Berita

Aufa Zulfikar Maulana Resmi Dilantik Sebagai Ketua HMM Masa Bakti 2024-2025

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Dr Ia Kurnia MPd secara resmi melantik pengurus Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM) periode 2024-2025 pada Senin (02/12/2024).

Pelantikan yang berlangsung di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan, lantai tiga gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, Kota Bandung, dihadiri oleh jajaran dosen, mahasiswa, serta tamu undangan.

Aufa Zulfikar Maulana, mahasiswa program studi Manajemen, terpilih sebagai Ketua HMM periode 2024-2025. Dalam sambutannya, Aufa menyampaikan visi besar untuk menjadikan HMM sebagai wadah pengembangan mahasiswa berbasis ilmu dan iman. “Kami memiliki visi untuk membangun HMM sebagai lembaga yang menjaga dan menciptakan wahana kreasi berbasis kultur positif,” ujarnya.

Aufa juga memaparkan empat misi utama HMM, yakni menjadi media aspirasi dan prestasi, tempat eksplorasi mahasiswa, membangun karakter harmonis antar mahasiswa, serta memperluas kerja sama eksternal.

Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pengurus dan seluruh mahasiswa program studi Manajemen untuk menciptakan inovasi dan perbaikan organisasi. “Sepatutnya kita berkolaborasi untuk menciptakan inovasi dan memperbaiki organisasi maupun program studi ini,” tambahnya.

Ketua HMM periode sebelumnya, Mohammad Ramadhan Fathurrahman, memberikan dukungan penuh kepada kepengurusan baru. Ia berpesan agar nilai-nilai Islam, Kemuhammadiyahan, dan semangat perjuangan terus menjadi landasan aktivitas organisasi.

“Saya harap kepengurusan baru memiliki karakter religius yang tinggi dan mampu menyebarkannya kepada mahasiswa lainnya serta masyarakat,” katanya. Ramadhan juga berharap HMM dapat membawa perubahan positif dan mencapai visi besar yang telah dirancang.

Ketua Program Studi Manajemen UM Bandung, Indra Sasangka, turut mengapresiasi pelantikan ini. Ia menekankan pentingnya inklusivitas dan kebermanfaatan dalam setiap program kerja HMM. “Pastikan setiap program yang dijalankan memberikan dampak positif dan membangun sumber daya manusia yang unggul,” tuturnya.

Indra juga berharap HMM mampu mencatatkan prestasi dan inovasi yang membanggakan. “Semoga HMM membangun sumber daya dengan budaya yang unggul agar para lulusannya siap mengabdi kepada masyarakat,” pungkasnya.

Pelantikan ini menjadi awal baru bagi HMM UM Bandung untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif, baik bagi mahasiswa Manajemen maupun masyarakat luas. *(FK)

Administrator

ISEI UM Bandung Siap Berkontribusi dalam Ekonomi Berkelanjutan di Tengah Isu Perubahan Iklim

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Komisariat Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Dr Suparjiman MM menegaskan komitmennya untuk mendorong kemajuan ekonomi melalui program-program nyata.

Hal tersebut disampaikan Suparjiman usai pelantikan ketua dan pengurus ISEI Komisariat UM Bandung yang dirangkaikan dengan kuliah umum bertema ”Menghadapi Perubahan Iklim dengan Manajemen Berkelanjutan: Peran Strategis Perguruan Tinggi” di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Kampus UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, pada Senin (02/12/2024).

”Kami berharap, setelah pelantikan ini, dapat segera merancang dan melaksanakan program-program yang akan dijalankan oleh seluruh pengurus ISEI. Tentunya kami juga mendukung program-program ISEI di tingkat provinsi maupun nasional untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang bermanfaat bagi Indonesia,” ujar Suparjiman.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM Bandung Dr Ia Kurnia MPd menyoroti pentingnya manajemen berkelanjutan dalam menjawab isu perubahan iklim yang berdampak luas pada berbagai sektor kehidupan.

Ia menekankan bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim. Menurutnya, sinergi antara ilmu ekonomi dan praktik nyata di masyarakat merupakan langkah penting dalam mewujudkan keberlanjutan.

