Berita

Tips Menulis Artikel Jurnal Ilmiah Untuk Pemula

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Menulis artikel jurnal merupakan salah satu aktivitas penting yang seharusnya menjadi bagian dari proses belajar mahasiswa di perguruan tinggi. 

Aktivitas ini bukan sekadar memenuhi tugas akademik, melainkan menjadi sarana pengembangan diri secara intelektual, emosional, dan profesional.

Dalam menulis jurnal, mahasiswa dilatih untuk berpikir kritis, menyusun argumen berdasarkan data, serta mengomunikasikan gagasan secara sistematis dan objektif.

Selain itu, menulis jurnal dapat memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan.

Proses menulis memaksa mahasiswa untuk benar-benar memahami topik yang diteliti, menelaah referensi, dan menempatkan gagasannya dalam konteks keilmuan yang lebih luas. 

Hasilnya, mereka tidak hanya hafal materi, tetapi juga mampu menerapkannya dalam konteks nyata.

Dari sisi manfaat praktis, artikel jurnal yang dipublikasikan juga bisa menjadi portofolio akademik yang kuat.

Hal ini berguna ketika mahasiswa melamar beasiswa, studi lanjut, atau pekerjaan. 

Banyak institusi kini mulai mempertimbangkan publikasi ilmiah sebagai indikator kemampuan intelektual dan keseriusan dalam dunia akademik.

Tak kalah penting, kegiatan ini mengajarkan etika ilmiah dan integritas akademik. Mahasiswa belajar untuk menghargai karya orang lain, menghindari plagiarisme, serta menyusun tulisan berdasarkan data dan fakta yang valid. Ini adalah bekal berharga yang akan terus dibutuhkan di dunia akademik maupun profesional.

Dengan demikian, menulis artikel jurnal bukan hanya penting, tetapi juga sangat bermanfaat dalam membentuk karakter dan kompetensi mahasiswa yang unggul.

Oleh karena itu, setiap mahasiswa perlu membiasakan diri menulis sejak dini, dimulai dari hal-hal sederhana seperti resensi buku, laporan penelitian kecil, hingga akhirnya berkembang menjadi artikel ilmiah yang siap dipublikasikan.

Berikut adalah 7 tips menulis artikel jurnal bagi pemula yang bisa kamu ikuti agar tulisanmu lebih terstruktur, ilmiah, dan berpeluang besar untuk diterbitkan:

Pahami Struktur Artikel Jurnal Ilmiah

Umumnya, artikel jurnal memiliki beberapa struktur yang tidak boleh terlewatkan. Apa saja?

Judul: ringkas, spesifik, dan mencerminkan isi. Abstrak: ringkasan isi (tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan). Pendahuluan: latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian. Metode: cara atau pendekatan yang digunakan. Hasil dan Pembahasan: temuan dan interpretasinya. Simpulan: intisari dari hasil dan saran (jika ada). Daftar Pustaka: sumber referensi ilmiah yang relevan.

Pilih Topik yang Fokus dan Spesifik

Jangan terlalu umum. Semakin fokus topikmu, semakin mudah kamu menelusuri referensi dan membuat argumen yang kuat.

Gunakan Referensi Ilmiah yang Kredibel

Sumber referensi utama: jurnal terindeks (Scopus, SINTA, Google Scholar), buku akademik, atau publikasi resmi. Hindari sumber dari blog pribadi atau Wikipedia.

Gunakan Bahasa yang Formal dan Objektif

Hindari penggunaan kata-kata subjektif, emosional, atau bahasa sehari-hari. Gunakan istilah ilmiah sesuai bidang keilmuan.

Perhatikan Kaidah Sitasi dan Plagiarisme

Gunakan gaya sitasi yang disyaratkan (APA, IEEE, MLA, dsb). Hindari plagiarisme dengan selalu mencantumkan sumber kutipan atau ide.

Ikuti Gaya Penulisan dan Template Jurnal Tujuan

Setiap jurnal memiliki pedoman penulisan sendiri (template). Ikuti pedoman tersebut dengan seksama agar naskahmu tidak ditolak karena format.

Revisi dan Minta Masukan

Setelah menulis, revisi ulang naskahmu. Minta dosen, teman, atau rekan sejawat untuk memberi masukan sebelum mengirim ke jurnal.

