Berita

Kabinet Dharmaskara HIMAKSI Siap Wujudkan Organisasi Berintegritas dan Bermanfaat

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Iman Harjono menekankan pentingnya integritas dalam organisasi, termasuk saat berkarir di dunia akuntansi. Hal itu Iman sampaikan saat menghadiri pelantikan kepengurusan Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAKSI) periode 2024-2025.

Pelantikan tersebut dilaksanakan pada Selasa (14/01/2025) di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan, lantai tiga Gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752. Acara berlangsung khidmat dengan dihadiri oleh Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Budi Sadarman, perwakilan dosen, dan anggota organisasi mahasiswa lainnya.

Iman memberikan pesan agar HIMAKSI meningkatkan nilai kejujuran, objektivitas, dan tanggung jawab dalam setiap kegiatan organisasi. ”Integritas adalah kunci keberhasilan di dunia akuntansi. Seorang akuntan harus menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut,” ujar Iman.

Iman juga menekankan pentingnya keseimbangan antara organisasi dan prestasi akademik. ”Tingkatkan kualitas akademik ataupun organisasi. HIMAKSI harus menjadi contoh bagi mahasiswa lain dalam membangun prestasi tanpa melupakan tugas akademik,” ungkap Iman.

Dia berharap kepengurusan HIMAKSI yang baru dapat membawa perubahan positif bagi mahasiswa Akuntansi UM Bandung. ”Perkuat solidaritas, bangun kerja sama yang solid, dan selenggarakan kegiatan yang meningkatkan pengetahuan serta keterampilan mahasiswa,” pungkas Iman.

Ketua HIMAKSI periode 2024-2025 Fathi Muhammad Ghanoushi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Fathi menegaskan komitmennya untuk membawa HIMAKSI menjadi organisasi yang lebih inovatif dan bertanggung jawab. ”Kami akan melanjutkan capaian yang telah ada, sekaligus berupaya meningkatkan kualitas himpunan ini ke depannya,” ungkap Fathi.

Kabinet yang diusung oleh Fathi diberi nama Dharmaskara, yang berasal dari kata dharma dan askara, bermakna cahaya atau penerangan. ”Kabinet ini melambangkan semangat positif dan komitmen kami untuk memberikan kebermanfaatan bagi HIMAKSI,” jelas Fathi. Ia berharap HIMAKSI dapat menjadi wadah pengembangan diri mahasiswa, baik dalam bidang akademik, kepemimpinan, maupun keterampilan lainnya.

Fathi menyampaikan bahwa HIMAKSI akan mengusung program-program yang inovatif, berfokus pada pengembangan anggota, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. ”Kami ingin HIMAKSI tidak hanya berperan di dalam kampus, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat luas,” tutur Fathi.

Sementara itu, Wakil Dekan FEB UM Bandung Budi Sadarman yang melantik HIMAKSI, mengapresiasi semangat kepengurusan baru dalam menjalankan program kerja. Dia berharap HIMAKSI dapat terus berkontribusi dalam pengembangan potensi mahasiswa UM Bandung. Dengan semangat dan dedikasi tinggi, HIMAKSI diharapkan mampu menjadi organisasi yang berkontribusi dan mencetak mahasiswa berintegritas tinggi.***(FK)

Administrator

Seperti Ini Peluang dan Tantangan Bisnis Digital di Indonesia Menurut Presdir PT INTI

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Presiden Direktur PT INTI Edi Witjara menyoroti pertumbuhan pesat industri digital di Indonesia sebagai peluang besar, terutama di sektor startup. Edi menyebutkan bahwa meningkatnya aktivitas modal ventura menjadi indikator tingginya kepercayaan investor terhadap potensi ekonomi digital Indonesia.

”Saat ini adalah waktu yang ideal untuk memulai bisnis startup, didukung oleh ekosistem teknologi yang semakin matang,” ujar Edi dalam seminar nasional bertajuk “Bisnis Digitalisasi Sebagai Peluang Entrepreneur Menghadapi Industri 5.0” yang digelar di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung pada Senin (13/01/2025).

