Scopus BootCamp, Strategi Artikel Penelitian Dosen FEB UM Bandung Tembus Jurnal Internasional

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Program Studi Akuntansi di bawah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menyelenggarakan Pelatihan Scopus BootCamp pada Kamis, 4 November 2021. Pelatihan ini berlangsung di ruang rapat dosen.

Acara ini dibuka oleh Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto yang didampingi oleh Dekan FEB Ia Kurnia, Ketua Prodi Akuntansi Erfan Erfiansyah, dan tamu undangan lainnya. Dalam sambutannya, Herry menyampaikan apresiasinya terhadap pelatihan yang sangat positif dan penting ini. Menurutnya, pelatihan ini, yang akan digelar dua kali, merupakan wadah yang baik untuk membangun atmosfer akademik di UM Bandung.

Atmosfer akademik

Herry menjelaskan bahwa atmosfer akademik terbentuk dari interaksi, diskusi, penyampaian pokok pemikiran, membaca, dan mengembangkan gagasan baru secara terus-menerus. Hal ini, kata beliau, akan mendorong perkembangan ilmu pengetahuan. "Salah satu kinerja yang diukur melalui publikasi artikel ilmiah di jurnal terindeks Scopus terbukti dapat meningkatkan atmosfer akademik dan kualitas pendidikan di kampus," ujarnya.

Dekan FEB Ia Kurnia menambahkan bahwa pelatihan ini adalah kelanjutan dari webinar dengan tema serupa yang diadakan sebulan sebelumnya. "Program ini merupakan kelanjutan dari Webinar Kiat Menembus Jurnal Internasional bereputasi Scopus & WoS (Web of Science) yang dilaksanakan pada September lalu. Saat ini, ada 20 artikel dari dosen FEB UM Bandung yang sudah masuk, dan dengan adanya BootCamp pendampingan ini, diharapkan bisa tembus di jurnal internasional bereputasi," ungkap Ia Kurnia.

Ia berharap, dari 20 artikel tersebut, setidaknya 10 artikel bisa diterbitkan pada semester ini sehingga prodi Akuntansi atau FEB sudah bisa memasukkan jurnalnya yang terindeks internasional. Ia menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi dosen agar lebih giat dalam melakukan penelitian. "Harus dipahami bahwa tugas dosen bukan hanya mengajar, tetapi juga melakukan penelitian. Kegiatan ini termasuk jenis yang kedua dan sangat penting karena akan mendukung tugas mengajar," jelasnya.

Proses panjang

Instruktur pelatihan Scopus BootCamp, Ardi Gunardi, mengatakan bahwa mempublikasikan artikel di jurnal terindeks Scopus memerlukan proses yang panjang dan tidak instan, karena melibatkan tahapan review dan perbaikan naskah hingga akhirnya diterbitkan. "Motivasi atau kunci utamanya adalah konsistensi. Mulai dari sedikit demi sedikit hingga menjadi sebuah artikel ilmiah yang utuh. Dengan motivasi ini, proses penulisan akan terus berlanjut," kata Ardi.

Ardi menegaskan bahwa ada strategi khusus dalam penulisan yang harus mematuhi kaidah ilmiah yang berlaku di jurnal bereputasi. "Kita perlu menggunakan beberapa teknik penulisan mulai dari pendahuluan, metode, hasil penelitian, hingga simpulan," tambahnya.

Menurut Ardi, publikasi karya tulis ilmiah akan dibaca oleh pembaca di skala nasional maupun internasional, sehingga bisa memberikan dampak luas bagi para stakeholder yang memerlukan solusi dari permasalahan yang dibahas dalam artikel tersebut.

Harapan masa depan

Ketua Pelaksana Pelatihan Scopus BootCamp, Siti Kodariah, mengungkapkan bahwa dosen-dosen mengirimkan artikel mereka dalam pelatihan ini. Artikel-artikel tersebut kemudian dipersiapkan dan diulas hingga siap dipublikasikan di jurnal internasional. "Kami berharap semua dosen, khususnya dari Prodi Akuntansi, memiliki jurnal terindeks Scopus. Setelah ini, para dosen diharapkan mampu membuat artikel ilmiah secara mandiri dan tidak perlu lagi dilatih," tandasnya.***(FK/FA)