____

Sumber: tulisan ini sepenuhnya diolah dari AI ChatGPT

Sumber foto: Istockphoto

Administrator

Fina Faradilla Raih Medali Perunggu Seleksi Terbuka Pencak Silat

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Fina Faradilla, mahasiswa program studi Teknik Informatika UM Bandung angkatan 2023, sukses meraih medali perunggu pada ajang Seleksi Terbuka Pencak Silat Tim Kabupaten Sumedang menuju Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat.

Kompetisi tersebut berlangsung pada Sabtu, 24 Mei 2025, bertempat di GOR Tadjimalela, Sumedang, Jawa Barat. Fina turun di kategori tanding kelas E putri tingkat dewasa dan berhasil menunjukkan kemampuan terbaiknya di tengah ketatnya persaingan.

"Alhamdulillah cukup senang karena meskipun persiapan saya kurang maksimal, masih bisa mendapatkan medali perunggu. Ini memang belum sesuai dengan target, tapi tetap saya syukuri," ujar Fina di UM Bandung pada Selasa (03/06/2025).

Menurut Fina, persiapannya menjelang kompetisi cukup terbatas. Ia baru mendapat informasi kepastian ikut dan dalam kejuaraan ini sehari sebelum technical meeting pada Kamis, 22 Mei sore.

Meskipun begitu, semangatnya tidak surut dalam membawa nama baik daerah termasuk UM Bandung.

Fina yang kini duduk di semester empat juga merupakan bagian dari pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci UM Bandung.

Ini menjadi kali kedua ia mewakili kampus dalam ajang pencak silat, setelah sebelumnya tampil di Jakarta National Championship dan meraih juara 3 kategori tanding kelas D putri tingkat dewasa di GOR TMII Jakarta.

"Kejuaraan kali ini diikuti oleh banyak peserta, dengan total 71 partai untuk kategori tanding, 7 partai untuk kategori seni tunggal, dan 1 partai untuk kategori seni beregu," jelasnya.

Untuk menghadapi pertandingan, Fina berfokus pada teknik bertanding karena kejuaraan menggunakan sistem peraturan baru dari IPSI.

Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri baginya dalam beradaptasi dan tetap tampil optimal di arena.

Fina merupakan alumnus SMKN 4 Kuningan, lulusan 2023 dari jurusan Rekayasa Perangkat Lunak.

Prestasinya menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkontribusi dan membawa nama baik UM Bandung di berbagai ajang kompetisi daerah maupun nasional.

Kaprodi Teknik Informatika UM Bandung Ririn Suarsih mengaku bangga dan sangat mengapresiasi capaian salah satu mahasiswanya ini.

Prestasi ini menurut Ririn menunjukkan bahwa mahasiswa Teknik Informatika tidak hanya unggul secara akademik, tetapi aktif dan berprestasi dalam kegiatan non-akademik. 

”Semoga ke depannya makin banyak mahasiswa Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Bandung yang mengikuti jejak Fina dalam mengembangkan bakat di luar kelas,” tandas Ririn.***(FA)

Administrator

Esai Bertema Keberlanjutan Antarkan Aqsal Pasha Jadi Juara Nasional

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Aqsal Pasha Azzacky berhasil meraih juara dalam kompetisi esai tingkat nasional yang berlangsung pada Maret lalu.

Esai yang ditulis Aqsal berjudul “Inovasi Pemuda untuk Masa Depan Berkelanjutan” dan memiliki panjang hingga 7.592 karakter.

Tema tersebut diangkat sebagai bentuk kepeduliannya terhadap peran penting generasi muda dalam menciptakan ide-ide inovatif demi mewujudkan masa depan yang berkelanjutan bagi Indonesia, bahkan dunia.

“Awalnya saya ikut lomba ini karena disarankan dosen untuk memperbaiki nilai,” ujar Aqshal saat diwawancarai.

Ia mengaku tidak menyangka bisa menjadi juara karena mengikuti perlombaan ini tanpa ekspektasi tinggi.

“Pas pengumuman, saya masih kaget, benar-benar enggak nyangka,” tambahnya di UM Bandung pada Senin (02/06/2025).

Dalam esainya, Aqsal menekankan pentingnya inovasi anak muda sebagai motor penggerak perubahan.

Ia menyebut bahwa topik ini sangat relevan dengan kondisi saat ini karena isu keberlanjutan semakin mendesak untuk ditanggapi secara serius, khususnya oleh generasi muda.

