Berita

Puncak Dies Natalis Ke-6 Himprofar UM Bandung Berlangsung Meriah

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Himpunan mahasiswa program studi Farmasi (Himprofar) UM Bandung sukses mengadakan puncak Dies Natalis ke-6 Himprofar di Auditorium KH Ahmad Dahlan pada Jumat (04/08/2023).

Hadir pada kegiatan ini Ketua Program Studi Farmasi UM Bandung, Ketua BEM UM Bandung, berbagai Himpunan Mahasiswa dari berbagai prodi. Selain itu, hadir juga mahasiswa Farmasi dari angkatan 2016 hingga 2022.

Perayaan Dies Natalis Himprofar yang ke-6 ini mengangkat tema ”Show Integrity, Increase Potential, and Solidarity”.

Ketua Pelaksana Agam Rifaldi mengatakan bahwa acara yang berlangsung meriah dan semarak ini menjadi kegiatan puncak serangkaian acara Dies Natalis Himprofar ke-6 yang sudah berlangsung sejak Juni 2023.

Ia menuturkan Himprofar juga sudah menggelar Kompetisi Mini Farmasi (Komisi) mulai dari 30 Juni hingga 02 Agustus 2023.

”Dalam rangka memeriahkan kegiatan ini, kita sebelumnya sudah melaksanakan berbagai perlombaan, mulai dari futsal, voli, badminton, mobile legend, esai, english speech, dan cerdas cermat,” ucap Agam.

Berbagai perlombaan yang diadakan oleh Himprofar tersebut, kata Agam, selain ajang silaturahmi, juga bertujuan untuk membangun solidaritas mahasiswa Farmasi UM Bandung semua angkatan.

”Makanya yang mengikuti perlombaan ini dari berbagai angkatan, mulai dari 2019, 2020, 2021, hingga 2022,” jelas Agam.

Program bermanfaat

Sementara itu, Ketua Himprofar Rizky Maulana Amrullah sangat mengapresiasi kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga sore ini.

Selama enam tahun, ungkap Rizky, para demisioner sudah berjuang mengembangkan dan memajukan Himprofar.

”Pengalaman dari para demisioner pendahulu sejatinya harus menjadi inspirasi bagi mahasiswa khususnya yang aktif di kepengurusan Himprofar,” ungkap Rizky.

Oleh karena itu, ia berharap para pengurus Himprofar selalu menjaga solidaritas antar sesama anggota.

”Adanya solidaritas yang tinggi dapat lebih menunjukkan dan mengembangkan potensi yang belum kita capai selama ini,” tandas Rizky.

Tidak hanya itu, Rizky juga berharap para pengurus dapat membuat berbagai kegiatan bermanfaat khususnya bagi mahasiswa Farmasi.

Mengasah keterampilan

Ketua Program Studi Farmasi UM Bandung apt Anis Puji Rahayu, di samping mengapresiasi kegiatan tersebut, juga mengajak mahasiswa mengasah keterampilan di Himprofar.

Tidak sekadar organisasi himpunan mahasiswa prodi, kata Anis, Himprofar harus menjadi tempat bagi mahasiswa mengasah skill.

“Banyak pembelajaran yang akan didapatkan mahasiswa ketika mereka aktif di Himprofar, seperti halnya keterampilan dalam kepemimpinan,” ucap Anis.

Maka dari itu, selain aktif kuliah, Anis berharap para mahasiswa Farmasi aktif berorganisasi di Himprofar.***(FK)

Administrator

Top! Dua Mahasiswa Manajemen UM Bandung Berjaya di Kejuaraan Muaythai Jawa Barat Championship

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Dua mahasiswa program studi Manajemen UM Bandung Muhammad Gibran Siregar dan Rivaldy Al-Faruqi berhasil menorehkan prestas pada kejuaraan Ganda Fighting Spirit Muaythai Jawa Barat Championship.

Berkat kerja keras dan usaha maksimal selama kejuaraan, Muhammad Gibran Siregar menyabet juara satu, sedangkan Rivaldy Al-Faruqi meraih juara dua.

