Berita

Stan Promosi UM Bandung Ramai Dikunjungi, Siswa Ingin Tahu Peluang Kuliah dan Beasiswa

UMBANDUNG.AC.ID, Tasikmalaya -- Ratusan siswa SMA memadati stan Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung dalam acara Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) yang diselenggarakan di SMA Al-Muttaqin Fullday & Islamic Boarding School Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (17/02/2025). Antusiasme para siswa terlihat jelas saat mereka berbondong-bondong mengunjungi stan untuk mencari informasi seputar perguruan tinggi tersebut.

Para siswa yang hadir menunjukkan keingintahuan tinggi dengan aktif mengajukan berbagai pertanyaan kepada tim promosi kampus. Mereka menanyakan berbagai hal mulai dari program studi favorit, jalur masuk, peluang diterima, beasiswa yang tersedia, biaya kuliah, hingga akses transportasi menuju kampus yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752 Bandung tersebut.

Tim promosi UM Bandung dengan sigap memberikan penjelasan rinci mengenai keunggulan akademik, fasilitas kampus, serta berbagai program studi yang ditawarkan. Mereka juga membagikan suvenir menarik bagi para siswa yang aktif bertanya, yang semakin memicu semangat para calon mahasiswa untuk menggali informasi lebih dalam.

Koordinator Roadshow Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dan Promosi UM Bandung, Hanif Mujaddid, mengungkapkan rasa bangganya melihat antusiasme para siswa. "Tentu kami sangat bersyukur dan bangga melihat stan UM Bandung diserbu oleh siswa-siswi SMA. Ini sangat luar biasa. Hal ini menandakan bahwa mereka ingin tahu lebih dalam tentang kampus UM Bandung dan berbagai program unggulan yang kami tawarkan, termasuk berbagai beasiswa yang sangat menarik bagi camaba," ujarnya.

Acara yang dihadiri oleh 17 sekolah dengan total peserta mencapai 1.500 siswa ini tidak hanya menjadi ajang promosi perguruan tinggi, tetapi juga sarana bagi siswa untuk mengenal lebih dekat dunia perkuliahan. Para peserta tampak antusias mengikuti berbagai rangkaian acara, termasuk sesi pengenalan kampus dan tanya jawab seputar program studi.

Kegiatan ini juga memberikan kesempatan interaksi langsung antara siswa dan tim promosi kampus, dimana mereka dapat memperoleh informasi detail mengenai proses pendaftaran, fasilitas kampus, hingga prospek karier setelah lulus. Dengan jumlah peserta yang besar, acara ini menjadi momentum penting bagi UM Bandung dalam memperkenalkan keunggulan akademiknya.

Melalui kegiatan MGBK ini, diharapkan para siswa memiliki wawasan yang lebih luas dalam menentukan pilihan studi setelah lulus SMA. Antusiasme yang ditunjukkan peserta juga mencerminkan tingginya minat untuk mengenal lebih jauh mengenai peluang pendidikan tinggi yang ditawarkan oleh kampus yang telah berdiri sejak 2016 ini.***(FA)

Administrator

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UM Bandung Gelar Screening Film "Layar 7 Makna"

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung angkatan 2021 sukses menggelar acara screening film bertajuk "Layar 7 Makna: Arungi Makna Lewat Layar Sinema." Acara ini digelar pada Kamis (13/2/2025) di Auditorium KH Ahmad Dahlan, lantai tiga gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752

Kegiatan film ini mendapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak. Selain menjadi ajang unjuk kreativitas mahasiswa, acara ini juga menjadi bukti nyata dari hasil pembelajaran mereka dalam mata kuliah Sinematografi yang dibimbing oleh dosen Agung Tirta Wibawa.

