Berita

Hubungan Mikrobioma Usus dan Puasa Ramadan

Oleh: Erlya Nisa Thaliah dan Siti Fatimah Azzahra (mahasiswa prodi Bioteknologi UM Bandung)

UMBANDUNG.AC.ID -- Puasa Ramadan adalah salah satu ibadah wajib bagi umat muslim di seluruh dunia yang dilakukan selama bulan Ramadan. Selama periode ini, umat muslim berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam, yang berarti tidak makan dan minum selama sekitar 12 hingga 20 jam, bergantung pada lokasi geografis dan waktu tahun.

Selain aspek spiritual, puasa Ramadan juga memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan, salah satunya adalah perubahan dalam komposisi mikrobioma usus (Hilda, 2014). Mikrobioma usus terdiri atas triliunan mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur yang hidup di saluran pencernaan manusia.

Mikrobioma ini memainkan peran penting dalam berbagai fungsi tubuh, seperti pencernaan, metabolisme, sistem kekebalan tubuh, dan bahkan kesehatan mental. Komposisi mikrobioma usus dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pola makan, lingkungan, dan gaya hidup (Zaen, 2023).

Berpuasa selama Ramadan bukan hanya praktik spiritual, melainkan kesempatan untuk meremajakan mikrobioma usus kita. Dengan memahami dan memanfaatkan perubahan ini, kita bisa mendapatkan manfaat kesehatan maksimal dari ibadah puasa (Istyanto dan Virgianti, 2023). Penelitian menunjukkan bahwa puasa Ramadan dapat mempengaruhi komposisi dan fungsi mikrobioma usus. Berikut adalah beberapa temuan kunci dari berbagai studi ilmiah.

Perubahan komposisi bakteri usus

Selama puasa Ramadan, pola makan berubah drastis, yang berdampak pada komposisi mikrobioma usus. Puasa Ramadan menyebabkan peningkatan proporsi bakteri Bacteroidetes dan penurunan Firmicutes di usus. Perubahan ini dikaitkan dengan peningkatan kesehatan metabolik dan penurunan risiko obesitas serta penyakit kronis lainnya (Alou et al, 2017)

Peningkatan keanekaragaman mikroba

Puasa Ramadan juga dapat meningkatkan keanekaragaman mikrobioma usus yang berhubungan dengan kesehatan usus yang lebih baik dan fungsi kekebalan yang optimal. Keanekaragaman mikrobioma yang lebih tinggi biasanya menunjukkan ekosistem usus yang lebih sehat dan lebih stabil (Meslier et al, 2020).

Efek anti-inflamasi

Puasa telah dikenal memiliki efek anti-inflamasi, dan ini juga tercermin dalam mikrobioma usus. Puasa Ramadan dapat mengurangi peradangan sistemik, yang dapat mengubah komposisi mikrobioma usus menuju profil yang lebih sehat. Pengurangan peradangan ini juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit inflamasi usus dan kondisi terkait lainnya (Faris et al, 2019).

Peningkatan metabolisme dan fungsi kekebalan

Mikrobioma usus yang sehat berkontribusi pada metabolisme yang lebih baik dan sistem kekebalan yang lebih kuat. Puasa Ramadan meningkatkan metabolisme tubuh dengan cara meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek oleh bakteri usus. Asam lemak ini berperan penting dalam menjaga kesehatan sel usus dan memperkuat fungsi penghalang usus (Antoni et al, 2017).

Menurut Istyanto dan Virgianti (2017), terdapat berkah tersembunyi puasa untuk Mikrobioma:

  • Masa tenang untuk pencernaan: puasa memberikan jeda yang dibutuhkan sistem pencernaan, memungkinkan mikrobioma beristirahat, dan memulihkan diri.
  • Memperkaya keanekaragaman: variasi pola makan selama Ramadan bisa meningkatkan keberagaman mikrobioma, kunci kesehatan usus yang optimal.
  • Meredam peradangan: puasa berpotensi menurunkan inflamasi di usus, menciptakan lingkungan yang lebih bersahabat bagi mikrobioma.
  • Peremajaan sel: puasa memicu proses daur ulang sel usus yang sudah tidak efisien, memberi ruang bagi pertumbuhan mikrobioma yang lebih sehat.

Strategi merawat Mikrobioma selama puasa: (1) perbanyak asupan serat saat berbuka dan sahur, (2) batasi konsumsi makanan berlemak dan manis berlebihan, (3) jaga hidrasi di luar waktu puasa, serta (4) sisipkan probiotik alami dalam menu,

Simpulan

Puasa Ramadan memberikan dampak signifikan pada mikrobioma usus, yang pada gilirannya mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Perubahan dalam komposisi dan fungsi mikrobioma usus selama puasa Ramadan dapat meningkatkan keanekaragaman mikroba, mengurangi peradangan, dan meningkatkan metabolisme serta fungsi kekebalan tubuh.

