Berita

Ragam Manfaat Lanjutkan Studi di Luar Negeri

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung bekerja sama dengan Office of International Affairs National Chung Hsing University (NCHU) Taiwan sukses menggelar Sharing Session bertema “Peluang Studi Lanjut di Taiwan” pada Jumat (21/03/2025). Acara yang berlangsung di Gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752 ini diikuti oleh para mahasiswa dan dosen dari berbagai program studi.

Dua dosen UM Bandung yang tengah menempuh studi doktoral di NCHU hadir sebagai narasumber utama, yakni Reza Fikri Alfatah dari Program Studi Agribisnis dan Ratna Sari Listyaningrum dari Program Studi Teknologi Pangan. Keduanya membagikan pengalaman dan wawasan seputar kehidupan akademik di Taiwan, serta berbagai keuntungan menempuh studi di luar negeri.

Dalam pemaparannya, Reza menekankan bahwa studi internasional memberi banyak manfaat, seperti memperluas perspektif, membangun jejaring global, serta meningkatkan kemampuan adaptasi dan penguasaan bahasa asing. Ia juga menyoroti keunggulan NCHU sebagai universitas riset tertua ketiga di Taiwan yang unggul di bidang pertanian dan ilmu alam, serta biaya hidup di Taichung yang relatif terjangkau.

Lebih lanjut, Reza menjelaskan bahwa NCHU menawarkan lingkungan yang aman, berbagai jenis beasiswa, serta fasilitas lengkap yang mendukung mahasiswa internasional. Dengan adanya program beasiswa penuh, mahasiswa bisa fokus menempuh pendidikan tanpa beban finansial yang besar.

Sementara itu, Ratna menambahkan bahwa NCHU memiliki program yang fleksibel dan mendukung kolaborasi lintas disiplin ilmu. Ia juga menekankan bahwa kampus tersebut sangat ramah terhadap mahasiswa muslim dengan menyediakan ruang salat dan makanan halal. Mahasiswa juga diberi kebebasan dalam memilih mata kuliah serta pembimbing lintas departemen.

Kedua narasumber turut membagikan informasi penting seputar proses pendaftaran beasiswa ke NCHU, mulai dari pengisian formulir online, penyusunan rencana studi, hingga pengumpulan dokumen pendukung. Melalui acara ini, UM Bandung berharap dosen dan mahasiswa dapat memanfaatkan peluang studi internasional secara maksimal untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing global.***

Administrator

Mahasiswa UM Bandung Harus Jadi Pemimpin Inovatif dan Berjejaring Luas

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Ustadz Nur Ihsan Jundullah menekankan bahwa Rasulullah SAW merupakan teladan terbaik dalam segala kondisi, termasuk saat menghadapi tekanan besar seperti pada Perang Khandaq. Dalam situasi paling menantang sekalipun, Rasulullah SAW tetap menjaga semangat dan mentalitas para sahabatnya.

”Menjadi uswah dalam kondisi damai jauh lebih mudah dibandingkan saat tekanan besar datang. Rasulullah SAW tetap menjaga semangat dan mental para sahabatnya di tengah tekanan yang luar biasa,” ujar Ustadz Nur Ihsan di hadapan para peserta.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara tahunan Bersama Semarakkan Indahnya Ramadan (BERSINAR) Volume 2 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung pada Jumat (14/03/2025).

Acara ini mengusung tema ”Kepemimpinan Rasulullah dan Manajemen Organisasi yang Baik” dan digelar di Auditorium KH Ahmad Dahlan, lantai tiga Gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Nur Ihsan menekankan pentingnya peran pemimpin dalam menjaga spiritualitas dan kondisi mental tim, khususnya ketika menghadapi krisis. Menurutnya, pemimpin sejati tidak hanya mengandalkan strategi, tetapi juga kebergantungan kepada Allah sebagai Sang Khalik.

”Sumber daya kita mungkin terbatas, tetapi jika kita bersandar kepada Allah, Dia tidak akan mengecewakan. Barokah yang diberikan Allah akan cukup untuk memenuhi kebutuhan, bahkan melebihi ekspektasi,” tutur Ustadz Nur Ihsan.

Ia juga memaparkan prinsip-prinsip kepemimpinan Rasulullah SAW yang masih sangat relevan hingga saat ini. Salah satunya adalah menciptakan hubungan emosional yang positif dengan tim sebagai fondasi kepemimpinan yang efektif. ”Pemimpin yang baik harus memimpin dengan hati, membangun hubungan berdasarkan kasih sayang, dan menjalin komunikasi yang efektif dengan tim,” jelasnya.

