
Mahasiswa Manajemen dan Psikologi UM Bandung Sukses Gelar Workshop Kesehatan Mental
UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Suasana penuh kehangatan dan ketenangan menyelimuti pelaksanaan Workshop Mindful Day yang diadakan di Auditorium KH Ahmad Dahlan, lantai tiga kampus Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, pada selasa (20/05/2025).
Acara ini merupakan bentuk kolaborasi antara Himpunan Mahasiswa (Hima) Manajemen dan Psikologi. Tema yang diangkat adalah “Sehat Mental, Hidup Optimal” dengan Prinska Damara Sastri (Co-Founder & Chief Psychologist di Mindfulivy) sebagai narasumber.
Auditorium ini dipenuhi oleh 125 mahasiswa berbagai program yang ada di UM Bandung. Selain itu, dihadiri juga oleh tamu undangan lainnya. Di antaranya perwakilan Hima Manajemen, perwakilan Hima Psikologi, Ketua Program Studi Psikologi, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan perwakilan Fakultas Sosial dan Humaniora.
Muhammad Raka sebagai perwakilan Hima Manajemen berharap proker kolaborasi antara dua himpunan ini bisa meningkatkan hubungan baik. Menurutnya workshop ini cukup linear bagi prodi Manajemen karena akan dihadapi dengan konsentrasi SDM dan sudah cukup linear di prodi psikologi.
Sementara itu, dalam sesi pemaparannya yang menarik, Prinska Damara Sastri menjelaskan bahwa triangle of mindfulness terdiri dari tiga elemen utama, yaitu awareness, attention, dan acceptance.
“Melalui awareness, kita mulai menyadari emosi yang sedang kita alami. Kemudian, dengan attention, kita memberi perhatian penuh pada situasi konflik yang sedang terjadi. Terakhir, acceptance mengajarkan kita untuk menerima bahwa ada hal-hal yang berada di luar kendali kita, dan itu merupakan bagian alami dari proses kehidupan,” ujarnya.
Salsa, salah satu peserta, mengungkapkan kesan setelah mengikuti workshop ini. “Insight yang paling berkesan di acara ini tuh sesi relaksasi. Disuruh menutup mata terus berterima kasih kepada diri sendiri dan minta maaf kepada diri sendiri,” katanya.
Salsa merasa terkesan dengan acara ini karena momen seperti ini jarang ditemukan, yakni kesempatan untuk bersyukur kepada diri sendiri dan juga untuk meminta maaf pada diri sendiri.
“Seringnya kita minta maafnya sama orang lain, padahal sebenarnya diri kita juga ada loh fase capek kan. Ternyata malah bukan kita zalim sama orang lain, kita zalim sama diri sendiri dan itu benar-benar wow gitu,” tandasnya.
Dengan adanya acara ini, diharapkan mahasiswa dapat mengelola emosi di tengah tuntutan dan kegiatan akademik di kampus, lingkungan, ataupun keluarga. Selain itu, workshop ini juga diharapkan menjadi langkah awal untuk kehidupan yang optimal dan mental yang sehat. Agar mendapatkan ketenangan, latihan mindfulness menjadi sesi penutupnya.***(Salimah/Najla/Zahra/Adini)