Berita

Inovasi Digital: Peserta UKW di UM Bandung Gunakan Presensi Berbasis Barcode

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan 10 yang berlangsung pada Sabtu-Minggu (13-14/07/2024) di Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung dihadiri oleh para peserta dengan cara yang tidak biasa.

Hal ini terlihat dari penggunaan teknologi dalam pengisian daftar hadir. Para peserta menggunakan platform EventMu untuk melakukan presensi selama kegiatan tersebut. EventMu adalah platform kurasi event yang dikembangkan oleh Muhammadiyah Software Labs (LabMu).

Traffic Officer LabMu, Lutfi Purba, menjelaskan bahwa EventMu merupakan layanan listing event untuk kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Muhammadiyah. "EventMu ini menjadi platform kurasi event yang menyediakan listing event untuk kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Muhammadiyah," ucap Lutfi.

EventMu menyediakan beberapa fitur, termasuk listing event, presensi melalui barcode, dan penyediaan jenis event yang bersifat privat ataupun publik. "Selain itu, platform ini juga menyediakan laporan statistik dan sistem ticketing online untuk memudahkan warga persyarikatan Muhammadiyah," jelas Lutfi.

Para penyelenggara event Muhammadiyah dapat mendaftarkan diri melalui website event.muhammadiyah.or.id. "Ketika para penyelenggara akan menggelar kegiatan, kami juga akan memberikan pelatihan dari tim LabMu terkait bagaimana penggunaan EventMu tersebut," tambah Lutfi.

Lutfi juga menjelaskan bahwa pembuatan akun di platform EventMu akan terintegrasi dengan Muhammadiyah ID (MID). "Dengan pembuatan akun ini, pengguna akan terhubung atau Single Sign On (SSO) menjadi satu akun MID yang dapat mengakses semua sistem dalam ekosistem MID tersebut," ungkap Lutfi.

Ia berharap sistem ini dapat semakin memudahkan warga Muhammadiyah dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan. "Semoga warga Muhammadiyah atau semua kegiatan, baik yang ada di PWM, PDM, PTMA, maupun ortom lainnya, bisa terintegrasi dan terkumpul di platform EventMu ini," tandas Lutfi. Selain EventMu, LabMu juga menyediakan beberapa platform dalam ekosistemnya, seperti Super App, SehatMu, dan BukuMu.***(FK)

Administrator

Festival Permainan Anak di UM Bandung Jadi Ajang Edukasi dan Promosi

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses menggelar Festival Permainan Anak bertema Motek’Art 2024 pada Sabtu (06/07/2024). Acara hasil kerja sama dengan TK Labschool UM Bandung ini berlangsung di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan, lantai tiga UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752.

Ratusan anak-anak bersama orang tua mereka dari Kota Bandung khususnya Kecamatan Panyileukan memeriahkan kegiatan ini. Mereka antusias mencoba berbagai wahana permainan yang disediakan di auditorium.

Kaprodi PIAUD UM Bandung, Dian Kusumawati, mengungkapkan kebahagiaannya atas kesuksesan acara ini yang diikuti dengan antusias oleh ratusan anak-anak dan orang tua. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini akan menjadi rutinitas tahunan yang bertujuan mengisi liburan anak-anak dengan berbagai aktivitas yang menyenangkan dan edukatif.

”Kami sangat senang acara ini berlangsung dengan baik dan diikuti antusias ratusan anak-anak dan orang tua. Acara ini sangat bermanfaat untuk mengisi liburan anak-anak dengan berbagai kegiatan permainan edukatif dan menyenangkan,” ucap Dian.

Dian juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk praktik UAS dari beberapa mata kuliah, seperti pengembangan fisik motorik, pengembangan matematika dan sains, serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). ”Dalam festival ini, kami memberikan berbagai kegiatan permainan yang melibatkan kerja sama antara orang tua dan anak-anak. Kami berharap festival ini bermanfaat bagi masyarakat. Keringat anak-anak ketika bermain di masa kecil akan mencerdaskan mereka di masa yang akan datang,” tambah Dian.