Kejuaran itu berlangsung di Venue Si Jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung, dari Jumat-Minggu (28-30/7/2023), dan diikuti oleh 250 peserta dari berbagai camp seluruh Jawa Barat.

Atas prestasi yang membanggakan ini, Gibran merasa senang dan bersyukur karena ikhtiarnya membuahkan hasil manis. Dalam kejuaraan Muaythai ini, ada beberapa kategori yang dipertandingkan, dari Amateur, Ampro, Pro, hingga Celebrity.

”Kita sendiri kebetulan masuk kategori Amateur yang menghadirkan seratus pertandingan,” ucap Gibran di kampus UM Bandung pada Senin (31/07/2023).

Pada turnamen Muaythai ini, setiap peserta hanya melakukan satu kali pertandingan. ”Jadi, untuk Muaythai itu ada tiga ronde yang setiap satu satu ronde durasinya tiga menit,” kata pria asal Bandung ini.

Setiap pemain akan mendapatkan poin dari setiap jenis serangan yang dikeluarkan saat pertandingan. 

”Gerakan di sini seperti jab, hook, elbow, uppercut, low kick, mid kick, sampai high kick, itu ada poinnya,” lanjutnya.

Meskipun sudah berlatih dan bekerja keras, Gibran mengaku sempat degdegan saat malam sebelum bertanding. 

”Meskipun malam sebelumnya degdegan karena akan menghadapi pertandingan, alhamdulillah bisa menang TKO dan jadi juara satu,” jelas mahasiswa yang bercita-cita jadi entrepreneur sukses ini.

Menambah pengalaman

Sementara itu, Rivaldy mengaku hanya satu bulan waktu persiapan untuk mengikuti pertandingan bela diri Muaythai ini.

Awalnya ia diajak oleh Gibran belajar Muaythai, tetapi Rivaldy mampu menunjukkan prestasi luar biasa.

”Awalnya memang diajak sama Gibran untuk ikut belajar Muaythai hingga akhirnya ikut juga pertandingan dan mendapatkan hasil terbaik,” ungkap Rivaldy.

Sebelumnya, pria asal Bangka Belitung ini mempelajari dan menekuni bela diri Boxing. Ia sempat menekuni olahraga bela diri ini selama delapan bulan.

Bukan sekadar ingin meraih medali atau trofi, mahasiswa yang berkeinginan menjadi pengusaha ini mengikuti berbagai kejuaraan bela diri karena ingin menambah pengalaman.

”Bela diri ini jadi bekal untuk diri sendiri khususnya dari bahaya fisik dan yang penting lagi buat melindungi ibu,” tandas Rivaldy dengan percaya diri.***(FK)

Administrator

Kenalkan Budaya Daerah, Prodi Ilmu Komunikasi Sukses Gelar Aksara Priangan

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses menggelar Aksara Priangan pada Sabtu (29/07/2023).

Berlokasi di Teras Sunda Cibiru, Kota Bandung, hadir dalam acara ini perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi, dan sebagainya.

Hadir ratusan peserta dari mahasiswa maupun masyarakat umum yang berkunjung pada acara tersebut.

Acara yang mengangkat tema ”Ngamumule Sunda, Ngagunakeun Basa” itu menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan.

Mulai dari pameran karya seni serta berbagai penampilan, seperti karawitan, seni tari, fashion show, kabaret, dan sebagainya.

Tidak hanya itu, puluhan pelaku UMKM juga menghadirkan berbagai produk, seperti makanan, minuman, dan sebagainya.

Ketua Pelaksana Nur Indah Resti Wahab mengatakan, kegiatan tersebut berfokus memperkenalkan budaya kepada masyarakat.

”Kita ingin mencitrakan kebudayaan daerah yang sudah terdisrupsi pada era 5.0 ini,” ucap Resti.

Pada acara itu, dirinya menggabungkan konsep antara seni dengan teknologi saat ini.

”Contohnya pada pameran lukisan itu ada barcode yang ketika kita scan akan keluar keterangan dari makna lukisan itu,” jelasnya.

