Berita

Film Karya Mahasiswa UM Bandung Berjaya di Festival Tingkat Nasional

UMBANDUNG.AC.ID, Purwokerto -- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung terus menunjukkan prestasi gemilang baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.

Terbaru, film berjudul “Dear Son” karya Sudden Production, yang terdiri dari mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi UM Bandung, berhasil meraih juara dua dalam festival film Year of Sun Sinema yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Tim mahasiswa ini terdiri atas Naisa Surya Pebrianti, Diandra Gita Iskandar, Salma Nurjihan, Fajar Abdul Rafi, Hendy Abdilah, Raya Adyaksa, Muchammad Zaldy Ardiansyah, Jundi M Fauzan, Zakirah Fadilah R, Rizkian Maulana, dan Agustian Nugraha.

“Film ini mengisahkan tentang tokoh Adam, seorang anak dalang yang merindukan ayahnya dan mencoba memainkan wayang golek untuk mengobati kerinduan tersebut. Namun, memainkan wayang golek tentu bukan hal yang mudah,” ungkap Ketua Tim Agustian Nugraha yang juga merupakan produser “Dear Son” pada Rabu (07/08/2024).

Agustian dan tim merasa bangga serta bersyukur bahwa film mereka dapat berpartisipasi dalam festival tersebut dan meraih juara kedua, bersaing secara sehat dengan kreator film lainnya.

“Pada awalnya, kami sempat ragu dengan karya kami karena film-film dari kampus lain tidak kalah bagus. Namun, alhamdulillah, film kami dapat meraih hasil terbaik,” tambah Agustian.

Film “Dear Son” ingin menyampaikan pesan moral kepada penonton untuk tidak pernah melupakan budaya sendiri yang sejatinya melekat pada diri.

Pesan tersebut disampaikan dengan adegan, naskah, efek, dan sentuhan suara yang sangat apik dalam film ini.

“Film merupakan salah satu media yang unik dan menarik untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat.

Selain itu, film juga mengandung unsur dari berbagai jenis seni, seperti musik, tata rias, fotografi, seni peran, dan lain-lain. Itulah alasan kami menggemari dan menggeluti dunia film,” tutur Agustian.

Agustian dan tim menganggap festival atau lomba film sebagai wadah untuk mengasah kreativitas dan menguji kemampuan mereka dalam perfilman.

Mereka berharap dapat terus konsisten menghasilkan karya dan prestasi. Ia juga berterima kasih kepada mahasiswa ISBI jurusan Seni Teater Gilang Cahyana yang berperan luar biasa sebagai tokoh Adam dan membantu film Dear Son ini mendapatkan juara.

“Kami berharap ke depan bisa meraih lebih banyak prestasi dan karya dalam bidang perfilman, baik di kancah nasional maupun internasional, sehingga bisa mengharumkan nama prodi dan kampus. Kami percaya bahwa proses yang baik akan menghasilkan karya terbaik. Yang terpenting, jangan pernah berhenti berkarya,” tandas Agustian yang memfavoritkan film “Be For, Now, and Then (Nana)” yang disutradarai Kamila Andini.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UM Bandung Euis Evi Puspitasari mengaku bangga atas prestasi yang diraih para mahasiswa. Ia mengapresiasi kerja keras Agustian dan tim dalam membuat karya film.

Menurut Euis, ajang seperti ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa. Ia berpesan kepada para mahasiswa untuk terus meningkatkan semangat belajar dan tidak pernah lelah mencoba atau mengikuti perlombaan.

“Alhamdulillah, prestasi tingkat nasional ini sangat membanggakan prodi Ilmu Komunikasi karena mereka berhasil mengalahkan puluhan karya mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia. Ajang seperti ini menjadi salah satu alat evaluasi untuk mengukur kompetensi mahasiswa. Selamat atas keberhasilan mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi. Semoga tidak lelah mencoba dan tidak bosan mengikuti berbagai kompetisi,” ujar Euis.***(FA/FK)

Administrator

UM Bandung Berhasil Raih Prestasi di Ajang Kewirausahaan Nasional MCEBI

UMBANDUNG.AC.ID, Semarang -- Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung berhasil meraih penghargaan pada acara Bootcamp Muhammadiyah Center for Entrepreneurship Incubator (MCEBI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) yang digelar dari Jumat-Minggu (26-28/07/2024).

Acara tersebut diadakan di Desa Wisata Kandri, Kota Semarang, Jawa Tengah, dan diikuti oleh puluhan peserta dari 33 PTMA serta 8 UKM dari 17 desa wisata di Kawasan Pariwisata Borobudur Destinasi Pariwisata Nasional Semarang – Karimunjawa dan sekitarnya. Dengan tema “Ecopreneur Muda, Wisata Hijau Gemilang,” acara ini sukses diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS).

