Berita

Baitul Arqam Mahasiswa UM Bandung 2023 Resmi Dibuka

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- UM Bandung melalui LPPAIK menggelar Baitul Arqam (BA) mahasiswa baru gelombang pertama dari Rabu-Kamis (27-28/09/2023).

Acara yang berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor I UM Bandung Hendar Riyadi.

Baitul Arqam gelombang pertama ini diikuti sebanyak 814 mahasiswa baru dari berbagai prodi.

Ketua Pelaksana Baitul Arqam Supala menjelaskan bahwa Baitul Arqam merupakan agenda yang penting untuk dilaksanakan oleh berbagai kampus Muhammadiyah, termasuk UM Bandung.

”Baitul Arqam menjadi suatu bentuk keseriusan bagi Muhammadiyah untuk mengetahui kualitas kampus dalam hal Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” ucap Supala.

Lebih dari itu, Supala menjelaskan bahwa Baitul Arqam juga menjadi prasyarat bagi mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).

”AIK ini menjadi salah satu mata kuliah yang harus diikuti seluruh mahasiswa dan menjadi ciri khas bagi kampus kita,” jelas Supala.

Supala menjelaskan setelah mengikuti Baitul Arqam, para mahasiswa nantinya akan mendapatkan sertifikat.

”Sertifikat ini pula menjadi syarat bagi para mahasiswa untuk bisa menyelesaikan tugas akhir,” kata Supala.

Baitul Arqam memfokuskan pada tes baca Al-Quran dan praktek ibadah.

”Hal ini menjadi penting untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam membaca Al-Quran dan melakukan tata cara shalat yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan Muhammadiyah,” terangnya.

Wakil Rektor I UM Bandung Hendar Riyadi sangat mengapresiasi kegiatan Baitul Arqam gelombang pertama ini.

Belajar

Hendar Riyadi menjelaskan bahwa Baitul Arqam menjadi satu awalan bagi mahasiswa dalam melakukan suatu pembelajaran yang sunguh-sungguh.

”Baitul Arqam menjadi dasar atau fundamental bagi mahasiswa sekalian untuk belajar di UM Bandung,” ungkap Hendar Riyadi.

Menurut Hendar Riyadi, belajar menjadi suatu kewajiban yang harus didasarkan karena ibadah.

”Maka dari itu, kegiatan ini menjadi program awal bagi rekan-rekan mahasiswa sekalian tentang bagaimana belajar yang baik di UM Bandung,” tanggapnya.

Kegiatan Baitul Arqam akan berlangsung secara hybrid dan dilakasanakan selama dua hari.***(FK/FA)

Administrator

Delegasi USIM Berkunjung ke UM Bandung, Bahas Kolaborasi dan Studi Banding

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Fakultas Ekonomi dan Muamalat Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) mengadakan kunjungan dan kerja sama dengan program studi serta himpunan mahasiswa Manajemen UM Bandung pada Selasa (26/09/2023).

Pertemuan ini dilangsungkan di Auditorium KH Ahmad Dahlan, dengan kehadiran secara luring Wakil Rektor I UM Bandung, Dekan FEB, Ketua Prodi Manajemen, dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Selain itu, acara juga dihadiri secara virtual oleh tamu undangan dari dua negara lain yaitu Brunei Darussalam dan Malaysia. Tema acara kali ini adalah “Program Global Islamic Students Outreach 2023 Travelogue Mahabbah”.

Pengarah Program Travelogue Mahabbah Bandung, Indonesia, Giso, Che Zarifah Zakirah, turut hadir dalam acara tersebut. Zarifah menjelaskan bahwa acara ini menjadi ajang pertukaran pengetahuan antara kedua kampus.

“Pertukaran pengetahuan ini kami lakukan melalui seminar internasional dan pemaparan makalah penelitian dari perwakilan kedua kampus,” ucap Zarifah di sela-sela kegiatan.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi bagi kedua kampus. “Semoga dari kegiatan ini, UM Bandung dapat mengunjungi USIM dan bahkan bisa melakukan pertukaran mahasiswa,” harap Zarifah.

