Berita

Pelatihan Team Building: Strategi UM Bandung Ciptakan Pemimpin Muda Berdaya Saing

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Dosen prodi Psikologi UM Bandung, Tasya Augustiya bersama Nurlaela Hamidah, mengadakan pelatihan team building untuk anggota OSIS SMAN 21 Kota Bandung pada Selasa (14/01/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas tri dharma perguruan tinggi.

Pelatihan ini dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan kerja sama, komunikasi, dan kepemimpinan siswa OSIS yang sangat penting dalam menjalankan tugas mereka sebagai organisasi pelajar. Para peserta diajak untuk mengikuti serangkaian permainan edukatif yang telah didesain khusus.

Kegiatan diawali dengan permainan shakehand, di mana para peserta saling berkenalan untuk membangun rasa kepercayaan dan mempererat hubungan di antara mereka. Aktivitas ini menjadi fondasi penting untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya yang membutuhkan kerja sama tim yang lebih intens.

Setelah itu, peserta menghadapi tantangan labirin yang menuntut mereka untuk berpikir strategis dan bekerja sama dalam menyelesaikan masalah secara kolektif. Permainan ini dilanjutkan dengan aktivitas membangun menara, yang mendorong para peserta untuk berkolaborasi dalam merancang dan membangun sesuatu yang lebih besar daripada sekedar usaha individu.

Salah satu highlight dari pelatihan ini adalah permainan gambar dengan instruksi, di mana peserta diminta membuat gambar berdasarkan garis-garis yang hanya dijelaskan melalui instruksi verbal. Aktivitas ini terbukti efektif dalam mengasah keterampilan mendengarkan dan komunikasi yang efektif.

Pada akhir pelatihan, para peserta melakukan sesi refleksi dengan saling menyebutkan kelebihan dan kekurangan diri dalam tim. Kegiatan ini membuka ruang untuk evaluasi diri dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya setiap kontribusi dalam kelompok.

Tasya Augustiya selaku dosen pendamping menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan keterampilan teknis dalam permainan. ”Penting bagi anggota OSIS untuk memahami bagaimana membangun komunikasi yang efektif, kepercayaan diri, dan kerja sama yang solid dalam tim. Semua ini adalah dasar yang kuat untuk membentuk pemimpin masa depan yang siap menghadapi tantangan,” ujarnya.

Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa-mahasiswi program studi Psikologi UM Bandung yang berperan aktif dalam merancang dan menjalankan pelatihan sebagai bagian dari pengabdian mereka kepada masyarakat. Melalui keterlibatan ini, mahasiswa mendapat kesempatan untuk menerapkan langsung ilmu yang mereka pelajari di lapangan.

Pelatihan team building ini menunjukkan betapa pentingnya pengembangan soft skills bagi anggota OSIS. Sebagai organisasi siswa, OSIS merupakan wadah strategis untuk mengasah kemampuan kepemimpinan dan kerja sama yang akan sangat bermanfaat dalam pelaksanaan program-program mereka.

Mengakhiri kegiatan, Tasya Augustiya menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat menjadi awal dari kolaborasi lebih lanjut antara universitas dan sekolah dalam membangun generasi muda yang lebih kuat, terampil, dan siap menjadi pemimpin masa depan.***(FA)

Administrator

Era Televisi Digital Buka Peluang 232 Ribu Lapangan Kerja Baru

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Ketua Umum Asosiasi Televisi Siaran Digital Indonesia (ATSDI) Eris Munandar mengatakan bahwa era TV digital membawa banyak peluang bagi Indonesia. Hal ini disampaikan dalam kuliah umum bertajuk ”Masa Depan TV Digital di Indonesia” yang diselenggarakan program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung pada Senin (20/01/2025).

Dalam acara yang berlangsung di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan, lantai tiga gedung UM Bandung, ini Eris menjelaskan perjalanan perkembangan TV digital di Indonesia yang telah melalui tiga fase besar.

Fase awal berlangsung pada 2007-2012 dengan berbagai keterbatasan infrastruktur, diikuti fase perkembangan pada 2012-2019 dengan penerapan teknologi DVB-T2, dan fase migrasi saat ini yang melibatkan proses Analog Switch Off (ASO) secara bertahap.