Ustadz Nur Ihsan juga menekankan pentingnya kebiasaan makan bersama sebagai sarana memperkuat kebersamaan. Menurutnya, makan bersama bukan sekadar berbagi makanan, melainkan juga energi positif dan hubungan emosional dalam sebuah organisasi.

Tidak hanya itu, ia juga mendorong umat Islam, khususnya para mahasiswa UM Bandung, untuk tidak pernah bosan terus berinovasi dan memperluas jaringan. Hal ini penting dalam membangun kepemimpinan yang kreatif dan berdampak luas.

Pada akhir ceramahnya, Ustadz Nur Ihsan mengingatkan bahwa tujuan utama dari kepemimpinan adalah menciptakan perdamaian dan keberhasilan yang membawa manfaat untuk semua. ”Seorang pemimpin harus memastikan bahwa keberhasilan yang diraih membawa manfaat dan kebahagiaan untuk semua anggotanya,” pungkasnya.***(FK)

Administrator

Siswa SMA KP 3 Paseh Antusias Ikuti Pendampingan Psikologis dari UM Bandung

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Dalam rangka pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Tasya Augustiya bersama sejumlah mahasiswa mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di SMA KP 3 Paseh, Kabupaten Bandung, pada Selasa (18/03/2025).

Kegiatan tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan komunitas AORTA yang berada di bawah naungan ASTRA dan Psikologi Muda. Komunitas ini dikenal aktif dalam pemberdayaan dan pengembangan potensi generasi muda, sehingga menjadi mitra strategis dalam pelaksanaan kegiatan PKM ini.

Mengusung tema ”Mengenali Potensi Diri untuk Masa Depan yang Lebih Cerah”, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan psikologis kepada siswa SMA, khususnya dalam aspek kesiapan karier dan pengembangan diri. Materi yang disampaikan dirancang agar mampu menggugah kesadaran siswa akan potensi diri mereka.

Beragam sesi interaktif digelar, mulai dari mini asesmen minat dan bakat berbasis teori Holland dengan pendekatan game online, diskusi reflektif, hingga permainan edukatif. Semua sesi ini dirancang untuk membantu para siswa dalam memahami kepribadian mereka serta relevansinya dengan pemilihan karier di masa depan.

Menurut Tasya Augustiya, kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen akademisi dalam menerapkan keilmuan psikologi secara langsung di masyarakat. “Kami ingin memberikan wawasan kepada siswa tentang pentingnya memahami potensi diri mereka sehingga mereka dapat membuat keputusan karier yang lebih tepat dan percaya diri dalam menghadapi masa depan,” ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa Psikologi UM Bandung turut aktif menyampaikan materi, memfasilitasi jalannya diskusi, dan mendampingi siswa dalam sesi eksplorasi diri. Kehadiran mereka membuat kegiatan menjadi lebih dinamis dan dekat dengan para siswa.

Respons positif datang dari siswa dan tenaga pendidik SMA KP 3 Paseh. Mereka menyambut kegiatan ini dengan antusias karena pendekatan yang digunakan dianggap menarik dan mudah dipahami. “Metode yang digunakan sangat menyenangkan. Saya jadi lebih tahu tentang kepribadian saya dan bagaimana hal itu bisa membantu saya dalam memilih jurusan kuliah nanti,” ujar salah satu siswa.

Keberhasilan kegiatan ini menjadi bukti sinergi yang baik antara UM Bandung, komunitas AORTA, dan pihak sekolah. Kegiatan semacam ini diharapkan dapat terus dikembangkan di berbagai institusi pendidikan lainnya guna mendukung pengembangan potensi generasi muda Indonesia.***(FK)

Administrator

Kepemimpinan Islam Bukan Kekuasaan, Tapi Tanggung Jawab Moral

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Ramadhan Conference 2025 yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung pada 21-22 Maret 2025, menjadi wadah refleksi penting bagi umat Islam dalam memahami peran strategis agama dalam menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan politik di dunia modern.

Dalam forum ini, para narasumber menegaskan bahwa Islam tidak boleh hanya menjadi simbol identitas semata, tetapi harus berperan sebagai kekuatan transformatif yang membawa manfaat dan membangun peradaban.