“Universitas, termasuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis UM Bandung, harus mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten di bidangnya, tetapi memiliki kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan,” ujar Ia Kurnia dalam sambutannya.

Ia juga menambahkan bahwa perguruan tinggi perlu memanfaatkan kegiatan seperti kuliah umum sebagai ruang diskusi, inovasi, dan inspirasi. Hal ini menjadi salah satu solusi utama untuk menghadapi tantangan perubahan iklim yang tidak lagi sebatas isu, tetapi kenyataan yang harus dihadapi bersama.

Menurut Ia Kurnia, ISEI tidak hanya berfungsi sebagai wadah profesional ekonomi, tetapi juga sebagai motor penggerak yang menyinergikan ilmu ekonomi dan ekologi. “Kita perlu memperluas wawasan terkait ekonomi berkelanjutan karena ini menjadi kebutuhan mendesak dalam menghadapi dampak perubahan iklim,” tambahnya.

Sebagai penutup, Ia Kurnia menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan harapan agar pengurus ISEI yang baru dilantik dapat menjalankan tugas dengan penuh dedikasi. “Semoga Allah SWT memberikan bimbingan kepada kita semua. Amin,” tutupnya.

Acara pelantikan ini sekaligus memperkuat komitmen UM Bandung dan ISEI dalam memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi yang berorientasi pada keberlanjutan dan kesejahteraan bersama.***(FA)

Administrator

Dalam Waktu Dekat, UM Bandung Akan Punya Masjid dan Perpustakaan Representatif

BANDUNGMU.COM, Bandung -- Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Hendar Riyadi menekankan pentingnya peran alumni sebagai salah satu pilar utama dalam memajukan perguruan tinggi.

Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara temu kangen dan silaturahmi alumni program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) UM Bandung di Auditorium KH Ahmad Dahlan pada Sabtu (30/11/2024).

“Kami sangat berterima kasih dan bergembira karena panitia bisa mengumpulkan para alumni. Kami berharap mendapatkan masukan konstruktif dari teman-teman alumni untuk kemajuan kampus tercinta,” ujar Hendar dengan penuh antusiasme.

Dalam kesempatan tersebut, Hendar juga meminta dukungan dan doa dari para alumni untuk kelancaran pembangunan masjid UM Bandung. Masjid ini, menurut Hendar, sangat penting bagi kampus, bukan hanya sebagai tempat ibadah, melainkan sebagai simbol dari visi UM Bandung yang mengusung tagline Islamic Technopreneurial University.

“Keberadaan masjid tentu akan sangat memperkuat identitas kampus kita sebagai kampus di bawah naungan Muhammadiyah yang menempatkan nilai-nilai Islam di pusat segala aktivitasnya,” tegas Hendar.

Hendar mengungkapkan bahwa komunikasi intensif telah dijalin dengan donatur dari Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, untuk mendukung realisasi pembangunan masjid yang telah lama dicita-citakan ini.

”Insyaallah mereka bersedia membangun masjid ini. Masjid ini nantinya tidak hanya menjadi fasilitas kampus, tetapi juga sebagai syiar luas bagi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” imbuh Hendar.

Oleh karena itu, ia juga mengajak alumni untuk berkontribusi seperti halnya para alumni Institut Pertanian Bogor yang mendirikan Masjid Alumni IPB. “Ini akan menjadi kontribusi berharga dari alumni untuk kampus, umat, dan bangsa,” ungkap Hendar.

Selain masjid, ia berharap pembangunan gedung perpustakaan yang lebih besar dan modern juga segera terealisasi karena fasilitas perpustakaan saat ini masih kurang memadai.

Hendar menutup sambutannya dengan menegaskan komitmen Universitas Muhammadiyah Bandung untuk terus meningkatkan kualitas akademik melalui pengembangan laboratorium di berbagai program studi, termasuk laboratorium microteaching untuk PAI.

“Kami optimis prodi Pendidikan Agama Islam dapat segera meraih akreditasi unggul, sejalan dengan visi pendidikan berkemajuan yang kami usung,” pungkasnya.***(FA)

Administrator

Dosen Manajemen UM Bandung Jelaskan Kenapa Mengatur Keuangan Keluarga Itu Penting

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Pengelolaan keuangan keluarga secara bijak dan islami menjadi salah satu fondasi penting dalam mewujudkan keluarga sakinah dan harmonis. Hal ini disampaikan oleh dosen Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Bandung Rita Zulbetti dalam paparannya mengenai “Menata Keuangan Keluarga dengan Bijak Menurut Islam” di program Gerakan Subuh Mengaji (GSM) Aisyiyah Jawa Barat belum lama ini.