Eris memaparkan peluang besar yang hadir bersama era TV digital, termasuk tumbuhnya ekosistem penyiaran yang lebih inovatif, peluang usaha baru, dan manfaat ekonomi yang signifikan. ”Dengan TV digital, akan ada tambahan 181 ribu kegiatan usaha baru dan 232 ribu lapangan pekerjaan,” jelasnya.

Selain itu, dia juga menekankan bahwa TV digital menawarkan kualitas tayangan yang lebih baik, bersih, jernih, dan mendukung kecepatan internet yang memperkuat berbagai layanan digital lainnya. Hal ini, menurut Eris, menjadikan era TV digital sebagai peluang besar yang harus dimanfaatkan oleh berbagai pihak, terutama generasi muda.

Namun, dia juga mengingatkan adanya tantangan besar di balik peluang tersebut. ”Channel televisi baru akan bermunculan, industri kreatif akan semakin berkembang, dan kebutuhan terhadap konten kreator yang inovatif akan meningkat,” ujar Eris. Tantangan ini, menurutnya, memerlukan adaptasi yang cepat dari pelaku industri penyiaran.

Eris menyoroti pentingnya pengembangan kompetensi mahasiswa dalam menghadapi era TV digital. Dia mengajak mahasiswa Ilmu Komunikasi UM Bandung untuk meningkatkan kemampuan di bidang teknis, pembuatan konten, bisnis, dan keterampilan soft skills yang diperlukan di era digital.

“Kami berharap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan terus mengasah kreativitas dan inovasi agar dapat bersaing di era digital ini,” tambahnya.

Kuliah umum ini diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai program studi di Universitas Muhammadiyah Bandung yang antusias mendalami perkembangan dunia penyiaran digital. Para mahasiswa mendapatkan wawasan baru tentang dinamika industri TV digital yang tengah berkembang pesat.

Acara yang berlangsung interaktif ini ditutup dengan sesi diskusi antara peserta dan narasumber. Sesi ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para mahasiswa mengenai peluang dan tantangan di industri penyiaran digital.

Melalui kegiatan ini, UM Bandung menunjukkan komitmennya dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi perubahan era digital. Kuliah umum ini diharapkan mampu menginspirasi mahasiswa untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi di dunia penyiaran.***(FK)

Administrator

Kuliah Bukan Sekadar Gelar, Tapi Bekal Hidup yang Memberdayakan Diri

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Dalam kegiatan campus visit yang digelar Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) untuk siswa SMAN 27 Kota Bandung di Auditorium KH Ahmad Dahlan pada Rabu (22/01/2025), Rika Dwi Agustiningsih, dosen prodi Psikologi, menyampaikan pentingnya pendidikan tinggi dalam membentuk masa depan yang lebih baik.

“Pendidikan memberikan keterampilan untuk hidup. Ini adalah kunci untuk memberantas kemiskinan dan kelaparan, sekaligus membuka peluang bagi kehidupan yang lebih baik,” ungkapnya.

Rika menjelaskan bahwa pendidikan memberdayakan individu dengan pengetahuan yang memberi mereka kemampuan untuk mengelola diri sendiri dan memengaruhi orang lain secara positif.

“Pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan memungkinkan seseorang untuk memproses, merefleksikan, dan mengingatnya dalam berbagai situasi. Ini juga meningkatkan hubungan interpersonal, baik secara pribadi maupun profesional,” tambahnya.

Melalui campus visit ini, UM Bandung bertujuan memberikan wawasan kepada siswa mengenai pentingnya melanjutkan pendidikan tinggi. Para peserta diajak memahami bahwa kuliah bukan hanya soal mendapatkan gelar, melainkan memberdayakan diri dengan wawasan yang lebih luas untuk kehidupan di masa depan.

Dalam paparannya, Rika menyebutkan bahwa banyak miliarder dunia mencapai kesuksesan berkat pendidikan. “Kuliah membuka peluang besar bagi karier dan mengasah kemampuan berpikir analitis. Meskipun ada orang kaya yang tidak kuliah, jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang sukses karena pendidikan yang baik,” jelasnya.

Ia juga menyoroti bahwa pendidikan memiliki manfaat kesehatan, termasuk mengurangi risiko kepikunan. “Belajar atau kuliah dapat menjaga otak tetap aktif. Banyak orang di usia 30-40 tahun mulai kehilangan kemampuan berpikir karena tidak terbiasa menggunakan otaknya. Pendidikan terus mengasah otak kita dan meningkatkan kemampuan berpikir,” paparnya.

