Berita

Dies Natalis KPM UM Bandung: Menghargai Sejarah, Mengukir Prestasi Baru

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korps Protokoler Mahasiswa (KPM) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses menggelar perayaan Dies Natalis ke-7 bertajuk "Glow Our History (Glory) 7.0" dengan meriah pada Sabtu (24/08/2024).

Acara ini berlangsung di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan, lantai tiga gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, Kota Bandung, Jawa Barat.

Hadir dalam acara tersebut Pembina KPM UM Bandung, Ketua KPM UM Bandung, Presiden BEM UM Bandung, dan perwakilan KPM dari luar kampus.

Pada perayaan kali ini, KPM UM Bandung mengusung tema "Luxury Legacy: Celebrating 7 Years of KPM". 

Ketua Pelaksana, Muhammad Rizqi Ilhami, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan acara rutin bagi KPM UM Bandung untuk mengenang perjuangan para anggota dan senior dalam membangun organisasi di UM Bandung.

"Kegiatan ini menjadi agenda rutin bagi KPM UM Bandung untuk mengingat kembali perjuangan kawan-kawan dan senior kita dalam membentuk organisasi ini," ujar Rizqi.

Rizqi juga menambahkan bahwa perayaan ini diisi dengan berbagai kegiatan menarik yang ditampilkan oleh anggota KPM UM Bandung.

"Kami menyelenggarakan beragam kegiatan, mulai dari pentas seni seperti tari, vokal grup, pembacaan puisi, hingga silaturahmi dengan alumni KPM terdahulu," jelasnya.

Selain itu, dalam acara Dies Natalis ini juga diadakan pemberian penghargaan kepada anggota KPM yang berprestasi.

"Kami memberikan penghargaan kepada anggota yang paling aktif setiap bulannya melalui nominasi Protocol of The Month (PTOM) dan juga penghargaan tahunan melalui nominasi Protocol of The Year (POTY)," kata Rizqi.

Ia berharap agar setiap anggota tetap bersemangat dan solid dalam membangun KPM UM Bandung.

"Semoga acara ini dapat mendorong anggota untuk berinovasi dalam meningkatkan kredibilitas protokoler di setiap kegiatan UM Bandung," tuturnya.

Di sisi lain, Ketua KPM UM Bandung Roy Febriansyah mengungkapkan rasa syukurnya atas kesuksesan acara ini.

Menurutnya, KPM menjadi wadah yang penting bagi anggota untuk berkembang melalui kegiatan berorganisasi di UM Bandung.

"KPM ini menjadi tempat bagi kami untuk mengembangkan diri melalui organisasi di UM Bandung," ungkap Roy.

Roy juga menambahkan bahwa perjalanan KPM tidaklah mudah, namun berbagai tantangan dapat diatasi dengan kebersamaan para anggota.

"Semoga anggota KPM UM Bandung tetap bersinar dan selalu menjaga kebersamaan," pungkasnya. 

Tambahan informasi, KPM merupakan salah satu di antara puluhan UKM di UM Bandung yang sangat aktif dalam berkegiatan di kampus ataupun di luar kampus.

Mereka sering dilibatkan dalam acara-acara formal di kampus, seperti wisuda, seminar, pelatihan, ospek mahasiswa baru, dan sebagainya.

Banyak juga di antara alumni UKM ini yang memiliki karier cukup bagus ketika mereka sudah lulus dari UM Bandung.***(FK)

Administrator

Roni Tabroni Luncurkan Buku “Haji Fachrodin: Lokomotif Literasi dan Pers Islam” di Yogyakarta

UMBANDUNG.AC.ID, Yogyakarta -- Dosen UM Bandung sekaligus Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah Roni Tabroni meluncurkan buku berjudul Haji Fachrodin: Lokomotif Literasi dan Pers Islam di Grha Suara Muhammadiyah pada Senin (12/08/2024).