Asep Miftahul, dosen pendamping tim UM Bandung, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi wadah inkubasi bisnis dan kewirausahaan bagi mahasiswa di seluruh PTMA. “Kegiatan yang diinisiasi oleh 32 PTMA se-Indonesia ini bertujuan untuk mencetak generasi muda yang kreatif, handal, dan beretika,” ujar Asep.

Acara ini juga menunjukkan komitmen 32 PTMA dalam mengembangkan kewirausahaan mahasiswa dan inkubator bisnis bagi para mahasiswa. “Selain itu, kegiatan ini menjadi harapan bagi para pelaku ekonomi kreatif dalam meningkatkan ekonomi desa,” tambah Asep.

Menurutnya, kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya MCEBI dalam menciptakan produk yang memiliki nilai kompetitif. “Berkolaborasi dengan para UMKM, petani, dan nelayan, menghasilkan produk-produk ekonomi kreatif yang kompetitif untuk diterima di industri pariwisata, baik domestik maupun mancanegara,” jelasnya.

Pada ajang tersebut, UM Bandung mengirimkan tiga tim mahasiswa yang berhasil meraih empat penghargaan. Tim yang dikirimkan yaitu Tim Scapuler Sapi meraih juara satu kategori kuliner, Tim Lentara meraih juara dua kategori fashion, serta Tim Suvia Tisane memenangkan dua kategori yaitu juara satu video company profile dan juara dua favorit social media.

Tim UM Bandung yang mengikuti MCEBI menampilkan produk unggulan. Tim Lentera memperkenalkan produk bertema sustainable atau berkelanjutan. Tim Suvia menampilkan produk berupa minuman teh dari daun sukun dan daun stevia dengan varian originally dan refresh (Rosella). Selain itu, Tim Scapuler Sapi menampilkan produk kerupuk tulang sapi yang terbuat dari tulang rawan bahu sapi tanpa menggunakan tepung atau glutenfree.

Tambahan informasi, MCEBI dilaksanakan dengan berbagai jenis kegiatan, di antaranya pameran produk kewirausahaan, pelatihan, presentasi bisnis visual (pitch deck), diskusi interaktif, dan lainnya. Kegiatan MCEBI ini juga merupakan forum pelatihan studentpreneur untuk meningkatkan sumber daya manusia di kalangan mahasiswa. Tujuannya agar saat lulus nanti mahasiswa dapat hidup mandiri.***(WZ)

Administrator

Psikolog UM Bandung Ungkap Pentingnya Mengajarkan Anak Untuk Berpikir Ilmiah dan Sesuai Fitrah

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Dalam acara Gerakan Subuh Mengaji (GSM) Aisyiyah Jawa Barat dengan tema "LGBT: Fenomena dengan Agenda Melemahkan Ketahanan Negara", Dr. Irianti Usman, dosen prodi Psikologi UM Bandung, mengkritisi pandangan Psikolog Kanada John Money.

John Money berpendapat bahwa gender netral memungkinkan seseorang memilih peran sesuai dengan perasaannya, baik sebagai laki-laki maupun perempuan, karena gender dianggap sebagai konstruksi sosial. Konsep ini diadopsi oleh WHO dan dimanfaatkan oleh berbagai kelompok untuk kepentingan tertentu, termasuk politik dan feminisme Barat.

Menurut Irianti, konsep gender netral ini memungkinkan wanita menjadi bebas tanpa batasan konstruksi masyarakat. Namun, hal ini dimanfaatkan oleh komunitas LGBTQ yang percaya bahwa peran seseorang tidak ditentukan oleh jenis kelamin. Wacana ini dipropagandakan secara masif melalui media sosial oleh organisasi yang kuat.

Irianti juga menyoroti penggunaan konsep gender netral oleh kapitalis untuk keuntungan komersial, seperti menjual produk-produk terkait LGBTQ. Untuk mengatasi pengaruh gerakan ini, Irianti mengajak orang tua untuk mengajarkan anak berpikir ilmiah, sesuai fitrah, menggunakan logika dasar, bersyukur, dan menjauhi logika nafsu.

Irianti menekankan pentingnya membangun keluarga yang kuat sebagai unit terkecil masyarakat, yang menentukan stabilitas negara. Keluarga yang kuat akan menghasilkan individu berkualitas yang berkontribusi positif pada bangsa, serta menjaga nilai dan norma sosial.***(WZ)

Administrator

Prestasi Gemilang Gibran Siregar di Ajang Muaythai Kota Bandung

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, Muhammad Gibran Siregar, kembali menorehkan prestasi gemilang dalam kompetisi Muaythai. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Boys Fight Area Kota Bandung di Pelti Jabar, Jalan Ambon, Kota Bandung, pada Minggu (04/08/2024).