Kerja sama internasional

Ketua Prodi Manajemen UM Bandung, Indra Sasangka, menjelaskan bahwa kunjungan USIM ke UM Bandung merupakan langkah untuk meningkatkan kerja sama internasional. “Kerja sama menjadi suatu hal yang penting untuk universitas, baik secara lokal, nasional, maupun internasional,” kata Indra.

Indra juga menambahkan bahwa kerja sama ini menjadi langkah yang baik bagi Prodi Manajemen UM Bandung untuk bisa berkolaborasi dengan kampus-kampus ternama dari luar negeri. “Kami berharap dapat bekerja sama dan berelaborasi dengan lebih banyak kampus,” terang Indra.

Lebih lanjut, Indra berharap ke depan Prodi Manajemen UM Bandung dapat berkunjung ke USIM untuk melakukan studi banding. “Mudah-mudahan kita bisa mengunjungi kampus mereka untuk menggali informasi seputar kondisi akademis dan perkuliahannya,” jelasnya.

Dalam acara ini juga diadakan kegiatan pertukaran pembelajaran antara dosen dan mahasiswa dari kedua kampus. Mereka berdiskusi dan saling belajar bahasa Inggris. Rombongan dari USIM juga berkeliling kampus sebelum meninggalkan UM Bandung.***(FK/FA)

Administrator

Mahasiswa UM Bandung Borong Penghargaan di Ajang Nasional Perpajakan

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Tim mahasiswa program studi Akuntansi UM Bandung sukses meraih berbagai penghargaan dan prestasi di ajang UNIKU Tax Competition. Kompetisi tingkat nasional ini berlangsung di Gedung Student Center Iman Hidayat, kampus Universitas Kuningan, Jawa Barat, pada Kamis, 21 September 2023. UNIKU Tax Competition merupakan kompetisi di bidang perpajakan yang diselenggarakan oleh Tax Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kuningan.

Bidang CTC

Dalam kompetisi bidang CTC, tim mahasiswa Nawasena yang terdiri dari M Taufik Rhamadan, Citra Tri Wahyuni, dan Sifa Anggraeni berhasil meraih juara dua. Sementara itu, tim Immovables yang terdiri dari Risma Nur Arifah, Dinanda Periska, dan Putri Utami berhasil meraih posisi ketiga.

Pada awal pertandingan bidang CTC, para peserta mengikuti babak penyisihan dengan mengerjakan soal perpajakan secara online. “Kami mengerjakan 50 soal bersama tim dalam waktu 60 menit,” ujar Ketua Tim Nawasena, M Taufik Rhamadan.

Setelah babak penyisihan, para peserta mengikuti babak semifinal dan final secara offline. “Pada tahap final, tiga tim yang lolos akan ditentukan peringkat juaranya melalui lomba debat pajak,” jelasnya.

Ketua Tim Immovables, Risma Nur Arifah, menjelaskan bahwa lomba debat pajak ini menjadi pengalaman pertama bagi timnya. “Ini adalah lomba pertama kami dengan berbagai materi yang baru kami pelajari di semester berikutnya,” ujar Risma.

Meskipun awalnya kesulitan dalam mengikuti debat pajak, Risma bersama timnya berhasil meraih juara tiga. “Meskipun ada beberapa materi yang belum kami ketahui dan ini adalah lomba pertama kami, alhamdulillah kami berhasil meraih posisi ketiga,” terangnya.

Poster Digital

Mahasiswa program studi Akuntansi lainnya, Pitri Apiriyanti, juga sukses meraih juara tiga pada lomba poster digital di ajang yang sama. Pitri menjelaskan bahwa setiap peserta harus memposting hasil karya posternya di media sosial. “Ada tiga tema dalam pembuatan poster, yaitu tentang berita pajak, kesadaran pajak, dan manfaat pajak di masa depan,” kata Pitri.

Setelah itu, para peserta diseleksi menjadi tiga besar dan mendapat kesempatan mempresentasikan posternya secara offline di Universitas Kuningan. “Aku mempresentasikan filosofi gambar bernuansa astronot untuk menyesuaikan dengan tema kesadaran pajak di media sosial,” jelasnya.***(FK)

Administrator

UM Bandung dan Manajemen Ampera Jalin Kerja Sama Atasi Permasalahan Sampah

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Dalam upaya mengatasi permasalahan sampah, UM Bandung melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) mengadakan penandatanganan naskah kerja sama dengan Manajemen Ampera pada Senin (18/09/2023).

