Berita

Iim Ibrohim: Kaum Muslimah Harus Berkontribusi Aktif di Ranah Sosial dan Agama

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Dalam kajian Gerakan Subuh Mengaji Aisyiah Jabar, Kaprodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Iim Ibrohim mengungkapkan pentingnya peran kaum hawa dalam mencapai kemerdekaan.

Mengusung tema "Menggapai Kemerdekaan Bagi Kaum Hawa," Iim menyoroti peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, baik di ranah domestik maupun publik, yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

Menurut Iim, dalam sejarah Islam, banyak wanita hebat yang menjadi teladan dalam meraih kemerdekaan hakiki.

Beberapa di antaranya adalah Siti Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW yang dikenal tangguh dan bijaksana; Siti Aisyah, yang cerdas dan menjadi salah satu sumber hadis; Maryam binti Imran, yang dikenal atas keteguhannya; Asiah binti Muzahim, istri Firaun yang tetap teguh pada keimanan; dan Fatimah binti Muhammad SAW, yang penuh kelembutan dan ketabahan.

"Para wanita ini menunjukkan bahwa kemerdekaan sejati adalah ketika kita mampu menjalankan peran kita dengan iman dan takwa," ungkap Iim.

Lebih lanjut, Iim menjelaskan bahwa kaum hawa memiliki peran yang sangat luas dan penting dalam kehidupan. Sebagai seorang anak, wanita harus berbakti kepada kedua orang tua.

Sebagai seorang istri, mereka diharapkan untuk taat pada suami dan menjaga kehormatan diri dari fitnah dunia. Selain itu, sebagai ibu, mereka harus mampu mendidik anak-anaknya dengan baik dan menjaga keluarga.

"Wanita juga menjadi penjaga harta saat suami tidak ada di rumah dan harus menjadi motivator yang bisa memberikan inspirasi," tambah Iim.

Tidak hanya dalam lingkup keluarga, wanita juga berperan sebagai da’iyah yang bertugas menyebarkan cahaya Islam di masyarakat.

Selain itu, mereka diharapkan menjadi warga negara yang berkontribusi dalam menyelamatkan peradaban dengan nilai-nilai Islam.

"Peran ini tidak terbatas, bahkan di tingkat negara dan global, wanita harus hadir sebagai pilar yang kokoh dalam menjaga moral dan etika," jelasnya.

Iim menekankan bahwa kemerdekaan bagi kaum hawa dimulai dari rumah sendiri. Memahami perannya sebagai wanita dari lingkup terkecil, yaitu keluarga, adalah langkah awal untuk kontribusi yang lebih besar.

"Berkontribusi dalam membina akhlak mulia sejak tingkat paling rendah hingga paling tinggi adalah bagian dari upaya menggapai kemerdekaan yang hakiki," tutur Iim.

Kemerdekaan yang dimaksud bukan hanya terbatas pada dunia, melainkan menyentuh ranah spiritual. Menurut Iim, wanita harus memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk meraih kemerdekaan sejati, yaitu berkumpul bersama keluarga di surga Allah SWT tanpa hisab.

"Semakin tinggi kapabilitas seorang wanita, semakin besar pula tuntutan untuk berperan lebih aktif dalam pergerakan sosial dan agama," ungkapnya.

Iim menekankan pentingnya pendidikan dan peningkatan kapasitas bagi kaum hawa.

"Pendidikan agama yang baik adalah kunci untuk memahami peran dan tanggung jawab kita dalam menjalankan syariat Islam secara sempurna," tambahnya.

Iim juga menegaskan pentingnya kaum hawa dalam membangun generasi yang berakhlak mulia.

"Kita harus berkontribusi dalam membina akhlak generasi muda dari lingkungan terkecil hingga tingkat yang lebih luas. Ini juga merupakan bagian dari tugas wanita muslim," katanya.

Oleh karena itu, Iim mengajak seluruh kaum hawa untuk terus belajar dan berkontribusi dalam kehidupan, baik di rumah tangga maupun di masyarakat.

