Berita

Mahasiswa Administrasi Publik UM Bandung Gelar Kuliah Bareng Birokrat Edisi Terakhir dengan Tema Pertahanan Birokrasi

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Mahasiswa prodi Administrasi Publik UM Bandung menggelar Kuliah Bareng Birokrat edisi terakhir di Auditorium KH Ahmad Dahlan pada Sabtu (20/01/2024). Kuliah Bareng Birokrat yang diikuti kurang lebih seratus peserta ini mengetengahkan tema menarik yakni “Pertahanan Birokrasi: Difusi Inovasi Menghadapi Tantangan dan Krisis”.

Ketua Pelaksana Kuliah Bareng Birokrat Arbi Karim mengatakan bahwa tema tersebut diangkat karena mahasiswa Administrasi Publik merupakan calon birokrat di masa depan yang harus memahami seluk-beluk birokrasi.

“Tentunya sebelum kita terjun ke lapangan, setidaknya kita mengetahui langkah apa yang harus diambil ketika ada tantangan dan krisis. Tujuannya agar tidak salah dalam mengambil kebijakan yang merugikan berbagai pihak,” ujar Arbi.

Acara yang berlangsung khidmat ini dibuka pukul 08.30 WIB oleh Ketua Program Studi Administrasi Publik UM Bandung Meti Mediyastuti Sofyan.

Pemateri utama pada kegiatan ini Kepala Biro Organisasi Pemerintahan Provinsi Jawa Barat Teten Ali Muklu Engkun. Teten memaparkan betapa pentingnya inovasi dalam keberlanjutan dan pertahanan birokrasi di tengah-tengah tantangan dan krisis yang terjadi.

Ia juga memberikan pandangan dan strategi untuk mengimplementasikan inovasi dalam berbagai sektor birokrasi. “Khitahnya pejabat itu pelayanan publik,” tutur Teten.

Kegiatan Kuliah Bareng Birokrat telah dilaksanakan enam kali dengan menghadirkan pemateri dari latar belakang yang berbeda. Di samping itu, ada juga pemberian beberapa penghargaan kepada berbagai pihak yang terlibat dan berkontribusi.

Di antaranya kepada Bewara Pers, UKM Protokoler, dan penghargaan kepada mahasiswa dari setiap kelas yang telah membantu menyukseskan Kuliah Bareng Birokrat dari edisi pertama hingga ketujuh.

Lalu ada juga penutupan Kuliah Bareng Birokrat pada perkuliahan semester tiga oleh Fatmawati selaku dosen pengampu mata kuliah Birokrasi dan Governansi Publik prodi Administrasi Publik UM Bandung.

Selain Kaprodi Administrasi Publik dan deosen pengampu mata kuliah Birokrasi dan Governansi Publik, Kuliah Bareng Birokrat ini dihadiri pula oleh dosen Administrasi Publik, dosen prodi Teknik Industri, mahasiswa, dan umum.***

Administrator

Diikuti Seratus Peserta, UKM Bulu Tangkis UM Bandung Gelar Turnamen

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bulu Tangkis UM Bandung menggelar Turnamen Internal PEMAKIS UM Bandung 2024 bertajuk “Goes to Intern Competition for Friendship and Solidarity” di BSD Sport Center Riung Bandung, Kota Bandung, pada Sabtu (20/01/2024).

Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri dan diikuti 100-an peserta yang terdiri atas mahasiswa UM Bandung angkatan 2020-2023. Ketua Umum UKM Bulu Tangkis UM Bandung sekaligus Ketua Pelaksana M Bintang Haedinur Putra mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk evaluasi setelah para anggota UKM lama menggelar latihan rutin.

Di samping itu, kata Bintang, kegiatan ini juga sebagai salah satu wujud nyata dalam mempererat silaturahmi antar anggota UKM. “Karena kami sudah berlatih selama empat bulan. Jadi, kami ingin mengevaluasi kemampuan kami untuk bisa menjuarai pertandingan ini. Latar belakang dan tujuan kegiatan ini adalah untuk evaluasi dan mempererat tali silaturahmi,” ujar Bintang.