Beberapa contoh konkret juga disertakan dalam esai tersebut, seperti pemanfaatan teknologi panel surya dan pengembangan aplikasi daur ulang.

Selain itu, Aqsal juga membahas berbagai tantangan yang dihadapi pemuda dalam berinovasi serta pentingnya kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak.

Esai yang ia tulis tidak hanya mencerminkan kepedulian terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan.

Namun, memperlihatkan kematangan berpikir dan kemampuan merangkai gagasan yang kuat.

Referensi yang digunakan dalam esainya turut memperkuat argumen dan menjadi nilai tambah dalam penilaian juri.

Aqsal mengaku mengidolakan tokoh penulis favorit Franz Kafka, seorang novelis yang dikenal dengan karya-karyanya yang penuh refleksi mendalam.

Kegemarannya terhadap sastra inilah yang juga turut membentuk gaya penulisan dan kedalaman analisis dalam esai yang ia buat.

Keberhasilan Aqsal menjadi bukti bahwa mahasiswa UM Bandung memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat nasional melalui karya-karya yang berdampak.

Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya, berpikir kritis, dan menyuarakan ide-ide inovatif demi masa depan yang lebih baik.

Perlombaan ini dimulai pada awal Maret 2025 dan melibatkan peserta dari sejumlah perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Pengumuman pemenang sendiri dilakukan pada 25 Maret 2025.

Kaprodi Teknik Informatika Ririn Suharsih mengapresiasi pencapaian salah satu mahasiswanya ini.

Prestasi Aqsal di ajang esai nasional ini menurut Ririn menunjukkan kualitas berpikir kritis dan kemampuan literasi akademik yang sangat baik.

“Kami mengapresiasi pencapaian ini dan semoga menjadi motivasi bagi mahasiswa program studi Teknik Informatika yang lainnya untuk lebih aktif menulis dan berpikir solutif,” tandas Ririn.***(FA)

Administrator

UM Bandung Perkuat Spiritualitas Sivitas Akademika Lewat Pemahaman Salat

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Sekretaris Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Dadang Syaripudin mengatakan bahwa umat Islam harus memahami akan pentingnya makna salat secara utuh.

Hal itu Dadang sampaikan dalam pengajian yang diadakan Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPAIK) UM Bandung di Auditorium KH Ahmad Dahlan pada Kamis (22/05/2025).

Kegiatan yang berlangsung khidmat ini diikuti oleh para pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan sebagai bagian dari upaya penguatan spiritual dan pemahaman keislaman.

Dalam ceramahnya, Dadang menjelaskan bahwa perintah salat dalam Al-Quran datang dalam bentuk "aqimish shalah" yang berarti dirikanlah salat, bukan sekadar lakukan salat.

“Artinya, yang disiapkan bukan hanya hafalan bacaan atau gerakan tubuh, tetapi diawali dengan kesucian dan niat yang kukuh,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa dalam mazhab Syafii, niat sangat dianjurkan untuk dilafalkan sebagai bentuk pengokohan tekad. Namun, ia mengingatkan bahwa praktik ibadah harus dilakukan atas dasar keyakinan, bukan hanya karena mengikuti orang lain.

“Kalau kita tunduk patuh sekadar ikut-ikutan orang banyak tanpa memahami dasar argumennya, itu bisa menyesatkan kita di jalan Allah,” tegasnya.

Lebih lanjut, Dadang menjelaskan dua kondisi yang mempengaruhi pelaksanaan ibadah: dharurah dan masyaqqah.

Menurutnya, dharurah merupakan keadaan yang mengancam jiwa sehingga tuntutan ibadah bisa berkurang bahkan tidak diberlakukan, tetapi tidak boleh dilakukan secara berlebihan atau terus-menerus.

Sementara itu, masyaqqah merupakan bentuk kesulitan yang membuat pelaksanaan ibadah mendapat keringanan atau rukhsah.

“Dalam situasi masyaqqah, tuntutan ibadah menjadi lebih ringan, misalnya boleh duduk saat shalat jika berdiri sulit,” paparnya.

Namun, Dadang menekankan bahwa salat tidak mengenal qadha sebagaimana puasa.

“Salat tetap harus dilakukan dalam kondisi apa pun karena rukhsah bukan berarti bebas meninggalkannya,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga berbagi pengalamannya saat mewawancarai calon dosen.

