
Tambah Pengetahuan, Mahasiswa PAI UM Bandung Dibekali Ilmu Hingga Tata Cara Pemulasaraan Jenazah
UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung mengadakan seminar dan praktik pemulasaraan jenazah di Auditorium KH Ahmad Dahlan lantai tiga kampus ini pada Selasa (05/12/2023).
Wahyu Mulyadi, selaku ketua pelaksana kegiatan dan mahasiswa semester tiga prodi PAI, menyatakan bahwa tujuan utama acara ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang tata cara perawatan jenazah sesuai ajaran Islam. "Kami berharap kegiatan ini dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman antara pengurus jenazah dengan keluarga yang ditinggalkan," ujar Wahyu.
Seminar dan praktik pemulasaraan jenazah ini mengusung tema "Perbanyaklah Kalian Mengingat Kematian, Cukuplah Kematian Itu Menjadi Sebuah Peringatan Bagi Seorang Hamba, Semua Pasti Mati." Acara ini mendapat sambutan hangat dari para mahasiswa, dengan praktik pemulasaraan jenazah dilaksanakan di Masjid Kampus UM Bandung.
Peserta dibagi dalam kelompok-kelompok untuk melakukan demonstrasi langkah-langkah memandikan, mengkafani, menshalati, dan menguburkan jenazah sesuai petunjuk Al-Quran dan Hadis Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini terbuka untuk umum, dihadiri oleh mahasiswa prodi PAI, dosen, perwakilan PCM Cileunyi, serta masyarakat umum sekitar kampus.
Upacara pembukaan dipimpin oleh Wakil Rektor I UM Bandung, Hendar Riyadi. Hendar memberikan pesan kepada seluruh peserta untuk mengambil manfaat maksimal dari kegiatan ini. Beliau menjelaskan bahwa tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan semacam ini, dan tidak semua orang memiliki keterampilan untuk membantu dalam proses pemulasaraan jenazah di masyarakat.
Hendar juga memberikan motivasi kepada peserta bahwa pahala yang diperoleh dari membantu proses pemulasaraan jenazah setara dengan ukuran dua Gunung Uhud. "Ini adalah pahala yang luar biasa besar. Oleh karena itu, para peserta, terutama mahasiswa PAI, diharapkan dapat menjadi teladan yang baik dan membantu masyarakat dalam hal pemulasaraan jenazah," ungkap Hendar.
Pada kesempatan yang sama, Hendar juga menyerahkan buku "Fikih Rumah Sakit" kepada peserta, sebuah karya yang ditulisnya bersama almarhum KH Ayat Dimyati, seorang tokoh ulama, dosen, dan mantan Ketua PWM Jawa Barat.***(FA)