Roni menjelaskan bahwa ketertarikannya mendalami sosok Haji Fachrodin berawal dari keterlibatannya dalam penyelenggaraan Fachrodin Award--sebuah penghargaan yang diberikan kepada karya jurnalistik terbaik yang mengangkat sejarah dan aktivitas lokal Muhammadiyah.

Menurut Roni, Haji Fachrodin bukan hanya seorang Pahlawan Nasional, tetapi juga simbol gerakan pers dan literasi di Muhammadiyah.

“Fachrodin Award digagas untuk menghargai karya jurnalistik yang merekam sejarah dan perjuangan Muhammadiyah, terinspirasi oleh semangat literasi yang telah ditanamkan oleh Haji Fachrodin,” jelasnya seperti dikutip dari muhammadiyah.or.id.

Dari keterlibatannya dalam Fachrodin Award, Roni semakin terdorong untuk mendalami lebih jauh sosok Haji Fachrodin, yang akhirnya menginspirasinya untuk menulis buku ini.

Inspirasi utamanya berasal dari buku karya Muarif berjudul Benteng Muhammadiyah: Sepenggal Riwayat dan Pemikiran Haji Fachrodin.

Buku tersebut memberikan banyak gagasan dan dorongan bagi Roni untuk menulis tentang sosok yang lahir pada tahun 1890 ini, dengan fokus pada perannya sebagai tokoh literasi dan pers Islam.

Roni menekankan bahwa meskipun Haji Fachrodin lahir di lingkungan yang dekat dengan tradisi Keraton, sejak dini ia sudah menunjukkan sikap anti-feodalisme.

Fachrodin dikenal sebagai sosok multitalenta—pengusaha, politisi, penggerak, dan pendakwah.

Namun, Roni memilih untuk menonjolkan Fachrodin sebagai tokoh pers dan literasi dalam bukunya.

“Saya ingin menekankan peran Fachrodin sebagai tokoh pers, terutama pers Islam,” tambah Roni.

Nama Haji Fachrodin sering disejajarkan dengan tokoh pers nasional lainnya seperti Tirto Adhi Soerjo.

Keduanya dikenal sebagai jurnalis kritis terhadap kebijakan kolonial Belanda yang merugikan rakyat.

Namun, berbeda dengan Tirto, Fachrodin adalah tokoh pers yang mendasarkan perjuangannya pada perpaduan nilai-nilai keindonesiaan dan keislaman.

Meskipun Fachrodin wafat pada usia 39 tahun, warisan literasi dan jurnalisme yang ia tinggalkan tetap hidup. Ia tidak hanya mahir menulis, tetapi mampu memimpin berbagai institusi media.

Selain Suara Muhammadiyah, Fachrodin juga aktif dalam beberapa media lainnya seperti Dunia Bergerak, Medan-Moeslimin, Islam Bergerak, dan Bintang Islam, yang semuanya berperan penting dalam menyuarakan aspirasi umat Islam dan perjuangan nasional.***

Administrator

Sibuk Kerja Tapi Ingin Kuliah? Daftar Kuliah ke UM Bandung Aja

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) terus memperkuat komitmennya dalam memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan fleksibel bagi masyarakat, khususnya bagi para karyawan yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Salah satu langkah nyata yang diambil adalah dengan membuka kelas karyawan dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang dirancang khusus untuk para pekerja.

Wakil Rektor I UM Bandung Hendar Riyadi menyatakan bahwa program Kelas Karyawan dan RPL di UM Bandung menawarkan berbagai kemudahan bagi karyawan yang ingin menyeimbangkan antara pekerjaan dan studi.

Dengan jadwal kuliah yang fleksibel dan opsi pembayaran biaya pendidikan yang dapat dicicil, mahasiswa dapat menyesuaikan waktu belajar tanpa harus mengorbankan pekerjaan.

Selain itu, UM Bandung juga menyediakan pilihan perkuliahan secara daring guna mendukung karyawan yang memiliki mobilitas tinggi.

