Berita

Kolaborasi Lintas Universitas, UM Bandung dan UMBARA Tandatangani MoU

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses menyelenggarakan kuliah wawasan bertema ”Explore Your Communication Skills and Personal Branding” pada Rabu (19/02/2025). Kegiatan ini berlangsung khidmat dan disambut antusias peserta.

Acara ini berlangsung di lantai dua Gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, mulai pukul 08.00 hingga 12.30 WIB, dengan partisipasi mahasiswa dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (UMBARA) sebagai peserta tamu.

Kuliah wawasan ini tidak hanya menjadi ajang pengayaan akademik, tetapi menegaskan pentingnya sinergi lintas disiplin ilmu dan antaruniversitas. Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora UM Bandung Irianti Usman menekankan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam menghadapi dinamika dunia akademik yang terus berkembang.

”Kita tidak bisa bergerak sendiri dalam disiplin ilmu masing-masing. Kunci kebahagiaan adalah menambah ilmu dalam berbagai hal yang baik. Namun, sering kali ilmu itu dipelajari secara parsial di dalam kompartemen-kompartemen yang terpisah,” ujar Irianti.

Irianti menegaskan seharusnya ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu memandang ilmu sebagai satu kesatuan yang bermuara kepada pencapaian rida Allah SWT. Kerja sama akademik lintas disiplin keilmuan dapat memperkaya wawasan dan memperkuat kompetensi dosen dan mahasiswa di berbagai bidang.

Senada dengan hal tersebut, Rektor Universitas Muhammadiyah Bogor Raya Edi Sukardi juga menekankan pentingnya kerja sama antaruniversitas dalam membangun keunggulan akademik berbasis multidisiplin. Ia menilai bahwa pertemuan dengan UM Bandung menjadi kesempatan bagi mahasiswa dari kedua kampus untuk memperluas jaringan dan memperdalam wawasan mereka dalam komunikasi serta personal branding.

Sementara itu, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UM Bandung Euis Evi Puspitasari menyatakan bahwa kunjungan UMBARA ke UM Bandung sekaligus menjadi momentum penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua kampus. Euis berharap kesepakatan ini dapat memperkuat kerja sama akademik, pertukaran sumber daya, dan inovasi dalam bidang pendidikan hingga penelitian.

Lebih lanjut, Euis menambahkan bahwa sinergi ini dapat meningkatkan kualitas catur dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) yang meliputi pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan Al-Islam Kemuhammadiyahan. ”Pertemuan ini juga sekaligus memperkuat kontribusi kedua kampus dalam memajukan pendidikan Indonesia sesuai dengan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan,” imbuh Euis.

Acara ini ditutup dengan sesi dokumentasi penandatanganan MoU antara UM Bandung dan UMBARA. Momentum tersebut menjadi simbol resmi dimulainya kolaborasi akademik kedua perguruan tinggi. Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut sebagai bagian dari upaya membangun sinergi strategis dalam dunia pendidikan.***(Sadia/Wida)

Administrator

UM Bandung Tingkatkan Kualitas Penelitian dan Publikasi Ilmiah Dosen

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung bekerja sama dengan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) sukses menyelenggarakan Pre-PhD Coaching and International Journal Publication pada Kamis-Jumat (20-21/02/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk membekali calon mahasiswa S3 dalam menyiapkan proposal riset yang berkualitas serta meningkatkan publikasi ilmiah mereka.

Acara yang berlangsung di lantai dua Gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, ini diikuti oleh puluhan dosen dari berbagai fakultas. Program ini menjadi bagian dari upaya konkret peningkatan kualitas akademik dengan mendorong dosen untuk melanjutkan studi ke jenjang S3 atau PhD.

Wakil Rektor II UM Bandung Ahmad Diponegoro menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan best practice dalam mempersiapkan diri untuk studi lanjut. Menurutnya, program ini sangat penting bagi para dosen agar mereka dapat meningkatkan kompetensi akademik dan segera mendaftarkan diri untuk studi doktoral.

”Program ini menjadi suatu training terbaik dalam meningkatkan kualitas dosen melalui jenjang S3 atau PhD. Para dosen diharapkan agar segera mempersiapkan diri dan langsung mendaftarkan diri untuk studi lanjut,” ujar Diponegoro.

Lebih lanjut, Diponegoro menekankan bahwa melalui pelatihan ini, para dosen mendapatkan pemahaman mendalam mengenai strategi sukses meraih gelar doktor. Selain itu, mereka juga dibekali dengan wawasan tentang bagaimana meningkatkan kapasitas penelitian dan publikasi ilmiah.

