Berita

Anggi Restian Zahra: Banyak Hikmah yang Kami Peroleh dari KKN-MAs di Sukoharjo

UMBANDUNG.AC.ID, Sukoharjo -- Kelompok 14 KKN MAs yang bertugas di Desa Blimbing, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, melaksanakan kegiatan bakti sosial yang diinisiasi oleh Lembaga Pendidikan dan Pengamalan Agama (LP2A) Blimbing berkolaborasi dengan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Kecamatan Gatak pada Ahad (11/08/2024).

Anggi Restian Zahra, salah satu anggota KKN Muhammadiyah Aisyiyah dari UM Bandung, yang turut serta dalam kegiatan ini, berbagi pengalamannya.

"Kami merasa sangat bersyukur dan senang bisa terlibat dalam kegiatan bakti sosial ini. Banyak hikmah dan pelajaran yang kami ambil, mulai dari bersyukur terhadap sekecil apa pun nikmat yang Allah beri, belajar berbagi, hingga mentafakkuri keindahan alam selama perjalanan. Semoga pembelajaran hari ini dapat menjadi bekal bagi kami untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan," ujar Anggi.

Acara ini difokuskan pada pendistribusian bantuan air bersih dan sembako ke wilayah-wilayah yang terkena dampak kekeringan parah, yaitu Paranggupito di Kabupaten Wonogiri dan Songbanyu di Kabupaten Gunungkidul.

Kegiatan ini turut melibatkan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Wilayah Gatak dan anggota KKN Muhammadiyah Aisyiyah Kelompok 14.

Mereka terdiri atas mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (Dwi Fitri Yaningsih), Universitas Muhammadiyah Jakarta (Puja Hartuti), UM Bandung (Anggi Restian Zahra), UM Gombong (Lulu Faridatun Amaliyah), UM Ahmad Dahlan Cirebon (Angelica Alma Serra), UMS (Najma Thaula, Santrika Lutvianti), dan STKIP Muhammadiyah Oku Timur (Wahyudi).

Rombongan berangkat dari Gatak, Sukoharjo, dengan menggunakan tiga armada mobil pribadi, dua mobil pick-up pengangkut logistik, belasan motor, dan dua truk tangki air bersih dengan kapasitas masing-masing 6.000 liter.

Bantuan ini dirancang untuk meringankan beban masyarakat yang menghadapi kesulitan serius akibat kekeringan berkepanjangan.

Di lokasi, bantuan disambut dengan penuh rasa syukur. Ari Widodo, Takmir Masjid Al-Arif, didampingi oleh Pak Warsino selaku Ketua RT Dusun Weru, Desa Songbledeg, Kecamatan Paranggupito, mewakili warga setempat, mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada LP2A, PCPM Gatak, dan semua pihak yang terlibat.

"Kekeringan ini selalu terjadi setiap musim kemarau. Tahun ini kekeringan sudah mulai sejak Maret. Kami sangat bersyukur atas bantuan air bersih dan sembako yang diberikan. Semoga bantuan ini memberikan manfaat yang besar bagi kami dan semoga semua pihak yang terlibat diberikan kelancaran dalam setiap urusan," tutur Ari.

Selain pendistribusian air bersih, LP2A dan PCPM Gatak juga menyalurkan bantuan sembako untuk membantu warga yang mengalami gagal panen berkali-kali akibat kekeringan.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan bantuan praktis tetapi juga memberikan dukungan moral dan solidaritas kepada masyarakat yang membutuhkan.

 Heri Abidin selaku Pembina LP2A sekaligus Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan BPH MIMPK Blimbing, dan Pak Ali Faisal Al Halimi selaku Ketua LP2A yang diwakili oleh Pak Hengki Pranowo sebagai Wakil Ketua LP2A, dan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Gatak, juga berbagi kesannya.

Mereka berharap agar setiap orang dapat menjadi insan yang sabar dalam menjalani setiap ujian dari Allah, qanaah (menerima apa adanya pemberian Allah), istsar (menjadi orang yang bisa berempati dan bersimpati dalam setiap keadaan), dan menjadi hamba yang pandai mensyukuri setiap nikmat Allah.

"Jadilah sebaik-baik manusia yang berguna dan memberikan manfaat kepada orang lain. Di mana pun kalian berada, jadikan diri kalian seperti air, yang menjadi sumber kehidupan dan dibutuhkan oleh semua makhluk Allah," katanya.

