Berita

Aspek Pendidikan dan Keterampilan Punya Peran Penting dalam Pengentasan Kemiskinan

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Sekretaris Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Faozan Amar SAg MM menyampaikan kuliah tamu mengenai strategi pencegahan dan penanganan kemiskinan di Indonesia.

Acara ini digelar di Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung pada Jumat, 18 Oktober 2024, dengan fokus utama pada pentingnya pendekatan terintegrasi dalam mengatasi kemiskinan ekstrem di tanah air.

Faozan memaparkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2023, tingkat kemiskinan di Indonesia tercatat sebesar 9,36 persen atau setara dengan 25,90 juta jiwa.

Sementara itu, kemiskinan ekstrem berada di angka 1,12 persen atau sekitar 3,34 juta jiwa. Pemerintah menetapkan target untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi kurang dari 1 persen pada 2024 sebagai bagian dari upaya menuju kesejahteraan yang lebih merata.

”Upaya pencegahan dan penanganan kemiskinan tersebut mencakup sejumlah program strategis, seperti Rumah Sejahtera Terpadu atau RST yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin. Program RST ini diharapkan mampu menyasar hingga 4.450 keluarga, meningkat dari target awal 3.250 keluarga. Program ini didukung oleh anggaran sebesar Rp65 miliar dengan realisasi hingga saat ini mencapai Rp54,7 miliar atau sekitar 84,15 persen dari total anggaran,” ujar Faozan.

Faozan juga menggarisbawahi pentingnya program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) yang dirancang untuk memberdayakan pelaku usaha mikro di sektor informal.

Program ini diharapkan dapat membantu sekitar 7.500 keluarga penerima manfaat (KPM), tetapi hingga saat ini realisasi baru mencapai 1.248 KPM.

Melalui program ini, pelaku usaha seperti pedagang dan pemilik usaha kecil mendapat pendampingan dan bantuan modal untuk mengembangkan usahanya.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uhamka ini menekankan bahwa upaya pengentasan kemiskinan memerlukan sinergi antara pemerintah, organisasi sosial, dan masyarakat.

Program-program bantuan sosial tidak hanya sebatas penyediaan bantuan, tetapi mencakup aspek penguatan keterampilan, pendampingan usaha, dan peningkatan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan.

Pendekatan ini, menurutnya, penting untuk memastikan keberlanjutan kesejahteraan masyarakat.

“Di tengah berbagai tantangan, kita tentu mengingatkan adanya kendala seperti penurunan angka kelahiran yang memengaruhi jumlah peserta didik dan ketidakstabilan ekonomi. Kondisi ekonomi yang tidak stabil dapat memperlambat upaya penurunan angka kemiskinan sehingga diperlukan langkah-langkah adaptif dan inovatif untuk menjaga keberlanjutan program-program pemberdayaan,” tandas Faozan.

Dirinya Faozan berharap program-program tersebut dapat memberikan dampak nyata dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia. Dengan kerja sama dari semua pihak, termasuk dukungan aktif masyarakat, ia optimis bahwa target penurunan kemiskinan dapat tercapai sehingga masyarakat miskin dapat menikmati kehidupan yang lebih sejahtera dan mandiri.***(FA/FK)

Administrator

Tim Perpustakaan UMY dan UM Bandung Berdiskusi Untuk Kemajuan Bersama

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menerima kunjungan dan silaturahmi tim Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Jumat (11/10/2024) lalu.

Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam pengembangan layanan perpustakaan di lingkungan perguruan tinggi Muhammadiyah, sekaligus berbagi pengetahuan mengenai pengelolaan perpustakaan yang lebih efektif dan inovatif.

Kepala UPT Perpustakaan UM Bandung Muhsin Jazuli menyambut hangat kedatangan tim UPT Perpustakaan UMY di kampus UM Bandung.

Menurutnya, kunjungan ini menjadi momentum penting untuk saling bertukar pengalaman dan wawasan dalam meningkatkan kualitas layanan perpustakaan.

”Kami sangat menyambut baik kedatangan rombongan Perpustakaan UMY. Ini menjadi kesempatan bagi kami untuk belajar mengenai strategi pelayanan perpustakaan yang lebih modern dan relevan,” ujar Muhsin.

Muhsin menjelaskan bahwa pertemuan ini membahas berbagai isu strategis terkait pengelolaan perpustakaan, termasuk digitalisasi koleksi, pengembangan literasi informasi, hingga pemanfaatan teknologi informasi untuk memperluas akses bahan bacaan bagi mahasiswa.

