Berita

Menyambut Bulan Suci Ramadan Dengan Berbagai Amal Saleh

Oleh: Dadang Kahmad, Ketua BPH UM Bandung

UMBANDUNG.AC.ID – Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan. Datangnya bulan mulia ini sangat dinantikan oleh semua umat Islam di seluruh dunia. Di bulan suci ini, menurut Rasulullah SAW, dibuka lebar pintu surga, ditutup rapat pintu neraka, setan-setan dibelenggu, dan ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

Oleh karena itu, wajib kita untuk menyambut bulan suci Ramadan dengan baik. Kemudian mengisinya dengan amalan-amalan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW sehingga kita bisa memperoleh berkah pahala dan ampunan dari Allah SWT. 

Membaca Al-Quran

Di samping puasa, kita juga dianjurkan untuk membaca Al-Quran (qira’atul qur’an). Pasalnya, pada Ramadhan inilah Allah SWT menurunkan Al-Quran. "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)." (QS Al-Baqarah [02]: 185).

Oleh sebab itu, pada bulan Ramadan ini, hendaklah kita mengintensifkan membaca Al-Quran. Tentu di samping membaca mushaf dan artinya, kita juga sejatinya mentadaburi isi kitab suci Al-Quran. 

Salat malam

Amalan selanjutnya yakni qiyamul lail atau salat malam. Kita mungkin sudah terbiasa salat malam di bulan-bulan selain Ramadan. Namun, pada bulan Ramadan, salat malam harus kita intensifkan secara maksimal. "Barang siapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Berlipatnya pahala sedekah

Amalan selanjutnya ialah sedekah. Meskipun sedekah di bulan-bulan lain juga memiliki nilai tinggi, tetapi sebaik-baik sedekah, kata Rasuluallah SAW, yakni sedekah pada bulan Ramadan. Umat Islam sejatinya bisa meningkatkan lagi sedekah di bulan Ramadan. Pasalnya, Allah SWT akan meningkatkan pahala dan balasan luar biasa atas sedekah tersebut. 

Iktikaf di masjid

Amalan selanjutnya ialah iktikaf untuk beribadah di masjid. Iktikaf di masjid merupakan anjuran Islam yang sangat luar biasa bagus untuk kita laksanakan. Kalau kita setiap hari di bulan lain, misalnya ketika Zuhur mungkin hanya iktikaf lima hingga sepuluh menit, pada Ramadhan ini iktikaflah minimal satu jam.

Tentu di samping nanti iktikaf-iktikaf yang dilakukan pada sepuluh malam terakhir Ramadan. Itu pun berlaku bagi orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan yang menyita waktu. Namun, kalau kita punya pekerjaan yang minta waktu, lebih baik kita mengutamakan pekerjaan. 

Oleh karena itu, sekali lagi marilah kita semua isi bulan Ramadan ini dengan amalan-amalan yang baik. Terutama berbuat baik kepada sesama di samping hablum minallaah (hubungan baik terhadap Allah SWT).

Dengan amalan seperti itu, insyaallah puasa dan ibadah kita di bulan suci Ramadhan ini akan menjadi ibadah dan puasa yang bermakna di sisi Allah SWT. Semoga Allah SWT memberikan perlindungan dan menerima amal kita serta mengampuni segala kesalahan kita. Amin.***

Administrator

Raih Juara Tiga Lomba Video ILM, Zaldy Ardiansyah Wujudkan Pesan Kritis Tentang AI

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung — Mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi Muchammad Zaldy Ardiansyah berhasil meraih juara tiga lombaan video Iklan Layanan Masyarakat (ILM) yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada akhir Februari 2024.

Perlombaan ini merupakan salah satu rangkaian acara Silaturahmi Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (APIK PTMA) tahun 2024.

Ratusan peserta dari berbagai PTMA di seluruh Indonesia hadir memeriahkan acara tersebut. Zaldy bersama mahasiswa dari berbagai PTMA bekerja sama dalam pembuatan video ILM.

”Dalam pembuatan video ini saya sekelompok dengan mahasiswa PTMA lain seperti dari UM Sidoarjo, UNISA, dan UM Yogyakarta,” ucap Zaldy di Bandung pada Selasa (05/03/2024).

Dirinya menjelaskan bahwa para peserta harus membuat video ILM dengan tema Artificial Intelligence (AI).

