
Dosen UM Bandung Jadi Salah Satu Pemateri di Konferensi Biomassa Terbesar Dunia di Spanyol
UMBANDUNG.AC.ID, Spanyol -- Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Dr Ir Arief Yunan MSi IPU menjadi salah satu pemateri dalam ajang internasional bergengsi 33rd European Biomass Conference and Exhibition (EUBCE 2025) yang diselenggarakan di Valencia, Spanyol, dari 09-13 Juni 2025.
Konferensi EUBCE merupakan forum tahunan terbesar di Eropa yang mempertemukan ilmuwan, akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan dari berbagai negara untuk membahas kemajuan riset dan teknologi dalam bidang biomassa serta energi terbarukan.
Tahun ini menandai pelaksanaan EUBCE yang ke-33, menunjukkan konsistensinya sebagai ajang strategis global.
Kehadiran Arief Yunan dalam forum prestisius ini dikonfirmasi langsung oleh panitia penyelenggara melalui surat resmi yang menyatakan bahwa ia telah terdaftar.
Ia memberikan presentasi ilmiah sebagai bagian dari program utama konferensi, menandai kontribusinya dalam memperkuat kolaborasi internasional di bidang energi dan lingkungan.
Sebagai akademisi yang juga tercatat sebagai dosen di UM Bandung, Arief Yunan membawa semangat ilmiah dari Indonesia ke panggung global.
Keterlibatannya dalam EUBCE mempertegas peran aktif Indonesia dalam wacana transisi energi berkelanjutan dan pemanfaatan biomassa sebagai solusi energi ramah lingkungan.
EUBCE sendiri dikenal luas sebagai konferensi dan pameran biomassa terbesar di dunia.
Mengutip laman europeanbiogas.eu, forum ini setiap tahunnya mempertemukan lebih dari 1.500 pakar dari 80 negara untuk berbagi ide, inovasi, dan solusi terkait sumber daya biomassa, proses produksi, serta pemanfaatannya secara efektif dan berkelanjutan.
Topik ilmiah yang dibahas dalam EUBCE 2025 mencakup berbagai isu penting.
Di antaranya sumber daya berkelanjutan untuk mendukung dekarbonisasi ekonomi, konversi biomassa menjadi pembawa energi bioantara, biofuel berkelanjutan, dan integrasi bioenergi dan produk bio dalam kerangka keberlanjutan bioekonomi.
Partisipasi aktif akademisi seperti Arief Yunan dari UM Bandung mencerminkan pentingnya keterlibatan pemikir dan peneliti Indonesia di forum-forum internasional.
Hal ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat jejaring ilmiah global serta mendukung visi Indonesia menuju pembangunan energi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.***(FA)