Bintang berkomitmen bahwa turnamen seperti ini akan kembali dilaksanakan sebelum masa kepengurusannya berakhir. Ia pun berharap turnamen selanjutnya bisa lebih besar dan lebih baik lagi dari turnamen perdana.

“Karena ini turnamen perdana evaluasi ke depannya agar bisa lebih bagus lagi. Semoga ke kami bisa mengadakan turnamen yang lebih besar. Untuk turnamen selanjutnya sebelum masa jabatan saya berakhir. Jadi, Insyaallah setiap dua bulan sekali kami akan mengadakan turnamen yang mudah-mudahan bisa lebih baik dan lebih besar lagi,” tandas Bintang.

“Karena kami sudah berlatih selama empat bulan. Jadi, kami ingin mengevaluasi kemampuan kami untuk bisa menjuarai pertandingan ini. Latar belakang dan tujuan kegiatan ini adalah untuk evaluasi dan mempererat tali silaturahmi,” ujar Bintang.

Bintang berkomitmen bahwa turnamen seperti ini akan kembali dilaksanakan sebelum masa kepengurusannya berakhir. Ia pun berharap turnamen selanjutnya bisa lebih besar dan lebih baik lagi dari turnamen perdana.

“Karena ini turnamen perdana evaluasi ke depannya agar bisa lebih bagus lagi. Semoga ke kami bisa mengadakan turnamen yang lebih besar. Untuk turnamen selanjutnya sebelum masa jabatan saya berakhir. Jadi, Insyaallah setiap dua bulan sekali kami akan mengadakan turnamen yang mudah-mudahan bisa lebih baik dan lebih besar lagi,” tandas Bintang.

Meskipun gagal menjadi juara, salah seorang peserta turnamen, Akbar Abdullah dari program studi PAI, berharap bahwa turnamen seperti ini diadakan kembali dengan kualitas yang lebih baik dan besar.

“Karena saya kalah di turnamen kali ini, saya jadi agak sakit hati, karena perbandingan poinnya beda tipis. Sepertinya nanti malam saya tidak bisa tidur. Semoga ke depannya turnamen ini diadakan kembali dan semoga kualitasnya lebih baik dan hadiahnya lebih besar lagi,” harap Akbar.

Berikut daftar pemenang Turnamen Internal PEMAKIS UM Bandung 2024. Untuk Kategori Ganda Putri, Juara 1 diraih Anjani & Widi Aulia, Juara 2 diraih Rema & Diyanti, sedangkan Juara 3 diraih Amelia Khoirottun, Hesti Hisana, Nurul Azizah, dan Almaira.

Untuk Kategori Ganda Putra, Juara 1 diraih Nanda Riyadi dan Favian Hawari, Juara 2 diraih Ilyas Satria dan Elky Rimba, sedangkan Juara 3 diraih Dimas Fauzy, Budi Suyudi, Dio Efriza, dan Sendy Septiawan. Adapun Kategori Tunggal Putra, Juara 1 diraih Budi Suyudi, Juara 2 diraih Yogi Affaruq, sedangkan Juara 3 diraih Favian Hawari dan Elky Rimba.***

Administrator

Pusat Studi Kebencanaan UM Bandung Sukses Laksanakan Donor Darah

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Pusat Studi Kebencanaan dan Ikatan Keluarga Donor Darah Sukarela (IKA Doras) UM Bandung bekerja sama dengan PMI Kota Bandung mengadakan donor darah pada Kamis (18/01/2024).

Acara yang berlokasi di lantai dua Gedung UM Bandung ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, dosen, tendik, hingga masyarakat umum.

Ketua Pelaksana Setiadin SPd SSos MAP mengatakan bahwa donor darah akan berlangsung selama dua belas kali dalam setahun. Oleh karena itu, setiap bulan di UM Bandung akan dilaksanakan donor darah sukarela rutin yang terbagi menjadi tiga kelompok.