Ajang promosi

Kepala TK Labschool UM Bandung, Rizka Saputri, sangat bersyukur atas kesuksesan kegiatan ini yang disambut antusias oleh anak-anak dan orang tua. Selain sebagai ajang hiburan edukatif, kegiatan ini juga merupakan bentuk promosi TK Labschool UM Bandung. "Kegiatan ini sangat tepat dan menyenangkan bagi anak-anak karena mereka mendapatkan sarana hiburan yang bernilai pendidikan. Festival ini memberikan hiburan sekaligus nilai edukasi yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan stimulasi perkembangan anak,” ujar Rizka.

Rizka mengapresiasi kegiatan ini karena dapat mempromosikan TK Labschool UM Bandung kepada para orang tua yang hadir di auditorium. ”Ini menjadi ajang yang sangat baik untuk memperkenalkan Prodi PIAUD dan TK Labschool UM Bandung kepada masyarakat, khususnya di Kecamatan Panyileukan dan umumnya masyarakat Kota Bandung,” kata Rizka.

Pada tahun ini, TK Labschool UM Bandung membuka pendaftaran siswa baru. ”Kita sudah membuka pendaftaran calon siswa baru. Kuotanya tinggal sedikit lagi. Jadi, buruan daftar dan gabung bersama TK Labschool UM Bandung,” ajak Rizka.

Apresiasi peserta

Para orang tua pun sangat bersyukur dan senang dengan adanya acara ini. Seperti yang dituturkan oleh Ibnu Hasyim, berbagai permainan di Motek'Art merupakan wahana edukasi yang membuat anak-anak bahagia. Permainan itu juga bagus untuk melatih motorik dan gerak anak-anak. ”Kegiatan ini menjadi harapan yang sangat baik bagi anak-anak. Mereka bermain dengan bahagia sambil belajar," ungkap Hasyim.

Ia berharap agar kegiatan ini bisa terus diadakan setiap tahun oleh PIAUD dengan lebih menarik. ”Semoga dengan kegiatan ini, tumbuh kembang anak-anak semakin meningkat,” pungkas Hasyim. Ada beragam permainan anak-anak yang disajikan dalam event yang sangat meriah ini. Di antaranya permainan bertema sains, matematika, teknologi, permainan tradisional, brain games, yoga, music and gymnastyc, dan creative games.***(FK/FA)

Administrator

Jadi Tuan Rumah UKW Angkatan 1O, Wakil Rektor UM Bandung Harap Jurnalis Paham Konsep Tabayun

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menjadi tuan rumah penyelenggaraan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan 10 yang dilaksanakan oleh Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan (MPI) Pusat Muhammadiyah serta Lembaga UKW UMJ. Acara ini berlangsung dari Sabtu-Minggu (13-14/07/2024) di Auditorium KH Ahmad Dahlan, lantai tiga gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, Kota Bandung.

Wakil Rektor I UM Bandung, Hendar Riyadi, menyampaikan bahwa Uji Kompetensi Wartawan angkatan 10 ini merupakan momen yang sangat tepat untuk memupuk kegiatan literasi. Hendar berharap peserta UKW bisa mengikuti acara ini dengan baik dari awal hingga selesai. “Atas nama UM Bandung, kami menyambut baik dan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini di kampus kami,” ucap Hendar.

Ia juga berharap para insan pers di Indonesia dapat memahami pentingnya istilah tabayun (QS Al-Hujurat [49]: 6). Menurut Hendar, tabayun menjadi sangat vital saat ini di tengah derasnya arus informasi dan berita yang masuk ke ruang-ruang privat melalui ponsel.

“Tabayun menjadi validasi, verifikasi, dan klarifikasi atas informasi yang beredar. Kita juga harus semakin kritis apakah media saat ini semakin memperkuat demokrasi atau sebaliknya. Oleh karena itu, etos tabayun menjadi sangat urgen dipahami, khususnya oleh insan pers yang menjadi garda terdepan dalam memproduksi berita,” tandas Hendar.

Sementara itu, Direktur Lembaga UKW UMJ, Tria Patrianti, menyebutkan bahwa peserta UKW angkatan 10 ini berjumlah 31 orang yang berasal dari berbagai daerah, termasuk Aceh, Lampung, Pekanbaru, Jawa Timur, Tasikmalaya, dan Sumedang. “Selamat datang kami ucapkan dan selamat mengikuti Uji Kompetensi Wartawan angkatan 10. Semoga acara ini berjalan dengan lancar,” ujar Tria.