Namun, Rika juga mengingatkan tantangan modern, seperti gangguan dari media sosial yang kerap mengurangi konsentrasi. “Pendidikan memberikan bekal untuk kehidupan lebih baik, membantu seseorang lebih peka dan menghargai orang lain. Bahkan setelah lulus, persaingan di dunia kerja sangat ketat sehingga penting untuk mengembangkan diri melalui hal-hal yang unik,” ungkapnya.

Rika juga mendorong para siswa untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin selama masa kuliah. Ia mengingatkan agar tidak menjadi mahasiswa yang hanya fokus pada akademik tanpa membangun jejaring atau sebaliknya.

“Ikutilah kegiatan seperti pertukaran pelajar ke luar negeri untuk memperluas wawasan dan keterampilan. Pendidikan akan menghasilkan individu yang santun, beradab, dan lebih bijak dalam berinteraksi,” tambahnya.

Pendidikan, menurut Rika, merupakan jalan utama untuk membangun generasi yang siap menghadapi tantangan global. Ia berharap siswa SMAN 27 Bandung dapat menjadikan kunjungan ini sebagai awal langkah dalam menentukan masa depan mereka.

Acara campus visit ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang pengenalan kampus, tetapi juga inspirasi bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi. UM Bandung berkomitmen mendukung generasi muda agar mampu mengembangkan potensi mereka dan meraih masa depan yang lebih baik.***(FA)

Administrator

MOMENMU 24: Mengasah Jiwa Kepemimpinan dan Kewirausahaan Mahasiswa Baru

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Syahra, salah satu peserta MOMENMU 24, mengungkapkan kesannya terhadap acara ospek jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung yang berlangsung pada Sabtu (18/01/2025) di Auditorium KH Ahmad Dahlan.

“Awalnya cukup deg-degan, tetapi MC yang membawakan acara dengan asyik membuat suasana jadi santai. Acara ini seru dan memberikan pencerahan, terutama soal peluang seperti pertukaran pelajar,” ungkap Syahra.

Acara yang mengusung tema “Young Entrepreneur, Future Leaders: From Idea to Action” ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa baru, 31 volunteer, dan sejumlah tamu penting, Wadek FEB Budi Sadarman, Kaprodi Manajemen Indra Sasangka, Ketua BEM Muhammad Tazakka Ahsan.

Menurut Syahra, tema yang diusung sangat relevan dengan mahasiswa jurusan Manajemen. “Kita kan anak muda dan belajar manajemen, jadi tema ini benar-benar menggambarkan semangat kita untuk mengubah ide menjadi aksi nyata,” tambahnya. MOMENMU 24 tak hanya menjadi ajang orientasi, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan.

Melalui sesi pematerian, tanya jawab, dan simulasi bisnis, MOMENMU 24 membangun antusiasme peserta dalam menggali potensi diri. Syahra menyoroti program pertukaran pelajar sebagai salah satu hal yang menginspirasinya. “Aku jadi semangat mengeksplorasi peluang seperti program ISMA. Meski dari kampus swasta, aku ingin merasakan pengalaman itu,” katanya dengan antusias.

MOMENMU 24 juga berhasil menciptakan suasana kebersamaan yang menyenangkan. “Cukup seru dan menghibur, terutama dengan pembawaan MC yang asyik,” ujar Syahra. Meski merasa sedikit ngantuk, ia mengaku menikmati acara ini sebagai pengalaman baru yang mendidik dan menyenangkan.

Pemimpin masa depan

Ketua pelaksana MOMENMU 24, Nadia Nurul Ilmi, menjelaskan bahwa tema tersebut bertujuan mendorong mahasiswa baru menjadi pemimpin masa depan yang mampu mengubah ide kreatif menjadi aksi nyata yang berdampak positif. “Kami berharap mereka tak hanya memiliki jiwa kepemimpinan, tetapi juga kewirausahaan yang kuat,” ujar Nadia.

Berbagai rangkaian kegiatan telah dirancang untuk mendukung tujuan tersebut, termasuk pembuatan business plan dan simulasi bisnis. “Penugasan seperti ini membantu mereka mengasah jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan secara langsung,” jelas Nadia. Ia juga berharap acara ini memberikan manfaat jangka panjang bagi peserta dalam menghadapi tantangan dunia nyata.

