
Literasi Jadi Bekal Kunci Hadapi Tantangan Zaman
UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Suasana meriah dan penuh antusiasme menyelimuti Auditorium KH Ahmad Dahlan di lantai tiga gedung Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung pada Sabtu (26/04/2025). Sejak pagi pukul 09.00 WIB hingga menjelang petang, auditorium tersebut menjadi saksi bisu gelaran akbar Pemilihan Duta Literasi Manajemen 2025.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi sebuah perayaan literasi yang melibatkan berbagai elemen kampus dan komunitas. Kemeriahan acara semakin terasa dengan serangkaian kegiatan menarik yang disuguhkan kepada hadirin.
Panggung auditorium menjadi ruang ekspresi melalui fashion show yang menampilkan kreativitas dan gaya para peserta. Seminar yang inspiratif memberikan wawasan baru mengenai pentingnya literasi di era modern. Tidak kalah menarik, sesi uji publik menjadi wadah bagi para finalis untuk mengartikulasikan pemahaman dan visi mereka terkait literasi di hadapan dewan juri dan audiens.
Acara pembukaan pun tidak kalah semarak dengan kehadiran penampilan istimewa dari Rumpaka Sahita yang menghibur dengan lantunan musik dan puisi.
Selain itu, perwakilan dari Sekolah Alternatif Anak Jalanan (SAAJA) juga turut hadir memberikan sentuhan sosial dan mengingatkan akan pentingnya literasi bagi semua lapisan masyarakat. Kehadiran mereka menambah dimensi humanis dalam perayaan literasi ini.
Sejumlah tamu turut hadir memeriahkan acara puncak ini. Di antara tamu undangan ini tampak Ketua Pelaksana Pemilihan Duta Literasi Manajemen, Ketua Umum Duta Literasi Manajemen, Ketua Program Studi Manajemen UM Bandung, dan Pembina Duta Literasi. Kehadiran para dewan juri yang kompeten, yakni Sofa Parihah Nurasiah dan Rafly Muhammad Pasha, menambah kredibilitas dan bobot penilaian dalam kontestasi ini.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Duta Literasi Manajemen Santi Nuraeni menyampaikan pesan yang kuat mengenai esensi literasi di tengah dinamika zaman. Dia menekankan bahwa pada era yang penuh perubahan dan tantangan ini, literasi tidak lagi bekal dasar, tetapi telah bertransformasi menjadi fondasi utama yang dibutuhkan oleh setiap individu sebagai agen perubahan.
Pernyataan ini disambut dengan antusiasme oleh para hadirin, menyadari betapa krusialnya literasi dalam membentuk masa depan yang lebih baik.
Senada dengan pandangan tersebut, Hani Humaeriyah selaku pembina turut menguatkan urgensi literasi. Dia menekankan bahwa kemampuan untuk mengamati perubahan, keberanian untuk beradaptasi, kemampuan untuk berpikir kritis terhadap perubahan tersebut, hingga kesiapan untuk menawarkan solusi, menjadi prasyarat penting bagi seorang agen perubahan.
”Kita memiliki rencana A sampai Z, dan kita tahu kira-kira rencana apa yang akan kita gunakan. Itulah konsep agent of change,” tutur Hani, memberikan perspektif yang mendalam tentang peran literasi dalam mewujudkan perubahan positif.
Puncak acara ditandai dengan pemukulan gong yang menandakan peresmian dimulainya Pemilihan Duta Literasi Manajemen 2025. Acara ini tidak hanya meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh hadirin yang hadir, tetapi membangkitkan semangat baru untuk terus menggalakkan gerakan literasi di lingkungan UM Bandung.
Harapan besar tertumpu pada Duta Literasi Manajemen yang terpilih, agar dapat menjadi pionir bagi gerakan literasi lainnya di lingkungan kampus dan memberikan kontribusi yang lebih luas bagi masyarakat.***(Akhtar/Adam/Adzikri)