Berita

KPUM dan Bawaslum UM Bandung Gelar Uji Publik Calon Ketua BEM

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum Mahasiswa (Bawaslum) UM Bandung mengadakan uji publik tiga pasangan calon Ketua BEM edisi kedua menjelang pemilihan raya mahasiswa (Pemira) pada Jumat (19/07/2024).

Acara yang berlangsung di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan, lantai tiga UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, dihadiri oleh puluhan mahasiswa dari berbagai Himpunan Mahasiswa (Hima) dan Pimpinan Komisariat (PK) IMM seluruh prodi dan fakultas di UM Bandung.

Tiga pasangan calon Ketua BEM yang mengikuti uji publik kali ini adalah Muhammad Tazakka Ahsan dan Alif Lery Samudra (pasangan nomor 1), Fadli Jihadul Islam dan Ratu Fitria Nova (pasangan nomor 2), dan Abdiel Farel dan Pramadya Ramadhana (pasangan nomor 3).

Ketua KPUM Sukana Yusrival menyatakan bahwa kegiatan ini juga sekaligus jadi ajang sosialisasi dan deklarasi damai dalam pelaksanaan Pemira UM Bandung. "Kegiatan ini bertujuan agar semua mahasiswa mengetahui adanya Pemira di UM Bandung," ujar Ival.

Pemira damai UM Bandung 2024 ini telah disepakati bersama oleh seluruh Hima dan PK IMM di UM Bandung. "Apabila ada kritik ataupun saran konstruktif yang disampaikan oleh para mahasiswa, kami menerimanya dengan lapang dada," jelas Ival.

Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bentuk transparansi dalam memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai Pemira. "Informasi seputar Pemira UM Bandung kami sampaikan melalui media sosial agar seluruh mahasiswa tahu perkembangannya," tambah Ival.

Gunakan e-voting

Dalam pelaksanaan pemilihan, KPUM bersama Bawaslu akan menggunakan sistem e-voting. "Para pemilih nantinya akan memberikan hak suaranya dengan sistem e-voting menggunakan akun Mentari," ungkap Ival.

Proses pemilihan mengharuskan pemilih melakukan registrasi terlebih dahulu sebelum memberikan hak suara. "Setelah menggunakan hak suaranya, akun pemilih akan otomatis logout," imbuh Ival. Hal ini untuk memastikan bahwa pemilih hanya bisa memilih satu kali dan tidak bisa mengulang pemilihan. "Jika ada kecurangan dalam jumlah suara, itu akan terlihat oleh kami," terang Ival.

Para pemilih dalam Pemira adalah mahasiswa aktif UM Bandung yang tidak dalam status cuti atau terancam DO. Sistem e-voting memiliki proteksi yang berkolaborasi dengan tim Mentari untuk mencegah peretasan. "Selama pelaksanaan, kami akan memperketat kondisi dengan menempatkan staf Bawaslum dan KPUM di setiap PTS," tandas Ival.

Sejak UM Bandung berdiri pada 2016, Pemira kali ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan. Seluruh penyelenggara Pemira UM Bandung berharap agenda penting ini dapat berjalan dengan baik, terutama dengan penggunaan sistem e-voting, seperti yang digunakan saat Muktamar 48 Muhammadiyah-Aisyiyah di Surakarta pada 2022 lalu.***(FK)

Administrator

Mahasiswa Manajemen UM Bandung Terpilih Jadi Duta Koperasi Jabar 2024

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Wijdan Fauzan Haqiqi, mahasiswa program studi Manajemen Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, berhasil meraih Juara Harapan 1 Kategori Pria pada Pemilihan Duta Koperasi Jawa Barat 2024. Acara tersebut digelar pada Sabtu, 13 Juli 2024, di Street Carnival Galuh Mas, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Jawa Barat.

Kompetisi tingkat provinsi ini diikuti oleh puluhan peserta dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat. Mengangkat tema “Koperasi Mendunia Menuju Indonesia Emas”, kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati Hari Jadi Koperasi ke-77. Wijdan mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas prestasi yang diraihnya.  

"Alhamdulillah, saya sangat senang bisa meraih penghargaan ini dan menjadi kebanggaan bagi diri saya sendiri," ucap Wijdan di kampus UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, Kota Bandung, pada Rabu (17/07/2024).

Meskipun menghadapi beberapa kendala, Wijdan tetap semangat dan menikmati proses kompetisi dari awal hingga akhir. "Mungkin tantangan terbesar bagi saya adalah karena para peserta lainnya sudah memiliki pengalaman sebagai mojang jajaka di daerah masing-masing. Namun, alhamdulillah, saya bisa melewati tantangan tersebut dengan baik," kata Wijdan.

