Berita

Lokakarya PKM Center UM Bandung, Memperkuat Kompetensi Tim Mahasiswa

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung melalui Tim PKM Center mengadakan lokakarya pada Rabu (06/07/2023).

Berlokasi di Auditorium KH Ahmad Dahlan, dalam acara ini hadir tim mahasiswa yang sudah lolos pendanaan hibah Kemedikbudristek 2023.

Hibah tersebut berasal dari beberapa program yang dilaksanakan oleh Kemendikbudristek seperti PKM, P2MW, dan PPK Ormawa.

Sebanyak 21 tim mahasiswa hadir mempresentasikan hasil programnya masing-masing.

Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto sangat bangga dengan perolehan tersebut.

Herry mengajak para mahasiswa yang telah lolos pendanaan bisa mengikuti ajang yang lebih tinggi seperti PIMNAS, KMII Expo, dan Abdidaya 2023.

”Keikutsertaan para mahasiswa ke jenjang yang lebih tinggi bisa meningkatkan kompetensi dan mutu pendidikan kita,” ungkap Herry.

Ia menghimbau kepada para tim mahasiswa untuk menjadi anggota yang kontributif dengan selalu bekerja sama dan komunikasi antar sesama anggota kelompok.

”Kembangkan pemikiran kritis dan pendekatan kreatif yang belum pernah ada antar sesama anggota,” tegas Herry.

Evaluasi

Ketua Tim PKM Center UM Bandung Muhammad Fauzi menjelaskan lokakarya sangat penting untuk mahasiswa.

Ia mengatakan, hasil lokakarya dapat menjadi evaluasi bagi mahasiswa untuk mempersiapkan perencanaan yang matang.

”Hasil dari lokakarya itu, para mahasiswa akan tahu cara memenuhi indikator capaian luaran yang sudah ditargetkan,” ucap Fauzi.

Fauzi menghimbau agar para mahasiswa dapat melaksanakan program sesuai dengan timeline yang ditetapkan.

”Mahasiswa juga harus dapat menentukan prioritas utama dalam membelanjakan anggaran untuk pelaksanaan proyeknya masing-masing,” ungkap Fauzi.

PKM Center kata Fauzi akan membantu para mahasiswa memetakan tahapan-tahapan dalam melaksanakan program.

”Semoga mahasiswa dapat menjalankan peran masing-masing agar dapat tembus ke ajang kompetensi bergengsi ke depan,” tandas Fauzi.***(FK)

Administrator

Pererat Silaturahmi dan Ukhuwah, Mahasiswa PAI UM Bandung Gelar SEMAKRAB di Pangalengan

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Dalam rangka mempererat silaturahmi dan ukhuwah, mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) UM Bandung angkatan 22 menggelar seminar dan malam keakraban (SEMAKRAB).

Acara berlangsung di Villa Cileunca Group House, Pangelangan, Kabupaten Bandung, selama dua hari yakni dari Senin-Selasa (03-04/07/2023).

Tema seminarnya adalah “Komunikasi Efektif Guru dan Mudid.” Sementara itu, tema malam keakraban adalah “Kobarkan Semangat Ukhuwah dan Silaturahmi Bersama PAI 22”.

Kegiatan berlangsung dengan meriah dan khidmat ini diikuti sebanyak 62 mahasiswa program studi PAI angkatan 2022. 

Ketua Pelaksana Kegiatan Mochamad Zaenal Arifin menjelaskan bahwa SEMAKRAB menjadi ajang mempererat silaturahmi dan ukhuwah para mahasiswa PAI.

Tidak hanya itu, kata Zaenal, acara SEMAKRAB juga menjadi pemersatu bagi mahasiswa PAI khususnya angkatan 2022.

”Kita ingin memperkuat ukhuwah satu sama lain, sesama angkatan 2022, mulai dari kelas A, B, dan C,” ucap Zaenal.

Bekal KKN

Ia juga menjelaskan, acara SEMAKRAB akan memberikan pengaruh positif kepada mahasiswa saat nanti mereka menjalani berbagai aktivitas di kampus atau luar kampus seperti kuliah kerja nyata (KKN).

”Dengan mengikuti acara semacam ini, kami berharap ketika para mahasiswa menjalankan aktivitas seperti KKN yang diikuti oleh seluruh mahasiswa UM Bandung, mereka tidak canggung saat di lapangan,” jelasnya.