Agung mengungkapkan kekagumannya terhadap hasil karya para mahasiswa. Ia mengaku tidak menyangka bahwa kualitas film yang ditampilkan mahasiswa begitu luar biasa. "Luar biasa karena banyak yang hadir juga sehingga saya tidak menyangka bahwa hasilnya sebagus ini. Saya kira bakal biasa-biasa saja, ternyata hasilnya luar biasa, di luar dugaan saya," ujarnya.

Lebih lanjut, Agung menambahkan bahwa acara ini bukan sekadar pameran tugas akhir, melainkan menjadi bekal berharga bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja di industri kreatif.

Edward, selaku ketua pelaksana kegiatan, menjelaskan bahwa ide acara ini berasal dari tugas perkuliahan, namun memiliki makna yang lebih luas. "Sebetulnya ini tugas dalam mata kuliah Sinematografi. Angka 7 itu melambangkan semester kami sekarang. Judul arungi makna lewat layar sinema juga mencerminkan bagaimana kita memaknai sinematografi," jelasnya.

Meskipun dihadapkan pada tantangan persiapan yang cukup singkat, Edward merasa puas dengan hasil akhirnya. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama tim dalam menyelesaikan proyek ini.

Salah satu penonton, Alfat, turut memberikan kesannya setelah menyaksikan film-film yang ditayangkan dalam acara ini. Ia mengaku sangat terkesan dengan kualitas karya mahasiswa. "Filmnya mind-blowing sih karena saya memang penikmat film dan karya seni peran. Ada banyak hal yang membuat saya kagum dengan hasil film mahasiswa ini," ujarnya. Selain itu, Alfat juga menyoroti kegiatan ini sebagai momentum yang sangat menginspirasi para mahasiswa UM Bandung.

Screening film ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2021 untuk menunjukkan kreativitas dan kemampuan mereka dalam dunia sinematografi. Dengan adanya acara ini, diharapkan mahasiswa UM Bandung semakin termotivasi untuk terus berkarya dan menghasilkan film-film berkualitas yang mampu bersaing di industri kreatif Indonesia.***(Azkia/Syifa/Wida)

Administrator

Dadang Kahmad: Pendidikan Adalah Jalan Keluar dari Keterbelakangan Sosial dan Ekonomi

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat (MPI PP) Muhammadiyah bersama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat (PWM Jabar) menggelar acara peluncuran buku berjudul ”Memilih Langkah Jalan Tengah: Biografi dan Pemikiran Dadang Kahmad.”

Acara ini berlangsung di Aula Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat, Bandung, pada Sabtu (15/02/2025) dan dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional.

Dalam pidatonya, Dadang Kahmad menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan realitas sosial agar Islam dapat menjadi solusi bagi berbagai persoalan masyarakat.

Menurutnya, realitas yang dihadapi masyarakat selalu berubah mengikuti perkembangan zaman, sehingga gerakan dakwah Islam harus didasarkan pada moderasi, toleransi, dan inklusivitas. Konsep "Jalan Tengah" dianggap penting untuk menghindari konflik dan menjembatani perbedaan.

Buku ini merupakan pengembangan dari buku sebelumnya yang ditulis dalam bahasa Sunda berjudul ‘Milih Polah Siger Tengah’. Dadang Kahmad berharap buku ini dapat menjadi warisan ilmu bagi generasi muda dan menambah khazanah dakwah.

Buku biografi ini tidak hanya berisi catatan perjalanan hidup Dadang Kahmad, tetapi menggambarkan realitas sosial di masa kecilnya serta kiprahnya di Muhammadiyah. 

Hal ini memberikan gambaran tentang siklus hidup yang berulang dan perjuangan Muhammadiyah sejak awal berdiri hingga saat ini, yaitu mendekatkan akses pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat.

Dadang Kahmad mengenang ayahnya, Haji Abdullah, yang sangat memahami bahwa pendidikan adalah jalan keluar dari keterbelakangan sosial dan ekonomi. Dengan segala keterbatasan, keluarga Dadang Kahmad berupaya untuk menempuh pendidikan terbaik.