SDM berkualitas

Wakil Ketua MPI Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Roni Tabroni, menegaskan bahwa UKW angkatan 10 ini merupakan program yang hingga kini masih dibiayai secara mandiri. “Total kami sudah menyelenggarakan 10 kali UKW tanpa dibiayai oleh Dewan Pers. Kategori programnya sehat. Tahun ini sudah dua kali. Pada UKW kali ini, peserta terjauh berasal dari Aceh, sementara peserta terdekat berasal dari Cinunuk. Peserta terbanyak berasal dari Jawa Timur dengan empat belas peserta,” imbuh Roni.

Roni mengatakan bahwa UKW yang dilaksanakan sekarang merupakan upaya nyata dari MPI Pusat dan Lembaga UKW UMJ dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pers dan media. “Ada dua hal penting bagi insan pers, yaitu aspek media yang sehat dan sumber daya manusia yang berkualitas,” kata Roni.

Roni juga menjelaskan empat materi khas UKW yang digelar oleh MPI dan Lembaga UKW UMJ. Pertama, pemahaman terhadap tabayun atau verifikasi informasi (QS Al-Hujurat [49]: 6). Kedua, pemahaman keberpihakan media terhadap kaum papa (QS Al-Maun). Ketiga, pemahaman terhadap akhlak medsosiah. Keempat, pemahaman tentang fikih informasi.

“Kami berharap empat materi ini bisa menjadi pembeda dan ciri khas di UKW yang kami selenggarakan meskipun belum bisa diterapkan sepenuhnya. Kami ingin melihat kekhasan yang berbeda dari UKW lainnya. Kami berharap semua peserta bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik. Jika semua rangkaian UKW ini dapat diikuti dengan baik, insya Allah semua wartawan akan kompeten,” pungkas Roni.

Selain Wakil Rektor I UM Bandung, Wakil Ketua MPI Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan Direktur Lembaga UKW UMJ, hadir pula dalam acara ini Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Rommy Fibri Hardiyanto, Dewan Pakar MPI Pimpinan Pusat Muhammadiyah Wahyu Srigutomo, serta para penguji Uji Kompetensi Wartawan.***(FA/FK)

Administrator

KPUM dan Bawaslum UM Bandung Deklarasi Pemira Damai

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum Mahasiswa (Bawaslum) UM Bandung mengadakan sosialisasi dan deklarasi damai Pemilihan Raya (Pemira) 2024 di Auditorium KH Ahmad Dahlan, lantai tiga gedung kampus ini, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, pada Rabu (10/07/2024).

Acara ini dihadiri oleh perwakilan Bagian Kemahasiswaan dan Pengembangan Karier UM Bandung, kemudian Ketua Hima ataupun Pimpinan Komisariat IMM seluruh prodi dan fakultas yang ada di UM Bandung. Kegiatan ini mengangkat tema ”Sukseskan Pemira Universitas Muhammadiyah Bandung 2024 yang Aman dan Kondusif”.

Ketua KPUM UM Bandung Sukana Yusrival mengatakan bahwa Pemira 2024 menjadi sebuah hajat besar seluruh mahasiswa UM Bandung. ”Pemira juga menjadi sebuah kontestasi antar mahasiswa yang memiliki tujuan untuk memajukan UM Bandung,” ucap Sukana.

Oleh karena itu, dirinya mengajak kepada seluruh mahasiswa UM Bandung untuk memeriahkan dan menjaga perdamaian dalam menjalankan Pemira tahun 2024 ini. ”Dengan demikian, kami berharap nantinya akan memunculkan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa yang menjembatani antara mahasiswa dan pimpinan kampus,” ujar Sukana.

Menanggapi hal yang sama, Ketua Bawaslum UM Bandung Faisal Firas menjelaskan bahwa Pemira 2024 merupakan momen penting dalam memilih calon pemimpin Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UM Bandung. ”Pemira ini merupakan momen yang sangat penting untuk memilih pemimpin yang akan mewakili aspirasi dan kepentingan seluruh mahasiswa UM Bandung,” kata Faisal.

Ia menegaskan bahwa mahasiswa juga memiliki peran penting dalam mengawasi jalannya Pemira agar bisa berlangsung dengan adil, jujur, dan transparan. ”Adanya pengawasan dari para mahasiswa akan membuat penyelenggara semakin menjaga integritas dan keadilan dalam setiap kegiatan Pemira,” tandas Faisal.