Acara ini berlangsung di Ruang Rektorat lantai satu UM Bandung dan dihadiri oleh Wakil Rektor II UM Bandung, Kepala LPPM UM Bandung, manajemen Ampera Bandung, dan undangan lainnya.

Pengasuh Satu Rumah Makan Ampera, Sigit Yunanto, menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan sampah yang dihasilkan oleh Warung Makan Ampera.

Waste To Cuan

Hal ini menjadi dasar bagi Manajemen Warung Makan Ampera untuk meluncurkan program penanganan sampah yang diberi nama Waste To Cuan (WTC). "Melalui program ini, kami berusaha untuk tidak membebani tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti dengan sampah yang kami hasilkan," kata Sigit.

Selain itu, program WTC juga merupakan bentuk panggilan pribadi untuk meningkatkan kesadaran dan nurani dalam membangun negeri. "Kata 'cuan' dalam nama program ini mencerminkan bukti cinta terhadap Allah dan negeri dengan menjadikan sampah sebagai berkah," tutur Sigit.

Pada acara ini juga ada penandatanganan serah terima hibah mesin Incinerator pengolah sampah. Pemberi hibah mesin Incinerator, Eddy Ardiansyah, menjelaskan bahwa Incinerator adalah alat untuk pembakaran sampah non organik. "Alat ini dapat menghancurkan sampah-sampah non organik, seperti plastik, kardus, dan sampah kering lainnya," ucap Eddy.

Ia menjelaskan bahwa total sampah yang dibakar oleh Incinerator akan menjadi abu sekitar 5 persen sehingga tidak mencemari lingkungan dengan bau. "Hasil pembakaran sampah ini tidak akan menghasilkan pencemaran bau karena hasil dari pembakaran akan berupa abu," jelasnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UM Bandung, Syafrudin Masri, sangat bersyukur atas adanya kerja sama ini. Syafrudin menjelaskan bahwa para dosen nantinya akan mengembangkan Incinerator ini menjadi lebih baik lagi.

"Para dosen UM Bandung akan mengembangkan alat Incinerator ini agar lebih ramah lingkungan dan tidak membahayakan masyarakat," terang Syafrudin.***(FK)

Administrator

Dosen UM Bandung: Pendekatan Bioteknologi Kunci Memperbaiki Kesuburan Tanah

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Sebanyak 60 persen atau 7,9 juta hektar tanah di Indonesia mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan, yang terlihat dari turunnya produktivitas tanaman pangan yang dihasilkan oleh para petani.

Hal ini disampaikan oleh dosen Program Studi Bioteknologi UM Bandung, Muhammad Fauzi, dalam kegiatan Mimbar Iqra edisi ketiga yang berlangsung di Ruang Pertemuan lantai 5 UM Bandung pada Selasa (12/09/2023).

Fauzi menjelaskan bahwa kebutuhan pangan di Indonesia yang sangat tinggi tidak seimbang dengan luas lahan produktif tanaman pangan. Menurutnya, banyak lahan produktif mengalami alih fungsi untuk kebutuhan lain. "Tuntutan teknologi dan ekonomi membuat lahan produktif menjadi lahan untuk pembangunan, perumahan, hingga jalan tol," ujar Fauzi.

Alih fungsi lahan tersebut membuat sisa lahan yang ada harus dipaksa untuk memproduksi tanaman pangan dalam kurun waktu tiga bulan. "Pemaksaan ini menyebabkan kondisi tanah 'sakit' dan menurunkan produktivitas tanaman pangan," jelas Fauzi. Selain itu, penggunaan pupuk kimia yang tidak sesuai aturan oleh para petani juga menghambat pertumbuhan tanaman.

"Penggunaan pupuk kimia yang tidak optimal menyebabkan tanah retak karena adanya endapan dari pupuk kimia," kata Fauzi. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa para petani harus mengurangi penggunaan pupuk kimia.

