Berita

Ruparaksa 2023 Pamerkan Seni Rupa Karya Mahasiswa KTF UM Bandung

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Program studi dan mahasiswa Kriya dan Tekstil Fashion (KTF) UM Bandung sukses mengadakan Ruparaksa Exhibition 2023 di Selasar Gagas lantai 1 UM Bandung dari Selasa-Rabu (25-26/07/2023).

Ruparaksa merupakan sebuah pameran seni rupa yang menggabungkan unsur, elemen, dan prinsip keindahan rupa atau visual dengan keahlian Kriya Tekstil dan Fashion UM Bandung.

Kegiatan yang digelar dari pagi hingga sore ini berlangsung meriah. Pameran Ruparaksa menampilkan berbagai karya tugas tingkat dasar mahasiswa KTF semester satu dan dua dengan mata kuliah nirmana dwimatra, nirmana trimatra, dan gambar bentuk.

Apresiasi nilai estetika

Ruparaksa berasal dari dua kata, yakni “rupa” dan “raksa”. Rupa memiliki arti “tampak”, sedangkan “raksa” berarti “menjaga”.

”Pameran Ruparaksa ini mengandung arti menjaga karya seni agar tetap lestari atau tidak punah,” ujar ketua pelaksana pameran Ruparaksa 2023 Sindia Satya.

Pameran Ruparaksa bertujuan untuk mengeksplorasi dan menghargai nilai estetika di balik karya-karya kreatif dari para mahasiswa KTF UM Bandung.

”Saat ini memang masyarakat kurang peduli terhadap seni. Jadi, pameran ini menjadi bukti bahwa seni itu enggak seburuk pandangan orang dan bisa kita nikmati,” jelas Sindia.

Sindia menjelaskan bahwa ada 159 karya, baik nirmana dwimatra, nirmana trimatra, maupun gambar bentuk hasil karya mahasiswa KTF yang dipamerkan dalam kegiatan ini.

Karya-karya mahasiswa itu diselesaikan dalam durasi waktu yang beragam, bergantung pada tingkat kerumitan karya tersebut.

”Kalau karya yang dua dimensi itu butuh waktu satu atau dua minggu untuk menyelesaikannya, sedangkan karya tiga dimensi bisa sampai sebulan,” tutur Sindia.

Ajang kreativitas

Koordinator acara Asep Miftahul Falah menjelaskan bahwa pameran seni rupa ini menjadi ajang bagi mahasiswa KTF untuk mengembangkan kreativitas.

”Karya yang ada dalam pameran ini merupakan hasil proses kreatif mahasiswa selama pembelajaran di kampus,” ujar Asep.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi kesempatan yang baik dalam memamerkan karya-karya mahasiswa untuk mendapatkan apresiasi dan pengakuan dari publik.

”Oleh karena itu, saya berharap para mahasiswa dapat mengeksplorasi kemampuan, kreativitas, dan inovasi dalam membuat suatu karya agar bisa mendapat apresiasi dari orang lain,” harap Asep.

Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto berkeliling melihat pameran karya para mahasiswa. Ia sangat mendukung dan mengapresiasi karya seni yang dipamerkan.

Herry mengajak para mahasiswa untuk meningkatkan kreativitas dan imajinasi agar dapat menghadirkan karya seni yang bernilai tinggi.

”Semoga mahasiswa KTF dapat menorehkan karya-karya seni yang inspiratif,” tandas Rektor.

Hadir dalam acara ini yakni Rektor UM Bandung, Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora, Ketua Program Studi KTF, dosen, para mahasiswa, sebagian siswa SMA, dan pengunjung lainnya.

Fashion show mahasiswa menjadi acara terakhir pameran Ruparaksa Kriya Tekstil dan Fashion UM Bandung.***(FK)

Administrator

Tiga Mahasiswa Teknologi Pangan UM Bandung Raih Juara Tiga Nasional Lomba Esai

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Tiga mahasiswa program studi Teknologi Pangan UM Bandung berhasil meraih juara tiga nasional pada Lomba Esai Tingkat Universitas 2023 Program Fortification UAD #2.

Ketiga mahasiswa Teknologi Pangan tersebut yakni Nabila Amandavia, Nasya Luthfiah Suwito, dan Ai Shanti Sugianty.

Acara itu mengangkat tema ”Inovasi Teknologi untuk Mewujudkan Pangan yang Aman, Sehat, dan Halal”.

Lomba pertama

Ada puluhan mahasiswa dari berbagai universitas negeri dan swasta di Indonesia yang berpartisipasi dan mengikuti perlombaan ini.

Ketua tim mahasiswa Teknologi Pangan UM Bandung Nasya Luthfiah Suwito sangat bersyukur dirinya dan tim bisa meraih juara tiga lomba esai ini.