Ia berharap para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut mendapatkan nilai pembelajaran dari berbagai pertunjukan kebudayaan daerah.

”Adanya acara ini menjadikan kita tidak akan lupa akan kebudayaan meskipun sudah berada pada zaman teknologi saat ini,” tanggapnya.

Sementara itu, dosen Ilmu Komunikasi Alfa Taufan Latif sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.

Event

Alfa menjelaskan, para mahasiswa menggunakan ilmu PR Event dalam menjalankan kegiatan tersebut.

Ia juga menjelaskan, dalam pelaksanaan event, para mahasiswa perlu memperhatikan beberapa hal, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.

”Ketika mereka menjalankan sebuah event, mereka juga nantinya akan membawa nama perusahaan ketika bekerja,” ungkap Alfa.

Alfa menerangkan, pelaksanaan event itu menjadi sebuah bekal bagi mahasiswa saat bekerja sebagai public relation.

”Jadi, mereka nantinya mampu mengkomunikasikan pesan dari perusahaan ke stakeholder atau masyarakat melalui event,” tandasnya.***(FK)

Administrator

Gelar Expo Usaha Rintisan, Bioteknologi UM Bandung Siap Cetak Biotechnopreneur

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Program studi Bioteknologi UM Bandung sukses mengadakan Expo 2023 Startup Bioteknologi di Selasar Lantai GF pada Rabu (26/07/2023).

Expo startup (usaha rintisan) yang berlangsung meriah ini menghadirkan berbagai produk dari makanan, minuman, sabun, hingga kosmetik karya para mahasiswa Bioteknologi. 

Stand para mahasiswa Bioteknologi memenuhi Selasar Lantai GF UM Bandung dengan berbagai produk olahan yang menarik pengunjung.

Mahasiswa dan tenaga kependidikan UM Bandung pun mencicipi dan memberikan komentar atas produk-produk mahasiswa tersebut.

Dosen program studi Bioteknologi Muhammad Fauzi menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mencetak mahasiswa sebagai biotechnopreneur berbasis teknologi dengan pendekatan Bioteknologi.

Dalam menjalankan startup berbasis inovasi Bioteknologi, tutur Fauzi, para mahasiswa menggunakan proses design thinking ketika membuat sebuah produk.

”Melalui penggunaan design thinking, para mahasiswa memecahkan masalah di masyarakat dengan produk yang sudah dirancang oleh mereka,” kata Fauzi.

Diikutkan lomba

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi program pemenuhan mata kuliah startup Bioteknologi bagi para mahasiswa.

”Kali ini kita menyediakan sembilan stand dengan bermacam produk untuk mendapatkan masukan dari para konsumen,” lanjut Fauzi.

Setelah produk tersebut mendapatkan tanggapan dari konsumen, kata Fauzi, para mahasiswa harus memperbaiki produk itu agar kualitasnya semakin baik.

”Hasil perbaikan dari konsumen nantinya menjadi patokan bagi mahasiswa untuk menetapkan harga produk agar bisa dijual,” jelas Fauzi.

Menariknya, produk para mahasiswa Bioteknologi yang sudah mengalami perbaikan ini, nantinya bisa diajukan untuk mengikuti berbagai perlombaan.

”Produk-produk mahasiswa ini bisa kita integrasikan dengan berbagai perlombaan seperti P2MW,” tandas Fauzi.

Es krim

Salah satu mahasiswa Bioteknologi yakni Tiwi Sartika menghadirkan produk es krim yang berasal dari kombucha.

Ia mengatakan, produk yang bernama ”lechy” ini menjadi sebuah perkembangan baru dari kombucha.

”Es krim ini nantinya akan menjadi produk yang menarik khususnya untuk kalangan anak-anak,” tutur Tiwi.

Tiwi menjelaskan bahwa es krim dari minuman fermentasi tersebut mengandung probiotik yang berfungsi untuk menyehatkan tubuh.