Diskusi yang berlangsung dalam konferensi ini mencakup isu-isu keagamaan yang melampaui aspek ritual. Para peserta membahas bagaimana nilai-nilai Islam dapat diimplementasikan dalam membangun sistem sosial yang adil, inklusif, dan berorientasi pada kesejahteraan umat manusia. Konferensi ini menghadirkan pemikiran progresif mengenai urgensi menjadikan Islam sebagai solusi atas permasalahan global saat ini.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad menekankan pentingnya mewujudkan konsep Rahmatan lil 'alamin dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, umat Islam perlu melampaui perdebatan identitas dan fokus pada kontribusi nyata dalam mengatasi persoalan masyarakat, baik di tingkat lokal maupun global.

Dadang juga mengingatkan agar umat Islam tidak terjebak dalam eksklusivitas yang hanya membela kepentingan kelompok tertentu, melainkan menjadi rahmat bagi seluruh umat manusia dengan semangat menghargai perbedaan dan terbuka terhadap pluralitas.

Sodik Mujahid menyoroti pentingnya kebangkitan keilmuan dalam membangun peradaban Islam yang tangguh. Ia menekankan bahwa kejayaan Islam di masa lalu didasarkan pada kekuatan ilmu pengetahuan, yang kini meredup akibat minimnya orientasi riset dan pendidikan sains di lembaga-lembaga Islam. Sodik mengajak umat Islam untuk menjadikan pendidikan dan riset sebagai fondasi utama kemajuan, serta memperkuat integrasi antara ilmu pengetahuan modern dan nilai-nilai Islam.

Ketua PWM Jawa Barat Ahmad Dahlan membahas pentingnya membangun harmoni dan etika global dalam perspektif Islam. Ia menjelaskan bahwa Islam tidak hanya berbicara tentang ibadah individual, tetapi juga memiliki dimensi sosial yang kuat yang menuntut keseimbangan antara spiritualitas dan tanggung jawab sosial.

Ahmad mengajak umat Islam untuk aktif menunjukkan wajah Islam yang damai dan inklusif, serta berpartisipasi dalam dialog lintas agama dan isu-isu kemanusiaan.

Ramadhan Conference 2025 juga menyoroti pentingnya peran kepemimpinan dalam Islam, yang menekankan tanggung jawab moral untuk menyejahterakan masyarakat. Konferensi ini mengajak umat Islam untuk beralih dari retorika ke aksi nyata, mewujudkan Islam sebagai sistem nilai dalam kebijakan publik, sistem ekonomi, dan pendidikan. Generasi muda muslim diharapkan menjadi penggerak perubahan yang membawa Islam sebagai solusi bagi tantangan dunia masa kini. 

Konferensi ini diselenggarakan oleh Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Bandung, dan Lingkar Studi Islam Berkemajuan.***

Administrator

UM Bandung Berbagi Kebahagiaan Melalui Ribuan Takjil

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung melalui Bagian Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dan Promosi berbagi takjil kepada masyarakat dan mahasiswa. Ribuan paket takjil dibagikan kepada masyarakat menjelang waktu berbuka puasa di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, khususnya di depan kampus UM Bandung.

Kegiatan pembagian takjil ini dilakukan langsung oleh tim promosi dan mahasiswa relawan dengan penuh semangat kebersamaan. Selain itu, momen ini menjadi salah satu bentuk nyata kepedulian sosial kampus kepada masyarakat sekitar, termasuk mahasiswa yang sedang menjalani aktivitas perkuliahan.

Kepala Bagian PMB dan Promosi UM Bandung Abdul Rohim mengatakan bahwa pembagian takjil ini bertujuan untuk berbagi kebahagiaan di bulan Ramadan, khususnya kepada masyarakat yang melintas di depan kampus. Mereka yang menerima takjil antara lain pengemudi ojek online, sopir angkot, pemulung, warga sekitar, dan mahasiswa yang baru pulang kuliah.

”Melalui kegiatan ini, kami ingin berbagi sedikit kebahagiaan kepada masyarakat dan mahasiswa di momen Ramadan yang penuh berkah. Alhamdulillah disambut masyarakat dengan baik. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan kepada kita semua melalui kegiatan berbagi ini,” ujar Rohim saat pembagian takjil pada Jumat (21/03/2025).

Ia menambahkan, kegiatan berbagi takjil merupakan agenda rutin yang digelar setiap bulan Ramadan oleh UM Bandung. Namun, tahun ini terasa lebih istimewa karena jumlah takjil yang dibagikan meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Takjil yang dibagikan terdiri atas makanan ringan dan minuman yang dapat dikonsumsi segera saat berbuka. Tentu hal ini sangat membantu bagi mereka yang tidak sempat menyiapkan makanan untuk berbuka di rumah, terutama para pekerja jalanan dan mahasiswa. Program ini dilaksanakan sejak awal puasa Ramadan.

