Berita

Arfi Rafnialdi Ajak Mahasiswa UM Bandung Terus Berkreasi

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Dalam rangka merayakan milad ke-8, UM Bandung menggelar serangkaian kuliah umum dengan tiga narasumber. Narasumber yang terakhir adalah tokoh muda Kota Bandung yang juga inovator kebijakan publik yakni Arfi Rafnialdi.

Dalam sambutan pembuka, Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto berharap pengalaman dan jam terbang Arfi Rafnialdi dalam dunia birokrasi dapat memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai pentingnya kebijakan publik dalam menciptakan ekosistem kreatif.

"Kami mendapatkan kunjungan dan ilmu dari Kang Arfi tentang bagaimana membangun ekosistem kreatif melalui inovasi kebijakan publik. Hal ini sangat penting bagi UM Bandung yang memiliki visi islamic technopreneurial university yang harus menumbuhkan kreativitas di kalangan mahasiswa," ujar Rektor.

Menurut Rektor, Arfi Rafnialdi merupakan tokoh muda kreatif yang telah lama berkiprah dalam pemerintahan di Bandung dan Jawa Barat. "Semoga ke depan bisa melahirkan pelayanan publik yang inovatif, memahami masyarakat, dan efektif dalam mengatasi persoalan yang dihadapi Bandung," ujar Rektor.

Dalam paparannya, Kang Arfi mengatakan bahwa Kota Bandung telah menjadi episentrum kreativitas di Indonesia. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Kota Bandung dikenal sebagai kota kreatif karena menjadi pusat aktivitas ekonomi kreatif.

Kang Arfi ini menjelaskan bahwa Kota Bandung dengan segala aktivitas perekonomiannya telah dikenal hingga ke mancanegara sebagai pusat kreativitas di Indonesia. “Kreativitas yang muncul dalam aktivitas masyarakat merupakan hasil penggabungan dan kolaborasi berbagai gagasan dari masyarakat Kota Bandung dengan orang-orang dari luar daerah,” ucap Kang Arfi.

Menurut Kang Arfi, kolaborasi dalam masyarakat tersebut menjadi sumber solusi bagi pemerintah kota dalam menghadapi berbagai tantangan kompleks saat ini. “Permasalahan pemerintah kota yang begitu kompleks tidak bisa diselesaikan dengan hanya satu sudut pandang. Namun, berbagai permasalahan tersebut membutuhkan adanya kolaborasi,” jelas Kang Arfi.

Perkembangan Kota Bandung sebagai pusat kreativitas di Indonesia dimulai dari upaya pemerintah menyediakan tempat bagi masyarakat untuk berkumpul dan menciptakan berbagai karya kreatif. "Pemerintah menyediakan berbagai tempat untuk kreativitas guna mempertemukan berbagai gagasan yang menghasilkan orientasi yang bermanfaat," ujar Kang Arfi.

Menurutnya, masyarakat Kota Bandung, khususnya generasi mudanya, perlu menggulirkan gagasan dan kreativitas agar menjadi sebuah tindakan nyata. “Ketika kita mencoba mengimplementasikan suatu gagasan, kita akan menemukan mana gagasan yang bisa berjalan dan mana yang tidak,” ungkap Kang Arfi.

Selain itu, penerapan gagasan tersebut perlu beriringan dengan gagasan lain yang tercipta dari kolaborasi. “Kita butuh yang namanya teman. Bisa jadi setengah gagasan datang dari kita bertemu dengan setengah gagasan lain dari orang lain. Itu bisa menjadi suatu gagasan yang utuh dan bisa kita kerjakan,” terang Kang Arfi.

Oleh karena itu, dirinya pun memberikan tips kepada mahasiswa UM Bandung agar bisa menjadi generasi muda yang kreatif dan inovatif. “Apa saja? Mulailah dengan banyak membaca, jalan-jalan, hingga menambah teman dan relasi. Sehingga nantinya ketika kita menemukan kultur atau gagasan baru, cara berpikir dan wawasan kita akan lebih lengkap dan luas,” tandas Kang Arfi.***(FK/FA)

Administrator

Milad Ke-8, Rektor Tegaskan UM Bandung Terus Lakukan Perbaikan dan Penguatan Sistem

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto bersyukur atas terselenggaranya apel akbar KOKAM dalam rangka milad delapan tahun UM Bandung pada Minggu (30/06/2024). Rektor mengapresiasi dan berterima kasih atas kehadiran lebih dari dua ribu pasukan KOKAM dalam apel akbar ini. Menurutnya, KOKAM memiliki peran strategis, dan apel akbar ini menjadi momentum penting dalam memperkuat solidaritas dan persatuan Muhammadiyah.