Sementara itu, Senior Lecturer dari UMAM Dwi Santoso menjelaskan bahwa Pre-PhD Coaching ini sesungguhnya dirancang untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada calon mahasiswa S3 agar lebih siap dalam menyusun proposal penelitian.

”Kebanyakan calon mahasiswa S3 masih bingung dalam menentukan topik penelitian, metode, dan research gap. Maka dari itu, kami berinisiatif memperkenalkan program ini, sekaligus memperkenalkan program studi di UMAM, seperti education, social science, Islamic studies, business and management, dan IT,” jelasnya.

Dwi menambahkan bahwa dalam dua hari pelatihan ini, peserta dibimbing untuk memahami elemen-elemen penting dalam proposal penelitian, seperti pemilihan judul, metode penelitian, dan batasan penelitian (limitation). Dengan demikian, diharapkan para peserta dapat menyusun proposal yang lebih terarah dan berkualitas.

Sebagai bagian dari kerja sama ini, UMAM juga menawarkan beasiswa penuh kepada 250 dosen dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) termasuk kader Muhammadiyah yang memenuhi syarat. Beasiswa ini mencakup biaya kuliah penuh selama tiga tahun atau enam semester.

”Peserta yang telah mengikuti Pre-PhD Coaching ini juga mendapatkan sertifikat yang bisa menjadi salah satu syarat dalam mendapatkan beasiswa dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk belajar di UMAM,” terang Dwi.***(FK)

Administrator

IMM Prodi KPI Angkat Pemimpin Perempuan, Bukti Kesetaraan dalam Organisasi

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Sebanyak 44 pengurus Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komunikasi dan Penyiaran Islam (PK IMM KPI) resmi dilantik dalam sebuah acara khidmat di SMA 3 Muhammadiyah Plus, Lengkong, Kota Bandung, pada Ahad, 16 Februari 2025, pukul 14.00 WIB.

Pelantikan ini menjadi momentum penting dalam sejarah PK IMM KPI, terutama dengan terpilihnya seorang perempuan sebagai ketua untuk pertama kalinya, menandai semakin besarnya peran perempuan dalam kepemimpinan organisasi.

Pelantikan ini tidak sekadar seremonial, tetapi juga menjadi simbol regenerasi kepemimpinan dalam tubuh PK IMM KPI. Ketua pelaksana yang diwakili oleh Aditya menuturkan bahwa pemilihan lokasi SMA 3 Muhammadiyah Plus memiliki makna tersendiri. “Tempat ini menjadi simbol keberlanjutan kepemimpinan dan bagian dari perjuangan panjang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah,” ujarnya.

Ketua PK IMM KPI terpilih, Yasha Azzhiya Putri, dalam sambutannya menegaskan visi kepengurusan baru untuk memperkuat organisasi dan memberikan dampak nyata bagi kader serta masyarakat. “Kami ingin IMM KPI menjadi wadah yang nyaman untuk mengembangkan potensi, membentuk kepemimpinan, dan membangun sinergi yang berkemajuan,” ungkapnya penuh optimisme.

Salah satu perubahan signifikan dalam kepengurusan kali ini adalah meningkatnya peran perempuan dalam berbagai bidang yang sebelumnya lebih banyak didominasi oleh laki-laki, seperti olahraga dan kepemudaan. Kepercayaan ini diharapkan dapat membangun semangat baru di kalangan kader PK IMM KPI serta membuktikan bahwa perempuan juga mampu berkontribusi dalam kepemimpinan strategis.

Presiden Mahasiswa UM Bandung, Muhammad Tazakka Ahsan, yang turut hadir dalam pelantikan ini menyambut baik komposisi kepengurusan yang semakin berimbang antara IMMawan dan IMMawati. Menurutnya, langkah ini mencerminkan kemajuan organisasi dalam mewujudkan kepemimpinan yang lebih inklusif. “Semoga ini bisa menjadi motivasi bagi kader IMM KPI untuk terus berkembang dan berkontribusi,” katanya.

Dengan mengusung tema “Rekonstruksi Organisasi Ikatan dalam Mewujudkan Ruang Lingkup Organisasi yang Harmonis, Berkualitas, dan Komunikatif,” kepengurusan baru PK IMM KPI berkomitmen untuk membentuk kader yang tidak hanya aktif secara administratif, tetapi memiliki kapasitas kepemimpinan dan soft skill yang kuat. Organisasi ini diharapkan semakin sinergis dan mampu memberikan dampak nyata, baik di lingkungan program studi KPI maupun di masyarakat.