”Kami berdiskusi banyak mengenai transformasi digital di perpustakaan yang semakin penting di era teknologi ini. Kami berharap perpustakaan tidak hanya menjadi tempat penyimpanan buku, tetapi pusat informasi yang interaktif dan mudah diakses,” tambah Muhsin.

Selama kunjungan tersebut, rombongan Perpustakaan UMY berkesempatan untuk melihat langsung fasilitas dan layanan yang ada di Perpustakaan UM Bandung.

Mereka mengapresiasi berbagai inisiatif yang telah diambil oleh UM Bandung dalam memajukan perpustakaan, termasuk upaya memperluas akses digital bagi mahasiswa.

Muhsin berharap bahwa kolaborasi ini tidak berhenti pada kunjungan semata, tetapi dapat berlanjut dalam bentuk program kerja sama yang lebih konkret.

”Kami ingin kunjungan ini menjadi langkah awal untuk kerja sama yang lebih erat sehingga perpustakaan Muhammadiyah bisa terus berkembang dan memberikan pelayanan terbaik kepada sivitas akademika,” tegas Muhsin.

Selain itu, Muhsin juga menyoroti pentingnya sinergi antarperpustakaan di lingkungan Muhammadiyah sebagai upaya memperkuat jejaring informasi dan literasi di kalangan mahasiswa.

”Hal ini sangat penting untuk menciptakan jejaring perpustakaan yang kuat di lingkungan Muhammadiyah. Dengan berbagi sumber daya, kita bisa memperkaya koleksi dan memberikan akses yang lebih luas bagi mahasiswa,” jelas Muhsin.

Rombongan Perpustakaan UMY pun menyampaikan apresiasi terhadap sambutan hangat dari pihak UM Bandung serta berbagai inspirasi yang didapatkan selama kunjungan.

Mereka berharap kolaborasi ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang nyata bagi kedua institusi.

Muhsin berharap langkah ini menjadi awal dari terwujudnya perpustakaan Muhammadiyah yang lebih maju dan berdaya saing dalam mendukung kegiatan akademik.

”Semoga hal ini dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan literasi dan informasi di kalangan mahasiswa, serta memperkuat kontribusi perpustakaan dalam mencerdaskan bangsa,” tutup Muhsin.***(FK)

Administrator

IMM FAI UM Bandung Gelar Diskusi Soal Cinta dan Nafsu Politik

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses menyelenggarakan acara SIMPOSIUM di Kopi Takar, Manisi, Cibiru, Kota Bandung, belum lama ini.

Kegiatan bertema "Cinta dan Nafsu Politik" ini diadakan sebagai respons terhadap keresahan mengenai perpolitikan, terutama di lingkungan kampus.

Acara ini menghadirkan pemateri Bagas Abdillah N (Kabid Organisasi IMM HKI) serta para penguji, yaitu Tazzaka Ahsan (Ketua Korkom IMM UM Bandung) dan Fadli Jihadul Islam (Demisioner Ketum PK IMM PAI).

SIMPOSIUM berlangsung dalam format semi-formal dengan rangkaian acara yang meliputi sesi berbagi terkait perpolitikan, diskusi antara peserta, dan sesi kritik yang dipandu oleh para penguji.

Salah satu tujuan utama dari SIMPOSIUM yang diadakan oleh PK IMM FAI adalah mempromosikan konsep politik yang berlandaskan cinta.

Diharapkan dengan tujuan tersebut bisa menghindari kebingungan antara cinta dan nafsu dalam ranah perpolitikan, baik di kampus maupun di pemerintahan.

Ketua pelaksana SIMPOSIUM Fajar Abidin menjelaskan bahwa latar belakang kegiatan ini adalah keprihatinan terhadap kondisi politik saat ini.

"Politik saat ini terasa seperti dipermainkan. Banyak orang tidak bisa membedakan antara cinta dan nafsu. Padahal, keduanya memiliki perbedaan mendasar," tegasnya seperti dikutip dari bewarapers.id pada Jumat (18/10/2024).

Penggunaan politik yang murni juga menjadi landasan utama dalam SIMPOSIUM, yang disampaikan melalui sesi diskusi oleh pemateri Bagas Abdillah N, dengan harapan dapat diaplikasikan oleh berbagai lapisan masyarakat, khususnya mahasiswa.

Fadli Jihadul, sebagai salah satu penguji, menyampaikan pandangannya mengenai tema yang diangkat, yaitu Cinta dan Nafsu Politik.