Meskipun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme yang mendasari hubungan antara puasa Ramadan dan mikrobioma usus serta implikasinya terhadap kesehatan jangka panjang. Puasa Ramadan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan kesempatan emas untuk merevitalisasi ekosistem mikroskopis dalam tubuh kita. Dengan pemahaman ini, kita bisa mengoptimalkan manfaat kesehatan dari ibadah puasa.

Referensi

Alou, M. T., Lagier, J. C., Raoult, D., & Million, M. (2017). Bacteroides species and dysbiosis linked to inflammatory bowel disease. Microbial Pathogenesis, 106, 85-93.

Antoni, R., Johnston, K. L., Collins, A. L., & Robertson, M. D. (2017). Effects of intermittent fasting on glucose and lipid metabolism. Proceedings of the Nutrition Society, 76(3), 361-368.

Faris, M. A. E., Kacimi, S., Al-Kurd, R. A., Fararjeh, M. A., Bustanji, Y. K., Mohammad, M. K., & Salem, M. L. (2019). Intermittent fasting during Ramadan attenuates proinflammatory cytokines and immune cells in healthy subjects. Nutrition Research, 29(12), 859-865.

Hilda, L. (2014). Puasa dalam kajian islam dan kesehatan. HIKMAH: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam, 8(1), 53-62.

Istyanto, F., & Virgianti, L. (2023). Manfaat dan potensi puasa dalam mencegah risiko penyakit tidak menular. Jurnal Kesehatan Tropis Indonesia, 1(2), 1-7.

Meslier, V., Laiola, M., Roager, H. M., De Filippis, F., Roume, H., Quinquis, B., ... & Ehrlich, S. D. (2020). Fasting improves gut microbiota resilience, and consequently functional recovery after antibiotic treatment. Nature Communications, 11(1), 5843.

Administrator

UM Bandung Tegaskan Komitmen Peduli Kepada Lingkungan dan Persoalan Sampah

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Program Studi Bioteknologi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung mengadakan Ekspo Bioteknologi pada Sabtu (06/07/2024). Acara ini menampilkan berbagai kegiatan, mulai dari pameran produk penelitian dan pembelajaran oleh para mahasiswa, hingga pelatihan pengelolaan sampah.

Acara pembukaan Ekspo Bioteknologi ini dihadiri oleh Ketua LPPM UM Bandung Arief Yunan, dosen sekaligus Ketua Prodi Bioteknologi UM Bandung Wulan Pertiwi, Camat Panyileukan Ilma Himayanti, peserta TOT PKK RW 05 Cipadung Kidul, dan Divisi Edukasi DLH Provinsi Jawa Barat.

Ketua LPPM UM Bandung, Arief Yunan, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Arief berharap kegiatan ini dapat menjadi salah satu solusi untuk menjawab tantangan di masyarakat. "Kegiatan ini juga merupakan kontribusi yang sangat positif dari UM Bandung dalam menjalankan fungsinya pada pengabdian masyarakat," ucap Arief.

Arief mengapresiasi pelaksanaan pelatihan pengelolaan sampah dalam acara ini sebagai langkah nyata yang sangat tepat untuk ikut andil dalam mengatasi permasalahan di tengah-tengah masyarakat, khususnya di lingkungan sekitar UM Bandung. "Semoga dengan adanya pelatihan ini, UM Bandung dapat menjadi percontohan bagi masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik," imbuh Arief.

Ketua Kelompok PPK RW 05 Cipadung Kidul, Linda Herliany, sangat senang bisa hadir dan mengikuti seluruh rangkaian acara Ekspo Bioteknologi, terutama pelatihan pengelolaan sampah, dari awal hingga selesai. Menurut Linda, pelatihan pengelolaan sampah sangat bermanfaat bagi setiap kepala keluarga, khususnya yang ada di lingkungan Cipadung Kidul.

Ia berharap setelah kegiatan ini, dapat segera melakukan aksi nyata dalam menangani masalah sampah. "Setelah mengikuti pelatihan ini, kami akan melakukan edukasi door-to-door mengenai cara memilah sampah yang baik," ujar Linda.