Melalui kegiatan ini, Himpunan Mahasiswa Manajemen UM Bandung sukses menginspirasi generasi muda untuk menjadi pemimpin kreatif, inovatif, dan berjiwa kewirausahaan. MOMENMU 24 menjadi langkah awal yang menjanjikan bagi mahasiswa baru dalam menghadapi tantangan masa depan.***(Putri/Riani)

Administrator

Pendidikan Tinggi Harus Sentuh Akar Rumput

Oleh: Ace Somantri*

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Mengetahui dan memahami berbagai hal memerlukan proses information transferring dari satu individu ke individu lainnya. Pendidikan menjadi jalur yang benar dan efektif dalam proses pemindahan informasi ini, yang kemudian menjadi dasar untuk mengetahui dan memahami segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup, terutama manusia. Dalam pelaksanaannya, pendidikan membutuhkan formula yang tepat agar mampu mencapai visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan.

Formula pendidikan dirancang berdasarkan hasil kajian empiris dan teoretis yang relevan dengan jenis serta jenjang satuan pendidikan, baik di tingkat dasar, menengah, maupun perguruan tinggi. Setiap formula yang dikembangkan harus melalui proses pengujian validitas dan akurasi secara ilmiah. Kajian serta analisisnya dilakukan dengan berlandaskan kaidah ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

Suatu ketika, dalam suasana santai di ruang Profesor Fauzan, terjadi diskusi ringan mengenai dinamika perkembangan dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi di Indonesia. Beliau menyinggung produktivitas karya ilmiah para dosen, termasuk guru besar, yang seharusnya memberikan manfaat nyata dalam pengembangan sumber daya manusia serta mampu menjawab permasalahan di masyarakat.

Namun kenyataannya, banyak hasil riset atau karya ilmiah akademisi hanya berakhir tersimpan di rak perpustakaan atau arsip akademik lainnya. Profesor Fauzan mengamati bahwa "Kecenderungan ilmuwan di Indonesia sering kali seperti 'menara gading' yang jarang sekali menyentuh kehidupan masyarakat akar rumput."

Merespon kondisi tersebut, selama masa kepemimpinannya sebagai rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Profesor Fauzan mencetuskan inisiatif "Gerakan Profesor Membangun Masyarakat." Gerakan ini diinisiasi secara langsung dengan melibatkan diri secara aktif turun ke masyarakat, memberikan pencerahan, pembimbingan, dan arahan teknis dalam mengembangkan berbagai hal yang bermanfaat.

Melalui gerakan ini, paradigma akademisi sebagai kelompok elit perlahan bergeser menjadi pendekatan yang lebih solutif dan memberdayakan. Profesor tidak lagi dilihat sebagai jabatan elit yang menciptakan jarak sosial, tetapi sebagai sosok populis yang dekat dengan masyarakat. Dengan demikian, gagasan dan ilmu pengetahuan para profesor menjadi katalisator berbagai inovasi ekonomi masyarakat.

UMM sendiri telah menjadi contoh nyata keberhasilan integrasi pendidikan tinggi dengan pembangunan masyarakat. Selain melahirkan lulusan dari berbagai jenjang dan disiplin ilmu, UMM juga memberikan kontribusi signifikan dalam industri pendidikan tinggi dan menciptakan dampak positif di berbagai sektor kehidupan masyarakat.

Berdasarkan pengalaman tersebut, Profesor Fauzan merumuskan lima gagasan strategis bagi pendidikan tinggi Indonesia. Pertama, merumuskan strategi efektif untuk menurunkan angka kemiskinan. Kedua, meningkatkan kualitas SDM untuk swasembada pangan. Ketiga, mendukung swasembada energi. Keempat, memastikan kebijakan subsidi tepat sasaran. Kelima, memperkuat kemampuan hilirisasi komoditas bernilai tambah.

Meski tantangan untuk mencapai target tersebut tidaklah mudah, upaya ini harus dilakukan secara masif dan intensif. Peran penting para guru besar melalui gerakan "profesor membangun masyarakat" menjadi krusial dalam memberikan pencerahan dan wawasan yang mengintegrasikan teori dan praktik secara sederhana dan aplikatif.

Pendidikan memang memegang peranan kunci dalam kehidupan manusia, sesuai dengan syariat pertama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu perintah untuk membaca (iqra). Berbekal wahyu tersebut, telah terbangun peradaban yang menjadi referensi penting bagi dunia hingga saat ini.