Indonesia saat ini memegang kendali 40 persen ekonomi digital ASEAN dengan nilai GMV (Gross Merchandise Value) sebesar USD 82 miliar pada 2023 dan diproyeksikan mencapai USD 130 miliar pada 2025. Kontribusi besar ini menempatkan Indonesia sebagai pemain utama di kawasan. Namun, Edi menekankan pentingnya pengembangan kompetensi inti dan memaksimalkan keunggulan ekosistem yang dimiliki startup untuk menjaga momentum tersebut.

Meski peluangnya besar, Edi juga mengingatkan adanya tantangan signifikan yang harus dihadapi bisnis digital di Indonesia. Infrastruktur digital yang belum merata dan ketatnya persaingan di antara perusahaan menjadi kendala utama. ”Startup harus mampu mencapai valuasi tinggi melalui inovasi, efisiensi operasional, dan dukungan modal yang kuat,” kata Edi.

Salah satu peluang strategis yang bisa dimanfaatkan adalah pertumbuhan valuasi perusahaan. Indonesia telah melahirkan beberapa startup unicorn dengan valuasi lebih dari USD 1 miliar, bahkan beberapa telah mencapai status decacorn. Namun, menurut Edi, perjalanan menuju status tersebut memerlukan strategi bisnis yang matang dan kemampuan untuk menghadapi ketidakpastian pasar.

Transformasi digital di berbagai sektor juga dinilai membuka peluang besar, terutama melalui implementasi teknologi seperti blockchain, cloud computing, dan layanan digital lainnya. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan, termasuk di sektor pendidikan, kesehatan, dan layanan publik.

Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan, Edi merekomendasikan penggunaan metode valuasi yang tepat. Metode seperti Discounted Cash Flow (DCF) dan Market Comparable menjadi alat penting dalam menilai potensi bisnis secara akurat. Hal ini memungkinkan perusahaan menarik lebih banyak investasi sekaligus mengurangi risiko yang dapat muncul.

Edi optimis bahwa masa depan bisnis digital di Indonesia sangat cerah. Dengan kerja sama lintas sektor, inovasi yang berkelanjutan, serta penguatan infrastruktur digital, Indonesia dapat memaksimalkan potensi besar yang dimilikinya di era digital ini. ”Adaptasi terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan pasar adalah kunci keberhasilan,” pungkasnya.

Seminar nasional yang diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Komisariat UM Bandung ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa yang memenuhi auditorium, didampingi oleh kehadiran sejumlah dosen yang turut meramaikan acara tersebut.***(FA)

Administrator

Kolaborasi Akademisi dan Pelaku Usaha Jadi Kunci Sukses Industri 5.0

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Dosen prodi Manajemen UM Bandung Siti Mardiana memaparkan peran penting perguruan tinggi dalam menghadapi era Industri 5.0. Hal ini dikatakan Siti dalam seminar nasional bertajuk “Bisnis Digitalisasi Sebagai Peluang Entrepreneur Menghadapi Industri 5.0” yang digelar di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung pada Senin (13/01/2025).

Siti menjelaskan bahwa Industri 5.0 berfokus pada humanisasi teknologi, di mana kesejahteraan manusia menjadi inti dari proses produksi.Industri 5.0 menawarkan visi yang melampaui efisiensi dan produktivitas semata.

“Ini adalah era di mana teknologi harus digunakan untuk mendukung kesejahteraan pekerja sekaligus menjaga keberlanjutan planet,” ujar Siti. Ia juga menekankan bahwa pendekatan ini melengkapi Industri 4.0 dengan mengutamakan penelitian dan inovasi untuk menciptakan masyarakat yang humanis dan tangguh.

Dalam paparannya, Siti menguraikan perbedaan mendasar antara Industri 4.0 dan 5.0. Jika Industri 4.0 berfokus pada otomatisasi, analitik data besar, dan sistem pintar, Industri 5.0 membawa nilai tambah dengan menempatkan manusia sebagai pusatnya. Hal ini memberikan peluang besar bagi UMKM untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih terjangkau serta meningkatkan penghargaan terhadap nilai kemanusiaan.