"Kemerdekaan sejati bukanlah sekadar kebebasan fisik, melainkan kebebasan spiritual yang dicapai melalui ketakwaan kepada Allah SWT," pungkas Iim.***

Administrator

UM Bandung Perluas Jaringan Kerja Sama dengan Institusi Internasional, Nasional, Hingga Pihak Eksternal

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung terus memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai institusi, baik di tingkat internasional, nasional, maupun eksternal pendidikan.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya UM Bandung untuk meningkatkan kualitas pendidikan, memperkuat riset, dan memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan masyarakat.

Kampus luar negeri

UM Bandung aktif menjalin kolaborasi dengan universitas terkemuka di luar negeri. Beberapa di antaranya adalah MSU University dari Malaysia, Hitit University Turkiye, Universiti Malaysia Kelantan, IPG Kampus Perlis, USIM, Universiti Muhammadiyah Malaysia, dan Universiti Sains Malaysia.

Kerja sama ini mencakup program pertukaran pelajar, penelitian bersama, serta program double degree, yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk merasakan pengalaman belajar di luar negeri dan memperluas wawasan internasional.

Kampus dalam negeri

Di tingkat nasional, UM Bandung mempererat hubungan dengan berbagai perguruan tinggi dalam negeri, seperti STMM Yogyakarta, UIN Sunan Gunung Djati, hingga Universitas Padjadjaran.

Kerja sama ini berfokus pada pengembangan kurikulum, penelitian kolaboratif, dan peningkatan kualitas pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan industri.

Kampus Muhammadiyah

Sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah, UM Bandung juga menjalin kerja sama erat dengan perguruan tinggi Muhammadiyah lainnya.

Beberapa di antaranya adalah Universitas Ahamad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Riau, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Universitas Muhammadiyah Metro, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, dan Universitas Muhammadiyah Palopo.

Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat jaringan antar kampus Muhammadiyah, berbagi sumber daya, serta menciptakan sinergi dalam mengembangkan pendidikan berbasis nilai-nilai Islam dan kebangsaan.

Lembaga non pendidikan

Tidak hanya dengan institusi pendidikan, UM Bandung juga memperluas kerja sama dengan berbagai pihak di luar dunia akademik.

Kerja sama ini mencakup bidang ekonomi, sosial, dan industri, melibatkan organisasi, baik nasional maupun internasional.

Selain kampus, ada beberapa pihak internasional yang bekerja sama dengan UM Bandung, seperti SEAMEO CECCEP dan SMILE Global LLC dari Korea Selatan.

Ada beberapa instansi pemerintah yang bekerja sama dengan UM Bandung, mulai dari KPID Jawa Barat, Baznas, Lazismu, Dinas Koperasi UKM Kota Bandung, Pemkot Cimahi, KPPU RI, DISKUKK Jawa Barat, dan lain-lain.

Ditambah juga kerja sama dengan Ampera, Bank Muamalat, IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia), Asosiasi Teknisi Perpajakan Indonesia, hingga BTN Syariah.

Jadi, lulusan UM Bandung sudah memiliki modal jaringan berbagai lembaga yang terjalin dalam kerja sama untuk memperluas cakrawala.***(FK)

Administrator

Jalin Kerja Sama, UM Bandung dan MSU Malaysia Siap Gulirkan Program Terbaik

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung secara resmi menandatangani naskah perjanjian kerja sama dengan Management & Science University (MSU) Malaysia pada Rabu (28/08/2024).

Kerja sama ini semakin menegaskan posisi UM Bandung sebagai kampus yang terus aktif memperluas jaringan kerja sama internasional.

Penandatanganan dilakukan antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM Bandung dan Faculty of Business Management & Professional Studies (FBMP) MSU.

Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto, bersama Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ia Kurnia, serta Dean FBMP MSU Nurul Asyikeen Binti Abdul Jabar, membubuhkan tanda tangan sebagai tanda dimulainya kolaborasi yang sangat positif ini.

Acara penting yang berlangsung di Rektorat UM Bandung ini dihadiri oleh sejumlah pejabat utama, termasuk Rektor, Wakil Rektor II, Dekan FEB, Dean FBMP MSU, Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, dan pejabat struktural lainnya.