Acara ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan dengan total 42 partai. Dalam pertandingan tersebut, Gibran bertarung melawan Muhammad Raihan, perwakilan dari Muaythai SMKN 4 Bandung.

Kejuaraan ini mencakup beberapa kategori pertandingan, mulai dari amatir junior, amatir senior, ampro, hingga pro. "Kebetulan kali ini saya mengikuti kategori amatir senior dengan kelas 91+ kg," terang Gibran di UM Bandung pada Senin (05/08/2024).

Selama pertandingan, Gibran mendapatkan perlawanan sengit dari lawannya. "Pada ronde pertama, lawan bermain dengan tempo yang agak agresif sehingga menguras tenaga saya," ucap Gibran.

Meskipun begitu, pada ronde ketiga, Gibran berhasil menguasai pertandingan dan meraih juara. "Alhamdulillah, di ronde ketiga saya memenangkan pertandingan dengan hasil TKO," jelas Gibran.

Tidak ada perbedaan teknis yang signifikan dari pertandingan sebelumnya yang pernah dihadapi Gibran. Ia hanya mengaku menghadapi tantangan dalam menjaga stamina.

"Kesulitannya adalah menjaga stamina karena lawan saya sering menggunakan teknik high kick ke kepala, yang membuat stabilitas posisi menyerang saya sedikit goyah," ucap Gibran.

Menurut Gibran, tidak ada kemenangan tanpa ikhtiar maksimal. Ia mengungkapkan bahwa kunci kemenangannya dalam lomba ini terletak pada kombinasi antara teknik, stamina, dan latihan rutin.

"Dalam pertandingan, kita harus memperhatikan dengan sangat baik penguasaan teknik, menjaga stamina, dan selalu latihan rutin," ungkap Gibran.

Selain itu, saat menghadapi pertandingan, perlu juga memperbanyak istirahat dan menjaga pola makan agar fisik selalu bugar dan siap bertarung. "Latihannya seperti biasa, misalnya joging, sparring partner, gerak fisik, dan teknik," tambah Gibran.

Terakhir, Gibran berharap kemenangannya ini dapat memotivasi dirinya untuk konsisten mempersembahkan prestasi, khususnya di cabang olahraga bela diri Muaythai. Ia juga berharap prestasi ini bisa memberikan semangat bagi siapa pun yang ingin menorehkan prestasi di bidang Muaythai.

Sebelumnya, Gibran juga pernah meraih prestasi gemilang dengan menjadi juara satu dalam kejuaraan Ganda Fighting Spirit Muaythai Jawa Barat Championship yang berlangsung Juli 2023.***(FK)

Administrator

Sekretaris BPH UM Bandung Tekankan Pentingnya Pemahaman Halal dan Haram dalam Islam

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Sekretaris Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Bandung Dadang Syaripudin menjadi narasumber dalam acara Gerakan Subuh Mengaji (GSM) dengan tema “Konsep Halal dan Haram dalam Islam serta Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Keluarga”.

Menurut Dadang, dalam konteks hukum Islam di Indonesia, istilah "hukum" seperti yang dipahami dalam sistem hukum modern, sebenarnya tidak dikenal dalam literatur utama Islam (mashâdir al-ashliyah).

Namun, yang lebih dikenal adalah istilah syariah, fikih, qonun, qada, dan fatwa. Jika dipersamakan dengan konsep dalam ilmu hukum, istilah-istilah ini lebih cocok disetarakan dengan qonun dan Qada.

Istilah halal dan haram telah dikenal sejak zaman syariat, dan disebutkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah dengan kalimat "al-halal bayyin wal-haram bayyin" yang berarti perintah dan larangan. Dari ketentuan tersebut, lahirlah tiga kategori hukum: wajib, sunah, dan mubah.

Istilah "halal" sendiri tidak secara eksplisit digunakan dalam fikih. Namun, istilah ini sering disamakan dengan mubah. Padahal, kategori halal tidak hanya mencakup yang mubah saja, tetapi juga termasuk yang makruh.

“Kita sering memiliki persepsi bahwa halal dan haram hanya terkait dengan makanan. Padahal, istilah halal dan haram berlaku untuk semua perbuatan. Jadi, ketika kita membicarakan sesuatu yang haram, ada yang haram dilihat, disentuh, atau dimakan,” tutur Dadang.

“Sebenarnya, yang diharamkan bukanlah benda itu sendiri, melainkan perbuatannya. Meskipun dalam Al-Quran ada benda yang disebutkan sebagai haram, yang dimaksud sebenarnya adalah larangan terhadap perbuatan tertentu yang terkait dengan benda tersebut,” lanjut Dadang.