"Kami memahami bahwa banyak karyawan memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan, tetapi sering kali terkendala oleh waktu dan kesibukan pekerjaan. Oleh karena itu, UM Bandung hadir dengan solusi Kelas Karyawan dan RPL yang menawarkan kemudahan dalam menempuh pendidikan tanpa harus meninggalkan pekerjaan mereka," ujar Hendar pada Kamis (22/08/2024).

Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) menjadi salah satu keunggulan yang ditawarkan UM Bandung.

Melalui program ini, karyawan yang memiliki pengalaman kerja relevan dapat mengajukan pengakuan atas kompetensi yang dimiliki.

Hal ini memungkinkan mereka untuk mempercepat waktu studi karena pengalaman kerja tersebut dapat dikonversi menjadi kredit akademik.

"Kami ingin memastikan bahwa para karyawan mendapatkan kesempatan untuk terus belajar dan berkembang tanpa harus memulai dari awal. Dengan RPL, mereka dapat menghemat waktu dan biaya sehingga proses pendidikan menjadi lebih efisien. Mereka hanya perlu kuliah selama dua tahun saja," tambah Hendar.

UM Bandung memiliki empat fakultas dan delapan belas program studi yang bisa menerima mahasiswa melalui program RPL.

Namun, untuk Kelas Karyawan, saat ini baru delapan program studi yang ditawarkan.

Di antaranya PAI, PIAUD, Komunikasi dan Penyiaran Islam, Hukum Keluarga Islam, Administrasi Publik, Ekonomi Syariah, Manajemen, dan Akuntansi.

UM Bandung juga menyediakan fasilitas pendukung yang lengkap dan dosen-dosen berpengalaman yang siap membantu mahasiswa mencapai prestasi akademik yang optimal. Hendar optimis bahwa kedua program ini akan disambut dengan antusias oleh para karyawan.

Dengan dibukanya Kelas Karyawan dan RPL, Hendar berharap UM Bandung dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, khususnya di kalangan karyawan.

“Program ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi mereka yang ingin terus belajar dan mengembangkan diri di tengah kesibukan pekerjaan. Bagi karyawan yang berminat, pendaftaran Kelas Karyawan dan RPL di UM Bandung masih terbuka. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui laman resmi UM Bandung atau dengan menghubungi bagian penerimaan mahasiswa baru,” tandas Hendar.***(FK/FA)

Administrator

Muhammadiyah Tak Bisa Terpisahkan dari Pers dan Literasi

UMBANDUNG.AC.ID, Solo -- Ketua Badan Pembinan Harian sekaligus Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad menyatakan bahwa Muhammadiyah sejak awal berdiri telah identik dengan gerakan pers dan literasi.

Selain Ahmad Dahlan, salah satu tokoh yang berperan penting dalam memajukan pers di Muhammadiyah dan Indonesia adalah Haji Fachrodin.

“Haji Fachrodin sejak awal bergabung dengan Muhammadiyah sudah memikirkan cara untuk membuat saluran publikasi yang bisa diakses oleh semua orang. Mulai dari membuat pamflet sederhana hingga mendirikan majalah Suara Muhammadiyah yang kini telah berusia 109 tahun. Suara Muhammadiyah menjadi satu-satunya majalah tua di Indonesia yang masih eksis hingga sekarang,” ujar Dadang saat membuka acara Festival Pers dan Literasi Muhammadiyah di UMS pada Sabtu (24/08/2024).

Di tengah situasi di mana banyak majalah dan surat kabar mulai meredup dan bahkan gulung tikar, seperti Republika, lanjut Dadang, Suara Muhammadiyah tetap eksis menemani warga Persyarikatan.

Bahkan, jumlah eksemplarnya terus meningkat, seiring dengan berkembangnya Suara Muhammadiyah menjadi sebuah perusahaan yang merambah ke berbagai bidang bisnis (holding company).