Kegiatan ini menjadi contoh nyata dari kepedulian dan solidaritas antar lembaga serta komunitas dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.

Diharapkan inisiatif semacam ini dapat terus berlanjut untuk mendukung mereka yang membutuhkan, terutama dalam situasi darurat seperti kekeringan.***

Administrator

Mikrobioma Usus dan Kesehatan Mental

Oleh: Cusiyani Aprillia, Lisa Sagita, Husna Hasya Al-Aliyyu (Mahasiswa Prodi Bioteknologi UM Bandung Semester 6)

UMBANDUNG.AC.ID -- Usus mengandung jumlah mikroorganisme yang sangat besar, termasuk bakteri, virus, ragi, jamur, dan parasit. Oleh karena itu, usus sering disebut sebagai tempat tinggal bagi lingkungan mikroba yang dikenal sebagai mikrobioma usus.

Mikrobioma usus memainkan peran penting dalam proses pencernaan makanan, penyerapan nutrisi, serta memengaruhi metabolisme, berat badan, dan sistem kekebalan tubuh.

Keadaan mikrobioma juga dapat mempengaruhi tingkat depresi dan kecemasan; dengan meningkatkan kesehatan usus, kesehatan mental dapat membaik.

Usus memengaruhi kesehatan mental dengan memproduksi neurotransmiter yang berfungsi mengirimkan pesan antara neuron dan membantu mengatur berbagai aspek mulai dari gerakan hingga emosi (Forbes et al., 2019).

Ketidakseimbangan bakteri dalam mikrobioma dapat mmenyebabkan masalah pada kesehatan pencernaan dan kesehatan mental.

Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan gangguan pencernaan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami depresi dan kecemasan.

Selain itu, beberapa gangguan mental lain, seperti autisme, skizofrenia, dan gangguan bipolar, juga telah dikaitkan dengan ketidakseimbangan mikrobioma dan masalah pencernaan (Ecks, 2021).

Mekanisme mikrobioma usus dan kesehatan mental

Produksi neurotransmitter oleh mikrobioma usus mempengaruhi suasana hati dan kesehatan mental secara signifikan. Sebagai contoh, sekitar 90 persen serotonin di tubuh diproduksi di usus.

Serotonin, yang merupakan neurotransmitter, memainkan peran penting dalam mengatur suasana hati, nafsu makan, dan pola tidur.

Ketidakseimbangan bakteri usus dapat mengurangi produksi serotonin yang dapat berkontribusi pada kondisi seperti depresi dan kecemasan (Appleton, 2018).

Ada tiga jalur utama yang membentuk hubungan usus-otak (Breit et al., 2021). Pertama, jalur saraf vagus. Usus manusia memiliki jaringan sel saraf yang luas dan rumit yang dikenal sebagai sistem saraf enterik (ENS) atau "otak kedua".

Mikroba di usus, seperti bakteri, dapat menghasilkan zat kimia yang berinteraksi dengan sinyal yang dikirimkan oleh jutaan saraf dalam sistem pencernaan di usus.

Interaksi ini dapat merangsang saraf vagus yang kemudian mengirimkan sinyal langsung ke otak, mempengaruhi fungsi otak, dan suasana hati.

Kedua, jalur imunoregulasi. Mikroba di usus tertentu dapat memengaruhi fungsi sel dalam sistem kekebalan, termasuk sel di otak.

Mikroba usus menghasilkan metabolit seperti asam lemak rantai pendek (SCFA) yang memiliki sifat anti-inflamasi.

Mikroba ini dapat memengaruhi produksi sitokin dan respon inflamasi sistemik yang pada gilirannya dapat mencapai otak melalui aliran darah dan memengaruhi fungsi serta suasana hati.

Ketiga, jalur neuroendokrin. Gangguan pada usus dapat mempengaruhi produksi zat seperti triptofan dan asam amino.

Bakteri usus dapat menghasilkan neurotransmiter seperti serotonin, GABA, dan dopamin, yang berperan dalam pengaturan suasana hati dan kecemasan. Sebagian besar serotonin di tubuh diproduksi di usus.

Apakah pola makan dapat mempengaruhi kesehatan mental?

Ketidakseimbangan bakteri dalam mikrobioma dapat menyebabkan masalah pada kesehatan pencernaan dan mental.

