
Mahasiswa UM Bandung Dibekali Keterampilan Bisnis Melalui Workshop P2MW
UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- PKM Center UM Bandung sukses menggelar seminar dan workshop kewirausahaan pada Minggu (27/08/2023). Acara ini bertempat di ruang pertemuan lantai lima gedung UM Bandung, dihadiri oleh puluhan mahasiswa yang merupakan penerima pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun ini.
Yayu Ulfah Marliani, Ketua Bidang Divisi P2MW Tim PKM Center UM Bandung, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan softskill dan hardskill mahasiswa. "Peningkatan keterampilan ini penting untuk mendukung mahasiswa dalam mengembangkan usaha mereka melalui program P2MW," ujar Yayu dalam acara tersebut.
Selain itu, Yayu menekankan pentingnya workshop ini dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengelola dana P2MW dengan efektif. "Dengan optimalisasi penggunaan dana ini, diharapkan mahasiswa dapat mengikuti KMI Expo tahun ini," tambahnya.
Yayu berharap bahwa melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan tambahan yang diperlukan untuk menjadi wirausaha muda yang mampu mengaplikasikan ide bisnis mereka secara optimal. "Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kekompakan dan kedisiplinan mahasiswa dalam menjalankan usaha mereka," ungkapnya.
Workshop ini menghadirkan beberapa pemateri yang ahli di bidangnya masing-masing, yang materinya disesuaikan dengan kebutuhan para peserta dalam mengembangkan usaha mereka. Business Coach Arief Yanto Rukmana memberikan materi tentang peningkatan karakter kepemimpinan dalam bisnis pada sesi pertama.
Sesi kedua diisi oleh Ketua Yayasan Afgandi Saepul Adnan yang membahas legalitas, NIB, dan sertifikasi halal produk. Pada sesi ketiga, CEO Azzahra Wedding Organizer Tedi Trikoni memaparkan materi seputar pemasaran digital.
P2MW merupakan program pengembangan usaha bagi mahasiswa yang didukung oleh dana pengembangan dan pembinaan dari Kemendikbudristek. Tahun ini, 10 tim dari UM Bandung berhasil lolos seleksi P2MW 2023 dengan meraih pendanaan dalam lima kategori, termasuk budi daya, makanan dan minuman, manufaktur dan teknologi terapan, serta industri kreatif, seni budaya, dan pariwisata.***(FK/FA)