Hal ini penting dilakukan karena hasil pengelolaan sampah oleh setiap keluarga nantinya dapat memberikan manfaat seperti pupuk yang bisa menjadi sumber penghasilan tambahan jika dijual. "Akhirnya, setiap keluarga dapat memiliki penghasilan dari penjualan pupuk yang berasal dari proses pengelolaan sampah tersebut," kata Linda.

Kompos sampah organik

Sementara itu, Luthfia Hastiani Muharram, narasumber TOT sekaligus dosen prodi Bioteknologi UM Bandung, memberikan pelatihan tentang pengelolaan sampah yang baik kepada para peserta. Menurut Luthfia, pelatihan ini merupakan bentuk nyata pengabdian UM Bandung kepada masyarakat sekitar melalui keilmuan prodi Bioteknologi.

Ia berharap, setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta dapat memberikan pelatihan pengolahan sampah kepada warga masyarakat lainnya. "Kami memberikan pelatihan tentang teknik mengompos sampah organik menggunakan keranjang octagonal composter atau OCTACO dengan kasgot hasil penelitian sebagai starter pengomposan. Semoga masyarakat dapat merasakan manfaat dari hasil pelatihan ini dalam mengatasi permasalahan sampah," jelas Luthfia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Ekspo Biotek, Fadly Hidayaturochman, menjelaskan bahwa kegiatan Ekspo Bioteknologi kali ini menampilkan berbagai produk karya inovasi mahasiswa Bioteknologi sekaligus produk mahasiswa yang lolos pendanaan P2MW.

Ia berharap acara rutin yang dilaksanakan oleh Prodi Bioteknologi ini dapat memenuhi kebutuhan para pengunjung. "Kami berharap para pengunjung yang hadir bisa mendapatkan wawasan baru dan solusi dalam mengatasi permasalahan melalui produk-produk yang dipamerkan," ujar Fadly.***(FK/FA)

Administrator

UM Bandung Bantu Tingkatkan Promosi dan Penjualan UMKM Antapani Melalui Pelatihan Digital Marketing

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Dosen Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Antapani, Kota Bandung, pada Sabtu (06/07/2024). Kegiatan PKM ini berupa pelatihan digital marketing bagi para pengusaha dan pelaku UMKM di Kecamatan Antapani.

“Kali ini, kami memberikan pelatihan digital marketing kepada UMKM. Kami berharap, dengan mengikuti pelatihan ini, para pelaku UMKM di Kecamatan Antapani bisa lebih maju dalam hal promosi. Istilahnya, mereka bisa naik kelas: dari kecil ke mikro, mikro ke menengah, dan menengah ke level yang lebih besar lagi,” ujar Ketua Pelaksana PKM UM Bandung Dr Suparjiman MM.

Dengan penambahan keterampilan usaha berupa digital marketing, Suparjiman berharap para pelaku UMKM di Antapani dapat memperluas jangkauan usahanya lebih luas lagi. "Jangkauannya bisa menjadi tidak terbatas, bisa mencapai level nasional bahkan internasional. Dari segi biaya juga akan semakin efektif dan murah. Dan yang terpenting, kelas usahanya semakin naik seperti yang kita harapkan," tambah Suparjiman.

Tidak hanya sekali, PKM ini juga akan terus berlanjut dengan berbagai pelatihan lainnya yang sangat berguna bagi para pelaku UMKM. Di antaranya, para pelaku UMKM akan dibina dan didampingi dalam cara membuat konten promosi di media sosial. Termasuk juga bagaimana cara berjualan secara live di media sosial yang efektif dan menarik.

Selain pelatihan digital marketing dan konten iklan di website serta media sosial, UM Bandung juga akan melatih para pelaku UMKM di Antapani tentang manajemen keuangan dan pembukuan sederhana. "Jika para pelaku UMKM memahami manajemen keuangan, mereka akan mengetahui harga yang sebenarnya sehingga dapat menentukan harga jual yang tepat. Tidak lagi hanya berdasarkan perkiraan," ujar Suparjiman.

Manfaat lain dari pemahaman manajemen keuangan adalah para pelaku UMKM dapat memisahkan keuangan pribadi dan keuangan perusahaan. Selama ini, para pelaku UMKM seringkali kesulitan membedakan antara uang pribadi dan modal usaha, sehingga keduanya tercampur menjadi satu.

UMKM sebenarnya bisa mengemas produk dagangannya dengan menarik agar dapat menarik perhatian masyarakat dan meningkatkan penjualan. Oleh karena itu, pada edisi PKM kali ini, para pelaku UMKM mendapatkan pelatihan tentang cara pengemasan produk. Narasumber yang memberikan materi ini adalah Kaprodi Kriya Tekstil dan Fashion UM Bandung Saftiyaningsih Ken Atik.