"Penggunaan pupuk kimia bisa diganti dengan pupuk yang mengandung bahan-bahan ramah lingkungan," kata Fauzi. Meskipun begitu, pemerintah sudah menginisiasi pengurangan lahan dengan membangun lahan suboptimal. "Lahan suboptimal ini adalah lahan yang dipaksakan untuk menjadi sawah," terang Fauzi.

Pendekatan Bioteknologi

Menurut Fauzi, salah satu cara untuk mengatasi kondisi tanah yang semakin menurun adalah dengan pendekatan Bioteknologi. "Pendekatan Bioteknologi berfokus pada perbaikan kondisi lahan yang tidak bisa dimaksimalkan untuk menanam tanaman," ungkap Fauzi.

Para pakar Bioteknologi, menurutnya, harus menciptakan produk yang dapat memperbaiki kondisi tanah dengan makhluk hidup. "Dalam hal ini, kita di bidang Bioteknologi bisa menciptakan pupuk berbasis makhluk hidup untuk meningkatkan kesuburan tanah," tandas Fauzi.

Mimbar Iqra edisi ketiga ini dihadiri sejumlah dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Hadir pula Wakil Rektor I UM Bandung, beberapa ketua program studi, inisiator Mimbar Iqra Roni Tabroni, dan tamu lainnya. Acara berlangsung dengan khidmat dan lancar dari awal hingga selesai. Usai pemaparan materi, narasumber dan peserta Mimbar Iqra berdiskusi terkait tema.***(FA)

Administrator

Pameran Kreasi Potensi Langonsari UM Bandung Sukses Angkat UMKM Lokal

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Tim KKN Reguler dan Non Reguler 03 UM Bandung sukses menggelar pameran "Kreasi Potensi Langonsari" pada Sabtu (02/09/2023). Acara ini berlangsung di samping lapang Ied Persis 3, RT 06 RW 03, Desa Langonsari, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Langonsari, Camat Pameungpeuk, warga Kampung Langonsari, serta mahasiswa KKN 03 UM Bandung baik reguler maupun non reguler.

Sebanyak 32 pelaku UMKM dari Desa Langonsari turut memeriahkan acara dengan memamerkan produk makanan, minuman, kuliner tradisional Sunda, aksesori khas Sunda, dan banyak lagi.

Ketua pelaksana acara, Uep Yusuf Tajudin, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi masyarakat Desa Langonsari. "Masyarakat di Desa Langonsari memiliki beberapa komunitas UMKM dengan produk terkenal seperti peci dan iket Sunda," ucap Uep.

Ia berharap pameran ini dapat meningkatkan popularitas UMKM Desa Langonsari dan mengangkat kredibilitas desa tersebut menjadi lebih mandiri.

Ketua KKN Non Reguler 03, Agus Yuliana, menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan potensi produk UMKM Desa Langonsari serta memotivasi masyarakat untuk lebih berkarya. "Semoga Desa Langonsari menjadi trendsetter bagi desa-desa lainnya di Kabupaten Bandung," harap Agus.

Camat Pameungpeuk, Agus Hindar Ruswanto, turut mengapresiasi kegiatan ini dan melihat potensi besar dari produk UMKM Desa Langonsari untuk bersaing dengan produk UMKM lainnya. "Saya berharap pengenalan produk ini menjadi pemicu bagi desa-desa lain," ungkap Agus.

Ia juga mendorong para pelaku UMKM untuk terus berinovasi dalam mengembangkan produknya agar lebih variatif dan berdampak pada kebangkitan ekonomi lokal.

Selain pameran puluhan UMKM lokal, acara ini juga diisi dengan seminar UMKM oleh Ketua DPD KNPI Kabupaten Bandung, Rifki Fauzi. Dalam materinya, Rifki membahas peran pemuda Kabupaten Bandung dalam mengembangkan potensi Desa Langonsari.

Di samping seminar, acara ini juga menampilkan pameran kreasi seni khas Sunda dan perlombaan. Masyarakat antusias menghadiri dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang berlangsung lancar dan sukses.***(FK)

Administrator