Menurut Rita, pengelolaan keuangan merupakan salah satu tantangan utama dalam sebuah keluarga. “Keuangan termasuk dari tiga masalah utama yang sering memicu konflik rumah tangga. Oleh karena itu, penting bagi pasangan suami istri untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam mengatur keuangan,” ungkapnya.

Dalam Islam, manajemen keuangan keluarga tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga dilandasi oleh keyakinan spiritual. Rita mengutip beberapa ayat Al-Quran, seperti QS Hud ayat 6 tentang keyakinan bahwa Allah adalah pemberi rezeki, QS Al-Baqarah ayat 168 tentang pentingnya mencari nafkah halal, dan QS Yusuf ayat 47-49 yang menganjurkan untuk menabung dan berinvestasi dengan bijak. “Prinsip-prinsip ini menjadi dasar pengelolaan keuangan agar keluarga tetap harmonis dan sejahtera,” tambahnya.

Rita juga menekankan pentingnya melakukan evaluasi keuangan atau financial check-up secara berkala. “Buatlah rincian pemasukan dan pengeluaran, cek aset, utang, dan dana darurat. Hal ini penting agar kita bisa mengetahui apakah keuangan kita sehat,” jelasnya.

Selain itu, ia merekomendasikan penggunaan metode anggaran 50/30/20 untuk pengelolaan keuangan, di mana 50 persen penghasilan digunakan untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi masa depan.

Lebih lanjut, Rita menyoroti pentingnya membedakan antara aset likuid dan tidak likuid. Aset likuid, seperti tabungan atau deposito, mudah dicairkan dalam waktu singkat. Sementara itu, aset tidak likuid, seperti rumah atau kendaraan, memiliki nilai jangka panjang, tetapi tidak mudah diuangkan. “Pemahaman ini membantu keluarga dalam membuat perencanaan keuangan yang lebih terstruktur,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, ia mengingatkan bahwa utang juga harus dikelola dengan bijak. Rita membagi utang menjadi tiga kategori: utang baik yang bersifat produktif, utang buruk yang cenderung konsumtif, dan utang super jahat yang berisiko tinggi terhadap stabilitas finansial. “Pastikan kita hanya mengambil utang yang memang benar-benar diperlukan dan memiliki manfaat jangka panjang,” sarannya.

Pada akhir paparannya, Rita menegaskan bahwa tujuan akhir dari manajemen keuangan keluarga bukan hanya kesejahteraan material, melainkan soal keberkahan hidup. “Dengan pengelolaan keuangan yang bijak dan sesuai ajaran Islam, keluarga tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi memperoleh pahala jariah yang abadi,” pungkasnya.***(FA)

Administrator

UM Bandung Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik dari Komisi Informasi Jawa Barat

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses meraih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik dari Komisi Informasi (KI) Jawa Barat. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik di lingkungan perguruan tinggi.

Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara yang berlangsung di Gedung Merdeka, Kota Bandung, pada Kamis (14/11/2024).

Pencapaian ini memiliki arti khusus karena merupakan kali pertama UM Bandung menerima penghargaan ini sejak berdirinya pada tahun 2016. Prestasi tersebut mencerminkan komitmen kampus dalam mewujudkan tata kelola yang transparan, akuntabel, dan sesuai dengan regulasi pemerintah.

Kepala Bagian Promosi dan Penerimaan Mahasiswa Baru UM Bandung, Abdul Rohim, menyampaikan rasa bangga atas penghargaan tersebut. Ia menyebutkan bahwa pencapaian ini adalah hasil kerja keras seluruh elemen kampus dalam menyampaikan informasi yang jelas, akurat, dan mudah diakses oleh masyarakat.

"Penghargaan ini merupakan pengakuan atas komitmen kami dalam keterbukaan informasi. Kami berharap dapat terus meningkatkan pelayanan informasi publik dan memperkuat nama baik UM Bandung sebagai kampus modern dan terpercaya," ujar Rohim pada Sabtu (30/11/2024).