Namun, tantangan besar juga dihadapi dalam era ini. Siti menjelaskan bahwa mahalnya teknologi dan dominasi pelaku usaha bermodal besar menjadi kendala utama bagi UMKM. Selain itu, produk yang cenderung menjadi mahal menuntut pelaku usaha untuk tetap efisien dalam menggunakan tenaga manusia. ”Efisiensi adalah kunci untuk bersaing, meskipun tantangan yang ada cukup besar,” katanya.

Pada sisi lain, Industri 5.0 memberikan peluang signifikan bagi UMKM untuk fokus pada nilai-nilai kemanusiaan dan memanfaatkan tenaga kerja yang melimpah. Dengan strategi yang tepat, barang dan jasa yang dihasilkan dapat menjadi lebih terjangkau sehingga memberikan keuntungan baik bagi pelaku usaha maupun konsumen.

Siti juga menyoroti pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendidik generasi muda agar memahami teknologi serta memegang teguh nilai-nilai moral. ”Perguruan tinggi harus membentuk wirausahawan yang tidak hanya menguasai teknologi tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” tegasnya.

Seminar ini ditutup dengan harapan agar perguruan tinggi dapat menjadi motor penggerak dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang Industri 5.0. Kolaborasi antara akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat dinilai sebagai kunci utama untuk mewujudkan ekonomi yang berkelanjutan dan berbasis nilai kemanusiaan.

Seminar nasional yang diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Komisariat UM Bandung ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa yang memenuhi auditorium, didampingi oleh kehadiran sejumlah dosen yang turut meramaikan acara tersebut.***(FA)

Administrator

Influencer Ilham Ador Meriahkan Ekspo UM Bandung, Curi Perhatian Siswa SMA

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Content creator dan influencer asli Papua Ilham Ador turut meramaikan promosi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung di berbagai sekolah. Dia berpartisipasi dalam memberikan informasi dan memperkenalkan keunggulan UM Bandung, salah satunya di SMAN 23 Kota Bandung.

Kehadiran Ilham Ador yang kini menetap di Tasikmalaya, Jawa Barat, berhasil menarik perhatian para siswa. Para siswa-siswi SMA terkejut melihat kemampuan Ador berbahasa Sunda yang fasih seperti orang Sunda pada umumnya. Banyak yang awalnya mengira Ador tidak mengerti bahasa Sunda karena berasal dari Papua.

”Berbagai upaya kami lakukan, salah satunya dengan mengajak content creator Ador ini. Tentu ini berpengaruh karena Ador seorang content creator yang dikenal banyak orang. Itu berefek juga dengan adanya beasiswa influencer untuk menarik siswa yang mempunyai followers banyak dan bisa masuk ke UM Bandung dengan beasiswa tersebut,” ungkap Cecep, anggota tim promosi UM Bandung pada Kamis (17/01/2025).

Selain di SMAN 23, UM Bandung juga menggelar promosi di beberapa sekolah lainnya, seperti SMAN 1 Baleendah, SMAN 22 Bandung, SMAN 12 Bandung, SMAN 26 Bandung, SMAN 1 Margahayu, dan SMAN 1 Bandung. Di setiap sekolah yang dikunjungi, suasana tampak ramai dan penuh antusias. Siswa-siswa terlihat bersemangat mengunjungi stand UM Bandung untuk mengetahui lebih jauh tentang program studi, akreditasi kampus, beasiswa, dan fasilitas lainnya.

Keseruan ini juga terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan siswa terkait kehidupan di kampus. “Alhamdulillah, promosi kami mendapat sambutan yang luar biasa baik dari para siswa dan guru. Hal ini membuat kami semakin bersemangat untuk terus memperkenalkan UM Bandung kepada calon mahasiswa baru,” ujar Cecep.

