
Muhammadiyah Mengantarkan Umat ke Pintu Surga Jannatun Naim
Oleh: Dadang Kahmad (Ketua Badan Pembina Harian UM Bandung)
UMBANDUNG.AC.ID -- "Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan umat Islam dapatlah diantarkan ke pintu gerbang surga jannatun na'im dengan keridaan Allah Yang Rahman dan Rahim.
Pernyataan tersebut merupakan alinea terakhir dalam muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah. Di dalamnya menyiratkan optimisme di setiap warga Muhammadiyah yang didorong dari keyakinan yang kuat bahwa organisasi Muhammadiyah ini merupakan jalan yang lurus yang harus ditempuh oleh segenap kaum muslimin agar sampai ke pintu gerbang surga jannatun na'im.
Muhammadiyah yang didirikan 112 tahun yang lalu, merupakan organisasi Islam tertua di Indonesia yang masih berdiri kokoh dan bersinar seperti matahari yang dijadikan lambang organisasi. Sebagaimana sifat matahari yang terus memberi manfaat ke seluruh dunia dan tidak mengalami pasang surut sebagaimana benda langit lainnya. Matahari dipakai sebagai sumber energi yang melimpah yang diperlukan sejak dulu sekarang dan masa yang akan datang.
Sebagai organisasi dakwah Islam Muhammadiyah, mendidik penganutnya untuk selalu berpedoman kepada Al-Quran dan As-Sunnah, mengamalkan ajaran Islam dengan konsisten, serta mempunyai akidah tauhid yang sangat murni. Walaupun menganjurkan berijtihad di bidang muamalah, tetapi sangat puritan di dalam akidah dan Ibadah mahdah. Sehingga memberikan keyakinan kepada anggotanya bahwa inilah jalan yang lurus, jalan yang akan membawa kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Muhammadiyah adalah "bunyanun marsus", bangunan yang kokoh tempat berjuangnya umat Islam dalam menjalankan agamanya dan menyebarkan ajarannya ke segenap pelosok dunia dan ke segenap bangsa. Bangunan kokoh yang laksana benteng pertahanan dipakai sebagai tempat merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi gerak langkah dakwah amar makruf nahi mungkar.
Bunyanun marsus adalah bentuk barisan ideal dalam berjuang yang sangat disukai Allah sebagaimana disebut dalam surah Shaf ayat 4, "Innallaha yuhibbulladzina yuqatiluuna fi sabilihi shaffan ka annahum bunyaanum marshush", "Sesungguhnya Allah mencintai orang- orang yang berperang di jalan-Nya dalam satu barisan, seakan-akan mereka suatu bangunan yang tersusun kokoh."
Sebagai bangunan yang kokoh, Muhammadiyah memberikan rasa aman kepada anggotanya yang aktif baik di persyarikatan maupun di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Kekokohan itu tercermin dalam kejelasan ideologi dan strategi ataupun dalam perjalanan praksisnya.
Optimisme setiap anggota Muhammadiyah menjadikan roda organisasi terus berputar menuju tujuan yang dicita-citakan terbentuknya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Mengubah tatanan kehidupan masyarakat agar sesuai dengan ajaran Islam. Masyarakat yang memahami dan menerapkan prinsip Islam dan menjalankannya dengan baik tanpa terpengaruh oleh budaya atau tradisi yang bertentangan dengan akidah islam.
Dapat dibayangkan jika tujuan itu berhasil, maka akan terwujud masyarakat Islam yang aman, sejahtera, damai, dan bahagia. Gemah ripah repeh rapih, tata tentrem kerta raharja. Kehidupan surgawi akan diraih tidak hanya di akhirat, tetapi kaum muslimin akan merasakannya sejak di dunia ini. Bebas dari keterbelakangan dan kemiskinan memetik kehidupan bahagia yang berkemajuan. fiddunyaa hasanah, wafil akhirati hasanah, di dunia bahagia dan di akhirat bahagia.