Nasya menuturkan bahwa perlombaan ini menjadi pengalaman pertama bagi dirinya dan anggota yang lain.

”Lomba penulisan esai ini menjadi sesuatu hal yang unik dan baru bagi kami,” ucap Nasya di UM Bandung pada Jumat (22/07/2023).

Nasya menjelaskan, perlombaan esai ini menjadi pembelajaran berharga bagi dirinya sebagai mahasiswa dalam mengembangkan potensi khususnya pada bidang teknologi pangan.

”Karena sesuai dengan jurusan kami, perlombaan ini bisa menjadi wadah bagi kami untuk menyalurkan berbagai ide seputar teknologi pangan,” kata Nasya.

Di tengah kesibukan kuliah dan kegiatan di himpunan, dalam mengerjakan esai ini, ia bersama tim membutuhkan waktu dua minggu.

”Meskipun dalam pengerjaannya banyak yang terpotong oleh kegiatan himpunan ataupun tugas kampus, alhamdulillah kami tetap bisa menyelesaikannya tepat waktu,” tambah Nasya.

Penggunaan PEF

Adapun judul esai yang mereka susun berjudul “Pulsed Electric Field (PEF) Sebagai Pengganti Proses Thermal Pasteurisasi Pada Minuman Air Kelapa Isotonik”.

PEF merupakan metode pengawetan pada makanan secara non-termal (tanpa pemanasan). 

”Penggunaan PEF ini kita fokuskan pada minuman air kelapa isotonik yang sering dijual,” ungkap mahasiswa angkatan 2021 ini.

Metode penggunaan PEF ini, ungkap Nasya, menjadi pengganti metode Pasteurisasi yang sering perusahaan minuman gunakan dalam mengawetkan produknya.

”PEF ini dapat mempertahankan nilai gizi dari minuman air kelapa kemasan yang sering hilang akibat dari penggunaan Pasteurisasi,” jelas Nasya.

Menurut Nasya, beberapa produk seperti minuman jus dan tebu sudah menerapkan metode PEF dalam pengelolaannya.

”Semoga dengan penggunaan PEF ini dapat mengawetkan produk minuman air kelapa tanpa merusak zat gizi yang ada dalam kandungannya,” tandas Nasya.

Nasya dan tim berharap prestasi yang membanggakan kampus tercinta ini bisa menjadi motivasi untuk mereka bisa berprestasi lagi ke depannya.***(FK)

Administrator

UM Bandung dan UMY Buka Peluang Kerja Sama

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Program Pascasarja Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berkunjung dan bersilaturahmi ke UM Bandung pada Kamis (20/07/2023).

Silaturahmi yang berlangsung khidmat dan penuh keakraban ini berlangsung di ruang dosen lantai 1 UM Bandung.

Hadir pada kegiatan ini Wakil Rektor I UM Bandung, para dekan, kaprodi, dosen, dan rombongan Program Pascasarjana UMY.

Selain itu, hadir pula Direktur Program Pascasarjana UMY Sri Atmaja P Rosyidi. Sri Atmaja mengatakan bahwa selain bersilaturahmi, kujungan ini juga menjadi peluang bagi UM Bandung dan UMY bekerja sama dan berkolaborasi.

”Sebagai universitas yang berada dalam ikatan yang sama, kita harus maju bersama-sama, saling mengisi kekurangan, dan mengembangkan potensi yang kita miliki,” ucap Sri Atmaja.

Lulus tepat waktu

Ia menjelaskan pegawai di UM Bandung dapat melanjutkan pendidikan di program magister atau doktoral Pascasarjana UMY.

”Kami memberikan peluang sebesar-besarnya kepada staf UM Bandung untuk melanjutkan studi di UMY,” jelasnya.

Sri Atmaja menerangkan bahwa program Pascasarjana di UMY akan mengemas pembelajaran yang efektif bagi mahasiswa.

”Jadi, kami akan mengusahakan bagaimana mahasiswa di program doktoral maupun magister itu bisa lulus tepat waktu,” kata Sri Atmaja.

Para mahasiswa Pascasarjana UMY, kata Sri Atmaja, dapat menyelesaikan program studinya melalui jalur publikasi.

”Jadi, nanti para mahasiswa tidak perlu menyusun laporan tesis atau disertasi, tetapi cukup mengumpulkan luaran penelitian dalam bentuk publikasi dan kita uji,” imbuh Sri Atmaja.

Lulus tepat waktu dan membuat luar penelitian dalam bentuk publikasi ilmiah, kata Sri Atmaja, dapat membantu dalam mempercepat khususnya optimalisasi SDM di UM Bandung.

”Ini juga dapat membantu meningkatkan potensi SDM di UM Bandung dalam rangka mewujudkan tujuan kita untuk mencerdaskan umat dan bangsa,” terang Atmaja.