Lebih jauh, dalam usia delapan tahun ini, Herry berkomitmen bahwa UM Bandung terus berbenah untuk penguatan sistem manajemen dan penataan internal. Antara lain dengan membangun sistem informasi manajemen terpadu akademik, riset, dan inovasi. Semua itu, lanjut Rektor, merupakan upaya konkret untuk memperluas dan memperbanyak kontribusi UM Bandung kepada umat, masyarakat, dan bangsa Indonesia.

"Inovasi yang merupakan kegiatan berkelanjutan yang terhubung dengan riset, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat akan terus kita kerjakan dengan sungguh-sungguh. Alhamdulillah UM Bandung sudah melaksanakan semua itu. Di antara inovasi yang sudah dikembangkan adalah rotiyu yang dibuat dari bahan baku hanjeli," kata Rektor.

Rektor menambahkan bahwa dalam usianya yang sudah delapan tahun ini, UM Bandung akan segera menambah program studi baru, di antaranya Program Studi Profesi Apoteker dan Magister Manajemen. Saat ini UM Bandung memiliki empat fakultas dan delapan belas program studi. UM Bandung terus berupaya meningkatkan prestasi akademik, non-akademik, dan inovasi, seperti pengelolaan sampah yang bekerja sama dengan Pemkot Cimahi.

Rektor berharap sivitas akademika UM Bandung bisa terus meningkatkan berbagai prestasi, tetap bersatu, bekerja sama, dan kompak dalam menghadapi tantangan ke depan. “Insyaallah dengan sistem manajemen yang baik, peran UM Bandung akan semakin besar. Kami juga berharap semua pihak mendukung segala upaya UM Bandung,” tandas Rektor.

Terus Berkhidmat untuk Bangsa

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan bahwa Muhammadiyah akan terus berkhidmat bagi bangsa dan negara. Hal itu Haedar sampaikan saat memberikan amanat pada acara apel akbar yang diikuti oleh lebih dari dua ribu anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM).

Dalam kesempatan tersebut, Haedar juga mengapresiasi dukungan luar biasa dari Kapolri dan Kapolda dalam kerja sama yang positif dan konstruktif dengan Muhammadiyah. Haedar juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Jawa Barat atas kemitraan yang baik untuk kemajuan bangsa Indonesia.

“Terima kasih juga kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah yang telah menyiapkan pasukan KOKAM dari berbagai daerah hanya dalam waktu tiga hari. Kami memberikan instruksi untuk mempersiapkan apel ini dalam tiga hari, dan ternyata dapat dilaksanakan dengan baik,” tutur Haedar.

Lebih lanjut, Haedar menyampaikan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, ormas keagamaan, dan kemasyarakatan terus berkomitmen untuk mencerdaskan, mempersatukan, mensejahterakan, mendamaikan, dan memajukan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, peran penting Muhammadiyah akan terus dimaksimalkan sebagai bukti bahwa gerakan Islam ini hadir untuk Islam yang berkemajuan, rahmatan lil alamin, dan pro pada kehidupan.

“Muhammadiyah selalu bekerja sama dengan pemerintah, partai politik, komponen bangsa, TNI, Polri, dan seluruh kekuatan nasional. Dengan demikian, di masa depan Indonesia dapat menjadi seperti yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa. Kami juga mengajak semua komponen dan kekuatan strategis bangsa untuk menyatukan langkah meskipun memiliki perbedaan pandangan dan politik. Jangan biarkan perbedaan menghalangi kita untuk bekerja sama dalam membangun Indonesia,” tegas Haedar.

