
Seminar Kesiapsiagaan Bencana di UM Bandung Dorong Mahasiswa Jadi Garda Depan Mitigasi
UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Fakultas Sosial dan Humaniora (Soshum) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses menggelar seminar bertema "Climate Crisis & Disaster Awareness: Mahasiswa Sebagai Garda Depan Aksi Nyata" pada Senin (28/04/2025).
Acara yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional ini berlangsung di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan, lantai tiga gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, dan dihadiri oleh puluhan mahasiswa dari berbagai program studi.
Muhammad Azmi Taqiyuddin, Ketua PK IMM Soshum, menilai bahwa pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya mitigasi bencana masih minim di kalangan mahasiswa. "Fokus kita di bidang kemanusiaan dan kemasyarakatan, maka dari itu penting bagi mahasiswa memahami langkah pencegahan bencana," ucapnya.
Azmi juga menekankan perlunya mahasiswa memahami cara peningkatan ketahanan diri sebagai agent of change dalam menghadapi situasi darurat, mengingat selama ini mahasiswa lebih sering bergerak di bagian penggalangan dana daripada aksi nyata pencegahan.
Ketua Rasamala Nusantara, Aan Anugerah, dalam paparannya menyampaikan bahwa kesiapsiagaan perlu dibangun dari tingkat komunitas terkecil. "Kita harus mulai sadar bahwa mitigasi bencana bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tugas kita bersama," tegas Aan.
Ia menjelaskan bahwa kesiapsiagaan lokal menjadi benteng pertama dalam menghadapi ancaman bencana, dan keterlibatan mahasiswa di komunitas sangat diperlukan untuk memperkuat budaya sadar bencana.
Sementara itu, Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kota Bandung, Yayat Sarip Hidayat, memaparkan pentingnya koordinasi antar elemen masyarakat dalam mengelola situasi bencana.
"Bencana itu datang tanpa bisa diprediksi, maka dari itu kita harus punya sistem evakuasi yang terlatih," kata Yayat. Ia juga menyoroti pentingnya pelatihan mental dan kesiapan fisik bagi relawan bencana, termasuk kalangan mahasiswa, agar mereka bisa sigap dan tidak panik saat bencana terjadi.
Seminar yang dimoderatori oleh pemain sinetron "Preman Pensiun 9" Haisal Muldan ini berhasil menarik perhatian peserta untuk lebih memahami peran mereka dalam upaya pengurangan risiko bencana.
Para pembicara sepakat bahwa mahasiswa memiliki posisi strategis sebagai garda depan dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan bencana di masyarakat, tidak hanya sebagai penggalang dana tetapi juga sebagai pelaku aksi nyata di lapangan.
Acara ini merupakan hasil kerja sama apik antara PK IMM Soshum dengan berbagai pihak, termasuk Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Kemensosmas BEM UM Bandung, Humanistik, Himapsi, Himarekat, dan DDVolunteer.
Seminar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan mitigasi bencana dan membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai potensi bencana.***(FK)