Lebih jauh, penghargaan ini juga dianggap sebagai alat strategis untuk memperluas promosi UM Bandung ke berbagai kalangan masyarakat. Abdul Rohim berharap pencapaian ini semakin memperkuat posisi UM Bandung sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga konsisten dalam memberikan akses informasi yang transparan.

“Pengakuan ini membuka peluang kolaborasi lebih luas dengan berbagai institusi. Kami optimistis, penghargaan ini akan menjadi langkah awal dalam menjalin kerja sama strategis yang dapat mendukung kemajuan kampus,” tambahnya.

Dengan raihan ini, UM Bandung menunjukkan bahwa keterbukaan informasi bukan sekadar kewajiban, melainkan nilai strategis yang mendukung kemajuan di berbagai aspek. "Hal ini sekaligus menjadi inspirasi bagi kami untuk terus membangun budaya keterbukaan yang lebih kuat," pungkas Abdul Rohim.***

Administrator

Prodi PAI UM Bandung Gelar Silaturahmi dan Temu Kangen Alumni

UMBANDUNG.AC.ID, Bandung -- Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menggelar acara silaturahmi dan temu kangen alumni yang berlangsung meriah di Auditorium KH Ahmad Dahlan, lantai tiga kampus UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, pada Sabtu (30/11/2024).

Ketua panitia Mukhlishah menyampaikan bahwa acara ini bertujuan mempererat tali silaturahmi dan membangun jejaring keluarga alumni. “Kami berharap melalui kegiatan ini terbentuk ikatan keluarga alumni Prodi PAI UM Bandung yang solid dan membawa manfaat besar,” ungkapnya.

Ia juga mengucapkan apresiasi kepada para alumni yang hadir serta berharap silaturahmi ini menjadi jalan untuk meraih kebahagiaan dan keberkahan.

Ketua Program Studi PAI Iim Ibrohim memaparkan perjalanan panjang program studi ini sejak masa Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) hingga kini menjadi Fakultas Agama Islam di UM Bandung.

“Peningkatan kualitas dan kuantitas ini tentu tidak lepas dari peran luar biasa sivitas akademika dan alumni yang terus berkarya, mengharumkan nama universitas,” tutur Iim, disambut tepuk tangan meriah hadirin.

Iim juga menyoroti keberhasilan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) PAI yang kini memiliki jangkauan luas, mulai dari lokal, regional, nasional, hingga internasional. Tahun ini, mahasiswa PAI bahkan melaksanakan KKN internasional di Thailand dan Malaysia.

“Kami bersyukur atas dedikasi para alumni. Semoga mereka tetap istikamah dalam jihad profesi masing-masing di jalan Allah SWT,” tambahnya.

Dekan Fakultas Agama Islam UM Bandung Afif Muhammad turut memberikan apresiasi kepada para alumni dan pendiri STAIM. Ia mengenang bagaimana perjuangan para sesepuh yang membangun STAIM dalam kondisi serba terbatas.

“Dahulu, lantai kampus bahkan bergoyang jika diinjak. Namun, berkat kerja keras para sesepuh, kini kita memiliki gedung megah setinggi empat belas lantai,” ujarnya, diiringi tepuk tangan peserta. Afif menegaskan pentingnya peran alumni dalam mendukung akreditasi program studi dan menarik minat mahasiswa baru.

“Alumni merupakan wajah kampus di masyarakat. Kiprah mereka tidak hanya mengharumkan nama universitas, tetapi juga menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa. Kami berharap hubungan baik ini terus terjalin, termasuk dengan para sesepuh yang telah meletakkan fondasi kokoh untuk UM Bandung,” tuturnya.

Acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk mantan Ketua STAIM seperti Ace Somantri, Abdul Adhiem, dan Hendar Riyadi, serta Badan Pembina Harian. Hadir pula para dosen prodi PAI.

Momentum ini menjadi ajang mempererat hubungan antara alumni, mahasiswa, dan sivitas akademika sekaligus menghormati perjuangan pendiri yang telah membawa UM Bandung ke posisi yang membanggakan saat ini.***

Administrator