Menurutnya, akses pendidikan yang masuk ke daerah-daerah tidak hanya mengajari murid, tetapi juga mendidik masyarakat. Tanpa pola yang tepat, hal ini dapat menimbulkan benturan dan perpecahan. Oleh karena itu, buku ”Memilih Langkah Jalan Tengah” mendapat tanggapan yang baik dari berbagai kalangan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan testimoni melalui video dan mengucapkan selamat atas peluncuran buku tersebut. Ia menilai buku biografi Dadang Kahmad sangat penting dalam gerakan Islam berkemajuan.

Haedar Nashir juga menyampaikan bahwa Dadang Kahmad memiliki etos kemajuan yang terlihat saat memimpin Muhammadiyah Jawa Barat, dengan banyak rintisan positif yang dapat dikembangkan oleh pimpinan wilayah selanjutnya.

Testimoni video juga disampaikan oleh Staf Khusus Kemendikdasmen, Muhammad Muchlas Rowi; Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq; dan Ketua Umum Persatuan Islam, Jeje Zaenudin.

Ketua MPI PP Muhammadiyah, Muchlas, mengatakan bahwa buku ”Memilih Langkah Jalan Tengah” membuka tabir ketokohan Dadang Kahmad. Menurutnya, sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad adalah sosok yang teduh dan selalu mengingatkan bahwa setiap tindakan harus berpedoman pada Muhammadiyah.

Muchlas juga menyebut Dadang Kahmad sebagai pemikir moderat yang selalu mengambil jalan tengah dari setiap perspektif. Buku ”Memilih Langkah Jalan Tengah: Biografi dan Pemikiran Dadang Kahmad” ditulis oleh Ensa Wiarna dan Rudi Hartono, keduanya jurnalis majalah berbahasa Sunda, Mangle, serta dieditori oleh Iu Rusliana (Sekretaris PWM Jabar).***

Administrator

Majelis Pendayagunaan Wakaf PWM Jabar Gelar Workshop Sosialisasi Wakaf Uang di UM Bandung

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Majelis Pendayagunaan Wakaf Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Barat menggelar workshop bertajuk "Mobilisasi Wakaf Uang dan Sensus Aset Persyarikatan Muhammadiyah Jawa Barat" di Universitas Muhammadiyah Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, pada Rabu (12/02/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk menyosialisasikan wakaf tunai serta pendataan aset Muhammadiyah di Jawa Barat.

Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf PWM Jabar Mohammad Ramdan Widi Irfan menjelaskan bahwa workshop ini merupakan bagian dari amanah Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ia menekankan pentingnya memastikan bahwa seluruh aset yang dimiliki Muhammadiyah terdaftar atas nama persyarikatan. “Masih banyak aset tanah yang belum tercatat atas nama Muhammadiyah. Ini perlu segera ditertibkan,” ujar Irfan.

Sebagai langkah awal, PWM Jabar akan mengadakan workshop serupa di beberapa kota lain. “Setelah di Bandung, kami akan melanjutkan kegiatan ini ke lima kota lainnya, yakni Cirebon, Sukabumi, Tasikmalaya, dan Bekasi,” tambahnya. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses pendataan dan pengelolaan aset Muhammadiyah secara lebih sistematis.

Wakil Ketua PWM Jabar yang membawahi Majelis Pendayagunaan Wakaf Dikdik Dahlan Lukman menilai bahwa konsep wakaf tunai harus mulai diperkenalkan kepada warga Muhammadiyah. Ia berpendapat bahwa wakaf dalam bentuk uang lebih fleksibel dan efektif dibandingkan wakaf dalam bentuk lahan atau aset tidak bergerak.

Dikdik juga mengungkapkan bahwa masih banyak lahan wakaf yang terbengkalai karena tidak segera dimanfaatkan. “Selama ini masyarakat lebih banyak berwakaf tanah, tetapi tidak semuanya bisa langsung produktif. Untuk itu, kami akan mengembangkan konsep filantropi melalui wakaf tunai agar manfaatnya lebih terasa,” ujarnya.

