintek.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Ketua BPH UM Bandung Dadang Kahmad memberikan apresiasi atas kolaborasi antara PWM Jawa Barat dan UM Bandung. Dia mengajak umat Islam untuk saling membebaskan diri dari segala bentuk dendam dan hal-hal negatif lainnya sebagai upaya memaknai lebaran, modal yang akan mendorong kemajuan termasuk kemajuan UM Bandung. Dadang optimis UM Bandung akan menjadi kampus unggul karena berbagai indikasinya sudah mulai tampak.

Ketua PWM Jawa Barat Ahmad Dahlan turut mengapresiasi kegiatan ini dan menyoroti keberadaan gedung UM Bandung yang megah dengan empat belas lantai sebagai salah satu bukti nyata dakwah Muhammadiyah. Dia mengajak warga Muhammadiyah Jawa Barat untuk bersama-sama menjaga marwah Muhammadiyah dengan menguatkan program-program prioritas dan mengurangi improvisasi.

Dengan persatuan yang kuat dan kerja keras, Dadang meyakini kepercayaan masyarakat akan tinggi kepada UM Bandung dan jumlah mahasiswa baru akan terus bertambah. Dia berharap PDM dapat menyumbang calon mahasiswa baru untuk kampus ini, menegaskan bahwa UM Bandung harus didukung dan dijaga agar semakin hebat.

Pengajian Syawal dan Silaturahmi Bakda Idul Fitri 1446 Hijriah yang diselenggarakan UM Bandung dan PWM Jawa Barat ini dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya pimpinan Unisa Bandung, Ketua PWA Jawa Barat, Direktur RSMB, perwakilan PDM, PCM, PRM, dan tamu undangan lainnya. Pembicara lainnya adalah Mendiktisaintek Republik Indonesia Profesor Brian Yuliarto yang menyampaikan materi melalui video.***(FA/FK)

Administrator

Pelantikan PK IMM PIAUD 2025–2026: Kepemimpinan Baru, Semangat Baru

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kota Bandung resmi melantik kepengurusan baru Pimpinan Komisariat (PK) IMM Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung periode 2025–2026 pada Senin (14/04/2025).

Acara pelantikan yang berlangsung khidmat di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung ini turut dihadiri oleh Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Pengembangan Karier UM Bandung, dosen program studi PIAUD, perwakilan BEM, dan sejumlah organisasi mahasiswa di lingkungan kampus.

Pada kepengurusan kali ini, mahasiswa program studi PIAUD Fajar Abidin resmi dilantik sebagai Ketua PK IMM PIAUD yang baru. Dalam sambutannya usai pelantikan, Fajar menekankan bahwa istilah ”pimpinan” dalam IMM bukan sekadar jabatan struktural, melainkan memiliki dimensi moral yang dalam.

”Istilah pimpinan dalam Muhammadiyah dan IMM itu adalah amanah, bukan hadiah. Setiap anggota harus memiliki etos kepemimpinan, sebab kita adalah uswah bagi yang lain,” ujarnya. Ia pun berharap seluruh pengurus baru IMM bisa menjadi teladan bagi komisariat lainnya.

Sementara itu, Ketua PK IMM PIAUD sebelumnya, Malinda, turut menyampaikan harapannya untuk kepengurusan baru. Ia merasa bahagia karena bisa membangun dan melanjutkan estafet kepemimpinan.

”Ketua kali ini laki-laki pertama di PIAUD dan saya percaya amanah ini akan dijalankan dengan ikhlas dan maksimal. Semoga hal-hal positif yang telah dilakukan pada periode sebelumnya bisa diteruskan,” tuturnya.

Nilai keislaman

Pada kesempatan yang sangat baik ini juga dosen program studi PIAUD Rizka Saputri menyatakan sangat bangga terhadap kepengurusan PK IMM PIAUD yang baru. Ia menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai keislaman sebagai identitas utama kader IMM.

“Organisasi ini adalah ibadah, maka jalankan dengan sungguh-sungguh. Jangan lupa, berorganisasi akan mempertemukan berbagai pemikiran. Maka ta’awun (saling tolong) adalah kunci. Ada dinamika, tetapi jangan lupa untuk saling merangkul,” pesan Rizka.

Ia menambahkan bahwa dalam berorganisasi harus menjalankan tiga prinsip penting: memelihara, menjaga, dan memperjuangkan. ”Pelihara yang sudah ada, jaga agar tetap berlanjut, dan perjuangkan apa yang belum ada di Pimpinan Komisariat ini,” pungkasnya.

Dengan pelantikan ini, diharapkan PK IMM PIAUD Universitas Muhammadiyah Bandung terus menjadi wadah yang aktif dan berdaya guna, baik dalam pengembangan kader maupun dalam kontribusi terhadap kemajuan program studi dan Muhammadiyah.***(FK)

Administrator