”Semoga dengan es krim buatan kita ini, masyarakat bisa lebih mengenal dan menyukai kombucha,” ucap Tiwi.

Produk kecantikan

Sementara itu, mahasiswa program studi Bioteknologi lainnya, Mohamad Busaeri, menghadirkan produk kecantikan Lab Mask Beauty.

Produk rancangannya itu merupakan masker untuk perawatan kulit yang terbuat dari bahan organik dan probiotik.

”Masker ini cocok banget buat remaja khususnya yang punya masalah jerawat, kulit kering, maupun kemerahan,” ungkap Busaeri.

Lab Mask Beauty mengandung varian mulai dari yogurt, susu, green tea, hingga daun kelor. Busaeri berharap ke depan produknya bisa lebih berkembang. 

”Semoga ke depannya bisa menambahkan lagi beberapa varian dan inovasi baru untuk masker produk kami,” pungkas Busaeri.***(FK)

Administrator

Ruparaksa 2023 Pamerkan Seni Rupa Karya Mahasiswa KTF UM Bandung

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Program studi dan mahasiswa Kriya dan Tekstil Fashion (KTF) UM Bandung sukses mengadakan Ruparaksa Exhibition 2023 di Selasar Gagas lantai 1 UM Bandung dari Selasa-Rabu (25-26/07/2023).

Ruparaksa merupakan sebuah pameran seni rupa yang menggabungkan unsur, elemen, dan prinsip keindahan rupa atau visual dengan keahlian Kriya Tekstil dan Fashion UM Bandung.

Kegiatan yang digelar dari pagi hingga sore ini berlangsung meriah. Pameran Ruparaksa menampilkan berbagai karya tugas tingkat dasar mahasiswa KTF semester satu dan dua dengan mata kuliah nirmana dwimatra, nirmana trimatra, dan gambar bentuk.

Apresiasi nilai estetika

Ruparaksa berasal dari dua kata, yakni “rupa” dan “raksa”. Rupa memiliki arti “tampak”, sedangkan “raksa” berarti “menjaga”.

”Pameran Ruparaksa ini mengandung arti menjaga karya seni agar tetap lestari atau tidak punah,” ujar ketua pelaksana pameran Ruparaksa 2023 Sindia Satya.

Pameran Ruparaksa bertujuan untuk mengeksplorasi dan menghargai nilai estetika di balik karya-karya kreatif dari para mahasiswa KTF UM Bandung.

”Saat ini memang masyarakat kurang peduli terhadap seni. Jadi, pameran ini menjadi bukti bahwa seni itu enggak seburuk pandangan orang dan bisa kita nikmati,” jelas Sindia.

Sindia menjelaskan bahwa ada 159 karya, baik nirmana dwimatra, nirmana trimatra, maupun gambar bentuk hasil karya mahasiswa KTF yang dipamerkan dalam kegiatan ini.

Karya-karya mahasiswa itu diselesaikan dalam durasi waktu yang beragam, bergantung pada tingkat kerumitan karya tersebut.

”Kalau karya yang dua dimensi itu butuh waktu satu atau dua minggu untuk menyelesaikannya, sedangkan karya tiga dimensi bisa sampai sebulan,” tutur Sindia.

Ajang kreativitas

Koordinator acara Asep Miftahul Falah menjelaskan bahwa pameran seni rupa ini menjadi ajang bagi mahasiswa KTF untuk mengembangkan kreativitas.

”Karya yang ada dalam pameran ini merupakan hasil proses kreatif mahasiswa selama pembelajaran di kampus,” ujar Asep.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi kesempatan yang baik dalam memamerkan karya-karya mahasiswa untuk mendapatkan apresiasi dan pengakuan dari publik.

”Oleh karena itu, saya berharap para mahasiswa dapat mengeksplorasi kemampuan, kreativitas, dan inovasi dalam membuat suatu karya agar bisa mendapat apresiasi dari orang lain,” harap Asep.

Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto berkeliling melihat pameran karya para mahasiswa. Ia sangat mendukung dan mengapresiasi karya seni yang dipamerkan.