Penelitian

Selain terkait pendidikan, pertemuan antara kedua kampus ini menjadi peluang mengembangkan penelitian para dosen.

”Kedua kampus ini juga memiliki peluang untuk mengembangkan penelitian para dosen, khususnya dalam bidang politik, perdamaian, dan yang berkaitan dengan kepemerintahan,” tandas Atmaja.

Sementara itu, Wakil Rektor I UM Bandung Hendar Riyadi mengapresiasi dan menyambut baik adanya peluang kerja sama kedua lembaga.

Selain bersilaturahmi, kata Hendar, kunjungan UMY ke UM Bandung dapat memberikan pembelajaran bagi sivitas UM Bandung yang baru berdiri enam tahun lalu ini.

”Mudah-mudahan kunjungan dari UMY ini dapat memberikan keberkahan dan pembelajaran bagi kami di UM Bandung,” kata Hendar.***(FK)

Administrator

Julian Millie Kupas Konsep Baru Tentang Dakwah di FGD UM Bandung

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung mengadakan focus group discussion (FGD) di ruang dosen lantai 1 UM Bandung pada Selasa (18/07/2023).

Hadir dalam acara ini yakni Rektor beserta Wakil Rektor UM Bandung, para dekan fakultas, kaprodi, dosen, mahasiswa, dan sebagian tenaga kependidikan.

FDG UM Bandung kali ini menangkat tema ”Dakwah and The Archithecture of Higher Education In The Future” dengan narasumber yakni antropolog Monash University Julian Millie.

Julian membahas di antaranya materi mengenai perkembangan ilmu dakwah di Indonesia khususnya di lembaga yang berada di bawah Kementerian Agama.

Dalam paparannya, Julian mengatakan bahwa dakwah di Indonesia saat ini memiliki konsep baru dalam pelaksanaanya.

Menurutnya, konsep baru pelaksanaan dakwah itu melibatkan masyarakat dari berbagai kalangan.

”Kalau dulu pelaksanaan dakwah itu di masjid dengan para jamaah, tetapi untuk sekarang audiensya bisa mencakup warga dari berbagai kalangan,” ucap Julian.

Konsep baru dalam dakwah itu, menurut Julian, menjadi suatu tantangan tersendiri bagi para dosen maupun ilmuwan khususnya dalam bidang dakwah.

”Para ilmuwan dan dosen khususnya yang membidangi bidang dakwah harus menyesuaikan ilmunya dengan konsep baru seperti itu,” kata Julian.

Pendekatan lintas ilmu

Adanya audiens dari berbagai kalangan itu menurut Julian menjadikan para dosen maupun ilmuwan harus sadar akan adanya perbedaan pendekatan ilmu agama murni dengan ilmu lainnya seperti ilmu sosial.

”Kesadaran akan adanya perbedaan ilmu agama dengan ilmu lainnya itu menjadi syarat mutlak untuk mengembangkan dakwah menjadi lebih baik,” jelas pengajar Bahasa Indonesia di Monash University ini.

Dakwah Muhammadiyah

Terkait dakwah yang Muhammadiyah kembangkan selama ini, Julian menerangkan bahwa organisasi ini memiliki gagasan yang khas dalam menerapkan dakwah.

”Tidak hanya dakwah bil lisan, tetapi Muhammadiyah juga melaksanakan dakwah bil hal (dengan harta) yang tidak terbatas pada masyarakat,” ungkap Julian.

Julian menyinggung beberapa tokoh Muhammadiyah seperti Buya Hamka sebagai sosok yang luar biasa dalam melaksanakan dakwah.

Buya Hamka, kata Julian, merupakan sosok ulama yang bisa memproteksi beberapa tantangan dan pengaruh penjajah.

”Beliau bisa mengantisipasi beberapa tantangan yang dibawa oleh pengaruh penjajah dan perkembangan teknologi yang ada,” terangnya.***(FK)

Administrator

Dorong Generasi Muda, Prodi Manajemen UM Bandung Gelar Seminar dan Duta Literasi Manajemen

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung — Program studi Manajemen UM Bandung sukses menggelar Seminar dan Grand Final Duta Literasi Manajemen 2023 pada Sabtu (15/07/2023).

Berlokasi di Auditorium KH Ahmad Dahlan, hadir puluhan mahasiswa dari berbagai prodi yang antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Dalam ajang Grand Final Duta Literasi Manajemen 2023, mahasiswa program studi Manajemen Santi Nuraeni berhasil meraih juara satu.

Dirinya sangat bersyukur terpilihnya ia sebagai Duta Literasi Manajemen 2023.

Duta Literasi

Santi mengatakan, program Duta Literasi Manajemen merupakan hal yang baik untuk generasi saat ini.

”Program yang luar biasa ini sangat cocok untuk kemajuan para generasi saat ini yang kurang melek akan literasi,” ucap Santi.