Pemira pertama kali

Sementara itu, perwakilan dari Bagian Kemahasiswaan dan Pengembangan Karier UM Bandung Hendriana mengapresiasi dan sangat mendukung penyelenggaraan Pemira ini. Menurut Hendriana, Pemira menjadi wujud pelaksanaan demokrasi kampus yang pertama kali bagi UM Bandung sejak kampus ini berdiri delapan tahun silam.

”Kami sangat mendukung kegiatan ini. Dari awal pendirian kampus, kegiatan ini menjadi yang pertama kali dalam rangka menentukan presiden dan wakil presiden mahasiswa yang dipilih langsung oleh seluruh mahasiswa UM Bandung,” ungkap Hendriana.

Kata Hendriana, Pemira juga merupakan upaya membina dan mengembangkan skill organisasi dan kemampuan berpikir para mahasiswa UM Bandung. ”Maka dari itu, partisipasi dari teman-teman mahasiswa sekalian sangat menentukan hasil dari Pemira ini untuk melahirkan presiden dan wakil presiden mahasiswa UM Bandung,” pungkas Hendriana.***(FK/FA)

Administrator

Tambah Wawasan Soal Dunia Film, Mahasiswa Prodi KPI UM Bandung Kunjungi Rhaya Flicks

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Sebanyak 13 mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester 6A Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung melakukan kunjungan media ke Rhaya Flicks, di Ruby Commercial Nomor 170, Summarecon, Gedebage, Kota Bandung, pada Selasa (09/07/2024). Rhaya Flicks adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asesmen film.

Ketua Program Studi KPI UM Bandung Rahmat Alamsyah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperluas wawasan dan pemahaman mahasiswa KPI UM Bandung tentang berbagai aspek dalam industri film, khususnya produksi, distribusi, dan pemasaran film. Selain itu, lanjut Rahmat, kegiatan ini juga merupakan bagian dari mata kuliah dakwah digital dan entrepreneurship.

Kegiatan kunjungan media ini bukan sekadar menghadiri acara, melainkan bagian dari kurikulum yang dirancang untuk memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa KPI dalam industri yang sedang berkembang pesat saat ini.

“Tentu kami berharap pengalaman ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan praktis para mahasiswa KPI. Namun, juga bisa menginspirasi untuk berkontribusi lebih dalam kemajuan perfilman di masa depan, terutama film yang memiliki karakteristik dakwah,” ujar Rahmat.

Prospek dakwah

Saat kunjungan, para mahasiswa diterima oleh Agung, Ginan, dan Futih, para pimpinan dari Rhaya Flicks. Dalam suasana yang akrab dan santai, mahasiswa mendengarkan pemaparan tentang industri perfilman Indonesia dan prospek dakwah pada bidang seni, budaya, dan film.

Setelah itu, para mahasiswa KPI UM Bandung juga mendapat kesempatan bertanya dan diskusi mengenai proses kreatif dalam pembuatan film, strategi distribusi yang efektif, serta teknik pemasaran yang inovatif dalam industri yang semakin kompetitif seperti saat ini.

"Film saat ini bukan sekadar hiburan, melainkan merupakan cerminan dari perkembangan budaya dan teknologi zaman kita. Melalui film, kita dapat mengeksplorasi dan mengapresiasi berbagai aspek kehidupan, mulai dari nilai-nilai sastra hingga keindahan visual dan perpaduan audio yang memukau," ungkap CEO Rhaya Flicks Futih Aljihadi dalam sesi berbagi pengalaman dengan mahasiswa.

Pada kunjungan ini juga para mahasiswa KPI UM Bandung berkesempatan bertemu dengan staf Rhaya Flicks. Para mahasiswa melihat seperti apa dan bagaimana alur kerja hingga proses asesmen sebuah film.***(Cahnia Cendi)

Administrator

Selamat Datang Kalender Hijriah Global Tunggal

Oleh: Ace Somantri*

UMBANDUNG.AC.ID -- Perjalanan panjang dan dinamika penanggalan Hijriah dalam Islam sering kali menyisakan perbedaan pendapat di kalangan umat muslim sehingga membuat sebagian umat yang awam menjadi bingung.