Lebih lanjut, guru besar sosiologi agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini menjelaskan bahwa Al-Quran banyak mengandung ajaran tentang literasi dan pers.

Salah satu contohnya adalah wahyu pertama yang tercantum dalam QS Al-Alaq (ayat 1-5), yang mengandung perintah iqra atau membaca.

“Perintah membaca ini menunjukkan kewajiban yang harus dijalankan. Sayangnya, perintah yang sering kita abaikan justru adalah iqra ini. Padahal, sejak dulu Muhammadiyah selalu menekankan pentingnya literasi. Tidak mungkin seseorang bisa menjadi modern, maju, dan pintar tanpa membaca,” ungkap Dadang.

Semangat literasi ini, tambah Dadang, juga tercermin dalam QS Al-Baqarah ayat 31, yang menjadi inspirasi dan titah Allah kepada Nabi Adam untuk memperoleh pengetahuan sebelum mengurus dunia.

“Nabi Adam diberikan bekal ilmu pengetahuan oleh Allah SWT untuk mengelola dunia. Jadi, mustahil seseorang bisa sukses tanpa pengetahuan, belajar, dan banyak membaca. Mereka yang menguasai dunia saat ini adalah orang-orang yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan gemar membaca,” tegas Dadang.

Dadang juga menyayangkan kondisi bangsa Indonesia yang rendah dalam daya dan minat baca.

Hal ini sangat memprihatinkan sehingga tidak heran jika negara-negara yang sukses dan bahagia bukanlah negara-negara Timur seperti Indonesia, melainkan negara-negara Barat.***

Administrator

Trisania Nurul Jannah Sukses Seimbangkan Karier dan Kuliah di UM Bandung

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Memilih kuliah sambil bekerja sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang.

Namun, Trisania Nurul Jannah, mahasiswa prodi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, berhasil membuktikan bahwa keduanya bisa berjalan beriringan dengan baik. 

Menurut Trisania, UM Bandung adalah pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin melanjutkan studi sambil tetap bekerja.

Trisania menjelaskan bahwa meskipun ia merupakan mahasiswa non-reguler atau yang lebih dikenal sebagai kelas karyawan, ia masih dapat merasakan berbagai kegiatan kampus seperti Fortim, Kuliah Kerja Nyata (KKN), dan kegiatan lainnya yang biasa diikuti oleh mahasiswa reguler.

"Mahasiswa non-reguler tetap bisa berkontribusi penuh dalam kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk memperluas jaringan dan menjaga tali silaturahmi. Hal ini membuat kami tidak jenuh dengan rutinitas belajar atau tugas yang monoton," ujar Trisania pada Sabtu (24/08/2024).

Suasana kuliah yang dihadiri pada malam hari juga tidak mengurangi semangat belajar Trisania. Meskipun waktu perkuliahan berbeda, suasana tetap seperti kuliah pada umumnya.

"Perbedaannya hanya pada waktu kuliah yang dilakukan di sore hingga malam hari. Namun, dosen-dosen di UM Bandung tidak menekan kami dengan banyak tugas seperti di kampus lain. Ini memberi kami kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan dosen dan berkolaborasi dengan mahasiswa reguler yang menambah banyak teman," jelasnya.

Trisania juga menekankan bahwa kuliah dan bekerja bisa berjalan seiring, asalkan manajemen waktu dilakukan dengan baik.

Menurutnya, dosen-dosen di UM Bandung sangat memahami latar belakang mahasiswa kelas karyawan yang juga bekerja.

"Dosen memberikan keringanan dalam tugas dan tidak menuntut penyelesaian yang segera. Ini sangat membantu kami dalam menjalankan tugas kerja dan kuliah secara bersamaan," tambahnya.

Ia juga menyoroti fleksibilitas jadwal kuliah dan relevansi materi yang diajarkan dengan pekerjaan sehari-hari sebagai keunggulan dari kuliah kelas karyawan di UM Bandung.