Kelompok A tanggal 18 Januari 2024 yang selanjutnya diundang kembali untuk donor darah pada 25 April 2024, 08 Agustus 2024, dan 07 November 2024. Kelompok B akan dilaksanakan pada Selasa 06 Februari 2024 dengan target seratus peserta. Lalu kelompok C akan dilaksanakan pada Kamis 07 Maret 2024.

Setiap kelompok berselang tiga bulan sehingga dalam satu tahun masing-masing kelompok dapat melaksanaksn donor darah sebanyak empat kali.

“Dari tiga kelompok dengan kegiatan empat kali, Pusat Studi Kebencanaan UM Bandung melaksanakan donor darah dua belas kali dalam setahun,” tutur Setiadin.

Setiadin mendorong mahasiswa UM Bandung berpartisipasi dan menjalani donor darah selama empat kali dalam setahun. Jika mahasiswa konsisten donor darah empat sekali dalam setahun, kata Setiadin, selama studi mereka bisa donor darah enam belas kali.

Dosen UM Bandung yang akrab disapan Kang Tias ini menjelaskan bahwa donor darah bukan hanya amal kemanusiaan, melainkan ikhtiar bersama untuk menciptakan masyarakat yang sehat. 

Donor darah dapat mengurangi stres, meningkatkan persepsi terhadap keadaan emosional yang meliputi kepuasan dan kebahagiaan hidup (emotional well-being).

Selain itu, baik juga untuk kesehatan tubuh, membantu menyingkirkan perasaan negatif, menciptakan rasa saling memiliki, dan mengurangi perasaan kesepian (isolation). Donor darah dapat membuat seseorang terhindar dari berbagai penyakit.

Penelitian membuktikan manfaat donor darah terhadap kesehatan. Apalagi jika dilakukan rutin (dengan jarak minimal tiga bulan).

Misalnya, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan produksi sel darah merah, mengusir hipertensi, munurunkan resiko kanker, menurunkan berat badan, deteksi penyakit serius, dan bisa membuat hidup lebih lama. Hal yang lebih penting bisa membantu sesama.

Menurut penelitian di jurnal “Health Psychology”, orang-orang yang mengajukan diri secara sukarela dengan alasan altruistik (menolong tanpa mengharap imbalan atau tidak memperhatikan kepentingan diri sendiri), ditemukan secara signifikan menurunkan risiko kematian selama empat tahun ke depan dibandingkan dengan mereka yang mengajukan diri demi kepentingan mereka sendiri.

”Sebelumnya kami juga melakukan riset di salah satu perusahaan di mana terdapat tingginya izin karyawan karena sakit. Setelah perusahan tersebut melaksanakan donor darah sukarela secara rutin, lebih dari lima kali, ada penurunan izin karyawan karena sakit yang sangat signifikan. Ternyata mereka rutin menjalankan donor darah,” jelas Kang Tias.

Hal yang lebih penting, kata Kang Tias, kegiatan ini merupakan ikhitiar nyata UM Bandung mewujudkan kampus sehat. ”Semoga kegiatan kemanusiaan ini dapat menjadi kebaikan bagi kita semua khususnya sivitas UM Bandung,” tandas Setiadin.

Kang Tias berterima kasih dan mengapresiasi seluruh petugas donor darah dari PMI Kota Bandung yang sangat ramah, tepat waktu, dan profesional. Ia juga berterima kasih kepada segenap panitia IKA Doras UM Bandung (dosen, tendik, serta mahasiswa prodi Farmasi dan Administrasi Publik angkatan 22).

“Kami berterima kasih khususnya kepada seluruh pendonor dorah. Kami mengharapkan kehadiran mereka pada donor darah selanjutnya pada Kamis 25 April 2024,” tukas Kang Tias.

“Donor darah sukarela rutin merupakan program kerja Pusat Studi Kebencanaan UM Bandung. Selanjutnya kegiatan kemanusiaan ini akan dipimpin langsung oleh Ibu Vivayani Wahyu Dewanti selaku Kepala Studi Pusat Kebencanaan LPPM UM Bandung,” pungkas Kang Tias.