Sebagai mahasiswa Manajemen, Wijdan merasa bahwa ajang ini sangat relevan dengan dirinya, terutama dalam bidang kewirausahaan. "Ajang ini sangat relevan dan menjadi passion bagi saya, khususnya dalam bidang kewirausahaan," jelas mahasiswa yang juga memiliki bisnis konveksi ini.

Wijdan berharap melalui kegiatan ini, ia dapat memperluas jaringan relasi dan menyebarkan energi positif kepada masyarakat. "Saya juga ingin meningkatkan kapabilitas saya sebagai pebisnis agar lebih dipercaya oleh klien," tambahnya.

Edukasi Koperasi

Setelah terpilih sebagai Duta Koperasi, Wijdan bertekad untuk memberikan literasi mengenai pemanfaatan koperasi kepada masyarakat. "Masih banyak stigma di masyarakat yang menganggap koperasi hanya untuk simpan pinjam saja," ungkap Wijdan yang mewakili Kabupaten Sumedang sebagai Duta Koperasi.

Ia berharap masyarakat dapat melihat koperasi sebagai wadah yang bermanfaat untuk membantu kehidupan, misalnya dalam hal permodalan usaha. "Saya ingin masyarakat menyadari bahwa koperasi memiliki sisi produktif yang dapat membantu para pelaku UMKM dalam menjalankan bisnis," jelas Wijdan.

Wijdan juga berharap masyarakat dapat memiliki mentalitas produktif melalui koperasi, sehingga bisa membawa kemajuan ekonomi. "Saya berharap koperasi dapat memajukan ekonomi kreatif, khususnya di Jawa Barat," tandas Wijdan.***(FK)

Administrator

Wakil Rektor UM Bandung Sampaikan Tiga Pesan Kepada Peserta Uji Publik Calon Presiden Mahasiswa

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Wakil Rektor I UM Bandung Dr Hendar Riyadi MAg menyampaikan tiga pesan penting saat memberikan sambutan dalam pembukaan uji publik calon Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UM Bandung. Acara ini berlangsung di Lobi Utama UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, pada Rabu (16/07/2024).

Pesan pertama adalah pentingnya kompetensi dan moralitas. Hendar menekankan bahwa moralitas adalah syarat mutlak yang harus dijaga dan dipertahankan dalam segala kondisi. Menurutnya, Indonesia saat ini mengalami surplus politikus, tetapi sayang kekurangan negarawan dan moralis. "Oleh karena itu, moralitas dan akhlak harus kita jaga dan pertahankan," tegas Hendar.

Ia lantas mengutip Al-Quran Surah Az-Zumar (39) ayat 18 yang pada intinya mengajarkan manusia untuk mendengarkan berbagai perspektif berbeda dan memilih yang terbaik. "Menerima perspektif berbeda dan menetapkan yang terbaik adalah moralitas pertama yang harus kita perjuangkan dalam segala hal, termasuk dalam pemilu raya mahasiswa UM Bandung kali ini," lanjut Hendar.

Pesan kedua adalah pentingnya intelektualitas. Hendar menegaskan bahwa selain moralitas, intelektualitas juga harus diperjuangkan. Menurutnya, kultur akademik sangat penting ditonjolkan terutama di lingkungan kampus.

"Intelektualitas harus diperjuangkan karena sangat penting. Salah satu ciri intelektualitas adalah mampu berpikir ke depan atau futuristik dan bisa beradaptasi terhadap segala bentuk perubahan yang terjadi. Saya berharap para calon Ketua BEM UM Bandung memahami dan memperjuangkan intelektualitas ini," katanya.

Pesan ketiga adalah pentingnya humanitas atau kemanusiaan. Hendar kemudian mengutip Al-Quran Surah An-Nisa (4) ayat 114 yang intinya menekankan bahwa segala bentuk pembicaraan atau kampanye (dalam hal ini pemilu raya mahasiswa) hanya akan bermanfaat jika memerintahkan kepada kebaikan untuk seluruh manusia.

"Maka dari itu, saya berharap semua calon yang berpartisipasi dalam pemilu raya mahasiswa ini bisa memperjuangkan tiga pesan ini, yakni moralitas, intelektualitas, dan humanitas. Saya juga sangat mengapresiasi penyelenggara pemilu raya mahasiswa, dalam hal ini KPUM dan Bawaslum. Semoga semuanya berjalan dengan baik dan sesuai harapan," pungkas Hendar.***(FA/FK)

Administrator

UM Bandung Tingkatkan Kualitas Dosen Pembimbing P2MW Melalui Uji Kompetensi

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Dalam rangka meningkatkan kualitas Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung mengadakan uji kompetensi skema pelaksanaan kewirausahaan untuk dosen pembimbing dan pendamping.