“Saya selalu katakan, bapak ibu tidak perlu salat dengan gaya Muhammadiyah kalau belum tahu argumennya. Lakukan ibadah sesuai dengan yang diyakini, jangan dipaksakan jika belum yakin,” tandasnya.***(FK)

Administrator

Tim UM Bandung Bantu Masjid Terapkan Sistem Manajemen Keuangan Modern Berbasis Web

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung mendorong penerapan Sistem Informasi Manajemen Keuangan berbasis Web untuk mendukung tata kelola keuangan masjid yang modern dan terpercaya.

Hal ini didasarkan fakta dari data resmi Satu Data Kementerian Agama tahun 2023, Provinsi Jawa Barat memiliki total 62.577 masjid yang terdaftar.

Jumlah ini mencakup berbagai tipologi masjid, termasuk masjid agung, masjid jami dan masjid lain yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat.  

Penerapan sistem manajemen keuangan terbuka di masjid-masjid Jawa Barat sendiri masih dalam tahap pengembangan.

Beberapa masjid telah mulai mengadopsi sistem ini untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan

Dan seiring meningkatnya peran masjid dalam kehidupan masyarakat seperti yang dipaparkan di atas, dibutuhkan tata kelola keuangan yang transparan, akuntabel, dan mudah diakses oleh seluruh pihak yang berkepentingan. 

Dalam konteks inilah, UM Bandung turut ambil peran. Dosen UM Bandung Alia Tri Utami memaparkan latar belakang mengapa pihaknya merasa sistem informasi managemen keuangan berbasis web ini harus diaplikasikan di masjid.

"Karena tergerak banyaknya masjid dengan jamaah yang banyak dan aktif, bangunan bagus, begitu juga fasilitasnya. Namun, pengelolaan keuangan masjid terkait donasi dari jamaah masjid masih dengan cara yang sangat sederhana, pencatatan dan pelaporannya manual sehingga diketahui oleh terbatas saja,” ujarnya.

“Sementara, saya mendapati ada juga masjid yang sudah menerapkan teknologi yang mudah, berharga hemat bisa dijalankan oleh pengurusnya dan pengelolaan dana umatnya sudah baik sehingga terbilang bagus pengelolaan atau managemen masjidnya,” tutur Alia.

Alia menjelaskan bahwa Ketika penawaran system informasi managemen keuangan berbasis web ditawarkan, sempat ada “penolakan” dari pengurus karena merasa belum urgent terkait   system informasi ini. 

Namun, setelah dijelaskan urgensi dan manfaat dari system informasi management ini, Apalagi setelah diperlihatkan demo system keuangannya, para pengurus masjid jadi terbuka wawasannya soal pengelolaan keuangan yang Amanah dan terbuka. 

Terlebih, Alia menjelaskan bahwa dana umat yang diberikan ke masjid baik berupa zakat, infaq, Shadaqoh, dan wakaf lainnya harus diinformasikan ke masyarakat guna mengetahui bahwa pengeoloaan masjid begitu terbuka berazas manfaat untuk masyarakat dari masjid.

“Kita sampaikan perihal manfaat pengaplikasian system keuangan berbasis web ini kepada pengurus masjid At Taufiq dan memang dengan adanya dua generasi berbeda di masjid tersebut, bagi generasi baby boomer, aplikasi cash management yang disodorkan belum dipahami dengan betul," jelas Alia.

"Dampaknya, pengurus masjid  agak keberatan, tetapi setelah memahami presentasi yang kami berikan, akhirnya mereka yang awalnya kontra jadi mendukung pengelolaan keuangan sistem terbuka,” imbuhnya. 

“Beruntung sekali saya terbantu dengan adanya pengurus masjid yang masih masuk dalam generasi milenial serta remaja masjid dari gen Z, sehingga transformasi informasi bisa lebih mudah bagi pengurus yang sudah senior usianya,” kata Alia. 

Alia pun memahami bahwa pemikiran pengurus masjid yang merasa 'nyaman' dengan pola yang selama ini jalan karena memang tanpa perlu web aplikasi pun managemen masjid sudah lancar.

Mereka berpikiran seberapa urgent kebutuhan akan aplikasi tersebut diterapkan di masjid. 

Ia pun tanpa letih mengedukasi pengurus masjid hingga akhirnya mereka sepakat dan kompak, untuk perubahan masjid dengan kelola terbuka tentu butuh inovasi baru dan terbuka. 