Haedar juga berpesan kepada media massa dan media sosial untuk berperan aktif dalam merekatkan persatuan Indonesia dan mencerdaskan bangsa. “Agar rakyat kita ini, di era demokrasi, semakin jujur, terpercaya, cerdas, kritis, dan mau berkiprah membangun bangsa dan negara,” tutup Haedar.***(FA/FK/CH)

Administrator

Apel Akbar KOKAM Warnai Puncak Rangkaian Milad ke-8 UM Bandung

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung  -- Ribuan anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) akan menggelar apel akbar untuk konsolidasi gerakan dakwah Muhammadiyah di halaman kampus Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, pada Minggu (30/06/2024).

Ribuan anggota KOKAM akan datang dari berbagai daerah di Indonesia. Di antaranya dari Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, Jawa Timur, dan DKI Jakarta. 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Jawa Barat Akhmad Wiyagus, Ketua PWM Jawa Barat Ahmad Dahlan, Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto, Hizbul Wathan, Tapak Suci, PWNA Jawa Barat, PWPM Jawa Barat, DPD IMM Jawa Barat, PW IPM Jawa Barat, dan PWNA Jawa Barat dijadwalkan akan hadir dalam kegiatan ini.

Dijadwalkan juga hadir Ketua BPH UM Bandung sekaligus Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad. Selain Dadang Kahmad, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang lainnya juga akan hadir yakni Irwan Akib dan Agung Danarto. Termasuk Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah M Izzul Muslimin. Kemudian akan hadir Ketua PP Pemuda Muhammadiyah sekaligus Panglima Tinggi KOKAM Dzulfikar Ahmad Tawalla. Akan hadir pula Sekda Jawa Barat Herman Suryatman.

Selepas apel akbar di halaman UM Bandung, acara kemudian akan beralih ke Auditorium KH Ahmad Dahlan di lantai tiga gedung kampus ini. Di samping sambutan pembuka dari Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto, di Auditorium KH Ahmad Dahlan juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir akan memberikan pidato puncak milad ke-8 UM Bandung.

“Apel akbar KOKAM ini merupakan bagian dari puncak rangkaian milad delapan tahun UM Bandung. Kegiatan ini akan dihadiri sejumlah tamu dan tokoh penting Indonesia. Apel akbar KOKAM ini menunjukkan bahwa seluruh unsur Muhammadiyah itu kuat, kokoh, solid, dan bersatu. Juga sebagai peneguhan risalah Islam berkemajuan dan penguatan dakwah berbasis akar rumput. Kami berharap kegiatan ini bisa berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Wakil Rektor I UM Bandung Hendar Riyadi pada Sabtu (28/06/2024).

Hendar mengimbau kepada seluruh unsur yang terlibat dalam kegiatan ini bisa tetap menjaga kekompakan, datang tepat waktu ke lokasi kegiatan, dan selalu tertib melaksanakan acara dari awal hingga selesai. “Jangan lupa juga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan UM Bandung dengan tidak membuang sampah sembarangan,” tandas Hendar.

Rangkaian milad delapan tahun UM Bandung dilaksanakan dari pertengah Juni 2024. Ada banyak kegiatan, baik akademik maupun non akademik, dalam rangka memeriahkan acara ini. Misalnya, lomba menulis esai, pidato, kultum, presentasi inovasi bisnis, presentasi inovasi pembelajaran, konten promosi kampus. Ada juga perlombaan tenis meja, bola voli, catur, fashion show, futsal, mobile legend, dan sebagainya. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa, tendik, dosen, dan karyawan UM Bandung dari berbagai divisi.***

Administrator

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UM Bandung Pamerkan Karya Kreatif dalam Artflix Gallery

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi UM Bandung menggelar pameran seni dan film bertajuk Artflix Gallery pada Rabu (26/06/2024). Acara ini secara resmi dibuka dengan gunting pita oleh Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UM Bandung Euis Evi Puspitasari.

Kegiatan ini berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan, lantai tiga UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, Bandung. Artflix Gallery dirancang dengan artistik, memungkinkan peserta dan pengunjung menikmati acara dalam suasana yang penuh dengan nuansa seni.

