Berita

Diikuti Puluhan Peserta, Bewara Pers UM Bandung Selenggarakan Diklatsar

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- UKM Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Bewara UM Bandung menggelar Diklatsar bertajuk "Memupuk Berani Menjadi Jurnalis" di Villa Bale Markissa Cibiru Wetan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, pada Kamis (08/02/2024).

Diklatsar (Pendidikan dan Latihan Dasar) yang diikuti 22 peserta ini menjadi tahap akhir dari open recruitmen (Oprec) yang sudah berlangsung dari 13 Desember 2023 hingga 09 Februari 2024.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yakni dari 08-09 Februari 2024, dengan dihadiri pembina, pengurus, demisioner, dan 22 anggota baru.

Dalam acaranya, kegiatan ini melaksanakan sharring session dari tiga demisioner dengan pembahasan yang berbeda.

Mulai dari Renaldy Tri membahas Get To Know About Bewara, Hanif Mujaddid membedah Be A Good Journalist, hingga Tania Rahmawati yang mengupas tema Dare to Speak Proud Your A Journalist.

Dalam sambutannya, dosen Ilmu Komunikasi UM Bandung sekaligus Pembina Bewara Pers Roni Tabroni menyampaikan bahwa kegiatan Diklatsar ini merupakan langkah awal dari para jurnalis baru untuk lebih peka terhadap situasi di sekitar.

"Suatu berita tetap bernilai berita karena pada dasarnya bad news is a news and good news is a good news bagi para jurnalis," ujar Roni.

Pembina Bewara Pers lainnya, Arif Permadi, menjelaskan bahwa media jurnalistik zaman sekarang lebih melihat para kandidat wartawan dari ketertarikan mereka pada sebuah informasi.

Hal tersebut sebanding dengan banyaknya peminat job wartawan yang mempunyai keahlian tetapi minim ketertarikan.

"Mereka tidak peduli apakah dia mempunyai basic jurnalistik atau bukan karena yang mereka peduli adalah passion. Mereka punya ketertarikan tidak tentang jurnalistik. Kalau punya ketertarikan, mereka ambil," tegas Arief.

Pada akhir sambutannya, Arif mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung dalam keluarga Bewara Pers.

Ke depannya akan banyak materi yang bisa diselenggarakan, baik mau harian atau bulanan, dan tidak perlu di kelas saja.

Terakhir sebelum acara Diklatras ditutup, Ketua Umum LPM Bewara Pers Daffa Sarja melakukan simbolis penyematan kepada calon anggota baru sebagai bentuk resmi telah bergabungnya mereka menjadi keluarga besar Bewara Pers.

"Saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mengikuti kegiatan Diklatsar ini. Saya juga ucapkan selamat kepada teman-teman yang kini telah resmi menjadi anggota LPM Bewara Pers," kata Daffa.

"Ini sebuah perjalanan awal untuk kita berkembang bersama dan terus memberi warna. Saya ucapkan selamat, terus semangat, dan pantang menyerah," pungkas Daffa.***(YBP)

Administrator

Diikuti Sivitas dan Masyarakat Umum, Pusat Studi Kebencanaan UM Bandung Kembali Laksanakan Donor Darah

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung — Pusat Studi Kebencanaan UM Bandung dan Ikatan Keluarga Donor Darah Sukarela (IKA Doras) bekerja sama dengan PMI kembali menggelar donor darah pada Selasa (06/02/2024).

Acara yang berlokasi di lantai dua Gedung UM Bandung ini dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, dosen, tendik, hingga masyarakat umum.

Adapun tema yang diangkat yakni ”Mencetak Pendonor Darah Sukarela Baru dan Berperan Aktif Dalam Memutus Rantai Talasemia”.

Ketua Pelaksana Setiadin atau akrab disapa Kang Tias mengatakan bahwa pelaksanaan donor darah ini merupakan yang kedua kali dilaksanakan oleh IKA Doras pada tahun ini.

”Jadi, sebelumnya kita sudah melaksanakan gelombang pertama pada Januari 2024. Ini merupakan gelombang kedua untuk yang belum melaksanakan donor darah,” ucap Kang Tias.

Donor darah ini dilaksanakan mulai pukul 08:00 pagi hingga 12:00 siang WIB. Sebelum donor darah dilaksanakan, peserta terlebih dahulu mengisi formulir pendaftaran dan dicek tensi darah oleh petugas kesehatan.

”Alhamdulillah mulai dari pagi hingga menjelang akhir, donor darah ini banyak diikuti sivitas kampus dan masyarakat,” jelas Kang Tias.