”Temanya itu lebih mengarah kepada ’Awali dengan Chat GPT Dalami dengan Referensi,’” jelas mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 22 itu.

Ia menjelaskan bahwa dirinya perlu waktu sekitar 12 jam untuk menyelesaikan pembuatan video ILM.

”Meskipun agak canggung satu sama lain, tetapi alhamdulillah kita bisa bekerja sama dan berjalan lancar dalam pembuatan video,” terangnya.

Zaldy bersama rekan sekelompoknya mengangkat judul ”Searching Serba Instan, Awali dengan Chat GPT Perdalam dengan Referensi”.

Pada pembuatan video, Zaldy bersama rekan sekelompok ingin menyampaikan pesan untuk tidak kebergantungan pada sesuatu yang instan seperti AI.

”AI ini lebih merujuk pada Chat GPT yang kita tidak bisa pungkiri sangat berguna bagi mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan,” kata Zaldy.

Namun, menurutnya, AI dengan sifat yang serba instan dapat menjadikan seseorang tidak berusaha dan belajar sesuatu dengan baik.

”Meskipun kita menjadikan Chat GPT sebagai awal referensi, tetapi kita juga harus mendalami suatu ilmu dengan berbagai referensi yang lain dan akurat seperti jurnal ataupun buku,” ungkap Zaldy.

Ia mengaku, dalam pembuatan video ILM bisa meraih juara karena terbantu adanya kemampuan dari sinematografi.

”Sinematografi yang bergerak dalam bidang film menjadi cara bagi kita untuk bisa lebih mudah menyampaikan berbagai macam pesan kepada para penonton,” tanggap Zaldy.

Zaldy berharap dirinya ke depan dapat selalu berkarya dan belajar setelah meraih penghargaan tersebut.

”Semoga dengan kemenangan ini saya bisa menjadikannya sebagai pengalaman berharga untuk ke depannya,” pungkas Zaldy.***(FK)

Administrator

Dunia Berubah Sangat Cepat dan Sulit Dikontrol, Rektor UM Bandung Dorong Masyarakat Kuasai Skill Mumpuni

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung — Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto mengatakan bahwa saat ini masyarakat dunia mengalami perubahan yang sangat cepat dan tidak terduga.

Hal itu terjadi karena dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol sehingga kebenaran dan realitas menjadi sangat subjektif.

Rektor menyampaikan hal tersebut pada acara Sarasehan Nasional Kepala SMA/SMK Muhammadiyah dalam rangka memeriahkan Olympicad VII yang berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan lantai tiga UM Bandung pada Rabu (06/03/2024).

Herry menjelaskan bahwa Indonesia menjadi negara ASEAN yang memiliki keunggulan bonus demografi yang luar biasa.

”Berbeda dengan Jepang atau Amerika, Indonesia akan didominasi oleh populasi generasi Z ataupun milenial pada 2030,” ucap Herry.

Meskipun memiliki bonus demografi, Herry menggarisbawahi satu hal, yakni Indonesia masih mengalami peningkatan pengangguran yang sangat tinggi.

”Harus diakui bahwa peningkatan pengangguran ini justru terjadi pada masyarakat dengan lulusan dari universitas,” jelas Herry.

Kenapa bisa demikian? Herry mengungkapkan bahwa hal tersebut terjadi karena masyarakat saat ini tengah menghadapi era volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA).

”VUCA world menjadi era yang harus dihadapi oleh masyarakat saat ini dengan faktor-faktor yang terjadi sulit diduga ataupun dikontrol,” kata Herry.

Maka dari itu, Herry mendorong masyarakat untuk memiliki sejumlah skill baru dalam mengatasi permasalahan tersebut.

”Tidak hanya memiliki dan meningkatkan skill, kita juga bisa menjadi sukses di era saat ini dengan memiliki sikap jujur, disiplin, hingga pengelolaan kehidupan yang baik,” terang Herry.

Gerakan Muhammadiyah

Menurut Herry, Muhammadiyah menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia yang relevan dalam menghadapi berbagi permasalahan pada era VUCA World.

”Muhammadiyah dengan jati dirinya sebagai gerakan pencerahan selalu mengaitkan konsep Islam berkemajuan dalam menjalankan berbagai agenda keumatannya,” ungkap Herry.