Herry mengajak para mahasiswa untuk meningkatkan kreativitas dan imajinasi agar dapat menghadirkan karya seni yang bernilai tinggi.

”Semoga mahasiswa KTF dapat menorehkan karya-karya seni yang inspiratif,” tandas Rektor.

Hadir dalam acara ini yakni Rektor UM Bandung, Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora, Ketua Program Studi KTF, dosen, para mahasiswa, sebagian siswa SMA, dan pengunjung lainnya.

Fashion show mahasiswa menjadi acara terakhir pameran Ruparaksa Kriya Tekstil dan Fashion UM Bandung.***(FK)

Administrator

Tiga Mahasiswa Teknologi Pangan UM Bandung Raih Juara Tiga Nasional Lomba Esai

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Tiga mahasiswa program studi Teknologi Pangan UM Bandung berhasil meraih juara tiga nasional pada Lomba Esai Tingkat Universitas 2023 Program Fortification UAD #2.

Ketiga mahasiswa Teknologi Pangan tersebut yakni Nabila Amandavia, Nasya Luthfiah Suwito, dan Ai Shanti Sugianty.

Acara itu mengangkat tema ”Inovasi Teknologi untuk Mewujudkan Pangan yang Aman, Sehat, dan Halal”.

Lomba pertama

Ada puluhan mahasiswa dari berbagai universitas negeri dan swasta di Indonesia yang berpartisipasi dan mengikuti perlombaan ini.

Ketua tim mahasiswa Teknologi Pangan UM Bandung Nasya Luthfiah Suwito sangat bersyukur dirinya dan tim bisa meraih juara tiga lomba esai ini.

Nasya menuturkan bahwa perlombaan ini menjadi pengalaman pertama bagi dirinya dan anggota yang lain.

”Lomba penulisan esai ini menjadi sesuatu hal yang unik dan baru bagi kami,” ucap Nasya di UM Bandung pada Jumat (22/07/2023).

Nasya menjelaskan, perlombaan esai ini menjadi pembelajaran berharga bagi dirinya sebagai mahasiswa dalam mengembangkan potensi khususnya pada bidang teknologi pangan.

”Karena sesuai dengan jurusan kami, perlombaan ini bisa menjadi wadah bagi kami untuk menyalurkan berbagai ide seputar teknologi pangan,” kata Nasya.

Di tengah kesibukan kuliah dan kegiatan di himpunan, dalam mengerjakan esai ini, ia bersama tim membutuhkan waktu dua minggu.

”Meskipun dalam pengerjaannya banyak yang terpotong oleh kegiatan himpunan ataupun tugas kampus, alhamdulillah kami tetap bisa menyelesaikannya tepat waktu,” tambah Nasya.

Penggunaan PEF

Adapun judul esai yang mereka susun berjudul “Pulsed Electric Field (PEF) Sebagai Pengganti Proses Thermal Pasteurisasi Pada Minuman Air Kelapa Isotonik”.

PEF merupakan metode pengawetan pada makanan secara non-termal (tanpa pemanasan). 

”Penggunaan PEF ini kita fokuskan pada minuman air kelapa isotonik yang sering dijual,” ungkap mahasiswa angkatan 2021 ini.

Metode penggunaan PEF ini, ungkap Nasya, menjadi pengganti metode Pasteurisasi yang sering perusahaan minuman gunakan dalam mengawetkan produknya.

”PEF ini dapat mempertahankan nilai gizi dari minuman air kelapa kemasan yang sering hilang akibat dari penggunaan Pasteurisasi,” jelas Nasya.

Menurut Nasya, beberapa produk seperti minuman jus dan tebu sudah menerapkan metode PEF dalam pengelolaannya.

”Semoga dengan penggunaan PEF ini dapat mengawetkan produk minuman air kelapa tanpa merusak zat gizi yang ada dalam kandungannya,” tandas Nasya.

Nasya dan tim berharap prestasi yang membanggakan kampus tercinta ini bisa menjadi motivasi untuk mereka bisa berprestasi lagi ke depannya.***(FK)

Administrator