Target pemerintah Indonesia untuk mencapai swasembada pangan dan energi merupakan langkah strategis yang tepat, terutama jika difokuskan melalui peran pendidikan tinggi. SDM yang dihasilkan harus benar-benar memiliki kemampuan dan keahlian sehingga tahapan pencapaiannya dapat terukur dan mencerminkan kesungguhan yang serius.

Sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Profesor Fauzan optimis dapat mewujudkan harapan tersebut karena dianggap rasional dan realistis. Beberapa target yang disampaikannya di berbagai forum akademik telah dirancang dengan jelas dan tegas. Harapan ini bukan sekadar visi pribadi, melainkan bentuk amanah dari Presiden Republik Indonesia untuk kemajuan bangsa.

*Dosen UM Bandung dan Wakil Ketua PWM Jabar

Administrator

Tips Mengerjakan Skripsi Tepat Waktu

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Mengerjakan skripsi tepat waktu adalah salah satu kunci utama dalam meraih kelulusan dengan sukses. Skripsi bukan hanya sebagai tugas akhir yang menuntut kreativitas dan riset mendalam, tetapi juga sebagai bukti kemampuan mahasiswa dalam mengelola waktu, sumber daya, dan menyelesaikan masalah secara mandiri.

Nah, bagaimana supaya mahasiswa tingkat akhir bisa mengerjakan skripsi tepat waktu? Berikut adalah 10 tips untuk menyelesaikan 

Buat Jadwal yang Jelas dan Terorganisir

Tentukan waktu yang spesifik untuk setiap tahap pengerjaan skripsi, mulai dari penelitian, penulisan, hingga revisi. Pastikan jadwal tersebut realistis dan dapat dipatuhi.

Pilih Topik yang Anda Minati

Memilih topik yang Anda sukai akan memudahkan proses penelitian dan penulisan skripsi. Ketika Anda tertarik dengan topik tersebut, Anda akan lebih termotivasi untuk menyelesaikannya.

Tetapkan Tujuan Harian dan Mingguan

Tentukan target yang harus dicapai setiap hari atau minggu, misalnya menulis sejumlah kata atau menyelesaikan bagian tertentu dari skripsi. Dengan adanya target, Anda akan lebih fokus dan terarah.

Lakukan Penelitian Secara Terstruktur

Mulailah dengan mencari referensi yang relevan dan terpercaya. Buat catatan untuk memudahkan Anda dalam menyusun teori dan kerangka pemikiran di dalam skripsi.

Jangan Tunda Pekerjaan

Hindari kebiasaan menunda-nunda. Skripsi memerlukan waktu yang cukup lama untuk diselesaikan, sehingga menunda pekerjaan hanya akan membuat Anda tertekan di akhir.

Gunakan Waktu dengan Bijak

Manfaatkan waktu luang untuk menulis atau membaca referensi, bahkan saat Anda sedang berada di kampus atau menunggu kelas. Ini akan membantu Anda menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.

Berkolaborasi dengan Pembimbing

Sering-seringlah berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Mereka dapat memberikan arahan yang penting dan memastikan bahwa Anda tidak menyimpang dari tujuan skripsi.

Atasi Prokrastinasi dengan Memulai Hal Kecil

Mulailah dengan menulis sedikit demi sedikit setiap hari. Biasanya, memulai adalah tantangan terbesar, namun setelah itu Anda akan merasa lebih mudah untuk melanjutkan.

Jaga Kesehatan dan Keseimbangan Emosional

Jangan terlalu memaksakan diri. Ambil waktu untuk istirahat, olahraga, dan makan dengan baik. Kesehatan yang baik akan membantu Anda berpikir jernih dan menjaga energi.

Fokus pada Proses, Bukan Hanya Hasil

Fokuslah pada setiap tahap pengerjaan, bukan hanya pada hasil akhir. Menyelesaikan bagian-bagian kecil setiap hari akan membawa Anda lebih dekat ke tujuan akhir tanpa merasa terbebani.

Semoga tips di atas dapat membantu kamu dalam mengerjakan tugas skripsi ya. Kalau sudah dikerjakan dengan baik dan konsisten, kelulusan sudah di depan, dan membahagiakan orang tua di hari wisuda semakin depan. Semangat ya.***

Administrator