Banyak yang nyaris tidak peduli dengan penanggalan tahun Hijriah dalam Islam. Hampir dapat dipastikan umat muslim di Indonesia rata-rata tidak hafal nama bulan dan periode tahun dalam Hijriah. Hal ini terjadi karena tahun Masehi sudah lama menjadi tolok ukur waktu yang digunakan oleh negara dan masyarakat umum di seluruh dunia.

Di kalangan umat muslim, penanggalan tahun Hijriah sering kali tidak akrab dalam keseharian, bahkan tidak melekat dalam jiwa dan raga mereka. Umat muslim di Indonesia umumnya kurang peduli terhadap tahun Hijriah sebagai alat ukur waktu. Hal ini terbukti dari jarangnya orang tua yang mengenalkan dan mengajarkan penanggalan Hijriah kepada anak-anak mereka sejak usia dini.

Selain karena orang tua tidak mengetahui atau kurang memahami tahun Hijriah, mereka juga tidak merasa pentingnya penanggalan ini dalam dunia Islam. Nilai manfaat penanggalan Hijriah bagi umat muslim pada umumnya tidak begitu terasa, kecuali pada tanggal dan bulan tertentu yang berkaitan dengan ibadah vertikal kepada Allah Ta'ala.

Penanggalan Hijriah dalam Islam masih menghadapi tantangan besar untuk digunakan sebagai tolok ukur waktu dalam kehidupan sehari-hari umat muslim, baik di dunia maupun di Indonesia. Sejak awal munculnya penanggalan Hijriah, dinamika perbedaan pendapat tentang tanggal awal dan akhir tahun telah menyebabkan kebingungan di kalangan umat muslim. Akibatnya, banyak yang bingung harus mengikuti kiblat yang mana.

Responsivitas umat muslim terhadap penanggalan Hijriah juga cenderung reaktif, terutama ketika menghadapi perbedaan tanggal hari-hari besar seperti awal puasa Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Begitu reaktifnya, hingga pemerintah melalui Kementerian Agama harus mengadakan sidang isbat. Dalam pelaksanaannya, sering kali terdapat kesan pemaksaan dan keberpihakan terhadap salah satu metode penanggalan Hijriah dari ormas Islam tertentu.

Pada suatu sidang isbat, perwakilan Muhammadiyah dan peserta lainnya terlibat dalam perdebatan sengit yang tidak produktif dan jauh dari kesan saling menghargai dan menghormati. Akibatnya, Muhammadiyah memutuskan untuk tidak lagi mengikuti sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama pada tahun-tahun berikutnya dan tidak mengirimkan perwakilannya lagi karena dianggap kurang efektif.

Para pakar dan ahli falak serta astronomi di Muhammadiyah tetap konsisten memperkuat keilmuan mereka demi kemajuan peradaban Islam di dunia. Bagi Muhammadiyah, fenomena sidang isbat bukanlah sesuatu yang fatal, melainkan menjadi pemicu bagi ilmuwan Muhammadiyah untuk berijtihad dalam ilmu falak dan astronomi Islam.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas keilmuan Islam dalam bidang sains dan teknologi, khususnya dalam penegakan kalender Islam yang diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat muslim di seluruh dunia.

Bagi Muhammadiyah, mewujudkan hal ini bukanlah hal yang mustahil. Dengan kekuatan dan potensi para ilmuwannya, Muhammadiyah memiliki peluang besar untuk menjadikan organisasinya sebagai pusat dakwah yang berkualitas tinggi. Dengan demikian, nilai-nilai dakwah yang dihasilkan akan berpengaruh positif terhadap arah perubahan yang lebih baik dalam masyarakat.

Beberapa bulan yang lalu, Muhammadiyah mengucapkan ikrar untuk mulai memberlakukan hasil ijtihad Majlis Tarjih terkait Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) pada tahun 1446 Hijriah. Komitmen ini merupakan bagian dari sikap tajdid dalam pengembangan ilmu pengetahuan dengan semangat dan motivasi menjalankan ajaran Islam demi mewujudkan peradaban dunia Islam dalam bingkai kesatuan umat (ummatan wahidah).

Selama ini, umat muslim di dunia belum memiliki kalender penanggalan yang benar-benar diakui oleh seluruh umat sebagai rujukan aktivitas sehari-hari. Minimal, kalender tersebut bisa menjadi rujukan dan patokan waktu bagi umat Islam terkait hari-hari mulia dan bersejarah dalam perjalanan peradaban Islam.