Antusiasme masyarakat terlihat jelas dalam kegiatan ini. Warga yang melintas tampak mengantre dengan tertib untuk menerima takjil dari tim pembagi. Suasana penuh kebersamaan dan senyuman menjadi warna tersendiri dalam pembagian takjil sore itu.

Selain sebagai bentuk kepedulian sosial, pembagian takjil ini juga menjadi salah satu bentuk promosi humanis dari Universitas Muhammadiyah Bandung. Kampus ini ingin menunjukkan bahwa mereka tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi peduli terhadap lingkungan sosial sekitarnya.

“Insyaallah kegiatan positif seperti ini bisa terus berlanjut tahun depan dan memberikan kesan positif tentang Universitas Muhammadiyah Bandung sebagai kampus yang ramah, peduli, humanis, dan dekat dengan masyarakat,” pungkas Rohim.

Kegiatan ini turut didukung oleh para relawan dari Kantor Layanan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) UM Bandung yang secara aktif membantu dalam proses persiapan hingga pembagian takjil menjelang waktu berbuka puasa tiba.***(FA/FK)

Administrator

Ketua DPRD Jabar Apresiasi Kemajuan UM Bandung, Dorong Kontribusi Pada Isu Strategis

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto mengatakan bahwa Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung terus berkembang pesat dan telah mencapai banyak pencapaian membanggakan dalam usianya yang masih tergolong muda.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara pengajian dan buka puasa bersama Ramadan 1446 Hijriah yang digelar di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan pada Rabu (19/03/2025). Acara ini dihadiri oleh ratusan sivitas akademika, termasuk dosen, tenaga kependidikan, dan karyawan.

“Kita bersyukur bisa melaksanakan berpuasa dengan lancar. Semoga kita mendapatkan berkah dari Allah SWT. UM Bandung pada Juni ini menginjak usia sembilan tahun. Dalam perjalanan yang masih pendek ini, alhamdulillah kita sudah mencapai banyak hal yang menggembirakan. Ini berkat kerja sama dan usaha kita semua,” ujar Herry Suhardiyanto.

Saat ini, UM Bandung memiliki 6.584 mahasiswa dan terus mengalami perkembangan yang signifikan. Kampus ini juga berhasil meraih akreditasi “Baik Sekali” pada tahun lalu, yang menjadi bukti komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Mayoritas mahasiswa UM Bandung berasal dari Jawa Barat, dan universitas ini terus menjaga mutu akademiknya agar semakin unggul.

Herry menekankan pentingnya kebersamaan seluruh sivitas akademika dalam bekerja keras untuk memajukan UM Bandung. Ia berharap kampus ini dapat menjadi salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia dengan berbagai inovasi dan pencapaian akademik yang lebih baik ke depan.

Ketua DPRD Jawa Barat, Buky Wibawa Karya Guna, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap UM Bandung. Ia menilai bahwa meskipun masih tergolong kampus muda, UM Bandung telah menunjukkan perkembangan luar biasa dalam berbagai bidang.

Buky juga mendorong agar akademisi UM Bandung dapat berkontribusi dalam berbagai isu strategis, terutama terkait dengan lingkungan dan alih fungsi lahan di Jawa Barat yang semakin mengkhawatirkan.

Buky mengusulkan adanya kerja sama konkret antara DPRD Jawa Barat dan UM Bandung dalam berbagai program pembangunan berkelanjutan. “Kami menyambut gembira kehadiran kampus ini. Muhammadiyah punya andil besar dalam pembangunan, khususnya di Jawa Barat. Semoga kita tetap menjalin komunikasi dan silaturahmi yang erat,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua PWM Jawa Barat, Wahyu Srigutomo, menjadi narasumber dalam pengajian Ramadan dan membahas delapan tema dalam Al-Quran berdasarkan pemikiran Fazlur Rahman.

Tema-tema tersebut mencakup Tuhan, manusia sebagai individu, manusia dalam masyarakat, alam semesta, kenabian dan wahyu, eskatologi, setan dan kejahatan, serta lahirnya masyarakat Muslim.

Acara ini juga dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan Polda Jawa Barat, Wakil Rektor Unisa Bandung, perwakilan pemerintahan Kecamatan Panyileukan, serta Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat. Dengan semangat kebersamaan, UM Bandung terus berupaya menjadi institusi pendidikan yang unggul dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.***(FA/FK)

 

Administrator