Tanpa lelah dan jenuh, Alia bisa seiring waktu bersama teman-teman yang lain meyakinkan pengurus masjid akan system baru yang mereka tawarkan.  

Apalagi, jumlah masjid yang sudah memiliki syarat kelengkapan baik masih belum tersentuh dengan penerapan aplikasi keuangan masjid yang mumpuni. 

"Berharap dengan pengabdian dari kami, nilai investasi yang telah diterapkan dalam bentuk sistem aplikasi bisa direaslisasikan dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masjid. Dan semua informasi untuk jamaah bisa disebar di dalam aplikasi dan pengukuran nilai kinerja dan keuangan bisa dilihat terbuka,” ucap Alia

“Dengan memahami presentasi yang kami bawakan kepada pengurus masjid, keberadaan web system untuk Kelola masjid jadi bertambah lengkap karena di web tersebut ada profiling masjid yang bisa jadi sarana promosi untuk masjid ke masyarakat,” pungkas Alia.***

____

Sumber berita/foto: timesindonesia.co.id

Administrator

Jadi Technopreneur Muslim Berkarakter, Yuk Daftar S2 Manajemen UM Bandung!

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung resmi membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk Program Magister (S2) Manajemen.

Pendaftaran dibuka untuk tahun akademik 2025/2026 dan terbuka bagi lulusan sarjana (S1) dari berbagai disiplin ilmu, baik dari perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Wakil Rektor I UM Bandung Hendar Riyadi menyampaikan bahwa hadirnya Program Magister Manajemen merupakan langkah strategis kampus dalam memperluas kontribusi di bidang pendidikan tinggi.

“Program ini bukan hanya jenjang lanjutan, melainkan ruang transformasi diri dan pengembangan karakter kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai Islam berkemajuan,” ujarnya pada Jumat (30/05/2025).

Program Magister Manajemen UM Bandung dirancang untuk mencetak lulusan unggul yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi memiliki integritas moral, kepekaan sosial, dan semangat technopreneurship yang islami.

Visi ini sejalan dengan semangat kampus sebagai Islamic Technopreneurial University yang terus menjawab tantangan zaman melalui pendekatan akademik dan spiritual yang terpadu.

Menurut Hendar, dunia saat ini menghadapi tantangan besar yang ditandai dengan perubahan cepat, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas. Untuk itu, pendekatan manajemen konvensional tidak lagi cukup.

”Dunia membutuhkan pemimpin yang memiliki pemikiran strategis, tanggung jawab sosial, serta kemampuan mengelola big data, transformasi digital, dan kepemimpinan yang inklusif dan etis,” ujarnya.

Program ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut. UM Bandung merancang kurikulum Magister Manajemen dengan pendekatan sistemik dan strategis yang diperkaya dengan muatan riset, integritas moral, serta kemampuan menyelesaikan berbagai persoalan umat, bangsa, dan kemanusiaan universal secara ilmiah dan terapan.

“Tidak hanya itu, program ini juga menjadi kawah candradimuka bagi calon technopreneur muslim berkarakter. Lulusan diharapkan mampu menggabungkan inovasi bisnis dengan kebermanfaatan sosial dan ekologis. Sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah, program ini memperkuat nilai Islam berkemajuan dalam dunia profesional dan global,” tandasnya.

Proses pendaftaran Program Magister Manajemen UM Bandung dilakukan secara daring melalui laman pmb.umbandung.ac.id. Biaya seleksi sebesar Rp500.000, dengan kewajiban mengunggah berkas seperti scan ijazah, transkrip nilai, KTP, dan pas foto.

Apa saja seleksinya? Seleksi terdiri atas tes potensi akademik dan wawancara, dengan jadwal pendaftaran mulai 1 April hingga 30 September 2025.

Hendar mengimbau agar para calon mahasiswa segera mendaftar supaya memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan diri. Alur pendaftaran telah dirancang sederhana dan efisien, mulai dari unggah berkas, pembayaran, pemilihan jadwal tes CBT, hingga pengumuman hasil seleksi.

Semua proses ini bertujuan untuk memberikan pengalaman pendaftaran yang ramah dan mudah diakses oleh semua calon mahasiswa. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo daftar ke program Magister Manajemen UM Bandung.***

Administrator