Ketua Pelaksana, Aliffaldi Fadilah Bahri, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara program studi dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkungan UM Bandung. “Pameran ini merupakan kegiatan mahasiswa Ilmu Komunikasi penjurusan Humas yang berkolaborasi dengan prodi Kriya Tekstil dan Fashion serta UKM Art Sinematografi Deluxe (Artside),” ujar Alif.

Alif juga menerangkan bahwa pameran ini menampilkan berbagai karya mahasiswa. “Kami menampilkan karya-karya dari mahasiswa yang berkolaborasi tadi, seperti busana fashion batik, karya dua dan tiga dimensi, serta film bertema self awareness,” jelas Alif.

Pameran yang mengangkat tema "Finding Serenity Through Art and Creativity" ini menjadi ajang untuk memamerkan karya-karya mahasiswa kepada publik. “Kami ingin mengenalkan kepada publik bahwa mahasiswa UM Bandung memiliki berbagai karya kreatif,” terang Alif.

Ketua Prodi Ilmu Komunikasi, Euis Evi Puspitasari, mengapresiasi dan sangat bangga dengan terselenggaranya acara ini. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil dari mata kuliah PR Event yang merupakan bagian dari jurusan Humas. “Kegiatan seperti ini menjadi proyek tahunan yang dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi jurusan Humas dari mata kuliah PR Event,” kata Euis.

Menurut Euis, kegiatan ini bukan hanya acara seremonial, tetapi juga menjadi bekal berharga bagi mahasiswa UM Bandung setelah lulus. “Semoga dengan adanya kegiatan ini, para mahasiswa dapat mempraktikkannya dalam dunia kerja setelah lulus,” tandas Euis.

Para pengunjung juga sangat menikmati acara tersebut. Salah satunya adalah Fuad Fahrudi, pembina Yayasan Pesantren Lima Menara, yang mengapresiasi hasil karya para mahasiswa. “Saya sangat mengapresiasi hasil karya para mahasiswa UM Bandung yang sangat kreatif ini,” ungkap Fuad.

Fuad berharap agar para mahasiswa dapat menjaga dan mematenkan hasil karya yang ditampilkan dalam pameran ini. “Kami berharap agar karya mahasiswa ini bisa dipertahankan dan dipatenkan,” kata Fuad.***(FK)

Administrator

Milad UM Bandung ke-8: Pidi Baiq dan Kang Ono Bahas Tantangan Mahasiswa dan Ekonomi Kreatif

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Dalam rangka merayakan milad ke-8, Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menyelenggarakan diskusi edukatif dan kuliah umum bersama penulis dan politisi. Acara ini digelar di Auditorium KH Ahmad Dahlan, lantai tiga UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, Bandung, dari Kamis hingga Jumat (27-28/06/2024).

Ada dua narasumber yang hadir dalam kegiatan ini. Pertama, Pidi Baiq, penulis buku "Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990". Kedua, Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Ono Surono.

Pada sesi pertama, Pidi Baiq berbicara dan berdiskusi dengan mahasiswa UM Bandung mengenai tema ”Bikin Kampus Ceria”. Pria yang akrab disapa ”Ayah” ini berbagi pengalaman masa kuliahnya di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Menurut Pidi Baiq, mahasiswa tidak perlu tegang dan stres dalam menjalani perkuliahan. Sebaliknya, kuliah harus dijalani dengan enjoy dan ceria. "Keceriaan ini harus kita wadahi dengan kegiatan kampus, seperti himpunan yang mengakomodir mahasiswa untuk menjadi diri sendiri," ungkapnya.

Pidi Baiq juga menekankan pentingnya rasa humor dalam menghadapi tekanan di kampus. "Orang-orang yang bisa tertawa menghadapi situasi berat akan merasa lebih ringan dengan rasa humor," jelasnya. Ia menyarankan agar mahasiswa yang sedang bersedih segera mencari kegembiraan. "Kuliah harus seimbang. Serius mengerjakan tugas, tetapi juga bercanda seperti manusia semestinya," kata Pidi Baiq.

Ekonomi kreatif

Sementara itu, Ono Surono, atau yang akrab disapa Kang Ono, menjelaskan tentang "Peran Anak Muda dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif di Jawa Barat". Mahasiswa diajak berdiskusi mengenai ekonomi kreatif Indonesia. Menurutnya, ekonomi kreatif merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah pengangguran yang masih tinggi hingga saat ini.