Oleh karena itu, Zaenal berharap dengan adanya SEMAKRAB ini para mahasiswa PAI bisa membiasakan diri untuk saling berinteraksi dan bersilaturahmi satu sama lain dengan baik.

”Mudah-mudahan acara seperti ini bisa meningkatkan kekompakan dan keakraban antara mahasiswa,” tandasnya.

Berbagai kegiatan

Ada berbagai kegiatan yang mengisi acara SEMAKRAB para mahasiswa PAI angkatan 2022 ini. Mulai dari kajian hingga berbagai penampilan dari mahasiswa seperti stand up comedy, bernyanyi, dan sebagainya.

Para mahasiswa PAI juga mengadakan berbagai lomba seperti balap karung, makan kerupuk, dan sebagainya. Hadir pada acara ini Ketua dan Sekretaris Program Studi PAI UM Bandung.***(FK)

Administrator

Cerpen “Mengejar Mimpi” Karya Dosen PAI UM Bandung Raih Juara 3 Lomba Tingkat Nasional

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Cerita pendek (cerpen) berjudul “Mengejar Mimpi” karya dosen prodi PAI UM Bandung Mukhlishah berhasil meraih juara 3 lomba cerpen tingkat nasional yang diumumkan pada Selasa (27/06/2023).

Lomba tersebut merupakan bagian dari rangkaian event kedua dari Jawara Sastra Indonesia dan Sinar Jaya Indonesia.

Acara tersebut menampilkan berbagai jenis lomba, termasuk cerpen, pantun, puisi, dan kutipan.

Sebanyak 477 orang dari berbagai kalangan, termasuk dosen dan mahasiswa, ikut berpartisipasi dalam lomba cerpen itu.

Mukhlishah menjelaskan bahwa dirinya membutuhkan waktu seharian penuh untuk menyelesaikan karyanya tersebut.

“Saya awalnya hanya iseng-iseng sambil membayangkan jalan cerita dan alurnya,” ucap Mukhlishah di kampus UM Bandung pada Senin (03/07/2023).

Perempuan asal Minang ini juga menjelaskan bahwa para peserta bebas menentukan tema dalam membuat cerpen.

”Para peserta bebas mau mengambil tema cerpennya dengan ketentuan maksimal 1.500 kata,” jelasnya.

Inspirasi dari kehidupan perkuliahan

Mukhlishah menuturkan bahwa cerpen “Mengejar Mimpi” terinspirasi dari pengalaman mahasiswa dalam menjalani kehidupan perkuliahan.

”Cerpen ini tidak hanya berdasarkan fakta di media, tetapi juga terinspirasi dari beberapa mahasiswa saya,” kata Mukhlishah.

Cerpen karya perempuan yang gemar membaca itu menceritakan seorang mahasiswa yang berusaha kuliah meskipun memiliki keterbatasan ekonomi.

“Meskipun ibunya bekerja sebagai buruh cuci dan ayahnya bekerja sebagai pemulung, dia tetap berusaha untuk kuliah demi mencapai cita-citanya,” ungkap Mukhlishah.

Ia juga menekankan bahwa keinginan untuk berkuliah tidak bergantung pada status seseorang.

“Tidak sedikit orang kaya atau berada yang tidak memiliki keinginan untuk berkuliah,” tambahnya.

Cerpen ini juga mengajarkan bahwa setiap orang dari berbagai kalangan memiliki kesempatan untuk berkuliah jika mereka berusaha dengan maksimal.

”Jika seseorang ingin sesuatu, khususnya pendidikan, janganlah menyerah dan tetap berusaha untuk meraih impian,” pesan Mukhlishah.***(FK)

Administrator

Ribuan Jamaah Padati Halaman UM Bandung Untuk Salat Idul Adha 1444 Hijriah

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Warga Muhammadiyah dan masyarakat umum melaksanakan salat Idul Adha 1444 Hijriah di halaman UM Bandung pada Rabu, 28 Juni 2023. Jamaah salat Id mulai berdatangan ke UM Bandung sejak pukul 05.00, membawa perlengkapan salat dari rumah.

Seluruh area halaman UM Bandung dipenuhi oleh jamaah yang berbaris rapi. Sebagian jamaah perempuan bahkan menempati lobi utama UM Bandung. Salat Id ini berlangsung aman, tertib, lancar, dan khidmat di bawah cuaca yang cerah. Pengaturan parkir kendaraan roda dua dan empat juga berjalan dengan baik dibantu oleh aparat kepolisian.