Uji kompetensi ini berlangsung di lantai satu Ruang 1.1 Gedung UM Bandung, Jalan Soekarno Hatta Nomor 752, Cipadung Kidul, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung. Adapun asesor uji kompetensi ini berasal dari Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen Kewirausahaan dan Bisnis Indonesia (LSP MKBI).

Ketua Pelaksana Firas Atqiya menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mengukur pengetahuan para dosen dalam bidang pelaksanaan kewirausahaan. ”Kegiatan ini menjadi pengukur kemampuan para dosen yang pernah atau sedang terlibat dalam kegiatan P2MW maupun mata kuliah wajib kewirausahaan,” ucap Firas.

Dijelaskan Firas bahwa para peserta menghadapi sepuluh unit kompetensi yang diujikan, mulai dari identifikasi elemen pemasaran perusahaan hingga pemasaran produk. ”Uji kompetensi ini menjadi kegiatan yang sangat penting karena untuk melegalisasi kemampuan dosen di bidang pelaksanaan kewirausahaan,” jelas Firas.

Nantinya, lanjut Firas, para peserta yang lulus uji kompetensi ini akan mendapatkan sertifikat bidang kewirausahaan berlisensi dari BNSP. ”Semoga dengan uji kompetensi ini, para dosen tidak hanya mendapatkan pengakuan atas kemampuan mereka. Namun, juga siap menghadapi tantangan dalam dunia kewirausahaan yang lebih baik,” terang Firas.

Tidak hanya itu, dengan mengikuti uji kompetensi ini, nantinya para peserta dapat memberikan pengajaran yang lebih baik dan komprehensif seputar kewirausahaan kepada para mahasiswa. ”Bagi dosen yang menjadi pendamping tim mahasiswa P2MW, semoga bisa memberikan bimbingan yang lebih efektif ke depannya. Kemudian bagi dosen pengampu kewirausahaan, semoga dapat meningkatkan kualitas pengajarannya,” imbuh Firas.

Tidak cukup sampai di situ, Firas berharap para dosen yang mengikuti uji kompetensi ini dapat mengembangkan kualitas Universitas Muhammadiyah Bandung menjadi kampus dengan reputasi baik. ”Secara umum diharapkan juga dengan adanya dosen yang telah tersertifikasi di bidang pelaksanaan kewirausahaan dapat meningkatkan reputasi kampus,” pungkas Firas.***(FK)

 

Administrator

Isi Kuliah Umum di UM Bandung, Anggota Dewan Pers Bagikan Tips Sukses di Era Digital

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Dalam dunia yang dipenuhi data, mahasiswa dituntut untuk cerdas dalam mengelola informasi. Anggota Dewan Pers, Asep Setiawan, memberikan beberapa saran penting dalam kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Bandung pada Jumat (12/07/2024).

Asep menyampaikan bahwa mahasiswa harus fokus pada data yang relevan dan penting dengan keilmuan serta pendidikan mereka selama menimba ilmu di kampus. "Fokuslah pada data yang terkait dengan pendidikan dan akademik," ujar Asep.

Selanjutnya, Asep menekankan pentingnya skala prioritas. Mahasiswa perlu memilah informasi sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas mereka, baik itu dalam bidang lingkungan, hak asasi manusia, media, atau yang lainnya. "Setelah menentukan prioritas, selanjutnya adalah hindarilah membuang waktu pada hal-hal yang tidak perlu, seperti terlalu lama di media sosial," tambah Asep.

Di samping itu, manajemen waktu juga menjadi poin penting lainnya. Asep mengingatkan mahasiswa untuk menghindari kebiasaan menghabiskan waktu berlebihan di berbagai platform media sosial. "Belajarlah manajemen waktu. Ini sangat penting. Godaan di era digital saat ini lebih besar dibandingkan dengan zaman saya dulu," kata Asep.

Selain itu, Asep juga menekankan pentingnya portofolio. Mahasiswa didorong untuk mengembangkan keterampilan praktis, seperti membuat podcast, menjadi presenter, atau menulis untuk media massa. "Perbanyaklah portofolio untuk memperkaya curriculum vitae. Ini akan sangat membantu saat memasuki dunia kerja," saran Asep.

Asep juga menyoroti pentingnya menetapkan prioritas karier di media massa. Mahasiswa perlu memilih apakah mereka ingin berkecimpung di media online, cetak, televisi, atau radio. "Listing lima karier yang ingin dimasuki agar fokus dan terarah," imbuh Asep.