Usai kegiatan, Dean FBMP MSU Nurul Asyikeen Binti Abdul Jabar menyampaikan rencana berbagai program yang akan diimplementasikan untuk mewujudkan kerja sama ini.

“Kami akan menjalankan sejumlah program, seperti program double degree dan aktivitas mahasiswa yang memungkinkan mereka menghabiskan satu semester di MSU,” ujar Nurul.

Selain itu, MSU juga menawarkan program jangka pendek, seperti Global Leadership Program yang berlangsung selama satu hingga dua minggu.

Program ini, lanjut Nurul, akan memberikan wawasan budaya Malaysia kepada mahasiswa.

Nurul juga menekankan pentingnya pembelajaran di luar kelas sebagai bagian dari program kerja sama ini.

“Mahasiswa harus mendapatkan pengalaman belajar. Tidak hanya di kelas, tetapi juga di luar kampus, seperti di lingkungan industri, pemerintahan, dan bahkan di lingkungan masyarakat,” jelas Nurul.

Tujuan utama dari program-program ini adalah untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan, baik secara akademis maupun interpersonal, agar siap bersaing di dunia industri dan masyarakat setelah mereka lulus. Bekal yang cukup, baik dari dalam maupun luar kampus, sangat bagus untuk mendongkrak prestasi mahasiswa.

“Oleh karena itu, kami berharap, melalui kerja sama ini, mahasiswa dapat memperoleh wawasan dan keterampilan yang lengkap. Nantinya mereka tidak hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga sikap dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat,” tutupnya.

Sebelumnya, UM Bandung juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah kampus dari Negeri Jiran.

Sebut saja Universiti Malaysia Kelantan, Institut Pendidikan Guru (IPG) Kampus Perlis, Institut Pendidikan Guru Kampus Kent Tuaran, Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), dan Universiti Muhammadiyah Malaysia.***(FK)

Administrator

LP3H PWM Jabar Gelar Pelatihan Pendamping Proses Produksi Halal di UM Bandung

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menjadi tuan rumah pelatihan pendamping proses produksi halal yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendampingan Proses Produk Halal (LP3H) PWM Jawa Barat pada Rabu-Kamis (28-29/08/2024).

Acara pembukaan dihadiri oleh Ketua PWM Jawa Barat, Ketua Pimpinan LPH-KHT, ratusan peserta dari PDM, PCM, mahasiswa, dan pelaku usaha di Jawa Barat.

Ketua Pelaksana Ana Nadiya Afinatul Fishi menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan produk halal dalam usaha.

"Para peserta menerima sertifikat dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang berlaku secara berkelanjutan," kata Ana.

Dosen prodi Teknologi Pangan UM Bandung ini menambahkan bahwa sejumlah narasumber ahli di bidangnya, termasuk kajian halal, diundang hadir untuk memberikan berbagai materi penting kepada peserta pelatihan. "Kami menghadirkan pemateri dari LPH-KHT PP Muhammadiyah, Lazismu Jawa Barat, serta BPJPH," jelas Ana.

Ana menggarisbawahi pentingnya pelatihan ini sebagai sarana yang sangat tepat bagi pelaku usaha untuk menyediakan produk yang terjamin kehalalannya dan memiliki legalitas.

"Pelatihan ini memberikan pemahaman tentang kehalalan produk, baik obat, kosmetik, pangan, maupun produk lainnya," ujar Ana.

Dia berharap pelatihan ini akan bermanfaat bagi peserta dalam mengelola usaha berbasis halal.

"Kami ingin pelaku usaha dapat memberikan kenyamanan kepada konsumen dengan produk yang terjamin kehalalannya," tambah Ana.

Ekosistem halal

Sementara itu, Mochammad Fadlani Salam, Ketua LP3H PWM Jawa Barat, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini.

Menurutnya, pelatihan ini merupakan langkah yang sangat penting dalam membangun ekosistem halal di Jawa Barat.

"Kami berkomitmen untuk mendampingi pelaku usaha di Jawa Barat, khususnya dalam lingkup persyarikatan, dan membangun ekosistem halal di wilayah ini," ungkap Fadlan.