Selain mendorong wakaf tunai, workshop ini juga menyoroti pentingnya database aset Muhammadiyah. Hingga kini, Muhammadiyah Jawa Barat belum memiliki data komprehensif terkait aset yang dimilikinya. “Data adalah modal utama dalam setiap aktivitas organisasi. Dengan database yang akurat, kita bisa lebih mudah mengelola dan mengoptimalkan aset yang ada,” jelas Dikdik.

Optimalisasi aset

Ketua PWM Jawa Barat Ahmad Dahlan menyambut baik pelaksanaan workshop ini. Ia berharap kegiatan ini dapat memaksimalkan potensi wakaf dari warga Muhammadiyah di Jawa Barat. “Ada beberapa amanat wakaf yang sudah lebih dari 30 tahun belum bisa dimanfaatkan. Dengan adanya wakaf tunai, kita bisa mengoptimalkan aset yang ada dan mempercepat pemanfaatannya,” kata Ahmad Dahlan.

Lebih lanjut, Ahmad Dahlan berharap workshop ini dapat menghasilkan kesepakatan terkait pola pelaksanaan wakaf tunai, termasuk teknis pelaksanaan dan cara penghimpunan dana. “Kami ingin warga Muhammadiyah tidak hanya berzakat, berinfak, dan bersedekah, tetapi aktif dalam berwakaf tunai untuk kepentingan umat,” pungkasnya.***

Administrator

Rektor UM Bandung: Pendidikan Bermutu Kunci Cetak SDM Unggul

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto menegaskan bahwa kampusnya berkomitmen mencetak sumber daya manusia unggul melalui pendidikan bermutu dan riset berkualitas.

Menurutnya, pendidikan tinggi tidak hanya menjadi tempat transfer pengetahuan, tetapi harus mampu memperkaya wawasan akademik mahasiswa. Pernyataan ini disampaikan dalam kuliah umum bersama Dirjen Saintek Kemdiktisaintek RI di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Gedung UM Bandung, belum lama ini.

Herry mengajak para dosen di UM Bandung untuk tidak hanya berperan sebagai pendidik, tetapi sebagai periset yang kompeten. Menurutnya, penelitian yang mendalam akan membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperkuat keterlibatan mahasiswa dalam dunia akademik. Ia menekankan bahwa penelitian yang berkelanjutan lebih bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa dibandingkan dengan hanya mengulang materi yang sama setiap tahun.

Seiring perkembangan zaman yang pesat, dosen juga dituntut untuk terus memperbarui pengetahuan mereka agar materi perkuliahan tetap relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri serta masyarakat. Dengan begitu, UM Bandung dapat melahirkan lulusan yang tidak hanya menguasai technopreneurship, tetapi memiliki landasan nilai-nilai islami yang kuat.

Selain itu, Herry menyoroti pentingnya penguasaan ilmu yang bersifat kekinian dan lintas disiplin dalam menghadapi tantangan global. Menurutnya, riset berkualitas yang berbasis pendalaman substansi dapat menghasilkan kebenaran yang valid dan terverifikasi sehingga dapat berkontribusi dalam penyelesaian berbagai permasalahan bangsa.

Herry juga menekankan bahwa teori kebenaran harus menjadi landasan utama dalam penelitian dan pendidikan di kampus. Baik dosen maupun mahasiswa yang terlibat dalam riset sejatinya sedang menggali nilai-nilai kebenaran yang dapat memperkaya ilmu pengetahuan. Namun, ia mengingatkan bahwa dalam konteks akademisi UM Bandung, kebenaran harus selalu dikaitkan dengan kebermanfaatan dan nilai-nilai kebaikan.