Networking atau jaringan juga menjadi hal penting yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Asep menyarankan mahasiswa untuk banyak bertanya kepada para profesional yang sudah sukses di bidangnya. "Belajarlah dari orang-orang yang sudah berhasil, jangan hanya bertanya kepada pihak yang kesulitan," pesan Asep.

Dalam era digital, Asep menekankan bahwa mahasiswa harus memiliki keterampilan digital, literasi digital, dan mindset digital. "Kesadaran dan kemampuan digital harus mulai diasah sejak di bangku kuliah," ucap Asep.

Akhirnya, Asep berharap mahasiswa aktif berkontribusi di masyarakat, tidak hanya di kelas. "Kata kuncinya adalah memberi kontribusi. Mahasiswa harus aktif membangun masyarakat dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki," pungkas Asep.***(FA)

Administrator

Kepala BPSDMP Kominfo Jabarkan Digitalisasi Dunia Pendidikan di Kuliah Umum UM Bandung

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Pusat Studi Media Digital dan Kebijakan Publik Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menyelenggarakan kuliah umum dengan tema "Digitalitas dan Media" pada Jumat (12/07/2024). Acara ini diadakan di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan dan dihadiri oleh Wakil Rektor I UM Bandung, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UM Bandung, Kaprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UM Bandung, serta para mahasiswa.

Ketua Pelaksana Roni Tabroni menyatakan bahwa acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan 10 yang diselenggarakan oleh MPI PP Muhammadiyah dan LUKW Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Roni mengatakan bahwa kuliah umum ini membahas tentang isu-isu digitalisasi dalam konteks akademik. Menurut Roni, kurikulum saat ini mulai memasukkan aspek digitalisasi yang sebelumnya kurang diperhatikan dalam kurikulum lama.

Menurut Roni, saat ini masyarakat telah memasuki era digitalisasi yang telah menjangkau berbagai aspek kehidupan. Roni menjelaskan bahwa dunia digital terkait dengan media seperti penyiaran, yang merupakan tantangan serius bagi mahasiswa. Roni menegaskan pentingnya untuk memaknai dan mengambil manfaat dari digitalisasi dalam kehidupan sehari-hari. “Saya berharap melalui kuliah umum ini, para mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan baru tentang bagaimana memanfaatkan media dan digitalisasi,” Roni.

Kepala BPSDMP Kominfo Kota Bandung Nur Azizah dan Anggota Dewan Pers Asep Setiawan hadir sebagai narasumber di kuliah umum ini. Pada sesi pertama, Nur Azizah menyampaikan materi tentang digitalisasi. Dia menjelaskan bahwa perkembangan teknologi informasi yang mengarah ke dunia digital saat ini memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan manusia.

Oleh karena itu, kata Azizah, masyarakat perlu terus memperbarui informasi mengenai dunia digital di berbagai sektor, termasuk pendidikan. "Manusia selalu berusaha meningkatkan kualitas hidup, yang tentunya dipengaruhi oleh perkembangan teknologi digital. Orang-orang yang terlibat dalam sektor pendidikan, khususnya, harus selalu memperbarui materi perkuliahan yang terkait dengan dunia digital. Tujuannya bukan hanya menciptakan digitalisasi, tetapi juga transformasi digital."

Azizah juga menyarankan kepada mahasiswa UM Bandung untuk mengembangkan kemampuan dalam dunia digital, mulai dari digital mindset, literasi digital, hingga keterampilan digital. "Silakan pelajari dan eksplorasi lebih lanjut tentang teknologi terkini, seperti Artificial Intelligence," tandas Azizah.

Sementara itu, Asep Setiawan menjelaskan tentang situasi "banjir data" yang sedang dialami masyarakat saat ini, di mana informasi terus mengalir tanpa henti. Dia menekankan bahwa mahasiswa UM Bandung perlu fokus pada jenis data yang dibutuhkan saat ini. "Karena berada dalam dunia pendidikan, mahasiswa harus berfokus pada bagaimana mereka dapat memberikan dan mengakses data yang relevan dengan pendidikan," ujar Asep.

Selain itu, mahasiswa juga harus terbiasa untuk tidak terjebak dalam informasi yang tidak diperlukan dalam dunia digital. "Oleh karena itu, manajemen waktu sangat diperlukan bagi mahasiswa untuk dapat mengelola banjir data ini dengan baik," tambah Asep. Dalam acara yang juga melibatkan Pusat Studi Narasi dan Pelatihan Bahasa UM Bandung ini, mahasiswa tampak antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai. Mereka bertanya dan berdiskusi kritis dengan para narasumber.***(FK/FA)

Administrator