Tiga pelajar penting

Rangkaian salat Id dimulai pukul 06.00 hingga selesai, dengan Wakil Rektor I UM Bandung, Hendar Riyadi, bertindak sebagai imam dan khatib.

Dalam khutbahnya, Hendar Riyadi menyampaikan bahwa ibadah haji dan kurban merupakan wujud ketulusan, kepasrahan, dan ketundukan manusia kepada Allah SWT. Hendar menjelaskan bahwa ada tiga pelajaran penting dari peristiwa Nabi Ibrahim yang masih relevan hingga saat ini.

Pertama, Nabi Ibrahim adalah rasul dengan kecerdasan spiritualitas yang tinggi. Dengan kecerdasannya, Nabi Ibrahim mampu berkomunikasi intens dengan Tuhannya, termasuk bertanya tentang bagaimana Allah menghidupkan makhluk yang sudah mati.

Kedua, Nabi Ibrahim memiliki kecerdasan intelektual luar biasa. Sejak kecil, Nabi Ibrahim sudah mampu bertanya secara kritis dan mencari hakikat Tuhan serta alam semesta.

Ketiga, Nabi Ibrahim menunjukkan keteguhan iman dan kecerdasan emosional yang luar biasa. Allah SWT menguji keimanannya dengan memerintahkannya untuk menyembelih putranya, Ismail. Tanpa ragu, Nabi Ibrahim menerima dan melaksanakan perintah tersebut, meskipun akhirnya Allah SWT menggantikan Ismail dengan seekor domba besar. "Ini adalah bentuk keteguhan iman dan kecerdasan emosional yang luar biasa," tandas Hendar.***(FA)

Administrator

Berlangsung di Cibiuk, “Berkah Kurban” Mahasiswa PAI UM Bandung Sembelih Sapi dan Kambing

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Program studi beserta IMM Pendidikan Agama Islam (PAI) UM Bandung kembali menyelenggarakan kegiatan ”Berkah Kurban” bagi masyarakat.

Kali ini, mahasiswa PAI melaksanakan berkah kurban di kawasan PCM Cilengkrang, Desa Cibiuk Kaler, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dari Rabu-Kamis (28-29/06/2023).

Sebanyak 43 mahasiswa PAI ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Berbagai kegiatan mulai dari takbiran, lomba keislaman, salat Idul Adha, hingga kurban memeriahkan kegiatan ini.

Berkat ikhtiar dan kerja keras tiada henti, berkah kurban PAI ini bisa menyembelih satu sapi dan dua kambing.

Para mahasiswa mendapat amanah dari para agnia yang menitipkan hewan kurbannya untuk disembelih di kawasan terpencil.

Ketua Pelaksana Berkah Kurban Abdul Azis Muslim menjelaskan bahwa tahun ini menjadi kali ketiga progam studi PAI melaksanakan kurban di tengah-tengah masyarakat.

Ia mengatakan bahwa pelaksanaan kurban untuk masyarakat ini menjadi salah satu tujuan dan cita-cita pendiri Muhammadiyah yakni KH Ahmad Dahlan dalam merealisasikan teori surah Al-Maun.

Azis menjelaskan bahwa setiap manusia harus merasakan keberkahan dari perayaan Idul Adha. 

”Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi kebahagiaan di Idul Adha dengan saudara-saudara kita di kawasan-kawasan yang belum maksimal mendapat perhatian,” ucap Azis.

Para mahasiswa PAI sangat antusias menjalankan kegiatan ini, salah satunya seperti yang diungkapkan Rurry Febriani. Rurry sangat mengapresiasi kegiatan positif yang telah berjalan tiga tahun ini.

”Saya sangat mengapresiasi khususnya kepada teman-teman yang sudah konsisten dalam melaksanakan program kebaikan ini,” jelas Rurry.

Di samping berbagi kebahagiaan, anggota IMM ini berharap kegiatan berkah kurban menjadi motivasi bagi mahasiswa di UM Bandung pada umumnya. 

”Semoga mahasiswa yang mendapatkan motivasi dari kegiatan ini bisa memberikan manfaat bagi banyak orang,” tandas Rurry.