Di penghujung acara, berbagai pihak yang telah mendukung terselenggaranya pelantikan ini mendapatkan apresiasi, termasuk pengurus, pihak kampus, serta organisasi mahasiswa lainnya. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa PK IMM KPI terus membangun kolaborasi demi kemajuan organisasi. Dengan semangat baru dan komitmen yang kuat, PK IMM KPI diharapkan mampu menciptakan lingkungan organisasi yang lebih komunikatif serta mendorong perempuan untuk semakin berdaya dalam kepemimpinan.***

Administrator

Maljum School Dorong Islam Berkemajuan dan Tradisi Intelektual di Jawa Barat

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat bersama Lingkar Studi Islam Berkemajuan Universitas Muhammadiyah Bandung menggelar Maljum School bertema "Membumikan Islam Berkemajuan di Jawa Barat", Kamis (20/02/2025).

Acara yang berlangsung di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Bandung ini menghadirkan Iu Rusliana (Sekretaris PWM Jawa Barat) sebagai narasumber, dengan pemantik diskusi Tati (Ketua Lingkar Studi Islam Berkemajuan), serta moderator Kelik N Widiyanto (Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PWM Jawa Barat).

Dalam pemaparannya, Iu Rusliana menyoroti melemahnya tradisi intelektual di lingkungan Muhammadiyah Jawa Barat. Minimnya figur cendekiawan dan akademisi yang mampu menjadi inspirator serta penggerak pemikiran menjadi tantangan besar.

Ia menilai keilmuan dapat diukur dari jumlah publikasi akademik dan sitasi ilmiah, sementara kontribusi intelektual dari Muhammadiyah Jawa Barat masih tergolong minim. Padahal, provinsi ini memiliki 14 perguruan tinggi Muhammadiyah, delapan di antaranya berstatus universitas.

Lebih lanjut, Iu menekankan bahwa membangun gerakan intelektual tidak cukup hanya dengan memiliki banyak institusi pendidikan. Namun, juga memerlukan kaderisasi keilmuan yang sistematis.

Budaya menulis dan berdiskusi harus digalakkan agar Muhammadiyah dapat lebih berperan dalam ruang intelektual dan kebijakan publik di tingkat provinsi. Ia berharap Maljum School dapat terus berlangsung dalam jangka panjang sebagai ruang pencerahan bagi kader Muhammadiyah.

Selain membahas tantangan intelektual, Iu juga menyoroti perlunya transformasi tata kelola organisasi di Muhammadiyah Jawa Barat. Sejak menjabat sebagai Sekretaris PWM selama satu tahun sepuluh bulan, ia telah mendorong berbagai perbaikan dalam sistem koordinasi antar-pimpinan. PWM Jawa Barat secara rutin melakukan sosialisasi, koordinasi, serta monitoring dan evaluasi kebijakan untuk memastikan efektivitas pelaksanaan program di tingkat wilayah dan daerah.

Sebagai langkah strategis, PWM Jawa Barat telah menjalankan berbagai inisiatif, termasuk memperkuat gerakan intelektual di lingkungan kampus, meningkatkan riset dan pengabdian masyarakat, serta melakukan pembinaan kader secara berkelanjutan. PWM juga mendorong dokumentasi dan publikasi gagasan tokoh Muhammadiyah melalui penulisan buku, pendampingan kepenulisan, serta workshop akademik.

Dengan berbagai langkah tersebut, PWM Jawa Barat berharap dapat membangun organisasi yang lebih kuat dalam aspek intelektual, kaderisasi, dan tata kelola. "Kita harus menciptakan perubahan yang berdampak nyata bagi umat dan masyarakat," pungkas Iu.***

Administrator

Pererat Sinergi, UM Bandung Gelar Silaturahmi dengan Guru BK Sumedang

UMBANDUNG.AC.ID, Sumedang -- Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung melalui Bagian Promosi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) mengadakan silaturahmi dengan puluhan guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Rabu (19/02/2025). Acara ini bertujuan untuk mempererat kerja sama dalam membimbing siswa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Kegiatan yang berlangsung penuh kehangatan ini digelar di Rumah Makan Cibingbin 2, Sumedang Selatan. Selain menjadi ajang silaturahmi, acara ini juga dimanfaatkan sebagai sarana sosialisasi mengenai keunggulan UM Bandung sebagai pilihan utama bagi calon mahasiswa dari Sumedang dan sekitarnya.

Kepala Bagian Promosi dan PMB UM Bandung, Abdul Rohim, menegaskan pentingnya peran guru BK dalam meningkatkan jumlah mahasiswa dari Sumedang yang memilih UM Bandung sebagai tempat kuliah. Menurutnya, Sumedang memiliki potensi besar dalam melahirkan sumber daya manusia unggul yang berkontribusi bagi bangsa.