Kegiatan ini menurut Kang Tias menjadi ikhtiar nyata UM Bandung dalam mewujudkan masyarakat yang sehat. Ia berharap kegiatan kemanusiaan ini bisa menjadi amal kebaikan.

Setelah selesai acara, panitia IKA Doras UM Bandung pun melaksanakan pemotongan tumpeng dan kue dalam rangka hari lahir IKA Doras.

”Kita harapkan keberadaan IKA Doras UM Bandung ini di tengah masyarakat dapat membantu dalam rangka kegiatan kemanusiaan,” tandas Kang Tias.***(FK)

Administrator

UM Bandung Jadi Tuan Rumah Pelatihan TOT PIC PTMA

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung — Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) menggelar Training of Tutor Person in Charge (TOT PIC) pada Senin 05 Februari 2024.

TOT PIC yang berlangsung khidmat ini dilaksanakan di ruang dosen lantai satu kampus UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752 Kota Bandung, Jawa Barat, 40614.

Acara ini diikuti perwakilan PTMA dari Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta dalam rangka memperoleh data survei yang benar dan berkualitas pada pelaksanaan pemilu 2024.

Hadir secara luring dalam acara ini Kepala LPPM UM Bandung, Direktur Riset Forum Rektor PTMA, dan para peserta baik secara luring di lantai satu Gedung UM Bandung maupun daring.

Kepala LPPM UM Bandung Arief Yunan mengatakan kegiatan ini bertujuan menciptakan lembaga survei nasional Forum Rektor PTMA.

”Tim survei nasional ini diharapkan jadi acuan lembaga survei nasional yang mengedepankan metode ilmiah dan kredibilitas,” ucap Arief.

Perolehan data survei pemungutan suara nantinya menggunakan exit poll dan quick count.

Arif berharap metode ini bisa menghasilkan produk survei berkualitas.

”Dengan metode ini juga semoga kita bisa mengedepankan kejujuran, integritas, dan profesionalisme,” kata Arief.

Sementara itu, Direktur Riset Forum Rektor PTMA Usman Abdhali Watik hadir sebagai narasumber pada acara ini.

Usman mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan para PIC di PTMA dalam melatih mahasiswa sebagai interviewer saat pelaksanaan pemilu.

”TOT ini hal krusial untuk dilaksanakan guna menyamakan standar kualitas interviewer se-PTMA,” ungkap Usman.

Adanya lembaga survei dari Forum Rektor se-PTMA kata Usman bisa mengimbangi suara real count pemilu.

”Jadi, tidak hanya menghitung cepat, tetapi untuk mengimbangi hasil suara pilpres ataupun pileg,” terang Usman.

Oleh karena itu, dirinya menghimbau kepada para PIC PTMA untuk dapat menyeleksi para mahasiswa sebagai interviewer dengan benar.

”Tidak hanya memiliki kriteria jujur, disiplin, dan tepat, tetapi mampu menyelesaikan amanahnya sampai tuntas,” tegas Usman.

Ia juga berharap para PIC PTMA melatih mahasiswa dengan baik dan pantang menyerah saat menjalankan pemungutan suara.

”Para interviewer nantinya harus siap dan pantang menyerah dalam menghadapi setiap masalah di setiap area TPS. Entah itu penolakan dari aparat ataupun responden itu sendiri,” tandas Usman.

Tambahan informasi, selain UM Bandung dan Unisa Bandung, ada juga kampus lain sebagai peserta TOT PIC.

Di antaranya IBM Bekasi, UMBARA, UMMI Sukabumi, STAIDA Garut, UM Cirebon, STIKES-Mu Kuningan, UM Tasikmalaya, STIKES-Mu Cirebon, STF-Mu Cirebon, STIKES-Mu Ciamis, STTM Cileungsi, UMJ, UHAMKA, ITB Ahmad Dahlan, UTM, UM Banten, UMT, dan UNIMAR.***(FK)

Administrator

Duta Literasi Manajemen UM Bandung Gelar Webinar GEMARI, Anak Muda Diharapkan Tidak Golput

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung — Duta Literasi Manajemen UM Bandung menggelar webinar ”Gemar Literasi” (GEMARI) pada Sabtu (03/02/2024) dalam rangka membedah berbagai isu politik dan kepemimpinan nasional di kalangan mahasiswa.

Webinar ini mengangkat tema ”Bijak dalam Memilih Pemimpin Untuk Masa Depan Indonesia”. Hadir dalam acara ini Ketua Program Studi Manajemen UM Bandung, Ketua Duta Literasi Manajemen, dan para mahasiswa.

Ketua Pelaksana Adhitya Kamil menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai literasi politik masyarakat.

