Prodi Kriya Tekstil dan Fashion UM Bandung Sukses Jalani Asesmen Lapangan

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Kepercayaan masyarakat terhadap suatu program studi di universitas sangat ditentukan oleh status atau akreditasi program studi tersebut. Oleh karena itu, akreditasi menjadi tahapan yang sangat penting bagi suatu program studi karena berhubungan dengan kepercayaan masyarakat dan kualitas lulusan.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion (KTF) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, Saftiyaningsih Ken Atik, usai asesmen lapangan yang berlangsung dari Jumat-Sabtu (16-17/07/2021). Acara yang dilaksanakan secara daring dan luring ini dipusatkan di Ruang Rektorat UM Bandung. Selama acara berlangsung, protokol kesehatan yang ketat diterapkan dan kegiatan berjalan lancar.

Asesor dari BAN-PT yang bertugas adalah Kasiyan dari Universitas Negeri Yogyakarta dan Pujianto dari Universitas Negeri Malang. "Alhamdulillah, acara berjalan dengan lancar sampai akhir. Kami sudah mempersiapkan diri untuk acara ini sejak beberapa bulan lalu, terutama yang berkaitan dengan dokumen-dokumen penting," kata Ken.

Ken menjelaskan bahwa ia dan timnya mendapatkan banyak masukan positif dari asesor BAN-PT. Masukan tersebut terkait dengan pengelolaan program studi, kompetensi dan kualitas dosen, jenjang kepangkatan, tata kelola administrasi, praktik mahasiswa, dan aspek lainnya.

"Kami menerima sekitar sembilan rekomendasi yang insyaallah akan kami catat dan laksanakan. Meskipun KTF UM Bandung masih berusia muda, para asesor mengapresiasi keberadaan kami karena banyak mahasiswa yang berprestasi," ujarnya.

Ken tetap optimis bahwa program studi yang dipimpinnya akan berkembang dengan baik dan mampu bersaing. Dengan adanya dosen yang kompeten dan ahli di bidangnya di KTF UM Bandung, serta kerjasama dengan berbagai pihak dan mahasiswa yang berbakat, Ken yakin akan meraih kesuksesan.

Kualitas pembelajaran

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UM Bandung, Nanang Rizali, menyatakan syukur atas kelancaran asesmen lapangan Prodi KTF di bawah naungan fakultasnya. Nanang menjelaskan bahwa akreditasi sangat penting karena berkaitan dengan posisi program studi. 

"Akreditasi mempengaruhi banyak hal, terutama dalam penerimaan mahasiswa baru. Jika program studi sudah terakreditasi, itu menjadi jaminan bahwa program studi tersebut sudah dinilai dan dievaluasi oleh BAN-PT," kata Nanang.

Menurut Nanang, penilaian dari BAN-PT merupakan petunjuk untuk memperbaiki kualitas program studi dan pembelajaran di seluruh program studi di bawah Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UM Bandung. Nanang berharap hasil akreditasi nanti akan memadai dan terbaik untuk Prodi KTF UM Bandung. "Kami semua sudah berusaha maksimal sejak jauh-jauh hari hingga hari penentuan kemarin," ujarnya.

Di lain pihak, dosen Prodi KTF UM Bandung, Komarudin Kudiya, juga mengapresiasi pelaksanaan akreditasi selama dua hari yang berjalan sangat baik tanpa ada gangguan berarti. Pengusaha batik asal Cirebon ini berharap hasil terbaik dari akreditasi yang telah dipersiapkan dengan baik. "Meskipun di tengah suasana pandemi, berkat izin dan rida Allah SWT, pelaksanaan asesmen lapangan ini berjalan lancar. Harapannya adalah predikat terbaik," kata Komar.

Komar dan seluruh dosen di KTF UM Bandung bertekad untuk terus semangat dan tidak berhenti belajar dalam membangun program studi, sebagaimana dipesankan oleh para asesor. "Misalnya, terus meningkatkan kualitas tulisan, jurnal, dan penelitian yang hingga saat ini belum maksimal," pungkasnya.***(FK/FA)