Komitmen kuat Muhammadiyah untuk mengubah kalender dari basis wujudul hilal menjadi KHGT bukanlah karena alasan emosional. Namun, sebagai wujud nyata dan konkret dari peran organisasi tajdid (pembaharu) yang selalu mencerahkan umat manusia. Alhamdulillah, pada tahun 1446 Hijriah, Muhammadiyah membuktikan kepada dunia bahwa mulai saat ini, KHGT akan digunakan. Susunan penanggalannya telah dipublikasikan.

Selamat datang KHGT yang berlaku di seluruh dunia. Selamat tinggal matlak lokal yang hanya berlaku di satu negara atau beberapa negara tertentu. Ijtihad para ulama dan ilmuwan Muhammadiyah yang telah lama dipersiapkan kini dipublikasikan secara terbuka.

Bersama Muhammadiyah, kita menyambut tahun baru Hijriah pada tanggal 1 Muharam 1446 H sebagai titik awal hijrah Rasulullah SAW dalam mewujudkan peradaban dunia. Refleksi hijrah Nabi SAW sebagai revolusioner kehidupan dunia diambil oleh Muhammadiyah untuk berhijrah dari kalender Hijriah lokal ke kalender Islam dunia.

Perlu diingat bahwa Muhammadiyah bukan organisasi baru, melainkan organisasi internasional yang sudah menjangkau berbagai negara di dunia. Maka, mulai hari ini, 1 Muharam 1446 H, merupakan tonggak sejarah penggunaan kalender Hijriah yang dapat berlaku untuk seluruh masyarakat dunia.

Kalender Hijriah ini berlaku bagi seluruh umat muslim di dunia. Tidak hanya untuk rincian waktu ibadah shalat dan waktu lainnya, tetapi untuk menentukan awal dan akhir ibadah puasa serta dua hari raya yang berlaku seragam di mana pun. Argumentasi keilmuan dari ilmuwan Muhammadiyah dapat dipertanggungjawabkan secara akademik dan praktis. Dengan bismillah, laa haula wala quwwata illa billah, kalender ini harus mulai disebarkan ke seluruh pelosok dunia.

Kesatuan dalam penanggalan Hijriah ini dapat menjadi pemicu bagi umat muslim untuk bersatu demi kepentingan global lainnya. Tinggalkan ego sektoral dan bangun peradaban dunia yang rahmatan lil'alamin.

Dengan adanya kalender Hijriah global ini, diharapkan ke depannya dapat mengurangi kekisruhan yang terjadi di kalangan umat muslim di Indonesia terkait awal dan akhir bulan serta tahun Hijriah, khususnya dalam menentukan dua hari raya umat muslim. Muhammadiyah bertujuan untuk secara bertahap mengarah pada unifikasi kalender Hijriah guna meminimalisir konflik sosial yang kurang bermanfaat.

Dengan niat baik dan sikap Muhammadiyah sebagai pembawa kebaikan, diharapkan persyarikatan ini dapat menjadi payung besar bagi umat muslim dunia melalui implementasi KHGT. Gerakan dakwah Muhammadiyah dalam bidang sains dan teknologi harus diteruskan dengan optimisme, yang diprakarsai oleh para pakar dan ahli di bidangnya masing-masing, dengan tetap menjaga integrasi dan kolaborasi antar disiplin ilmu pengetahuan.

Dengan ribuan ilmuwan alumni perguruan tinggi Muhammadiyah di berbagai bidang ilmu, Muhammadiyah tidak memiliki alasan untuk tertinggal dari organisasi masyarakat lainnya. Dalam menyikapi berbagai fenomena di negeri dan alam semesta, pendekatan yang positif dan ilmiah sangatlah penting. Seperti yang dilakukan oleh KH Ahmad Dahlan yang banyak memprakarsai kegiatan produktif dan kontributif bagi masyarakat dengan nilai jangka panjang yang relevan bagi umat muslim di seluruh dunia.

Saat ini, para penerus dan pewaris KH Ahmad Dahlan berupaya keras melanjutkan gerakannya. Salah satunya adalah dengan menerbitkan KHGT. Semoga KHGT dapat menjadi produk yang kontributif, bermanfaat, dan memberi manfaat bagi kemajuan peradaban dunia Islam. Amin. Wallahualam.

*Dosen UM Bandung dan Wakil Ketua PWM Jabar

Administrator