Peserta webinar banyak mendapatkan informasi dan pengetahuan seputar pemilihan umum yang akan digelar beberapa hari lagi.

”Selain itu, kegiatan ini juga menjadi upaya kita dalam mencegah terjadinya golput dan kesalahan pemimpin pada pemilu di lingkungan kampus,” ucap Adhitya.

Adhitya menyampaikan kegiatan ini berupaya mengajak peserta saling berdiskusi seputar kontestasi pemilu di tahun ini.

”Kita mengajak para peserta saling berdiskusi mengenai situasi kontestasi pemilu agar nantinya dapat memilih pemimpin dengan bijak,” jelasnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi salah satu media informasi bagi para mahasiswa seputar pemilu.

”Kami berharap kegiatan ini dapat menjadikan konsentrasi pemilu lebih sehat dengan keterbukaan para mahasiswa pada situasi politik saat ini untuk tidak golput dan bijak dalam memilih pemimpin,” ujar Adhitya.

Literasi politik

Menanggapi hal yang sama, Ketua Duta Literasi Manajemen Santi Nuraeni menegaskan bahwa kegiatan diskusi ini sangat penting bagi para mahasiswa.

Pada era digital saat ini, menurut Santi, masyarakat sangat mudah mengakses informasi khususnya seputar politik.

Maka dari itu, literasi politik sangat penting bagi masyarakat khususnya pada saat kondisi pemilu saat ini.

”Masyarakat perlu dibekali pengetahuan tentang politik agar dapat berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya dalam kegiatan pemilu,” ungkap Santi.

Santi berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi para peserta dalam meningkatkan literasi politik.

”Kegiatan ini kita harapkan dapat memberikan kontribusi yang positif dalam meningkatkan literasi politik di Indonesia,” harap Santi.

Pemilih baru

Sementara itu, Ketua Program Studi Manajemen Indra Sasangka sangat bangga atas terselenggara kegiatan ini.

Kegiatan ini menjadi momen tepat bagi para peserta khususnya sebagai pemilih baru.

”Kegiatan perdana Duta Literasi Manajemen ini menjadi hal yang tepat bagi para pemilih baru,” kata Indra.

Ia mengatakan, kegiatan ini dapat memberikan masukan bagi para peserta saat melaksanakan pemilihan umum.

”Adanya keaktifan mahasiswa dalam memberikan suara bagi para calon pemimpin akan menjadi suatu penentu nasib bagi bangsa ini ke depannya,” tandas Indra.

Adapun yang mengupas tema webinar "Bijak dalam Memilih Pemimpin untuk Masa Depan Indonesia" adalah Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas, dan Humas Bawaslu Kota Bandung.***(FK)

Administrator

Lima Karakteristik Jurnalisme Profetik Menurut Ketua BPH UM Bandung

UMBANDUNG.AC.ID, Ponorogo – Ketua Badan Pembina Harian (BPH) sekaligus Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mengatakan bahwa jurnalisme profetik itu identik dengan kuatnya membaca dan belajar terus-menerus.

Hal itu Dadang sampaikan dalam dalam Seminar Nasional dan Focus Group Discussion di UM Ponorogo bertema “Jurnalisme Profetik Perspektif Islam Berkemajuan” belum lama ini.

“Kalau kita ingin mengikuti jurnalisme profetik ya membaca. Itu tugas utamanya. Jadi, seorang jurnalis itu harus ahli baca yang luar biasa. Jangan mengandalkan kepada pendengaran saja. Membaca itu bagian yang sangat penting,” kata Dadang.

Bicara jurnalisme profetik, ujar Dadang, berarti jurnalisme kenabian dan cinta. Nabi diutus oleh Allah SWT untuk memberikan daya guna dan manfaat bagi masyarakat.

Dadang menegaskan bahwa hal pertama yang harus diperhatikan dalam jurnalisme profetik itu ialah menulis sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Tidak menulis sesuatu yang bermudarat bagi masyarakat.

Jurnalisme yang baik, ungkap Dadang, ialah yang mengikuti nabi. Nabi itu akhlaknya Al-Quran. Dalam surah Ali Imran 16 dan 17 diterangkan bahwa ada enam karakter dan inspirasi yang bisa dimiliki oleh seorang jurnalis profetik.

Pertama, beriman kepada Allah SWT. Jadi, diniatkan menjadi jurnalis itu ialah ibadah kepada Allah SWT. Itu hal pertama yang harus dilakukan.