"Cinta dan nafsu memiliki proses yang mirip. Keduanya memerlukan perjuangan dan pengorbanan. Cinta membawa ketenangan, sedangkan nafsu menimbulkan ketidaknyamanan. Sementara itu, politik merupakan alat untuk meraih kekuasaan," ujarnya.

Peningkatan pemahaman politik di kalangan mahasiswa dinilai sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran dan sikap kritis terhadap berbagai situasi yang terjadi di sekitar mereka yang difasilitasi melalui acara SIMPOSIUM ini.

Di akhir acara, Tazzaka Ahsan, yang juga menjabat sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) UM Bandung sekaligus penguji dalam SIMPOSIUM, menyampaikan harapannya agar IMM dapat terus menjadi panutan dalam dunia politik kampus.

"Harapan saya untuk IMM sangat besar. Saya ingin IMM menjadi contoh teladan dalam perpolitikan kampus serta dalam setiap aksi dan inisiatif mahasiswa," ungkapnya.***

Administrator

Ilmu Adalah Kunci Sukses Menghadapi Dunia Yang Terus Berkembang

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Dadang Kahmad memberikan pesan kepada 682 wisudawan dan wisudawati yang telah dilantik sebagai sarjana untuk tidak pernah berhenti belajar.

Pesan ini disampaikan dalam acara wisuda ke-6 UM Bandung di Auditorium KH Ahmad Dahlan, lantai tiga kampus ini, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, pada Sabtu (12/10/2024).

Dadang menekankan pentingnya terus menambah ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam menghadapi tantangan globalisasi dan digitalisasi.

”Dunia terus berkembang dan ilmu pengetahuan akan selalu menjadi bekal utama dalam menghadapi tantangan masa depan, terutama di era globalisasi dan digitalisasi sekarang ini. Jadilah insan yang terus mengedepankan nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana yang diajarkan oleh Muhammadiyah dalam mata kuliah Al-Islam Kemuhammadiyahan,” ujarnya.

Menurut Dadang, wisuda bukan sekadar momen formal, tetapi menjadi momentum bersejarah bagi para wisudawan, orang tua, dan seluruh sivitas akademika UM Bandung.

Ia mengapresiasi perjuangan dan kerja keras selama bertahun-tahun yang akhirnya membuahkan hasil.

"Bagi para wisudawan, hari ini merupakan puncak dari perjalanan akademik, tetapi juga awal dari babak baru dalam mengabdikan diri kepada masyarakat," tambahnya.

Sebagai Ketua BPH UM Bandung, Dadang merasa bangga melihat keberhasilan para lulusan yang mampu menunjukkan akhlak mulia dan integritas.

Menurutnya, keberhasilan para wisudawan adalah bukti nyata bahwa UM Bandung telah berhasil melahirkan generasi yang siap berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Dadang juga menyoroti pentingnya komitmen UM Bandung dalam mengintegrasikan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam setiap aspek pendidikan.

Ia menegaskan bahwa BPH akan terus mendukung perkembangan universitas ini agar mampu mencapai keunggulan sebagai universitas yang besar dan menjadi kebanggaan bersama.

Pada kesempatan itu, Dadang juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para orang tua wisudawan yang telah mempercayakan pendidikan putra-putrinya di UM Bandung.

”Kepercayaan yang telah bapak dan ibu berikan kepada kami untuk mendidik putra-putri tercinta adalah amanah besar yang selalu kami jaga. Semoga keberhasilan mereka hari ini menjadi kebanggaan dan kebahagiaan bagi kita semua,” ungkapnya.

Ia kembali menekankan pesan kepada para wisudawan untuk tidak berhenti belajar.

Dunia yang terus berkembang, menurutnya, menuntut lulusan untuk terus mengasah ilmu pengetahuan sebagai bekal utama menghadapi tantangan masa depan. 

”Jadilah insan yang mengedepankan kejujuran, kerja keras, dan pengabdian kepada masyarakat, sebagaimana yang diajarkan oleh Muhammadiyah dalam mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” pesannya.

Menutup sambutannya, Dadang mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan dan berharap agar keberhasilan ini menjadi awal dari perjalanan yang lebih gemilang.

Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjadikan UM Bandung sebagai pusat pendidikan unggulan yang mencetak generasi cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi masa depan.

Dadang juga meminta doa dan dukungan dari seluruh pihak agar cita-cita untuk memajukan UM Bandung dapat terwujud.