Gejala disbiosis ini dapat mengubah keseimbangan mikrobioma yang bisa disebabkan oleh perubahan pola makan, tingkat dan durasi stres, penggunaan antibiotik, serta faktor lainnya.

Bakteri dalam mikrobioma berperan penting dalam hampir semua aspek fisiologi manusia, termasuk proses mental.

Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan gangguan pencernaan tertentu memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami depresi dan kecemasan (Kamel et al., 2024).

Orang dengan penyakit radang usus (IBD) memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Pola makan juga berpengaruh pada mikrobiota usus. Konsumsi makanan yang mengandung tumbuhan, biji-bijian, dan lemak sehat sering dikaitkan dengan perbaikan kesehatan mental.

Sebaliknya, konsumsi tinggi lemak jenuh dan karbohidrat olahan dapat meningkatkan risiko mengalami stres, depresi, dan gangguan kecemasan.

Di sisi lain, asupan tinggi serat dan lemak tak jenuh seperti omega-3 terbukti terkait dengan risiko lebih rendah mengalami depresi dan stres (Belei et al., 2024).

Beberapa langkah dapat diambil untuk meningkatkan mikrobioma usus dan mengurangi risiko masalah kesehatan mental. Misalnya mengonsumsi lebih banyak sayuran, kacang-kacangan, polong-polongan, buah-buahan, biji-bijian, dan makan makanan fermentasi yang kaya polifenol dan antioksidan, serta mengonsumsi suplemen probiotik (Suhartatik et al., 2023).

Referensi:

  • Hadiyanto, M. L., & Wahyudi, S. (2022). Probiotik sebagai pencegahan diare terkait antibiotik pada Anak. Cermin Dunia Kedokteran, 49(4), 219-222.
  • Hasibuan, F. E. B., & Kolondam, B. J. (2017). Interaksi antara mikrobiota usus dan sistem kekebalan tubuh manusia. Jurnal Ilmiah Sains, 35-42.
  • Kamaruddin, M., Triananinsi, N., Sampara, N., & RA, A. M. (2020). Karakterisasi DNA Mikrobiota Usus Bayi pada Persalinan Normal yang diberi ASI dan Susu Formula. Media Kesehatan msyarakat Indonesia. 16(1), 116-126
  • Kurniawan, D., Makmun, A., Zulfahmidah, Z., & Aisyah, W. N. (2020). Profil Mikrobiota Saluran Cerna Pada Anak, Dewasa, Berbagai Suku dan Ras. Indonesian Journal of Health, 1(01), 1-12.Putri, S. S. F., Irfanuddin, I., & Murti, K. (2021). Potensi Mikrobiota Usus Dalam Pencegahan Dan Tatalaksana Obesitas. Jambi Medical Journal: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 9(3), 276-282.
  • Ratsika, A., Codagnone, M. C., O’Mahony, S., Stanton, C., & Cryan, J. F. (2021). Priming for life: early life nutrition and the microbiota-gut-brain axis. Nutrients, 13(2), 423.
  • Rizqoh, D., Laudy, N. P., Atiqah, R. F., & Fadlika, R. (2024). Hubungan Antara Ketidakseimbangan Komposisi Mikrobiota Usus Terhadap Gangguan Kesehatan: Telaah Literatur. Jurnal Medika Malahayati, 8(2).
  • Ronan, V., Yeasin, R., & Claud, E. C. (2021). Childhood development and the microbiome—the intestinal microbiota in maintenance of health and development of disease during childhood development. Gastroenterology, 160(2), 495-506.
  • Simanjuntak, B. Y., Annisa, R., & Saputra, A. I. (2022). Kajian Literatur: Berhubungankah mikrobiota saluran cerna dengan stunting pada anak balita?. Amerta Nutrition, 6.
  • Suryawan, A. (2018). Komposisi mikrobiota dan perkembangan kognitif, perilaku dan karakter anak. Maternal, Infant and Young Children Nutrition & Health, July, 225-234.
  • Wirasati, R. I. C., Limantara, S., & Bakhriansyah, M. (2023, November). Systematic Review: Peran Nutraceutical Dalam Gut Mikrobiota–Brain Axis. In Lambung Mangkurat Medical Seminar , 4(1), pp. 313-320.
  • Zhang, C., Li, L., Jin, B., Xu, X., Zuo, X., Li, Y., & Li, Z. (2021). The effects of delivery mode on the gut microbiota and health: state of art. Frontiers in Microbiology, 12, 724449

Administrator

Dosen UM Bandung Soroti Peran Guru dalam Transformasi Pendidikan Islam Global

UMBANDUNG.AC.ID, Thailand -- Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung terus berinovasi dalam bidang pendidikan Islam dengan mengintegrasikan keterampilan abad 21 ke dalam kurikulum.