Di akhir pernyataannya, Herry berharap akademisi di UM Bandung, baik dari bidang sains maupun sosial humaniora, dapat bekerja sama dalam mengembangkan pendekatan lintas disiplin. Dengan demikian, kinerja riset di UM Bandung dapat terus meningkat, sehingga pendidikan di kampus ini semakin berkualitas dan relevan dalam membangun sumber daya manusia yang unggul.***(FA)

Administrator

Sibilance 23 Show, Cara UM Bandung Lahirkan Guru PAUD Profesional

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses menggelar Sibilance 23 Show pada Sabtu (8/2/2025). Acara ini berlangsung di Mini Teater lantai 2 Gedung UM Bandung dan menjadi bagian dari Ujian Akhir Semester (UAS) untuk beberapa mata kuliah.

Ketua Pelaksana Mia Yunita menjelaskan bahwa acara ini menjadi sebuah proyek bagi mahasiswa program studi PIAUD angkatan 2023. ”Sibilance 23 Show merupakan proyek UAS mahasiswa PIAUD angkatan 2023 sebagai bentuk implementasi mata kuliah seni tari untuk AUD, bahasa daerah untuk AUD, dan seni musik untuk AUD,” ucap Mia.

Mia menjelaskan, para mahasiswa menampilkan berbagai tarian dan pentas seni untuk Anak Usia Dini. ”Alhamdulillah dalam kurun waktu hanya satu minggu kami bisa mempersiapkan sebaik mungkin untuk memperoleh hasil terbaik dalam penilaian UAS,” kata Mia.

Salah satu dosen pengampu mata kuliah, Isya Siti Aisyatul, mengapresiasi kerja keras mahasiswa PIAUD Universitas Muhammadiyah Bandung dalam mempersiapkan pertunjukan yang berlangsung menarik tersebut. Menurutnya, kegiatan Sibilance 23 Show bukan hanya ujian, melainkan bagian dari pembentukan keterampilan bagi calon guru PAUD.

”Sebagai calon pendidik anak usia dini, tentu mahasiswa harus memiliki keterampilan seni yang baik. Walaupun merasa bukan ahli tari atau musik, mereka tetap harus mampu mengajarkannya kepada anak-anak nantinya sesuai dengan tahap perkembangan," jelas Isya.

Selain keterampilan, acara ini juga bertujuan membangun mental keberanian mahasiswa PIAUD bagaimana tampil dan berekspresi di depan umum, terutama saat mengajar di kelas. ”Bagi yang belum pernah mengajar, kegiatan seperti ini bisa menjadi latihan untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Guru-guru PAUD harus ceria dan profesional dalam proses pembelajarannya,” tambah Isya.

Sama seperti Isya, dosen pengampu lainnya, Yenny Yuanita, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat positif dan bermanfaat dalam rangka menumbuhkan kognitif serta motorik pada anak-anak. ”Tentunya dengan guru ikut merasakan dan melakukan penampilan pentas seni ataupun tari dengan benar, seperti saat ini, komunikasi yang diharapkan pun akan tersampaikan kepada audiens,” ungkap Yenny.

Dirinya juga mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa PIAUD Universitas Muhammadiyah Bandung agar bisa merasakan kembali menjadi seorang anak kecil. ”Anggaplah teman-teman mahasiswa ini seorang anak kecil yang sedang menari dengan rasa ceria,” tandas Yenny.

Sibilance 23 Show bukanlah sekadar acara biasa. Ini merupakan proyek tugas Ujian Akhir Semester (UAS) yang menjadi ajang bagi mahasiswa PIAUD Universitas Muhammadiyah Bandung untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam seni tari, bahasa daerah, dan seni musik untuk Anak Usia Dini (AUD).

Melalui kegiatan ini, mahasiswa PIAUD Universitas Muhammadiyah Bandung tidak hanya dituntut untuk menguasai teori, tetapi mampu mengaplikasikannya dalam praktik. Mereka belajar untuk menjadi guru PAUD yang kreatif, inovatif, profesional, dan mampu mengembangkan potensi anak-anak Indonesia secara optimal.***(FK)

Administrator