Dia juga menekankan bahwa pembentukan ekosistem halal merupakan bagian dari regulasi pemerintah Indonesia.

Di Indonesia, kata Fadlan, sangat penting untuk memastikan bahwa setiap produk yang beredar telah terjamin status kehalalannya.

“Kami berharap para peserta dapat menyerap dan menerapkan ilmu yang didapat selama pelatihan sehingga membawa perubahan signifikan pada usaha yang mereka kelola,” tandas Fadlan.

Ada sejumlah narasumber dalam pelatihan ini. Di antaranya Nadratuzzaman Hossen (Kebijakan Strategis LPH-KHT PP Muhammadiyah dalam Membangun Ekosistem Halal), Dzikro (Kebijakan dan Regulasi Jaminan Produk Halal), Moch Fadlani Salam (Ketentuan Syariat Islam Tentang Jaminan Produk Halal), Susi Indriana (Pendampingan dan Pendampingan PPH), Saepul Adnan (Pengetahuan Bahan PPH), Nurhanuddin (Digitalisasi Dokumen Pendampingan), dan Ace Somantri (Best Practice dan Komunikasi Efektif).***(FK/FA)

Administrator

PKM Risetmu UM Bandung Bantu Modal Usaha PCM Cilengkrang

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Risetmu Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menyerahkan dana sebesar dua juta rupiah kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Cilengkrang pada Minggu (25/08/2024).

Acara penyerahan dana tersebut berlangsung di Sekretariat PCM Cilengkrang, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan dihadiri oleh Ketua PCM Cilengkrang, Ketua PKM Risetmu UM Bandung, dan pengurus PCM Cilengkrang.

Ketua PKM Risetmu UM Bandung Nurlaela Hamidah menjelaskan bahwa dana yang diberikan bertujuan untuk mendukung pengembangan usaha yang dijalankan oleh PCM Cilengkrang.

"Dana ini merupakan tambahan modal usaha bagi anggota PCM Cilengkrang yang sudah memiliki usaha atau yang akan memulai usaha," kata Nurlaela.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian PKM Hibah Riset Muhammadiyah Batch ke VII 2024.

"Kami berharap dengan adanya dana ini, usaha ekonomi dan kewirausahaan yang dikembangkan oleh PCM Cilengkrang dapat semakin maju," tambahnya.

Sebelumnya, UM Bandung telah mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi anggota PCM Cilengkrang beberapa bulan yang lalu.

Pelatihan tersebut berhasil meningkatkan jumlah pelaku UMKM di lingkungan PCM Cilengkrang serta kualitas produk yang mereka tawarkan.

"Alhamdulillah, setelah dilaksanakan pelatihan beberapa waktu lalu, jumlah pelaku UMKM di PCM Cilengkrang meningkat, dan dari segi kualitas, usaha mereka tidak kalah bersaing dengan produk-produk yang lain," ungkapnya.

Lebih menggembirakan lagi, lanjut Nurlaela, para pelaku UMKM kini juga mulai memanfaatkan pemasaran digital untuk menjual produk mereka secara online.

"Sekarang, selain berjualan di pasar tumpah pada hari Minggu, pelaku UMKM di PCM Cilengkrang juga mulai merambah sektor digital untuk mengembangkan usahanya," jelasnya.

Nurlaela menambahkan bahwa pelaku UMKM perlu memperhatikan tren produk yang diminati masyarakat.

"Kita bisa mulai dari produk sederhana yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar agar mudah diakses," tuturnya.

Sebagai penutup, Nurlaela berharap jumlah UMKM di PCM Cilengkrang terus bertambah dan kualitas usaha mereka semakin meningkat.

"Harapan kami, semoga jumlah produk yang dijual oleh anggota PCM Cilengkrang semakin bervariasi dan berkualitas," pungkas Nurlaela.***(FK)

Administrator

Mahasiswa UM Bandung Raih Emas di Kejurnas Panahan

UMBANDUNG.AC.ID, Klaten -- Sindy Oktaviani, mahasiswa program studi Administrasi Publik UM Bandung, kembali berhasil meraih medali emas pada kejuaraan nasional (Kejurnas) Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (Fespati) 2024 yang berlangsung pada Minggu (25/08/2024).