Disambut baik

Salah satu sukarelawan yakni Wakil Dekan FEB Budi Sadarman ikut berpartisipasi dan sangat bangga terhadap kegiatan ini. Ia berharap sivitas UM Bandung dapat bersama-sama memajukan program donor darah sukarela karena punya banyak manfaat. ”Semoga donor darah dapat dilaksanakan secara rutin agar dapat mencapai kampus yang sehat,” kata Budi.

Hadir pada kegiatan donor darah ini, orang tua penyintas talasemina, Nuno Virly Riyadi, yang didampingi seorang pendonor darah, Wawan, mahasiswa Universitas Al-Ghifari Bandung.

Hadir juga Fendhy Saptamilyawan, pendonor darah sukarela rutin yang sudah melaksanakan donor darah sebanyak 134 kali. Pada kesempatan donor darah ke-100 kali, ia mendapatkan penghargaan pin donor darah ke-100 dari Presiden Republik Indonesia.

Pada kesempatan ini ada penyematan pin donor darah yang ke-25 terhadap salah satu mahasiswa UM Bandung Program Studi Adeministrasi Publik saudara Rendra Mahesa.***(FK)

Administrator

Muhammadiyah Harus Jadi Pihak Paling Depan Mengatasi Kerusakan Ekologi

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Pendiri dan Ketua Pembina Odesa Indonesia Budhiana Kartawijaya mengatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya banjir di Kota Bandung karena kawasan Bandung Utara sudah rusak.

"Banyak bukit yang hutannya sudah hilang. Kalau hujan otomatis lumpurnya terbawa. Ini terjadi salah satunya di Cimenyan, Kabupaten Bandung," tutur Budhiana dalam Mimbar Iqra UM Bandung edisi ke-10 yang berlangsung di lantai 4 kampus ini pada Selasa (16/01/2024).

Budhiana mengatakan bahwa keberlanjutan lingkungan tidak dapat dicapai tanpa keterlibatan aktif masyarakat. Pemberdayaan masyarakat sangat krusial dalam upaya melestarikan lingkungan. Masyarakat yang terlibat secara langsung akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga alam.

"Mungkin teman-teman mahasiswa tidak sadar bahwa tidak jauh dari kampus Muhammadiyah ini ada wilayah yang sebetulnya sudah menjadi gurun. Karena teman-teman ini mainnya di kota, jadi wilayah tersebut tidak terlihat," kata Budhiana.

Hilangnya keanekaragaman hayati

Wartawan senior ini menegaskan bahwa kerusakan lingkungan banyak menimbulkan dampak negatif. Misalnya saja hilangnya keanekaragaman hayati.

Kalau keanekaragaman hayati sudah rusak, tidak akan ada kelelawar dan lebah sebagai makhluk penyerbuk terbaik. Begitu juga kelelawar, ia memakan pepaya misalnya, lalu bijinya jatuh dan tumbuh bibit pohon pepaya yang baru.

"Begitulah cara Tuhan memberikan makan kepada kita sebagai makhluk-Nya. Kalau misalnya lebah punah, delapan bulan kemudian manusia juga kemungkinan akan punah. Pasalnya, tumbuhan dan tanaman pangan tidak akan tumbuh," tegas Budhiana.

Kerusakan alam bisa terjadi, kata Budhiana, karena adanya pertanian yang keliru. Misalnya menanami lahan miring dengan sayur. Padahal, tanaman sayur itu perlu cahaya matahari seratus persen. Tidak boleh tertutup pohon.

Lahan pertanian yang ideal, menurut Budhiana, yakni ditanami beragam jenis tanaman. Gunung dan lerengnya ditanami pohon dan bambu. Dengan begitu, lebah, kelelawar, dan juga hewan-hewan yang lain akan berdatangan. Mereka akan betah berada di sana. "Kalau hal ini dilakukan, resiko banjir dan kekurangan pangan bisa dihindari," tandas Budhiana.