Dadang mencontoh kan penggalan ayat "Diharamkan atas kamu (memakan) bangkai" (QS Al-Maidah [3]: 3). Yang sebenarnya diharamkan bukanlah bangkainya itu sendiri, kata Dadang, melainkan perbuatan mengonsumsi bangkai tersebut.

Contoh lainnya terdapat dalam ayat "Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu" (QS An-Nisa [4]: 23), yang menunjukkan bahwa yang diharamkan adalah tindakan menikahi ibu. “Jadi, sangat jelas bahwa yang diharamkan bukanlah sesuatu yang bersifat material, melainkan perbuatan tersebut,” kata Dadang.

Istilah halal telah terdapat dalam Al-Quran dan tidak hanya berkaitan dengan apa yang dikonsumsi atau dipakai. Halal juga mencakup perbuatan, termasuk dalam hubungan suami istri. Sebagaimana disebutkan "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu." (QS Al-Baqarah [2]: 187).

Istilah halal juga digunakan dalam konteks transaksi bisnis, seperti dalam ayat "Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (QS Al-Baqarah [2]: 275). Dalam konteks ini, istilah halal jika dikaitkan dengan hubungan suami istri dan transaksi bisnis sering kali dianggap sama dengan mubah.

“Halal dan haram adalah tentang perbuatan, bukan objek materialnya. Sebagai umat Islam, kita harus menjalankan tuntunan hidup sesuai dengan ajaran Rasulullah. Oleh karena itu, aturan tentang halal dan haram harus diikuti sesuai dengan apa yang dikehendaki dan disukai oleh Allah SWT,” tandas Dadang.***(WZ)

Administrator

Mahasiswa Administrasi Publik UM Bandung Raih Medali Emas di Porkab Garut

UMBANDUNG.AC.ID, Garut -- Zeilin Fitriyani, mahasiswa program studi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Bandung, berhasil meraih medali emas dalam cabang olahraga Rugby Putri pada Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Garut 2024. Zeilin mewakili Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Porkab Garut 2024 berlangsung dari Minggu hingga Sabtu (21-28 Juli 2024) dan diikuti oleh 17 tim yang merupakan perwakilan dari setiap kecamatan di Garut. Zeilin tetap percaya diri meskipun harus bersaing dengan tim-tim lain. "Dengan kesungguhan dan latihan yang serius, aku akhirnya berhasil meraih medali emas. Aku sangat bersyukur dan bahagia bisa meraih prestasi di ajang bergengsi ini," kata Zeilin.

Awalnya, Zeilin hanya mencoba-coba bermain rugby, tetapi seiring waktu ia semakin terbiasa dan menyadari bahwa olahraga ini memberikan tantangan yang menarik. Ia menunjukkan keseriusannya dengan mengikuti seleksi tingkat kecamatan yang diadakan dua tahun sekali.

Meskipun memiliki postur tubuh kecil dan awalnya kesulitan menghadapi lawan dengan postur tubuh yang lebih besar, Zeilin berhasil mengatasi tantangan tersebut dengan latihan yang konsisten dan kecerdikannya. Ia memanfaatkan kecepatan dan kelincahannya untuk mengatasi ketidakseimbangan.

Zeilin menekankan bahwa kunci kemenangannya adalah keyakinan yang kuat terhadap kemampuannya dan latihan yang tekun. Selain itu, ia juga menjalani latihan fisik dan mental yang intens, karena meraih kemenangan tidak bisa dicapai tanpa kerja keras dan tekad yang teguh. "Dengan kemenangan yang diraih dan kecintaan kepada rugby, aku berharap semakin banyak orang yang tertarik pada olahraga ini," ujar Zeilin.

Kemenangan Zeilin mendapat apresiasi langsung dari Kaprodi Administrasi Publik, Meti Mediyastuti. "Kami di prodi selalu memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk mengembangkan minat mereka. Meskipun bidang keilmuannya berbeda, setiap mahasiswa memiliki potensi masing-masing. Jadi, kami mendukung mereka untuk mengembangkan potensinya," ujarnya.

Meti juga menambahkan pentingnya mengenali dan memahami keunggulan mahasiswa dengan baik. "Tidak semua mahasiswa memiliki bakat atau passion di bidang akademis. Mahasiswa yang kurang suka mata kuliah sains, misalnya, bukan berarti dia tidak paham. Bisa jadi mahasiswa tersebut memiliki keunggulan di bidang non-akademis," jelasnya.

Meti berharap prestasi seperti ini bisa menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa Administrasi Publik UM Bandung untuk terus menorehkan prestasi gemilang di bidang yang mereka sukai. "Tidak hanya prestasi di bidang akademik. Sekali lagi, kami mengucapkan selamat kepada Zeilin atas prestasi ini," pungkas Meti.***(WZ)

Administrator