Kejuaraan tingkat nasional ini digelar di Lapangan Panahan ”Krido Busuro” (Perpani Klaten), Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Kejurnas Fespati merupakan ajang kompetisi bagi atlet panahan tradisional dari seluruh Indonesia yang sebelumnya telah diseleksi dari setiap provinsi.

Sindy menjelaskan bahwa kejuaraan ini melombakan beberapa kategori, mulai dari individu umum, individu pelajar, jemparingan Fespati umum, hingga horseback archery.

“Pada kompetisi kali ini, saya mengikuti kategori busur tradisional jemparingan putri dengan jarak 25 meter,” ujar Sindy.

Untuk dapat mengikuti Kejurnas Fespati, Sindy dan para peserta harus melewati beberapa tahap seleksi, dimulai dari seleksi cabang (Selekcab) hingga lolos ke kejuaraan daerah (Kejurda) masing-masing daerah.

“Setiap tahap seleksi ini bertujuan untuk menemukan atlet-atlet terbaik dalam cabang panahan jemparingan di setiap daerah,” jelas Sindy.

Pada tahap awal, Sindy dan peserta harus melalui kualifikasi mekanisme untuk mencapai babak 32 hingga 16 besar.

“Para peserta bersaing dalam tahap kualifikasi untuk mencapai skor atau waktu tertentu yang memungkinkan mereka lolos ke tahap berikutnya,” kata Sindy.

Selanjutnya, peserta akan melalui mekanisme eliminasi, baik individu maupun tim, untuk mencapai babak delapan besar, empat besar, hingga meraih gelar juara.

“Seperti namanya, peserta yang kalah langsung tereliminasi dari kompetisi, sedangkan yang menang melanjutkan ke babak berikutnya,” tambahnya.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Sindy berhasil meraih medali emas pada ajang nasional tersebut.

“Alhamdulillah, berkat kerja keras dan latihan terus-menerus, saya berhasil meraih medali emas dengan skor 391,” ungkap perempuan asal Kabupaten Bandung itu.

Konsisten berlatih

Sindy menekankan bahwa prestasi dan medali yang diraihnya merupakan hasil dari latihan yang konsisten, kerja keras, doa, dan dukungan keluarga.

“Jika kita ingin mencapai hasil yang baik, kita harus konsisten dalam latihan. Idealnya, latihan dilakukan setiap hari selama satu hingga tiga jam agar bisa meraih hasil terbaik,” ungkap Sindy.

Ia juga menambahkan bahwa mentalitas pribadi harus terus dibina agar siap menghadapi pertandingan.

“Ketika kita menghadapi sebuah pertandingan, mental kita harus kuat. Tanpa persiapan mental yang baik, persiapan kita bisa berantakan,” tandas Sindy.

Ia bersyukur bisa kembali menorehkan prestasi gemilang. Prestasi ini tentu mengarumkan nama kampus, keluarga, dan komunitas sekaligus menjadi motivasi bagi Sindy untuk tetap konsisten berlatih, bertanding, dan meraih prestasi terbaik lainnya.

Menanggapi hal ini, Kaprodi Administrasi Publik UM Bandung Meti Mediyastuti Sofyan memberikan apresiasi atas prestasi gemilang yang diraih oleh Sindy.

Meti berpesan agar mahasiswa dapat memanfaatkan dan memaksimalkan setiap kesempatan yang ada. 

Meti menekankan bahwa berprestasi dan tetap aktif adalah hal yang harus diutamakan oleh mahasiswa.

Mengumpulkan berbagai gelar juara dan aktif dalam organisasi maupun komunitas merupakan cara efektif untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah. 

"Mahasiswa berprestasi adalah gelar yang diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada mahasiswa terbaik. Salah satunya adalah mahasiswa prodi Administrasi Publik, Sindy, yang terus menorehkan prestasi terbaik. Hal ini tentu dapat memotivasi mahasiswa lain untuk percaya diri dan berprestasi di bidang masing-masing," ujar Meti.***(FK)

Administrator