”Semoga segala halangan bisa kami atasi sehingga UM Bandung jaya dan maju di masa depan,” tutupnya.***(FA/FK)

Administrator

Keberkahan Hidup Berawal dari Kejujuran dan Rasa Syukur

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Prof Dr H Dadang Kahmad MSi yang merupakan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sekaligus Ketua Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung mengatakan bahwa rasa syukur dan karakter baik termasuk dua di antara banyak kunci utama menuju kesuksesan bagi para calon sarjana dari kampus Muhammadiyah.

Hal tersebut disampaikan oleh Dadang dalam sambutannya pada acara Baitul Arqam Purna Studi yang dihadiri oleh ratusan calon peserta wisuda angkatan ke-6.

Acara ini berlangsung di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan, lantai tiga UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, Kota Bandung, pada Kamis (10/10/2024).

”Kita harus selalu memperbanyak rasa syukur kepada Allah SWT, kepada orang tua, dan para dosen atas segala pencapaian yang kita raih ini. Tanpa izin-Nya, kita tidak akan bisa mencapai momen yang membanggakan ini,” ujar Dadang.

Lebih lanjut, eks Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat ini juga menegaskan pentingnya kejujuran bagi para calon wisudawan UM Bandung yang akan segera lulus dan menyandang gelar sarjana.

Menurut Dadang, kejujuran adalah hal esensial, karena sekali saja berbohong, akan menghilangkan keberkahan dalam hidup.

Dadang juga menggarisbawahi bahwa sifat dermawan dan sikap ramah juga menjadi aspek yang tidak kalah penting dalam mencapai kesuksesan hidup.

”Orang yang tidak suka tersenyum biasanya tidak disukai orang lain. Oleh karena itu, milikilah sifat ramah dan karakter yang baik agar mudah disukai,” pesan Dadang.

Terakhir, Dadang mengingatkan para calon sarjana UM Bandung bahwa kesuksesan tidak hanya bergantung pada selembar ijazah, tetapi pada karakter yang dimiliki dan kerja keras tanpa henti.

”Ijazah itu hanya sepuluh persen, sisanya adalah karakter dan akhlak yang baik yang akan membawa kita pada kesuksesan sejati,” tegas guru besar sosiologi agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini.

Karakter unggul

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto MSc IPU mengingatkan para lulusan UM Bandung agar memiliki karakter unggul sebagai sarjana islami yang berkemajuan.

Herry berharap agar lulusan UM Bandung tidak hanya unggul dalam kemampuan akademik, tetapi menjunjung tinggi akhlak mulia serta berkomitmen pada nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan.

“Lulusan Universitas Muhammadiyah Bandung harus menjadi sarjana islami yang berkemajuan. Artinya, memiliki intelektualitas yang tinggi, tetapi tetap diiringi dengan akhlak yang mulia serta komitmen terhadap nilai-nilai Islam,” ujarnya.

Rektor UM Bandung menekankan bahwa karakter yang unggul merupakan bekal penting untuk meraih kesuksesan dalam karier dan memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.

”Sarjana berkarakter islami dan berkemajuan adalah mereka yang mampu menghadapi tantangan global dengan inovasi dan semangat, sambil tetap berpegang pada prinsip-prinsip Islam dalam setiap tindakan,” ujar Rektor dengan penuh semangat.

Kepribadian Rasulullah

Dalam acara tersebut, Drs H Dikdik Dahlan Lukman MHum selaku Kepala LPPAIK UM Bandung, turut memberikan pesan-pesan motivasi.

Ia menekankan bahwa warga Muhammadiyah, termasuk para lulusan UM Bandung, harus meneladani sifat dan kepribadian Rasulullah SAW serta menerapkan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM).

”Setiap lulusan Universitas Muhammadiyah Bandung harus menunjukkan kepribadian islami. Tidak hanya dalam kehidupan pribadi, tetapi juga di lingkungan keluarga, masyarakat, dan tempat kerja,” jelas Dikdik.

Dikdik menambahkan bahwa lulusan UM Bandung perlu memiliki akhlak yang baik, etos kerja yang tinggi, berkomitmen, disiplin, dan jujur.

”Karakter-karakter tersebut akan menjadi fondasi yang kuat untuk kesuksesan para lulusan Universitas Muhammadiyah Bandung,” pungkas Dikdik.***(FK/FA)

Administrator

Sebanyak 682 Sarjana UM Bandung Resmi Dilantik, Siap Berkontribusi Kepada Umat dan Bangsa

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung melaksanakan wisuda ke-6 dengan melantik 682 sarjana pada Sabtu (12/10/2024).

Acara berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan, lantai tiga kampus ini, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, Kota Bandung.