Cecep juga berharap bahwa promosi ini dapat semakin meningkatkan minat siswa untuk bergabung dengan UM Bandung. “Kami ingin terus memberikan informasi selengkap mungkin tentang kampus ini kepada siswa-siswi SMA, sehingga mereka bisa melihat UM Bandung sebagai pilihan terbaik untuk melanjutkan pendidikan,” tambahnya.

Tim promosi UM Bandung berusaha menciptakan suasana yang akrab dan menyenangkan selama ekspo. Kehadiran tim promosi dan khususnya content creator Ilham Ador menambah semarak kegiatan ini, sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi para siswa yang datang.

Melalui kegiatan ekspo ini, UM Bandung terus membuktikan komitmennya untuk hadir lebih dekat dengan calon mahasiswa. Dengan sambutan hangat yang diterima di berbagai SMA, UM Bandung optimis dapat terus menjangkau lebih banyak siswa dan menginspirasi mereka untuk melanjutkan pendidikan tinggi di kampus yang berdiri sejak 2016 ini.

Kegiatan promosi ini menjadi salah satu langkah penting dalam memperkenalkan UM Bandung sebagai kampus yang menawarkan berbagai program unggulan dan beasiswa untuk mendukung pendidikan calon mahasiswa. UM Bandung berharap dapat menjadi pilihan utama bagi para siswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi mereka.***(FA)

Administrator

ISEI dan FEB UM Bandung Gelar Seminar Nasional, Dorong Transformasi Digital Hadapi Industri 5.0

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Komisariat Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM Bandung sukses menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk ”Bisnis Digitalisasi Sebagai Peluang Entrepreneur Menghadapi Industri 5.0” pada Senin (13/01/2025).

Seminar ini digelar secara hybrid melalui aplikasi Zoom dan dipusatkan di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan, lantai tiga Gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752. Acara tersebut dihadiri ratusan peserta yang terdiri atas mahasiswa dan dosen, berlangsung dengan khidmat dan penuh antusiasme.

Ketua ISEI Komisariat Universitas Muhammadiyah Bandung Suparjiman menjelaskan bahwa seminar ini merupakan upaya konkret untuk mendukung visi ISEI dalam meningkatkan kualitas pendidikan ekonomi. ”Seminar ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan para calon ataupun sarjana ekonomi,” ucapnya.

Lebih lanjut, Suparjiman menekankan pentingnya transformasi digital sebagai hal yang harus dilakukan oleh masyarakat saat ini, termasuk mahasiswa dan dosen. ”Transformasi digital kini menjadi keharusan, bukan lagi pilihan,” tegasnya. Dia juga mengingatkan bahwa dalam menjalankan transformasi digital, diperlukan kemampuan memilah informasi yang saat ini sangat melimpah dan tersebar luas di internet.

Presiden Direktur PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Edi Witjara tampil sebagai pembicara pertama. Dia menyoroti pentingnya inovasi dalam bisnis digital. Dia mengajak mahasiswa UM Bandung untuk terus memperbarui produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat. ”Dalam bisnis digital, kalian harus menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar,” ujarnya.

Selain itu, Edi juga mendorong mahasiswa UM Bandung untuk merencanakan bisnis sejak dini dengan idealisme dan semangat yang kuat. ”Mumpung masih mahasiswa, ayo mulai create something yang membawa dampak positif bagi masyarakat,” tambahnya.

Pembicara kedua, Siti Mardiana, dosen prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Bandung, menjelaskan bahwa industri 5.0 mengintegrasikan antara teknologi dengan pendekatan human-centric. ”Industri 5.0 tidak hanya fokus pada efisiensi, tetapi juga pada kesejahteraan pekerja dan keberlanjutan lingkungan,” jelasnya.

Siti juga menekankan pentingnya pendidikan berbasis teknologi untuk mencetak entrepreneur yang menguasai teknologi sekaligus memegang nilai-nilai kemanusiaan. ”Dengan fokus pada nilai-nilai manusia, produk barang dan jasa dapat lebih murah dan kompetitif,” tandasnya.