“Ekonomi kreatif membutuhkan dukungan nyata dari pemerintah sebagai solusi untuk mengatasi pengangguran di Indonesia. Di Jawa Barat saja angka penganggurannya hampir mencapai dua juta orang," ungkap Kang Ono.

Oleh karena itu, Kang Ono juga mendorong pemerintah untuk membantu generasi muda menemukan bakat dan minat yang berkaitan dengan ekonomi kreatif sebagai solusi konkret untuk mengatasi pengangguran. "Banyak sekali bakat dan minat yang mengarah kepada ekonomi kreatif. Mahasiswa UM Bandung tidak harus selalu berpikir untuk menjadi pegawai negeri," tandas Kang Ono.***(FK)

Administrator

Dosen dan Praktisi UM Bandung Jadi Narasumber Pelatihan Jurnalistik Kebencanaan Relawan Muhammadiyah

UMBANDUNG.AC.ID, Kuningan – Sejumlah dosen Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menjadi pemateri dalam Pelatihan Jurnalistik Kebencanaan yang digelar di Villa Kampung Gunung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dari Sabtu-Minggu (22-23/06/2024).

Acara ini diselenggarakan oleh Pusat Studi Media Digital dan Kebijakan Publik Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, MDMC Jawa Barat, dan Lazismu Jawa Barat. Sebanyak 35 relawan kebencanaan Muhammadiyah dari wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) mengikuti kegiatan ini.

Selain dari wilayah Ciayumajakuning, pelatihan ini juga diikuti oleh peserta dari Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis. Pelatihan ini merupakan pelatihan ketiga yang diadakan setelah sebelumnya diadakan di Villa Manglayang, Kabupaten Bandung, dan Kampung Rawacina, Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur.

Ketua Pusat Studi Media Digital dan Kebijakan Publik UM Bandung Roni Tabroni menyatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman relawan tentang publikasi informasi bencana. Dengan demikian, informasi tentang kondisi bencana dapat disebarluaskan kepada jurnalis dengan lebih efektif.

"Pelatihan ini penting untuk memastikan bahwa kader-kader MDMC memiliki pengetahuan jurnalistik yang baik dan mampu mengelola informasi secara efektif," kata Roni. Ia berharap, MDMC Jawa Barat dapat memiliki divisi khusus yang menangani publikasi dan informasi.

Pelatihan ini menghadirkan berbagai narasumber berpengalaman, termasuk Abdul Jalil Hermawan (dosen Universitas Swadaya Gunung DJati Cirebon), Arief Permadi (wartawan senior Tribun Jabar), Resti Ernawati (Produser Radio K-Lite 107,1 FM Bandung), Agung Tirta Wibawa (praktisi media sosial), dan Zaiul Khaq (Produser Lapangan CNN Indonesia dan News Anchor Transmedia Jawa Barat).

Zaiul menekankan pentingnya relawan untuk mampu mengumpulkan informasi dan dokumentasi yang baik sehingga saat diwawancara oleh televisi, mereka dapat memberikan informasi yang jelas dan akurat.

Sekretaris MDMC Jawa Barat, Ade Irvan Nugraha, menyebut pelatihan ini sebagai langkah maju bagi relawan MDMC Jawa Barat dalam manajemen informasi. Ia berharap pelatihan ini dapat menciptakan agen-agen informasi di daerah yang mampu menyebarluaskan informasi dengan cepat dan efektif.

Peserta pelatihan mengaku sangat terbantu dengan materi yang disampaikan. Maria Elita dari Indramayu dan Arif Zaenul Arif dari Tasikmalaya merasa bahwa pelatihan ini memberikan pemahaman yang mudah dipahami dan aplikatif, terutama dalam hal dokumentasi dan publikasi informasi bencana.

Antusiasme peserta terlihat selama pelatihan, terutama saat mengerjakan tugas-tugas praktikum yang diberikan. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki para relawan dalam bidang jurnalistik kebencanaan.***(zai/psmdkp/fa)

Administrator