Para sarjana tersebut berasal dari berbagai fakultas, yaitu 334 lulusan dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST), 162 lulusan dari Fakultas Sosial dan Humaniora (FSH), serta 187 lulusan dari Fakultas Agama Islam (FAI). Wisuda dilangsungkan dalam dua sesi.

Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto mengucapkan selamat kepada 682 lulusan yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan.

”Atas nama UM Bandung, kami mengucapkan selamat kepada para lulusan atas keberhasilan menyelesaikan pendidikan. Ucapan selamat juga saya sampaikan kepada keluarga para lulusan yang senantiasa memberikan doa dan dukungan,” ujar Rektor.

Dalam sambutannya, Rektor mengajak para lulusan untuk menjadi technopreneur islami yang menginspirasi, beradaptasi, berpikir terbuka, dan progresif.

Menurutnya, lulusan tidak hanya dituntut menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus mampu membangun karakter yang kuat sebagai landasan untuk meraih kesuksesan di masa depan.

Herry menegaskan bahwa UM Bandung akan terus berperan sebagai pusat inovasi dan penelitian.

UM Bandung mendorong mahasiswanya untuk terus mencari solusi yang lebih baik dalam menghadapi berbagai permasalahan.

Hal ini dilakukan agar lulusan memiliki keterampilan yang dapat menghadapi tantangan masa depan.

Rektor juga menyoroti lima prinsip penting yang perlu dimiliki para lulusan untuk mencapai kesuksesan.

Prinsip pertama adalah keyakinan (belief) yang dianggapnya sebagai fondasi utama dalam hidup.

“Segala sesuatu yang kita lakukan harus berlandaskan nilai-nilai agama dan sukses sejati adalah hasil dari kepercayaan kita kepada Allah SWT,” ungkap Herry.

Prinsip kedua adalah kesadaran (awareness), yaitu pentingnya memahami secara mendalam ilmu yang dipelajari dan mengaplikasikannya untuk kepentingan umat.

Rektor juga menekankan pentingnya sikap (attitude) dan tindakan (action) sebagai faktor penentu keberhasilan.

”Sikap yang baik dibentuk oleh kesadaran. Jika menyadari pentingnya menjaga integritas dan akhlak islami, sikap kita akan mencerminkan nilai-nilai tersebut,” jelasnya.

Rektor melanjutkan, tindakan nyata merupakan wujud dari sikap yang baik, dan keberhasilan tidak akan tercapai tanpa tindakan tersebut.

Prinsip terakhir adalah hasil (result) yang menjadi buah dari keyakinan, kesadaran, sikap, dan tindakan yang dilakukan dengan benar.

Herry mengingatkan bahwa hasil yang diperoleh mencerminkan usaha yang telah dilakukan. Jika semua prinsip ini diterapkan dengan baik, keberhasilan di dunia dan akhirat akan tercapai.

”Kejayaan almamater sangat bergantung pada kiprah, prestasi, dan kecintaan alumninya. Demikian halnya, penghargaan masyarakat terhadap alumni akan meningkat sejalan dengan kiprah dan prestasi almamater. UM Bandung juga sangat terbuka untuk setiap ide, saran, kritik, dan kerja sama pada berbagai bidang,” tegas Rektor.

Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah dan Ketua BPH UM Bandung Dadang Kahmad merasa bangga atas keberhasilan 682 wisudawan dan wisudawati yang telah selesai menempuh pendidikan di kampus ini.

Wisuda adalah puncak perjalanan akademik sekaligus menjadi babak baru untuk mengabdikan diri kepada masyarakat.

”Keberhasilan para wisudawan ini merupakan bukti nyata bahwa UM Bandung telah mampu melahirkan generasi yang berakhlak mulia, berintegritas, dan siap berkontribusi kepada bangsa dan negara. Tentu ini tidak terlepas dari komitmen UM Bandung dalam mengintegrasikan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam setiap aspek pendidikan,” kata Dadang.

Tambahan informasi, untuk lulusan terbaik diraih Nina Amelia dari prodi PAI dengan IPK 3,97 (predikat pujian).

Wisuda kali ini dihadiri tokoh penting, termasuk Ketua PP Muhammadiyah dan Ketua BPH UM Bandung Dadang Kahmad, serta beberapa pejabat, seperti Jamhari Makruf dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Yurie Aji Priyanto dari LLDIKTI Wilayah IV, Deden Sumpena dari KOPERTAIS Wilayah II Jawa Barat, dan Rektor UBK Entris Sutrisno.

Hadir pula Wakil Ketua PWM Jawa Barat Suhada, pejabat universitas, dan keluarga para sarjana.***(FA/FK)

Administrator