“Kedua, jurnalis yang baik jurnalis profetik itu ialah orang yang sabar. Tidak mudah emosi. Tidak mudah tersulut. Dia mau menyeleksi semua berita yang dia dapatkan dan mampu memverifikasi dengan sabar. Tidak cepat me-reposting,” imbuh Dadang.

Ketiga, punya sifat jujur. Jujur dalam membuat berita jujur, memproduksi sesuatu, dan menulis. Jujur tidak boleh curang.

Keempat, selalu taat aturan. Taat kepada aturan jurnalistik, undang-undang, dan sebagainya. Seorang jurnalis tidak boleh melanggar aturan. Terutama dalam hal konstitusi.

Kelima, mudah memberikan berita. Tidak pelit informasi. Keenam, mengakui kesalahan kalau berbuat salah. Cepat meralat apa yang sudah dia repost dan meminta maaf.

Jurnalisme yang berbasis profetik itu, tegas Dadang, ialah jurnalisme yang mengikuti kaidah dan aturan agama seperti perilaku Nabi Muhammad SAW.

Adapun berkemajuan itu artinya jurnalisme yang berorientasi ke masa depan. Islam yang dianut bukan Islam yang berorientasi ke masa lalu dalam bab muamalah, melainkan berorientasi masa depan.

“Bermuamalah dalam Muhammadiyah harus banyak kreativitas, boleh melakukan apa pun asal tidak melanggar aturan Allah SWT. Itu yang disebut dengan itihad yang terus dibuka,” kata Dadang.

“Kalau kita ingin mengusung jurnalisme profetik yang berkemajuan, yakni jurnalisme yang punya enam karakter. Ditambah dengan jurnalisme yang bisa membawa masyarakat kita kepada arah yang maju,” pungkas Dadang.***(FA)

Administrator

Duta Literasi Manajemen dan GIS UM Bandung Edukasi Pelajar Soal Literasi Digital Hingga Finansial

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung — Duta Literasi Manajemen bersama Galeri Investasi Syariah (GIS) UM Bandung mengadakan kegiatan roadshow bertajuk Literasi Tour (LITERATOUR) pada Senin (05/02/2024).

Acara yang mengangkat tema ”Menjadi Generasi FATAL (Faham Digital) dengan Keseimbangan Finansial” ini berlangsung di Pesantren Lima Menara, Kompleks Bumi Panyileukan, Kota Bandung.

Hadir dalam acara ini Ketua Pesantren Lima Menara, Pembina dan Ketua Paguyuban Duta Literasi Manajemen.

Acara ini juga dihadiri oleh para santri Pesantren Lima Menara tingkat SMP dan SMA sebagai peserta.

Ketua Duta Literasi Manajemen UM Bandung Santi Nuraeni mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi rangkaian program Duta Literasi Manajemen.

”Kegiatan di Pesantren Lima Menara ini menjadi yang perdana bagi kami dalam rangka roadshow ke beberapa sekolah,” ucap Santi.

Santi menjelaskan bahwa pelaksanaan roadshow ini bertujuan untuk memberikan pemahaman seputar digitalisasi kepada para siswa.

”Selain pemahaman, para siswa juga diharapkan mampu memanfaatkan digital dalam keseimbangan finansial,” ujar Santi.

Pada acara itu pula Santi menjadi salah satu narasumber dengan menyampaikan materi seputar literasi digital.

Ia mengatakan, peserta perlu menerapkan digitalisasi dengan etika. 

”Dalam digitalisasi, kita harus menggunakan etika agar selalu bijak dalam menjalankan hal tersebut,” kata Santi.

Literasi finansial

Selain Santi, hadir juga sebagai narasumber yakni perwakilan dari GIS UM Bandung Wijdan Fauzan Haqiqi.

Dirinya menyampaikan materi seputar literasi finansial kepada peserta.

Ia mengatakan para peserta perlu menerapkan manajemen finansial dalam mengatur keuangan sejak dini.

”Manajemen finansial sangat dibutuhkan agar dana yang kita miliki dapat teralokasikan dengan baik untuk jangka pendek ataupun jangka panjang,” ungkap Wijdan.

Menurut Wijdan, manajemen finansial menjadi bekal peserta agar bisa mengatur keuangan dengan bijak.

”Nantinya ketika para peserta bijak mengatur keuangannya, otomatis keperluannya pun tidak hanya berorientasi pada dunia, tetapi pada akhirat,” imbuh Wijdan.

Para peserta sangat antusias dengan pemaparan materi yang disampaikan narasumber.

Mereka mengikuti kegiatan ini dari awal hingga selesai dengan khidmat. Hal tersebut terlihat dari keaktifan mereka bertanya kepada narasumber.***(FK)

Administrator