
UM Bandung Jalin Kerja Sama dengan UNIDA Gontor Melalui Kunjungan Akademik
UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menerima kunjungan rombongan mahasiswa dan dosen dari Fakultas Tarbiyah Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Kunjungan ini berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung pada Senin (20/11/2023).
Kunjungan dari UNIDA ini merupakan bagian dari program studi pengayaan lapangan (SPL). Rombongan UNIDA terdiri dari 25 mahasiswa dan 3 dosen pembimbing. "Kami senang bisa diterima di UM Bandung. Kami berharap kegiatan positif ini dapat terus dilanjutkan. UNIDA merupakan kampus pesantren yang kegiatannya berlangsung 24 jam," ujar dosen pembimbing dari UNIDA, Umar Said Wijaya.
"Kami biasanya berada di dalam kampus, jadi kami perlu mencari suasana kampus di luar. Tujuannya adalah agar mahasiswa kami dapat memahami seperti apa pendidikan di kampus lain. Tidak semua mahasiswa kami akan kembali ke kampus kami, mereka akan tersebar di berbagai daerah, jadi kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk membantu mereka beradaptasi dengan cepat," tambah Umar.
Dalam sambutannya, Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) UM Bandung, Iim Ibrohim, menyambut baik kunjungan dari UNIDA Gontor. Pertemuan antara kedua kampus ini dianggap sebagai momentum untuk saling bertukar ide dan gagasan, terutama dalam pelaksanaan pengenalan lingkungan pendidikan (PLP).
"Kami sangat gembira dengan kehadiran rombongan dari UNIDA. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut. Dari kegiatan ini, kami berharap dapat muncul gagasan dan riset bersama yang sangat bermanfaat. Mari kita manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Para narasumber akan berbagi ilmu dengan kita," ucap Iim.
Kuliah tamu
Setelah pembukaan acara yang diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan kuliah tamu yang bertema "Pendidikan Agama Islam di Pesantren: Tradisi, Transformasi, dan Tantangan Kontemporer". Dalam paparan materinya, Umar sebagai narasumber pertama menjelaskan bahwa Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor mengintegrasikan teori dan praktik dalam satu lembaga pendidikan.
Selain aspek kognitif, menurut Umar, Gontor juga fokus pada pengembangan potensi santri dalam berbagai kegiatan, dari perencanaan hingga evaluasi. Pendekatan ini membuat santri tidak merasa jenuh karena terlibat secara aktif dalam semua proses pendidikan.
"Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor merupakan lembaga pendidikan Islam yang menggunakan sistem asrama, dengan masjid sebagai pusat kegiatan yang menjiwai seluruh aktivitas di sana," ungkap Umar.
Sementara itu, narasumber kuliah tamu sesi kedua, Supala dari UM Bandung, memberikan pencerahan mengenai peran pengelola pesantren yang harus lebih maksimal lagi. Menurut Supala, meskipun pesantren menjadi tren dan terkesan elite, seharusnya pesantren juga mampu menerima anak-anak dari berbagai latar belakang, termasuk anak-anak dari kelompok mustadafien yang kurang mampu.
"Kita harus menjaga semangat talabul ilmi, tetapi juga harus sadar bahwa masih banyak anak yang belum mampu membaca Al-Quran di dunia luar karena berbagai faktor, termasuk ekonomi keluarga mereka. Mahasiswa PAI UM Bandung diharapkan tidak hanya fokus pada akademik, tetapi siap untuk misi dakwah setelah lulus," tambahnya. Acara ini ditutup dengan sesi diskusi antara mahasiswa dan pemateri, tanya jawab, pertukaran cendera mata, dan sesi foto bersama.***(FA)