Selain itu, para pelaku UMKM juga mendapatkan pelatihan tentang keberlanjutan dalam bisnis UMKM yang disampaikan oleh Helin Garlinia Yudawisastra. Mereka juga menerima materi pendampingan dan pelatihan tentang paten dan HKI yang disampaikan oleh Reza Fikri Alfatah. Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Kecamatan Antapani, Atang Rachman, yang memberikan sambutan.***(FA/FK)

Administrator

UM Bandung Jadi Lokasi Pembukaan Sekolah Gender IPM

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menjadi lokasi pembukaan Sekolah Adil Gender Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) bekerja sama dengan Advokasi Asik Camp. Acara ini berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, pada Kamis (04/07/2024).

Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, seperti Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad, Staf Khusus Kementerian PPPA Ulfah Mawardi, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Riandy Prawita Putra, dan Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Barat Dadang Syaripudin. Peserta kegiatan ini berasal dari 19 wilayah dan terdiri dari 14 daerah.

Setelah acara pembukaan, kegiatan akan dilanjutkan di Garut pada dua lokasi, yaitu Pesantren Welas Asih dan gedung BKKBN Garut. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran mengenai tindakan kekerasan dan bullying yang sering terjadi di kalangan pelajar.

Ketua PP IPM Riandy Prawita Putra menyatakan, "Kami dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah sangat memperhatikan kesehatan mental pelajar dan berupaya menangani kasus-kasus bullying yang terjadi. Harapan kami, kegiatan ini dapat dikenang dan bermanfaat di kemudian hari."

Dadang Kahmad dalam sambutannya mengatakan, "Kegiatan ini adalah langkah nyata untuk mengembangkan soft skill dan akhlak pelajar. Semoga upaya ini dapat terus berlanjut dan membawa perubahan positif."

Ulfah Mawardi juga memberikan pandangannya, "Pendidikan tentang kesetaraan gender sangat penting untuk menciptakan generasi yang lebih baik. Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman yang mendalam dan membantu mengurangi tindakan kekerasan di sekolah.”

Ia juga mempersilakan IPM untuk selalu bekerja sama dengan Kementerian PPPA sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, terutama di bidang pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, penguatan pengasuhan dalam keluarga, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan perkawinan anak, dan penurunan pekerja anak.

Dadang Syaripudin menambahkan, "Keterlibatan semua pihak dalam mengatasi masalah bullying sangatlah penting. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat terjalin kerja sama yang baik antara pelajar, guru, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih kondusif."

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat muncul kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya menghentikan tindakan kekerasan dan bullying di kalangan pelajar serta membentuk generasi yang lebih adil dan beradab.***

Administrator

Ketua BPH UM Bandung Paparkan Pentingnya Ilmu dan Akhlak di Acara Sekolah Adil Gender IPM

BANDUNGMU.COM, Bandung -- Ketua Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, Dadang Kahmad, menyatakan bahwa Muhammadiyah hingga kini selalu merespons berbagai persoalan yang muncul dalam masyarakat dengan pendekatan keilmuan dan solusi, sebagaimana dicontohkan oleh pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan.

"Kiai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah karena prihatin dengan berbagai kondisi yang terjadi di masyarakat saat itu," ucap Dadang dalam sambutannya pada pembukaan Sekolah Adil Gender yang berkolaborasi dengan Advokasi Asik Camp di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, Kamis (05/07/2024).

Dadang, yang juga merupakan guru besar sosiologi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, menegaskan bahwa Muhammadiyah harus mampu menghadapi dan merespons berbagai persoalan kompleks masa kini, yang sangat berbeda dengan tantangan di masa lalu.

Ilmu dan Akhlak

Menurut Dadang, ada tiga persoalan utama yang harus dihadapi umat Islam ke depan. Salah satunya adalah persoalan keilmuan. Dadang mengakui bahwa umat Islam saat ini tertinggal jauh dalam kemajuan ilmu pengetahuan dibandingkan dengan bangsa lain. "Harus diakui bahwa dalam hal keilmuan kita tertinggal jauh. Bahkan, kita belum pernah menerima hadiah Nobel," jelas Dadang.

Selain kemajuan ilmu pengetahuan, persoalan akhlak juga menjadi perhatian penting bagi umat Islam saat ini, terutama dalam membentuk sikap generasi muda dan generasi Z. Dadang menekankan pentingnya pembinaan akhlak karena akhlak akan menjadi panduan bagi generasi muda. "Pembinaan akhlak sangat penting. Akhlak akan menjadi petunjuk bagi generasi muda ke depannya," tutur Dadang Kahmad.