Seminar ini menjadi langkah strategis dalam rangka mempersiapkan mahasiswa dan dosen Universitas Muhammadiyah Bandung untuk menghadapi tantangan Industri 5.0 dengan semangat inovasi, teknologi, dan humanisme.***(FK)

Administrator

Tak Hanya Jadi Projek Engineer, Ini Prospek Kerja Lulusan Teknik Elektro UM Bandung

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Menarik untuk membahas satu lagi program studi di Fakultas Sains dan Teknologi UM Bandung yang memiliki prospek kerja menjanjikan, yaitu Teknik Elektro. Apa saja yang dipelajari di program studi ini? Tentu saja, fokus utamanya adalah kelistrikan, kebutuhan dasar yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Mahasiswa Teknik Elektro UM Bandung mempelajari berbagai aspek terkait kelistrikan, mulai dari menelaah konsep dasar hingga mendesain dan mempraktikkan sistem serta komponen yang berhubungan dengan listrik. Namun, tidak hanya soal kabel dan jaringan listrik, mahasiswa Teknik Elektro juga mendalami berbagai konsep yang berkaitan dengan elektronik modern.

Dengan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan relevan, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan teoretis, tetapi juga keterampilan praktis yang berguna di dunia kerja. Lalu, seperti apa prospek kerja lulusan Teknik Elektro UM Bandung? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

1. Dosen teknik

Lulusan sarjana Teknik Elektro yang berminat menjadi akademikus di perguruan tinggi perlu melanjutkan pendidikan ke jenjang magister atau doktor. Langkah ini penting untuk memenuhi kualifikasi sebagai dosen atau peneliti. Dengan gelar lanjutan, peluang berkarier di dunia akademik akan semakin terbuka lebar.

2. Projek engineer

Projek engineer adalah profesional yang bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek di perusahaan. Tugas utamanya mencakup perancangan anggaran dan pengawasan terhadap berbagai aspek dalam proyek tersebut. Dengan peran ini, projek engineer memastikan proyek berjalan lancar sesuai rencana dan tujuan.

3. Teknisi di industri manufaktur

Industri manufaktur sangat membutuhkan lulusan Teknik Elektro untuk berbagai posisi. Lulusan ini dapat bekerja sebagai staf produksi, engineer, atau teknisi yang bertanggung jawab mengelola sistem kelistrikan dan elektronik. Peran mereka sangat vital untuk memastikan kelancaran operasional dan efisiensi di perusahaan.

4. Teknisi di pertambangan

 

Di Indonesia, banyak perusahaan tambang yang bergerak di bidang batu bara, nikel, emas, dan lainnya. Lulusan Teknik Elektro sangat dibutuhkan di perusahaan-perusahaan tersebut, terutama untuk mengisi posisi teknisi kelistrikan. Peran mereka penting untuk memastikan kelancaran operasional peralatan kelistrikan di tambang.

5. Teknisi di industri otomotif

Lulusan Teknik Elektro tidak hanya dibutuhkan di luar negeri, tetapi juga di dalam negeri. Sebagai ahli di bidang kelistrikan, mereka sangat cocok untuk bekerja di industri otomotif. Peran mereka sangat penting dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem kelistrikan pada kendaraan.

6. Pegawai pemerintah alias ASN

Setiap tahun, pemerintah membuka lowongan untuk ASN, dan ini merupakan peluang besar bagi lulusan Teknik Elektro. Mereka dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk bergabung di berbagai instansi, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Posisi di kementerian tersebut sangat relevan dengan keahlian di bidang kelistrikan dan energi.

 

Itulah enam prospek kerja bagi lulusan Teknik Elektro UM Bandung yang dapat Mimin himpun. Sebenarnya, masih banyak peluang lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh para lulusan Teknik Elektro. Semua itu tergantung pada kemampuan mereka dalam menangkap peluang dan semangat untuk terus berkembang.***

Administrator