Hal ini disampaikan oleh Iim Ibrohim, dosen dari UM Bandung, saat memberikan pengajaran kepada siswa SMP dan SMA di Sangkhom Wittaya School, Thailand Selatan, dalam rangkaian Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional yang berlangsung dari 6 Agustus hingga 1 September 2024.

Iim menekankan pentingnya keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi, inovasi, kolaborasi, dan kreativitas sebagai elemen kunci dalam pendidikan Islam masa kini.

Ia menyebutkan bahwa nilai-nilai ini tidak hanya penting untuk kesuksesan akademis, tetapi dalam membentuk karakter siswa yang sesuai dengan ajaran Islam.

"Keterampilan abad 21 harus selaras dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam Al-Quran," ujar Iim serayap mengutip beberapa ayat dari surah Al-Inshirah, An-Nisa, As-Shaff, dan An-Naml.

Iim juga menyoroti pentingnya peran guru dalam mentransformasi siswa menjadi individu yang mampu menghadapi tantangan global, sambil tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam.

Menurutnya, guru harus mampu membimbing siswa tidak hanya dalam aspek akademis, tetapi juga dalam pengembangan karakter dan moral.

"Pendidikan Islam abad 21 bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter yang kuat dan berlandaskan agama," tegas Iim.

Iim pun berharap para mahasiswa yang mengikuti KKN internasional dapat membawa pengalaman berharga dari Thailand untuk kemudian diterapkan di tanah air.

Menurutnya, pengalaman mengajar di lingkungan yang berbeda akan menjadi pelajaran berharga dalam menghadapi tantangan pendidikan di masa depan.

Kegiatan KKN internasional ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan, baik di Indonesia maupun di negara-negara lain yang menjadi lokasi KKN.

Dengan kolaborasi ini, PTMA berkomitmen untuk terus memajukan pendidikan Islam yang relevan dengan tuntutan zaman.

“Melalui pendekatan yang holistik, UM Bandung bersama PTMA lainnya berharap dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, siap mengabdi, dan mampu berkontribusi positif di kancah global,” ujarnya.

Tambahan informasi, saat pembukaan serah terima mahasiswa dengan Direktur Sangkhom Islam Wittaya School Taleb Kayem, dosen yang juga Kaprodi PAI UM Bandung ini membaca dua surah Al-Quran.

Pertama, surah Al-Hujurat ayat 13 yang mengandung pesan dan anjuran untuk saling mengenal satu sama lain. Kedua, surah Ali Imran 102-104 yang mengandung pesan untuk saling menjaga persatuan.

Ketiga, surah Al-Mujadalah ayat 11 yang memiliki pesan untuk menguatkan bahwa pelajar islami itu akan ditinggalkan derajatnya oleh Allah SWT.***(FK/FA)

Administrator

Mahasiswa UM Bandung Memulai Program Pengabdian Masyarakat di Thailand

UMBANDUNG.AC.ID, Thailand -- Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung mengikuti serangkaian serah terima peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional yang berlangsung di Sangkhom Islam Wittaya School, Shongkla, Thailand Selatan, pada Rabu (7/8/2024).

Kegiatan KKN internasional ini diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) bekerja sama dengan kampus Muhammadiyah lainnya, termasuk UM Bandung, UM Sidoarjo, dan UM Buton.

Dalam program ini, para mahasiswa akan terlibat dalam pengabdian masyarakat dan praktik mengajar, dengan lima mahasiswa dari UM Bandung berpartisipasi secara langsung.

Selain di Sangkhom Islam Wittaya School, mahasiswa juga akan menjalankan kegiatan KKN di lokasi lain seperti Phatnawitya School, Miftahuddeen School, dan Darul Mujahideen Wittaya Foundation School. Program KKN internasional ini dijadwalkan berlangsung selama satu bulan, mulai dari 6 Agustus hingga 1 September 2024.