Dadang berharap kegiatan Sekolah Adil Gender dan Advokasi Asik Camp IPM ini dapat berjalan sukses sebagai upaya menghadapi berbagai persoalan umat yang semakin kompleks, terutama yang berkaitan dengan pendidikan dan anak muda. "Kegiatan ini menjadi langkah penting dan mampu menciptakan keunggulan bagi adik-adik IPM dalam membawa Muhammadiyah ke depan yang lebih unggul dibandingkan sekarang," tegas Dadang.***(FK/FA)

Administrator

Mahasiswa Prodi KTF UM Bandung Pamerkan Karya Seni Hingga Fashion Show Dalam Sendyakala

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion (KTF) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung mengadakan pameran Tahap Persiapan Bersama (TPB) tahun 2024 yang berlangsung dari Selasa hingga Kamis (02-04/07/2024).

Acara yang berlangsung di Selasar Gagas Lantai Satu, Gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 75 ini, dihadiri oleh Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora UM Bandung Nanang Rizali, Ketua Prodi KTF UM Bandung Saftiyaningsih Ken Atik, serta para mahasiswa KTF. Pameran yang bertema Sendyakala ini merupakan kegiatan tahunan rutin yang diselenggarakan oleh Prodi Kriya Tekstil dan Fashion UM Bandung.

Ketua Pelaksana, Gita Ramadhani Mulyana, menjelaskan bahwa Sendyakala mengandung makna pertemuan waktu dari siang ke malam yang terjadi dengan lembut. "Nama Sendyakala ini mencerminkan proses belajar kami sebagai mahasiswa KTF, dari pembuatan karya yang sederhana hingga menjadi serealitas mungkin," ujar Gita di sela-sela kegiatan.

Pameran ini menampilkan berbagai karya kreatif dari 32 mahasiswa KTF angkatan 2023. "Dalam pameran ini, kami menampilkan beragam karya, mulai dari nirmana dua dimensi, nirmana tiga dimensi, gambar bentuk, hingga beberapa kegiatan lainnya seperti fashion show, teras kreasi, dan artistalk," jelas Gita.

Banyak karya mahasiswa KTF dipamerkan di sini. Para pengunjung, termasuk mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan lainnya, terlihat antusias melihat dan mengamati karya-karya tersebut. Karya-karya berwarna-warni dan hitam putih dari para mahasiswa dipajang di panel-panel. Gita berharap berbagai visual memanjakan mata serta makna mendalam dari tema pameran ini dapat menginspirasi para pengunjung dan mendapatkan ide-ide baru.

Kepekaan seni

Sementara itu, dosen KTF UM Bandung sekaligus pembina kegiatan ini, Asep Miftahul Falah, mengaku bangga dan sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurut Asep, pameran ini merupakan hasil pembelajaran dari mata kuliah dwimatra, trimatra, dan gambar bentuk di prodi KTF UM Bandung.

"Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Pameran ini menampilkan karya hasil penerapan dari beberapa mata kuliah yang harus dipelajari oleh mahasiswa, seperti nirmana dwimatra, nirmana trimatra, gambar bentuk, dan mata kuliah praktik lainnya," ungkap Asep.

Selain sebagai pembelajaran, kata Asep, pameran ini juga menjadi kesempatan yang sangat baik bagi mahasiswa untuk meningkatkan sensibilitas atau kepekaan seni. "Kepekaan seni ini perlu kita latih dengan cara membuat karya seperti dwimatra atau trimatra yang sudah dieksplorasi oleh mahasiswa program studi Kriya Tekstil dan Fashion selama dua semester," terang Asep.

Oleh karena itu, Asep berharap agar mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam pameran ini dapat terus meningkatkan dan mengembangkan sensibilitas mereka melalui berbagai karya seni yang mereka ciptakan. "Mahasiswa program studi Kriya Tekstil dan Fashion juga harus selalu berlatih untuk mengembangkan kreativitas mereka," imbuh Asep.

Pameran tersebut mendapat apresiasi yang sangat positif dari para mahasiswa. Salah satunya yang diungkapkan oleh Amalia Sandra Putri. Menurutnya, pameran semacam ini sangat bermanfaat karena menampilkan berbagai karya terbaik dari para mahasiswa.

"Saya merasa pameran ini sangat menarik dan memberi banyak pengalaman bagi saya," kata Sandra. Dia berharap pameran ini dapat menginspirasi dan memberikan kebahagiaan kepada para pengunjung. "Semoga pameran ini sukses dan dapat memberikan inspirasi melalui karya-karya yang dipamerkan," tandas Sandra.***(FK)

Administrator