Ketua MGBK Kabupaten Sumedang, Rika, menyambut baik inisiatif UM Bandung dalam menjalin komunikasi erat dengan para guru BK. Ia berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut sehingga semakin banyak siswa yang tertarik melanjutkan pendidikan di UM Bandung.

Sementara itu, Wakil Rektor III UM Bandung, Zamah Sari, menegaskan bahwa UM Bandung merupakan pilihan terbaik bagi calon mahasiswa di Jawa Barat. Meski baru berdiri pada 2016, kampus ini telah mendapatkan akreditasi “Baik Sekali” dari BAN-PT dan terus berkembang menjadi institusi pendidikan unggulan di Indonesia.

Zamah juga menyoroti berbagai keunggulan UM Bandung, seperti lokasi strategis di pusat kota, fasilitas lengkap, serta tenaga pengajar berkualitas lulusan dalam dan luar negeri. Ia menegaskan bahwa UM Bandung menawarkan pendidikan berkualitas tanpa perlu kuliah ke luar negeri.

Sebagai bagian dari jaringan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) yang tersebar di seluruh Indonesia, UM Bandung berkomitmen mencetak lulusan berkualitas yang siap berkontribusi bagi bangsa. Ia berharap para guru BK terus memotivasi siswa agar melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi demi masa depan yang lebih cerah.***

 
 

Administrator

Akademisi UM Bandung Edukasi Masyarakat Terkait Pentingnya Sertifikasi Halal

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Sertifikasi halal bukan sekadar pengakuan kehalalan suatu produk, melainkan menjadi faktor utama dalam membangun kepercayaan konsumen muslim. Hal ini disampaikan oleh dosen program studi Farmasi UM Bandung Titian Daru Asmara Tugon dalam kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk ”Edukasi Produk Halal dan Pentingnya Sertifikasi Halal bagi Pelaku Usaha” pada Minggu (09/02/2025).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Prodi Farmasi UM Bandung dan dihadiri oleh para pelaku usaha, khususnya ibu-ibu dari RW 02 Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung. Dalam pemaparannya, Titian menjelaskan bahwa sertifikasi halal berlandaskan beberapa regulasi, termasuk Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal serta Peraturan Menteri Agama Nomor 26 Tahun 2019.

Menurut Titian, sertifikasi halal memberikan kepastian hukum, nilai tambah dalam pemasaran, serta membawa keberkahan bagi pelaku usaha. Selain menjelaskan aspek regulasi, ia juga membahas konsep halal dan haram dalam Islam dengan mengutip ayat-ayat Al-Quran, seperti Al-Baqarah ayat 168 dan Al-Maidah ayat 3. Ia menegaskan bahwa mengonsumsi makanan halal tidak hanya berdampak pada aspek spiritual, tetapi juga pada kesehatan.

Dalam sesi edukasi, Titian memaparkan tahapan sertifikasi halal yang harus ditempuh pelaku usaha. Proses ini dimulai dari registrasi di sistem Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), verifikasi dokumen, audit oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), hingga penerbitan sertifikat halal yang berlaku selama empat tahun.

Ia juga menekankan bahwa pelaku usaha harus memahami persyaratan sertifikasi halal dengan menyiapkan dokumen pendukung, seperti daftar bahan baku dan proses produksi yang sesuai dengan standar halal. Dengan pemahaman yang baik, mereka dapat lebih mudah dalam memperoleh sertifikasi halal untuk produk mereka.

Lebih lanjut, Titian berharap para peserta semakin menyadari pentingnya sertifikasi halal bagi keberlangsungan usaha mereka. "Kami siap memberikan pendampingan bagi pelaku usaha yang ingin mengajukan sertifikasi halal. Mereka dapat datang langsung ke kampus Universitas Muhammadiyah Bandung untuk mendapatkan bimbingan," ujarnya.

Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat Nurul Zakiyah menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya produk halal dan sertifikasinya. Ia juga menambahkan bahwa UM Bandung melalui Pusat Kajian Halal siap membantu dalam proses pendaftaran sertifikasi halal bagi para pelaku usaha.

Nurul menuturkan bahwa para peserta menunjukkan antusiasme tinggi, terutama saat mengikuti pretest dan posttest. Menurutnya, ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya sertifikasi halal dalam menjalankan usaha mereka.

“Kami mengapresiasi masyarakat yang telah mengikuti kegiatan ini dari awal hingga selesai. Semoga edukasi ini memberikan manfaat, baik bagi dunia maupun akhirat,” pungkasnya. Kegiatan ini menjadi bukti konsistensi UM Bandung dalam mengedukasi masyarakat terkait apa dan bagaimana pentingnya sertifikasi halal bagi para pelaku usaha yang ada di Kota Bandung.***(FK)

Administrator