"Atmosfer belajar di sini sangat kondusif. Meskipun kami semua sibuk dengan pekerjaan, antusiasme dalam diskusi kelas tetap tinggi. Ilmu yang saya dapat dari perkuliahan langsung bisa saya terapkan di tempat kerja," ungkap Trisania.

Bagi Trisania, kuliah di UM Bandung merupakan pilihan yang sangat tepat. Fleksibilitas jadwal dan pendekatan dosen yang memahami kondisi mahasiswa kelas karyawan menjadi faktor utama yang mendukung kesuksesannya dalam menyeimbangkan antara studi dan karier.

Dengan semua kemudahan ini, Trisania merasa optimis dapat meraih gelar sarjana tanpa harus mengorbankan pekerjaan yang sudah dijalani.***(FA/FK)

Administrator

Prodi Ilmu Komunikasi UM Bandung Adakan Pelatihan Public Speaking Bagi Masyarakat Desa Gunung Manik

UMBANDUNG.AC.ID, Sumedang -- Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Desa Gunung Manik, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, pada Sabtu (03/08/2024).

Pada kegiatan PKM kali ini, Prodi Ilmu Komunikasi UM Bandung mengangkat tema ”Pengembangan Keterampilan Komunikasi Efektif (Public Speaking) dalam Meningkatkan Potensi Diri Masyarakat”.

Adapun kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UM Bandung, Ketua RW 04 Desa Gunung Manik, dan puluhan peserta dari warga Desa Gunung Manik.

Ketua PKM Vera Martikasari SPt MIkom mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat setempat dalam meningkatkan skill berkomunikasi khususnya dalam bidang public speaking.

”Kegiatan ini menjadi komitmen kami untuk meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan menyampaikan informasi secara jelas, meyakinkan, dan efektif kepada masyarakat luas,” ucap Vera.

Ia juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut dapat membantu masyarakat agar bisa menjadi komunikator yang lebih efektif dalam berbagai kegiatan.

”Kegiatan pelatihan public speaking tentunya dapat juga membantu untuk memperkuat peran individu dalam memberdayakan masyarakat dan meningkatkan partisipasi komunitas secara keseluruhan,” ujar Vera.

Menurutnya, public speaking atau berbicara di depan umum merupakan keterampilan penting saat ini yang dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang.

”Tentunya dengan kita mempelajari public speaking kita dapat memperjelas penyampaian pesan dan memperluas jaringan sosial,” ungkap Vera.

Adapun para peserta mendapatkan teknik dan strategi public speaking yang dapat membantu mengatasi permasalahan komunikasi yang sering dihadapi oleh masyarakat.

”Kita memberikan pelatihan seperti keterampilan berbicara yang baik, penggunaan bahasa yang jelas dan benar, intonasi yang tepat, serta gaya penyampaian yang menarik,” jelas Vera.

Selain itu, pelatihan ini juga mengajarkan cara pengelolaan waktu dan audiens yang tepat dalam public speaking.

”Penyampaian materi pun kita sampaikan oleh dosen-dosen Prodi Ilmu Komunikasi yang memang kompetenen di dalamnya,” imbuh Vera.

Para peserta pun sangat antusias dengan adanya kegiatan tersebut. Hal tersebut dituturkan oleh salah satu peserta yakni Alina.

Ia mengaku bahwa materi yang disampaikan oleh para pemateri dari UM Bandung sangat bermanfaat dalam melatih diri agar lebih berani berbicara di depan banyak orang.

”Tidak hanya itu, materi yang disampaikan juga menjadikan kami untuk bisa lebih paham cara menyampaikan pesan dengan baik,” kata Alina.

Dirinya berharap agar materi yang disampikan dapat dimplementasikan dalam kehiduapan sehari-hari. ”Semoga materi yang kita terima dapat meningkatkan kepercayaan diri ibu-ibu PKK dan Posyandu Desa Gunung Manik,” tandas Alina.***(FK)

Administrator