Pertanian yang salah, ditambah rusaknya alam, akan dekat dengan kemiskinan parah. Pasalnya, pertaniannya tidak membuat petani kaya. Kenapa? Mereka membeli bibit dari tengkulak, pupuknya utang dan dibayar saat panen, lalu pas panen harganya malah jatuh.

"Karena harga jatuh, mereka terkadang minus, akhirnya berhutang kepada bank emok atau tengkulak. Kalau mereka sakit, menjual tanah. Jadi, dari kerusakan ekologi tiba-tiba ada pemiskinan masyarakat. Kerusakan ekologi akan menjerumuskan manusia kepada kesengsaraan," ungkap Budhiana.

Peran Muhammadiyah

Melihat permasalahan tersebut, Budhiana berharap Muhammadiyah bisa menjadikan perbaikan ekologi sebagai agenda teologi utama. Budhiana juga mendorong Muhammadiyah bisa menciptakan model-model ekonomi sirkular berbasis komunal. "Jadi, Muhammadiyah harus memimpin di depan," tandas Budhiana.

Sementara itu, inisiator Mimbar Iqra UM Bandung Roni Tabroni mengatakan bahwa konsep pemberdayaan yang dilakukan Odesa Indonesia di Cimenyan, Kabupaten Bandung, patut menjadi bahan inspirasi bagi Muhammadiyah, Aisyiyah, dan UM Bandung sendiri. ”Pemberdayaan yang sesungguhnya ya seperti yang dilakukan oleh Pak Budhiana dan kawan-kawan Odesa di Cimenyan,” ujar Roni.

Tambahan informasi, Mimbar Iqra kali ini mengetengahkan tema “Peran Odesa dalam Melestarikan Lingkungan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat.” Hadir pada Mimbar Iqra edisi ke-10 kali ini para mahasiswa, perwakilan tenaga kependidikan UM Bandung, dan perwakilan dosen. Diskusi berlangsung santai dan khidmat dengan ditemani berbagai camilan ringan.***(FA)

Administrator

Top! Mahasiswa Administrasi Publik UM Bandung Raih Empat Medali di FORNAS VII Jawa Barat

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Mahasiswa Prodi Administrasi Publik UM Bandung Sindy Oktaviani sukses meraih empat medali pada kejuaraan panahan tradisional dalam Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat (FORNAS) VII Jawa Barat 2023.

Kegiatan dilaksanakan di Lanud Sulaiman, Margahayu, Kabupaten Bandung, dari 02-09 Juli 2023 dan diikuti oleh berbagai kategori, mulai dari SD, SMP, SMA, hingga dewasa.

Acara yang bersifat nasional ini diselenggarakan oleh Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI). Sebelum menyabet prestasi dalam event ini, Sindy melalui berbagai tahapan seleksi, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.

”Kebetulan aku mengambil kategori dewasa dengan dua busur yakni busur horsebow dan busur jamparingan,” ucap Sindy di kampus UM Bandung pada Selasa (16/01/2024).

Dalam FORNASI VII pada perlombaan panahan tradisional, perempuan yang hobi panahan sejak SMP ini menjadi perwakilan Jawa Barat.

”Alhamdulillah aku mendapat beberapa penghargaan. Di antaranya medali emas kualifikasi jamparing putri, emas kualifikasi umum putri, perak eliminasi jamparing putri, dan perunggu eliminasi umum putri,” terang perempuan asal Kabupaten Bandung ini.

Berkat prestasi ini pula dirinya mendapatkan apresiasi terutama dari keluarga, orang-orang terdekat, dan juga kampus. ”Ketika aku memilih terjun ke panahan, awalnya keluarga menganggap sepele dan tidak mendukung. Namun, berkat kerja keras dan latihan tiada henti, akhirnya keluarga memberikan dukungan luar biasa,” kata Sindy.

Penghargaan

Ia mengatakan perlu adanya pola latihan yang baik agar bisa meraih prestasi saat mengikuti suatu perlombaan. Khususnya lomba panahan karena olahraga ini menuntut fokus tinggi.