Meraih keberkahan

Ketua Program Studi PAI UM Bandung Iim Ibrohim sangat mengapresiasi kegiatan yang selalu rutin dilaksanakan setiap tahun ini.

Selain bisa berinteraksi dan berbagi kebahagiaan dengan masyarakat di momen Idul Adha, kegiatan semacam ini sangat positif bagi para mahasiswa. Kata Iim, banyak pelajaran berharga bagi mahasiswa.

Iim berharap kegiatan ini bisa memberikan keberkahan luar biasa bagi seluruh manusia khususnya umat muslim.

”Kegiatan seperti ini bisa menjadi bekal bagi para mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat,” ungkap Iim.

Ia menjelaskan bahwa umat muslim khususnya mahasiswa Muhammadiyah harus dapat memberikan kebermanfaatan dan keberkahan seluas-luasnya kepada masyarakat.

”Bukan hanya masyarakat di perkotaan, melainkan kita harus bisa memberikan keberkahan ke daerah terpencil ataupun kawasan yang selama ini tidak terjangkau dan kurang mendapat perhatian,” tegas Iim.***(FA)

Administrator

Kenapa Salat Id Banyak Digelar di Lapangan Terbuka? Ini Penjelasan Dosen UM Bandung

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Dosen prodi PAI UM Bandung Moch Fadlani Salam menjelaskan bahwa salat Id (Idul Fitri dan Idul Adha) di masjid atau di lapangan terbuka sama baiknya.

Dalam masalah hukum salat, kata Ustaz Fadlan, semua ulama sepakat bahwa salat Id merupakan sunnah muakkad.

Sunnah yang sangat dianjurkan sehingga Rasulullah SAW memerintahkan setiap muslim untuk keluar dan melaksanakan salat, baik itu salat Idul Fitri maupun Idul Adha.

“Muhammadiyah menganjurkan pelaksanaan salat Id di lapangan. Mengapa? Salah satunya karena tanah lapangan lebih luas daripada masjid dan dapat menampung lebih banyak jamaah,” tutur Ustaz Fadlan via pesan singkat pada Sabtu (24/06/2023).

Kemudian, apa hikmahnya? Jika salat Id dilaksanakan di lapangan, terdapat hikmah yang lebih dominan yakni umat muslim berkumpul dan beribadah untuk menunjukkan kemenangan. Hari raya adalah hari kemenangan.

Ustaz Fadlan menuturkan bahwa hikmah lain pelaksanaan salat Id di lapangan di antaranya dapat memperkuat keimanan, menguatkan keyakinan, dan sekaligus sebagai bentuk syiar Islam. 

“Jika dalam konteks salat Idul Adha, terdapat pula kegiatan-kegiatan amalan seperti menyembelih hewan kurban. Hal ini juga merupakan bagian dari syiar-syiar Allah, selain tentu saja ada juga salat Id,” imbuh Ustaz Fadlan.

Menyembelih hewan kurban juga termasuk di antara bentuk syiar Islam. Surah Al-Hajj ayat 36 menegaskan bahwa sembelihan itu adalah sebahagian dari syiar-syiar Allah dan di dalamnya terdapat banyak kebaikan.

Tidak hanya syiar bagi umat muslim sendiri, tetapi bagi orang-orang luar yang menyaksikan.

Hal ini sesuai dengan kandungan surah Al-Hajj ayat 32 yang menyebutkan dzaalika wa may yu’aẓẓim sya’aa`irallaahi fa innahaa min taqwal-qulụb, yakni barang siapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah, maka itu timbul dari ketakwaan dalam hati, termasuk di dalamnya hari raya.

Jadi, umat muslim harus memahami bahwa pelaksanaan salat Id bukan sekadar ikut-ikutan atau euforia.

Namun, harus dilakukan dengan tata cara yang baik dan berdasarkan ketakwaan hati.

Ustaz Fadlan menegaskan bahwa Idul Adha adalah momentum untuk meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak rasa syukur kepada Allah SWT.

Saatnya pesan-pesan yang terkandung dalam Idul Adha, imbuh Ustaz Fadlan, ditingkatkan dalam amalan keseharian, baik di keluarga, masyarakat, dan berbangsa.

“Oleh karena itu, dengan melaksanakan salat Id di lapangan secara terbuka, syiar-syiar Allah akan lebih terlihat dengan maksimal, luas, dan strategis,” tandas Ustaz Fadlan.***(FA)

Administrator