Ada lima orang mahasiswa UM Bandung yang melaksanakan KKN di Thailand. Mereka adalah Miftahul Khoer (prodi Farmasi), Nur Amirah Lailiy (prodi Farmasi), Amnila Hanisah Rifainy (prodi Akuntansi), Wildan (prodi Manajemen), dan Siti Sopiah Nuraeni (prodi PAI).

Sambutan hangat diberikan oleh Direktur Sangkhom Islam Wittaya School, Taleb Kayem, yang menyatakan rasa syukur atas pelaksanaan KKN internasional ini.

Taleb menyambut kedatangan peserta dengan hangat dan mengucapkan terima kasih kepada Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) yang memilih sekolahnya sebagai lokasi KKN.

Taleb menjelaskan bahwa beberapa peserta KKN dari tahun-tahun sebelumnya merasa betah dan memilih untuk menetap serta mengajar di Sangkhom Islam Wittaya School. Ia berharap program KKN ini dapat berlanjut setiap tahun dan berharap ada di antara peserta kali ini yang juga akan melanjutkan pengabdian mereka di sini.

Taleb juga berpesan kepada mahasiswa untuk berhati-hati dengan makanan selama berada di Thailand, mengingat banyak makanan yang tidak halal di negara tersebut. “Jika tidak ada label halal, sebaiknya dihindari,” ujarnya.

Para mahasiswa UM Bandung serta mahasiswa dari kampus lain disambut dengan baik, dijemput oleh kepala sekolah dan guru, dan diberi tempat tinggal di area sekolah masing-masing tempat mereka akan mengabdi.***(FA/FK)

Administrator

Humanistik UM Bandung Selenggarakan Turnamen Futsal Antar SMA

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Himpunan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik (Humanistik) UM Bandung sukses menggelar turnamen futsal antar siswa SMA/SMK/MA se-Bandung Raya selama dua hari yaitu dari Senin-Selasa (05-06/08/2024).

Acara yang berlangsung di Lapangan Futsal Shakti Taridi, Parakaansaat, Kota Bandung, ini diikuti oleh puluhan tim dari SMA/SMK/MA se-Bandung Raya. Mereka bertanding dari babak penyisihan hingga final.

“Kompetisi ini merupakan rangkaian acara tahunan Humanistik Euphoria atau disingkat Huphoria. Kegiatan ini menjadi ikhtiar Humanistik UM Bandung dalam membantu mengaktualisasi para siswa dalam mengembangkan minat dan bakat khususnya di bidang futsal,” ucap Ketua Pelaksana Azka Akbar Febiandika.

Azka berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi para siswa untuk menyalurkan hobi, khususnya dalam bidang olahraga yang banyak digemari.

"Semoga perlombaan ini menjadi kesempatan bagi para siswa untuk mengembangkan kemampuan bermain futsal di masa depan dan dapat berkiprah di tingkat dunia," harap Azka.

Sementara itu, Ketua Humanistik UM Bandung Muhammad Irhamuddin mengapresiasi dan merasa sangat bersyukur atas keberhasilan penyelenggaraan acara ini.

Menurutnya, acara ini bukan hanya tentang olahraga dan pertandingan antar tim dari berbagai sekolah, tetapi juga bertujuan untuk menyelaraskan visi dan misi Humanistik.

"Kegiatan ini mencerminkan semangat dan antusiasme para mahasiswa Administrasi Publik UM Bandung dalam meraih cita-cita Humanistik. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi daya tarik bagi siswa yang akan melanjutkan ke jenjang universitas dan merupakan bentuk promosi UM Bandung, khususnya untuk program studi Administrasi Publik," tandas Irham.

Pada kejuaraan ini, SMAN 21 Kota Bandung keluar sebagai juara pertama. Tim ini mampu menyuguhkan permainan cantik dan semangat tinggi dari awal penyisihan sampai final sehingga mampu merengkuh titel jawara.

Pelatih Futsal SMAN 21 Kota Bandung Muhamad Sopian sangat bersyukur atas kemenangan tim yang dipimpinnya. Menurut Sopian, tim futsal SMAN 21 Kota Bandung tampil sangat luar biasa dalam pertandingan final melawan SMKN 13 Kota Bandung.

"Dalam pertandingan tadi, anak-anak bermain sangat luar biasa sehingga mampu meraih hasil terbaik," ungkap Sopian.

Kunci kemenangan ini, kata Sopian, berkat permainan efektif yang diperagakan anak asuhnya dalam menjalankan setiap pertandingan.