Ia juga menjelaskan, literasi menjadi kunci bagi generasi untuk mendapatkan berbagai ilmu.

”Literasi sebagai kunci peradaban untuk kita bisa melek terhadap dunia dan mendapatkan ilmu yang kita inginkan,” jelasnya.

Mahasiswa yang gemar dengan buku genre romance itu menginginkan agar ada perubahan pada generasi sekarang khususnya dalam literasi.

”Maka dari itu, saya memulai pergerakan dari diri sendiri, lalu menyebarkan semangat untuk berliterasi kepada para mahasiswa maupun masyarakat,” kata Santi.

Nantinya, dirinya bersama para finalis Duta Literasi Manajemen akan berkolaborasi untuk membuat gerakan literasi bagi mahasiswa.

”Semoga mahasiswa dan masyarakat bisa lebih melek pada literasi, karena kalau tidak, kita tidak akan tahu ilmu apa saja sih yang ada di dunia ini,” ungkap Santi.

Guru Gembul

Hadir pula content creator Guru Gembul sebagai pemateri pada seminar tersebut. Guru Gembul menyampaikan materi seputar literasi.

Guru Gembul mengatakan, literasi menjadi suatu cara seseorang dalam membaca, mengamati, maupun memahami pesan yang ada di sekitar.

”Literasi itu semua yang berkaitan dengan pembelajaran atau proses memasukkan informasi ke dalam benak kita,” ungkap Guru Gembul.

Pria berdarah Sunda ini menjelaskan bahwa mahasiswa zaman sekarang sangat terlena dengan adanya teknologi.

”Banyaknya asupan dari menonton Tiktok atau Youtube menjadikan mahasiswa senang dan terlena,” ujar pria yang memiliki 864 ribu subscriber Youtube ini.

Hal itu pula menurutnya menyebabkan literasi semakin rusak pada kalangan mahasiswa khususnya.

”Kebiasaan menggunakan media sosial menjadikan kita tidak terbiasa untuk belajar maupun mengamati,” tegasnya.

Ia menghimbau kepada para mahasiswa untuk mengatur pola penggunaan media sosial.

”Jadi, jangan dulu mikirin soal literasi, tetapi pelihara mental kita sebagai manusia agar tidak rusak karena alat yang kita ciptakan sendiri,” imbau Guru Gembul.

Tidak hanya Guru Gembul, hadir pula musisi Panji Sakti untuk menghibur para mahasiswa. Kegiatan ini berlangsung meriah dan semarak.***(FK)

Administrator

UM Bandung Beri Pembekalan Kepada 1.418 Mahasiswa Peserta KKN

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung memberikan pembekalan kepada 1.418 mahasiswa peserta KKN semester genap 2022-2023 secara virtual pada Jumat (14/07/2023).

KKN reguler dan non reguler kali ini akan berlangsung di 70 desa di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur dari 06 Agustus hingga 06 September 2023.

Kepala LPPM UM Bandung Arief Yunan menjelaskan bahwa pelaksanaan KKN kali ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat terbesar bagi UM Bandung.

Arief menerangkan bahwa KKN bukan hanya kewajiban mahasiswa semata, melainkan menjadi tempat bagi mereka dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan yang sudah didapatkan di kampus.

”Selama di lapangan nanti mahasiswa harus memanfaatkan hard skill sesuai dengan jurusan dan soft skill seperti sikap ataupun komunikasi dalam pelaksanaan KKN,” ucap Arief.

Arief berharap pengetahuan dan keterampilan para mahasiswa UM Bandung bisa menjadi alat untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan potensi di lokasi KKN.

”Mahasiswa dapat memberdayakan masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujar Arief.

Arief juga berharap agar para mahasiswa selalu menerapkan etika dan sopan santun selama pelaksanaan KKN.

”Inilah yang akan menjadi kunci sukses dalam melakukan pemberdayaan masyarakat,” tandas Arief.

Menjadi solusi

Senada dengan Kepala LPPM, Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto berpesan kepada mahasiswa agar bisa menjaga nama baik almamater selama berada di tengah-tengah masyarakat.

Herry menjelaskan bahwa mahasiswa UM Bandung harus bisa mengidentifikasi dan mencari solusi permasalahan di tengah masyarakat.

”Para peserta KKN ini akan menjadi generasi muda yang dapat memahami konteks permasalahan yang ada di masyarakat untuk kemudian memberikan solusi atas permasalahan tersebut,” ungkap Herry.

Selain itu, hal yang tak kalah penting, ucap Herry, mahasiswa harus bisa berbaur dan bergaul dengan masyarakat.

”Ketika sudah mulai terasah komunikasinya dengan masyarakat, para mahasiswa dapat menentukan langkah-langkah terbaik,” tegas Herry.***(FK)

Administrator