Sebagai salah satu Amal Usaha Muhammadiyah, UM Bandung hadir dengan visi untuk memberikan manfaat nyata bagi umat dan bangsa sebagai Islamic Technopreneurial University.

”Dalam mewujudkan visi kampus tersebut, para dosen ataupun mahasiswa UM Bandung terus berkomitmen mengembangkan berbagai inovasi bagi masyarakat Indonesia,” tandas Herry.***(FK)

Administrator

Ketua BPH UM Bandung Jelaskan Pentingnya Budaya Membaca

UMBANDUNG.AC.ID, Depok – Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UM Bandung Prof Dr H Dadang Kahmad MSi mengajak warga Muhammadiyah untuk kembali membudayakan membaca karena hal ini sejatinya sangat penting demi keberlangsungan kader sebagai sumber kehidupan.

Hal itu Dadang sampaikan saat mengisi Pengajian Qabla Ramadhan 1445 Hijriah yang berlangsung di Masjid Jami Assalam, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (02/03/2024, seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.

Dadang menyoroti keadaan dan status Indonesia yang masih menjadi negara dengan tingkat baca terendah.

Jika perilaku malas membaca itu tidak diubah, akan membawa pengaruh kepada warga Muhammadiyah.

“Keadaan saat ini sudah darurat membaca. Jangan sampai kita membutakan diri dalam literasi. Muhammadiyah dilandaskan Al-Quran dan As-Sunnah. Keduanya dibaca dan dipahami, lantas mengapa warga Muhammadiyah enggan membacanya,” ujar Dadang.

Selain sebagai tuntunan dalam hidup di dunia, lanjut Dadang, Al-Quran dan As-Sunnah juga menjadi pedoman dan menjadi sumber kehidupan manusia di akhirat kelak.

Dengan membaca keduanya maka akan menciptakan rasa ingin tahu yang mendalam terhadap keesaan yang Allah SWT ciptakan.

Oleh karena itu, Ketua BPH UM Bandung ini mengajak warga Muhammadiyah mempelajari dan memahami setiap bacaan yang terdapat di Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Hal tersebut sangat penting karena keduanya merupakan acuan dalam memperbaiki permasalahan bahkan menata kehidupan yang lebih baik lagi.

“Mari kita mulai untuk muhasabah diri dengan membaca Al-Quran dan As-Sunnah. Kemudian mempelajari dan memahami makna yang terkandung di dalamnya, lalu mengamalkannya,” ajak mantan Ketua PWM Jawa Barat ini.

Selain membaca Al-Quran dan As-Sunnah, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini menganjurkan warga Persyarikatan mengisi waktu luang untuk membaca bahan literasi yang lainnya. 

Misalnya, buku, novel, dan berita harian baik secara cetak maupun digital.

“Membaca tidak membuat kita membuang-buang waktu. Membaca akan mengajarkan kita hal baru dan hal yang tidak terduga," kata Dadang.

"Membaca buku, novel, dan berita juga menjadi bagian positif dalam mengisi kepekaan, kecerdasan, dan intelektualitas kader Muhammadiyah,” tandas Dadang.***

Administrator

UM Bandung Gelar Tarhib Ramadhan 1445 Hijriah dengan Narasumber Dadang Syaripudin

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung – Sekretaris Badan Pembina Harian UM Bandung Dadang Syaripudin menyampaikan beberapa poin penting dalam Tarhib Ramadhan 1445 Hijriah yang berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan lantai tiga kampus ini pada Rabu (28/02/2024). 

Di antara poin menarik itu yakni bahwa hisab bisa menggantikan rukyat (pengamatan mata), baik untuk membuat jadwal salat, imsakiah, maupun penentuan waktu-waktu lain berdasarkan bulan.

“Hal yang menjadi sebab hukum adalah keberadaan hilal, bukan soal keterlihatan hilal,” ujar Dadang yang mengupas tema ”Perbedaan Penetapan Awal Ramadhan 1445 Hijriah”.

Oleh karena itu, kalau hasil hisab sudah menunjukkan tanda sudah ada, lanjut Dadang, tidak perlu dicarikan lagi ketinggian hilal yang setara dengan keterlihatan.

Selain itu, tambah Dadang, sesungguhnya tidak ada kewajiban untuk taat kepada pemerintah sebagai ulim amri di Indonesia dalam hal pelaksanaan tata cara peribadatan.