Hasil dari permainan efektif itu adalah banyaknya gol yang bersarang ke gawang lawan.

Selain itu, ia juga sangat mengapresiasi gelaran lomba yang dilaksanakan oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Humanistik UM Bandung ini.

Menurutnya, event seperti ini memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi para siswa karena mereka bisa menjalani pertandingan dengan lawan dari berbagai sekolah.***(WZ/FK)

Administrator

Film Karya Mahasiswa UM Bandung Berjaya di Festival Tingkat Nasional

UMBANDUNG.AC.ID, Purwokerto -- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung terus menunjukkan prestasi gemilang baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.

Terbaru, film berjudul “Dear Son” karya Sudden Production, yang terdiri dari mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi UM Bandung, berhasil meraih juara dua dalam festival film Year of Sun Sinema yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Tim mahasiswa ini terdiri atas Naisa Surya Pebrianti, Diandra Gita Iskandar, Salma Nurjihan, Fajar Abdul Rafi, Hendy Abdilah, Raya Adyaksa, Muchammad Zaldy Ardiansyah, Jundi M Fauzan, Zakirah Fadilah R, Rizkian Maulana, dan Agustian Nugraha.

“Film ini mengisahkan tentang tokoh Adam, seorang anak dalang yang merindukan ayahnya dan mencoba memainkan wayang golek untuk mengobati kerinduan tersebut. Namun, memainkan wayang golek tentu bukan hal yang mudah,” ungkap Ketua Tim Agustian Nugraha yang juga merupakan produser “Dear Son” pada Rabu (07/08/2024).

Agustian dan tim merasa bangga serta bersyukur bahwa film mereka dapat berpartisipasi dalam festival tersebut dan meraih juara kedua, bersaing secara sehat dengan kreator film lainnya.

“Pada awalnya, kami sempat ragu dengan karya kami karena film-film dari kampus lain tidak kalah bagus. Namun, alhamdulillah, film kami dapat meraih hasil terbaik,” tambah Agustian.

Film “Dear Son” ingin menyampaikan pesan moral kepada penonton untuk tidak pernah melupakan budaya sendiri yang sejatinya melekat pada diri.

Pesan tersebut disampaikan dengan adegan, naskah, efek, dan sentuhan suara yang sangat apik dalam film ini.

“Film merupakan salah satu media yang unik dan menarik untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat.

Selain itu, film juga mengandung unsur dari berbagai jenis seni, seperti musik, tata rias, fotografi, seni peran, dan lain-lain. Itulah alasan kami menggemari dan menggeluti dunia film,” tutur Agustian.

Agustian dan tim menganggap festival atau lomba film sebagai wadah untuk mengasah kreativitas dan menguji kemampuan mereka dalam perfilman.

Mereka berharap dapat terus konsisten menghasilkan karya dan prestasi. Ia juga berterima kasih kepada mahasiswa ISBI jurusan Seni Teater Gilang Cahyana yang berperan luar biasa sebagai tokoh Adam dan membantu film Dear Son ini mendapatkan juara.

“Kami berharap ke depan bisa meraih lebih banyak prestasi dan karya dalam bidang perfilman, baik di kancah nasional maupun internasional, sehingga bisa mengharumkan nama prodi dan kampus. Kami percaya bahwa proses yang baik akan menghasilkan karya terbaik. Yang terpenting, jangan pernah berhenti berkarya,” tandas Agustian yang memfavoritkan film “Be For, Now, and Then (Nana)” yang disutradarai Kamila Andini.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UM Bandung Euis Evi Puspitasari mengaku bangga atas prestasi yang diraih para mahasiswa. Ia mengapresiasi kerja keras Agustian dan tim dalam membuat karya film.

Menurut Euis, ajang seperti ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa. Ia berpesan kepada para mahasiswa untuk terus meningkatkan semangat belajar dan tidak pernah lelah mencoba atau mengikuti perlombaan.

“Alhamdulillah, prestasi tingkat nasional ini sangat membanggakan prodi Ilmu Komunikasi karena mereka berhasil mengalahkan puluhan karya mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia. Ajang seperti ini menjadi salah satu alat evaluasi untuk mengukur kompetensi mahasiswa. Selamat atas keberhasilan mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi. Semoga tidak lelah mencoba dan tidak bosan mengikuti berbagai kompetisi,” ujar Euis.***(FA/FK)

Administrator