Sindy tidak merasa terbebani dengan mulai padatnya kegiatan kuliah. Baik kuliah maupun latihan atau mengikuti event, sama pentingnya bagi Sindy. “Aku tinggal membagi waktu saja. Kapan harus kuliah, kapan latihan, tanding, dan sebagainya, insyaallah semua berjalan dengan baik,” ujar Sindy.

Sindy pun berbagai tips agar tetap konsisten dalam satu bidang olahraga. Kata Sindy, tips tersebut adalah motivasi, kerja keras, dan doa. ”Ketika satu tujuan belum tercapai, bagiku itu adalah utang yang harus aku tuntaskan. Saat satu hal sudah tercapai, aku beralih kepada target-target yang lainya,” tukas Sindy.

Terakhir, Sindy berpesan agar tidak lupa istirahat dan tidak memaksakan saat sedang mencapai target yang diinginkan. ”Jadi, ketika kita capek istirahat saja. Jangan dipaksakan. Tidak apa-apa berhenti sejenak. Nanti bisa dilanjutkan lagi,” pungkas Sindy.***(FK/FA)

Administrator

Langkah Konkret PK IMM Soshum UM Bandung Wujudkan Kesetaraan Gender

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Sosial dan Humaniora (Soshum) UM Bandung sukses menggelar seminar kesetaraan gender.

Kegiatan ini mengangkat tema “Peran Gen Z Untuk Menghilangkan Pemikiran Klasik Terhadap Perempuan Dalam Menunjang Kesetaraan Gender”. Acara ini berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung pada Jumat (12/01/2024) dan dihadiri sebanyak 80 mahasiswa lintas prodi.

Seminar kali ini menghadirkan dua pembicara. Pertama, dosen prodi Psikologi UM Bandung Irianti Usman. Kedua, Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung Salmiah Rambe.

Irianti menyampaikan salah satu ulasan bagaimana cara menangani kesetaraan gender di Indonesia khususnya di lingkungan UM Bandung. Dosen yang juga Psikolog ini memaparkan sejumlah langkah praktis yang bisa diambil oleh Gen Z guna mendorong terjadinya kesetaraan gender.

Misalnya dimulai dari bertanggung jawab secara maksimal hingga perlunya mencari relasi sebanyak-banyaknya untuk membuka peluang kerja yang tepat pada masa mendatang.

“Laksanakanlah tugas sebagaimana seorang anak muda yang bertanggung jawab. Teruslah belajar. Ikutlah organisasi sesuai dengan minat. Pahami dan amalkan agama secara baik dan benar. Jalinlah silaturahmi. Lalu carilah relasi untuk membuka peluang kerja,” pesan Irianti.

Selanjutnya, Salmiah Rambe menyampaikan bahwa sebetulnya tidak perlu ada isu kesetaraan gender jika berdasarkan Al-Quran dan Hadis. Pasalnya, kedua sumber hukum Islam itu, kata Salmiah, sudah berbicara hakikat gender.

“Sebetulnya kalau kita sudah memahami secara benar tugasnya berdasarkan Al-Quran dan Hadis sebetulnya tidak perlu ada isu kesetaraan gender,” kata Salmiah.

“Adapun kesetaraan gender dalam dunia kerja atau aspek sosial, budaya, dan politik yakni bagaimana membangun ruang aman untuk perempuan,” jelas Salmiah.

Pada waktu yang sama, Ketua PK IMM Soshum Zulfan Rahadian Alghifari mengatakan bahwa organisasinya akan mengambil langkah konkret untuk melibatkan Gen Z dalam menghapus pemikiran klasik terhadap perempuan demi mendukung kesetaraan gender.

“Melalui seminar edukatif kesetaraan gender, kita mendapatkan insight baru, informasi baru, tentang bagaimana kesetaraan gender harus direalisasikan,” kata Zulfan.

“Nanti di sosmed, terutama medkom, kita mulai menyuarakan bagaimana kesetaraan gender itu bisa terlaksana dan terus diperjuangkan melalui konten-konten yang sesuai dengan Fakultas Soshum tentunya,” jelas Zulfan.***

Administrator