“Apakah pemerintah Indonesia itu ulim amri? Betul. Namun, hanya sebatas dalam hal duniawiah. Tidak pada persoalan-persoalan agama,” tegas Wakil Ketua PWM Jawa Barat ini.

Intinya, kata Dadang, sesungguhnya peribadatan salat, zakat, haji, dan ibadah lainnya, sudah diatur waktu dan ketentuannya oleh Allah SWT, termasuk juga puasa.

Tarhib Ramadhan 1445 Hijriah kali ini diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung melalui Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Al-Islam Kemuhammadiyahan (LPPAIK).

Kegiatan ini dihadiri para wakil rektor, dekan, wakil dekan, kaprodi, sekrpodi, dosen, tenaga kependidikan (tendik), karyawan, dan sebagainya.

Mereka antusias mengikuti pengajian dari awal hingga selesai seraya ditemani kudapan tradisional khas Sunda, seperti kacang rebus, jagung rebus, getuk, dan sebagainya.

Selesai pengajian, mereka makan bersama secara prasmanan di balkon Auditorium KH Ahmad Dahlan dengan suasana yang sangat akrab dan kekeluargaan.***(FA)

Administrator

Gelar Asesmen Lapangan, Prodi Ekonomi Syariah UM Bandung Terus Tingkatkan Kualitas

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung — Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung terus meningkatkan kualitas setiap program studi guna menjaga mutu pendidikan di tengah persaingan nasional dan global.

Terbaru, program studi Ekonomi Syariah UM Bandung selesai menyelenggarakan kegiatan asesmen lapangan yang berlangsung dari Senin-Selasa (26-27/02/2024).

Pelaksanaan asesmen tersebut berlangsung secara luring di lantai empat Gedung UM Bandung dengan penuh khidmat, lancar, dan tertib.

Hadir dalam pembukaan asesmen lapangan ini Rektor UM Bandung Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto MSc IPU, Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Prof Dr H Afif Muhammad MA, para dosen prodi Ekonomi Syariah, dan sebagainya.

Ada dua asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi (LAMEMBA) yang menjalankan asesmen lapangan. Mereka ialah Prof Dr Idris MSi dan Dr Zuhrinal M Nawawi MA.

Sekretaris Prodi Ekonomi Syariah UM Bandung Irawati MESy bersyukur kegiatan asesmen lapangan yang berlangsung selama dua hari ini bisa berjalan dengan baik.

Irawati menjelaskan bahwa kegiatan asesmen lapangan ini sangat berguna untuk meningkatkan kualitas program studi Ekonomi Syariah UM Bandung.

”Selain itu, kegiatan ini juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan dan mengembangkan program di Ekonomi Syariah ke depan,” ucap Irawati.

Irawati menjelaskan bahwa ada beberapa indikator sebagai penilaian asesor terhadap peningkatan akreditasi prodi Ekonomi Syariah.

Semua indikator yang dinilai asesor, kata Irawati, sudah lengkap dari satu sampai sembilan. Misalnya, indikator penilaian terkait visi, misi, keuangan, sarana prasarana, hingga penelitian.

Mingkatkan jumlah penelitian

Dijelaskan Irawati, program studi Ekonomi Syariah terus berkomitmen untuk meningkatan jumlah penelitian hingga bisa mencapai standar internasional.

Pencapaian penelitian berstandar internasional ini akan ditunjang dengan mengadakan berbagai pelatihan dan workshop penelitian bagi dosen dan kerja sama luar negeri.

Selain itu, hal yang lebih penting lagi, yakni program studi Ekonomi Syariah akan meningkatkan jumlah dosen yang bergelar doktor dalam pelaksanaan pendidikan.

”Saat ini beberapa dosen prodi Ekonomi Syariah sedang menempuh pendidikan doktor. Semoga pendidikan ini bisa dipercepat dan tahun ini segera lulus,” harap Irawati.

Ada hal lain juga yang menjadi konsentrasi prodi Ekonomi Syariah UM Bandung yakni ikhtiar meningkatkan pendaftaran mahasiswa baru termasuk dari luar negeri.

”Semoga berbagai ikhtiar ini bisa kita laksanakan dengan maksimal untuk meraih hasil akreditasi yang baik,” pungkas Irawati.***(FK/FA)

Administrator